Anda di halaman 1dari 5

1; Pengertian Sistem informasi

Rumah sakit merupakan intitusi yang bersifat kompleks dan memiliki organisasi
yang majemuk, maka dalam pengelolaannya (manajemennya) rumah sakit sebaiknya
didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik.
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur atau kumpulan
dari beberapa komponen yang saling berkaitan satu dan lainnya yang mempunyai tujuan
tertentu. Sistem memiliki elemen-elemen yang menjadi ciri dari sistem tersebut, antara
lain tujuan, masukan, proses, keluaran, mekanisme pengendali dan umpan balik, serta
batas.
Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diolah dan memiliki arti
bagi penggunanya. Istilah informasi sering bertumpang tindih dengan istilah data, oleh
karena itu kedua istilah tersebut harus dibedakan satu dengan lainnya.
Data merupakan fakta-fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka atau
kode-kode tertentu, atau lebih singkatnya diartikan sebagai gambaran kasar dari fakta
dan gambar, sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa
melalui suatu proses yang meliputi komparasi, klasifikasi, analisis, dan penarikan
kesimpulan sehingga dihasilkan suatu pengetahuan yang berguna bagi pemakainya.
Informasi yang dihasilkan menggambarkan apa yang telah dicapai pada masa lalu, apa
yang dikerjakan sekarang, dan di masa mendatang. Informasi dihasilkan dari data yang
tersimpan di dalam database yang dibuat dalam bentuk susunan atau format yang dapat
membantu proses pengambilan keputusan. Informasi tersebut hendaknya memiliki 4
dimensi dasar informasi, yakni relevan, akurat, tepat waktu, serta lengkap.
Sistem informasi rumah sakit merupakan suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa, dan penyimpanan
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Adapun jenis sistem informasi di rumah sakit, antara lain, adalah sebagai berikut.
a. Sistem informasi administrasi, merupakan sistem informasi yang membantu
pelaksanaan administrasi rumah sakit. Misalnya: billing system, pelaporan data obatobatan, penggajian, dll.

b. Sistem informasi klinik, merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk
membantu pasien dalam pelayanan medis selama pasien di rumah sakit. Misalnya:
sistem yang membantu pelayanan laboratorium, radiologi, obat-obatan, dll.
c. Sistem informasi manajemen, merupakan sistem informasi yang membantu
manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Misalnya: sistem informasi
manajemen pelayanan, keuangan, dan pemasaran.
2; Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Para ahli telah menjabarkan beberapa pengertian dari SIM untuk memudahkan
memahaminya. Menurut Soeparto Adikoesoemo, SIM merupakan suatu sistem yang
menggunakan komputer sebagai dasar untuk menghasilkan informasi yang diperlukan
manajer dimana informasi tersebut menggambarkan apa yang telah dicapai pada waktu
yang lalu, apa yang sedang dikerjakan sekarang, dan kegiatan di masa mendatang. SIM
adalah salah satu sumber daya organisasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
manajer dalam organisasi tersebut. SIM adalah suatu metode formal untuk menyediakan
informasi bagi para manajer secara akurat dan tepat waktu, yang diperlukan untuk proses
pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi-fungsi operasional secara efektif. 8
Sumarni dan Suprihanto (1993) menyatakan bahwa SIM adalah sistem manusia
atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi
manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Dewasa ini, SIM telah
menggunakan alat bantu berupa komputer akibat adanya ledakan informasi. Sistem
Informasi Manajemen merupakan sesuatu yang penting bagi kegiatan operasional rumah
sakit, dimana pelaksanaannya terdiri atas 3 kegiatan utama, yaitu input, proses, dan
output, dengan menggunakan sistem komputerisasi yang dirancang untuk mendukung
fungsi-fungsi pelaksanaan, manajemen, serta keputusan dari suatu organisasi.
a; Peran SIM di rumah sakit
Pelaksanaan SIM merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu rumah
sakit sehingga memberikan manfaat dengan tersedianya informasi yang selalu up to
date dan dinamis bagi manajer dalam suatu pengambilan keputusan.
b; Adapun beberapa manfaat SIMRS, adalah sebagai berikut:
1; Efisiensi.
2; Kemudahan.

3; Standar praktek kedokteran yang baik dan benar.


4; Mendukung pemasaran jasa RS dalam hal mutu, kecepatan, kenyamanan,
kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.
5; Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
6; Mendukung kerja sama, keterkaitan, dan koordinasi antarbagian/unit dalam rumah
sakit.
c; Dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang menjadi prasyarat yang menentukan
keberhasilan SIMRS ini, yakni:
1; Adanya komitmen dari pimpinan RS untuk menerapkan teknologi ini di dalam
organisasi dengan segala konsekuensinya.
2; Dukungan moral dari seluruh tim anggota managemen dan seluruh karyawan.
3; Pembentukan infrastruktur dengan baik dan benar.
4; Nilai investasi optimum yang sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan
ruang gerak pertumbuhannya
5; Proses pengembangannya berjalan terus menerus.
d; Hambatan dalam pelaksanaan SIMRS
Sistem komputerisasi dalam pelaksanaan SIMRS memiliki keterbatasan yang dapat
berkembang menjadi hambatan.Adapun keterbatasan yang dimaksud, antara lain:
1; Keterbatasan perangkat sistem, dimana perangkat yang dipergunakan harus yang
memiliki keterbatasan memori dan kecepatan, sehingga beban kerja komputer
dapat disesuaikan dan dianjurkan pengembangan yang bertahap.
2; Keterbatasan perangkat lunak, dimana perangkat lunak yang dibuat kebanyakan
sesuai dengan RS tertentu. Sistem yang baik memerlukan perangkat lunak yang
lengkap, tetapi makin lengkap program tentu penggunaannya akan semakin rumit.
Jadi program juga dipilih secara cukup sederhana dan sesuai kebutuhan.
3; Keterbatasan operator, dimana operator sebagai pengguna sistem haruslah yang
terlatih, karena bila salah mengisi data maka akan menghasilkan keluaran yang
salah pula. Selain itu harus dipikirkan juga tentang penyediaan cadangan petugas
yang dapat menggantikan jika operator berhalangan hadir, sehingga tidak akan
terjadi kelumpuhan dalam pekerjaan.
4; Keterbatasan teknis lainnya, seperti kestabilan aliran listrik maupun virus yang
dapat menyerang program vital komputer, maka hendaklah penggunaan komputer
dinas tidak dicampur dengan komputer perorangan sehingga penyebaran viruspun
dapat dicegah.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) belum berkembang pesat, antara
lain: 8
1; 1) konsep ekonomi informasi kesehatan belum dirumuskan secara jelas,

2; 2) manajer belum betul-betul memahami perlunya SIMRS,


3; 3) keasingan terhadap teknologi informasi,
4; 4) kesulitan dalam menghadapi perubahan budaya dan perilaku dengan diterapkannya
SIMRS,
5; 5) kurangnya saling pengertian antara klinisi, manajer, dan pengelola SIMRS.
6; Secara umum hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SIMRS ini biasanya hanya

berupa hambatan psikologis saja, dimana hambatan tersebut dapat berasal dari semua
jenjang mulai dari dewan direksi sampai kepada pihak pelaksana. Misalnya dewan
direksi yang takut untuk melakukan investasi yang relatif besar tanpa adanya
kepastian dan manfaatnya secara langsung, ataupun dari pihak pelaksananya sendiri
dimana terdapatnya keenggangan untuk beradaptasi ataupun menggunakan sistem
baru ini.2

Anda mungkin juga menyukai