Petambak Kepiting Soka Kekurangan Bibit Oleh Tia
Petambak Kepiting Soka Kekurangan Bibit Oleh Tia
Kekurangan Bibit
TARAKAN,KOMPAS-Petambak budidaya
kepiting soka di Kota Tarakan,Kalimantan
Utara,tak dapat berproduksi maksimal garagara kesulitan memperoleh bibit dengan
jumlah memadai.Tingginya minat petambak
membududaya kan kepiting bercangkang
lunak di kota itu tak bisa diimbangi dengan
pasokan bibit yang masih terb atas.
Syafrudin (30),salah seorang petambak
kepiting soka di Kelurahan
Pamusian,Kecamatan Tarakan Tengah,Jumat
(12\12),mengatakan,kapasitas tambaknya
paling tidak membutuhkan 1 ton bibit kepiting
bakau perbulan.Kepiting bakau itu kemudian
dibudidayakan di tambak selama 15 hari
untuk kepiting soka.
Namun,sekarang bibit yang bisa di peroleh
dari pengambau (nelayan pencari kapiting
semuanya.Kondisi tersebut,menurut
Syafrudin,membuat harga bibit melonjak.
Tahun lalu harganya masih Rp 14.000-Rp
16.000 per kilo gram.Harga terus naik secara
bertahap dan sekarang mencapai Rp 23.000Rp 24.000 per kilo gram,kata Syafruddin.
Selain jumlah ketersediaan yang tidak
mampu mengimbangi permintaan,Syafrudin
mengatakan,pasokan bibit juga rentan
terhenti.Pada tahun 2012 dia pernah tidak
mendapatkanbibit sama sekali sehingga
membuat usahanya brhenti selama lima
bulan.Saat itu banyak pengambau beralih ke
rmput laut,katanya.
Dari alam
Secara terpisah,Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Kalimantan Utara Amir Bakri
mengakui kesulitan bibit yang di alami petani
kepiting soka di daerahnya.Hal tersebut di
sebabkan bibit yang di peroleh petani masih
sepenuhnya mengandalkan kepiting bakau