Anda di halaman 1dari 7

Komunikasi Data

Dalam sebuah komunikasi data, data agar bisa disampaikan dari satu sumber ke sumber
yang lain atau dari suatu alat digital ke alat digital yang lain entah itu dalam jarak yang dekat
atau jarak yang jauh membutuhkan suatu perantara. Perantara ini akan dijelaskan dalam
sytem komunikasi data.
Sebuah komunikasi haruslah memiliki transmitter sebagai sumber informasi dan
receiver sebagai penerima informasi tersebut, juga tidak lupa media transmisi yang
merupakan media dalam menyampaikan data. Transmitter menyiapkan sebuah informasi
digital untuk proses pengiriman, receiver mendeteksi dan menerima informasi digital dalam
bentuk aslinya, dan media transmisi mengirim informasi tersebut dari transmitter ke receiver
tanpa adanya perubahan informasi dari awal pengiriman.

Gambar 1. Sistem Komunikasi Data

DTE dan DCE


Pada gambar DTE (Data Terminal Equipment) adalah suatu alat yang berfungsi sebagai
terminal berkumpulnya data yang sudah diolah untuk kemudian ditransmisikan. Sedangkan
DCE (Data Communication Equipment) adalah suatu alat yang digunakan untuk
mentransmisikan data menuju DCE receiver. Pada gambar juga dijelaskan bahwa data dari
DTE dikumpulkan kemudian dikirim oleh DCE transmitter lalu data tersebut dikirim melalui
media transmisi entah itu kabel atau wireless. Data tersebut diterima oleh DCE receiver dan
kemudian diolah oleh DTE tujuan.
Parallel dan Serial Transmission
Terdapat dua buah metode dalam komunikasi data digital dari suatu tempat ke tempat
yang lain, yaitu pengiriman data secara serial dan pengiriman data secara parallel. Perbedaan
1

dari kedua metode ini adalah apabila pada pengiriman parallel data dibagi-bagi menjadi
beberapa lines kemudian data tersebut dikirimkan ke penerima secara bersamaan. Jika terjadi
suatu perubahan pada salah satu bit data, maka data yang lain juga akan mengalami
perubahan pada saat yang sama. Dengan kata lain data dikirimkan pada waktu yang sama.
Sedangkan pada pengiriman secara serial. Data dikirim pada sebuah line, jadi data
selanjutnya akan dikirim sesaat setelah data pertama selesai dikirim.

Gambar 2. Transmisi Data Parallel dan Serial

Gambar 3. Perbandingan antara Komunikasi Parallel dan Serial

Tetapi terdapat kelemahan pada masing-masing system komunikasi. Pada serial


komunikasi data terkesan lama, karena data dikirim satu per satu. Sedangkan pada parallel
terdapat kesulitan mengirim data pada saat yang sama apabila terjadi komunikasi jarak yang
2

sangat jauh. Maka dari itu, biasanya untuk komunikasi secara parallel terjadi untuk hubungan
yang pendek.

Protocols
Protocol adalah sebuah nama yang diberikan sebagai pengaturan dan prosedur dari
perangkat keras dan perangkat lunak untuk memastikan adanya pendeteksian terhadap error
yang terjadi. Komunikasi data harus mengikuti aturan dan prosedur tertentu agar komunikasi
berjalan dengan baik.

Gambar 4. Protokol RS-232

High-Speed Data Transmissions


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumya, komunikasi data parallel terbatas karena
jarak. Maka dari itu beberapa teknik komunikasi dikembangkan untuk tipe komunikasi secara
parallel ini. Microwave, fiber optics, dan komunikasi via satellite digunakan sebagai media
komunikasi. Data digital dikumpulkan menjadi beberapa frames dan packets untuk
memudahkan data terkirim dalam jutaan bits per detiknya. Pendeteksi error da koreksinya
ditambahkan dalam format tertentu agar komunikasi data menjadi efisien dan tanpa error
sekalipun. Hal ini mungkin terjadi karena bandwidth yang besar telah disediakan oleh
microwave, fiber optics, dan komunikasi satellite. Walaupun komunikasi data digital
membutuhkan bandwidth tambahan dibandingkan dengan sinyal analog, bandwidth yang
sangat besar memungkinkan terjadinya proses komunikasi data digital dengan kecepatan
tinggi.

Serial Data Communication Advances


3

Komunikasi data yang sering digunakan adalah komunikasi data secara serial.
Walaupun bits dari karakter berjalan secara seri dari suatu tempat ke tempat yang lain,
dengan technologi lebih tinggi, khususnya pada kecepatan tertentu, beberapa IC digital dapat
memproses data digital tersebut secara seri.

Start, Data and Stop Bits


Seperti yang ditunjukan pada Gambar 2b, sebuah start bit mengidentifikasikan
mulainya transfer data. Hal ini disebabkan karena perubahan keadaan dari level 1 ke level 0
(dalam keadaan biner). Bits selanjutnya adalah bits yang berisi data. Kemudian bits tersebut
ditutup dengan stop bit.

Parity Bit
Bit tambahan adalah bit informasi yang
ditambahkan pada informasi yang asli dimana
bertujuan untuk proses error detection. Bit
tersebut ditambahkan oleh transmitter untuk
membuat jumlah dari semua 1 bits pada sebuah
karakter menjadi ganjil atau genap. Error
detection disebut ganjil apabila jumlah dari 1
bits dibuat ganjil, dan disebut genap apabila
jumlah dari 1 bits dibuat genap.

Gambar 5. Penambahan Genap dan Ganjil

Baud Rate
Pada Gambar 2b tujuh buah bits digunakan untuk karakter ASCII dan empat buah bits
ditambahkan sebagai start, parity dan dua buah stop bits. Total dari bits per karakter adalah
sebelas, maka dari itu penomoran dari baud adalah 11. Misalkan terdapt 10 kali transmisi
dalam satu detik, maka jumlah baud yang dihasilkan adalah karakter perdetiknya dikalikan
dengan total bits perkarakternya yaitu 10 X 11 = 110 baud per detiknya. Modem telephone
modern biasanya bekerja pada 56000 baud per detiknya.

USART Serial Communications


Universal Synchronous/Asynchronous Receiver/Transmitter (USART) adalah sebuah
DCE yang sering digunakan pada komunikasi data secara serial. Ada dua buah protocol yang
digunakan, yaitu synchronous transmit/receive dan asynchronous transmit/receive. Pada
mode asynchronous, sebuah serial bit stream adalah sebuah dasar transmisi yang telah
diprogram ditentukan oleh internal clock pada sebuah transmitter. Pada mode synchronous,
dasar transmisi disediakan oleh common clock, baik itu transmitter maupun receiver.

Gambar 6. Simplified USART

Kebanyakan USART dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. Jika tidak
bisa melakukan kedua fungsi tersebut, terdapat R/W (read/write) control line yang
menentukan mode dari pengoprasian dari USART. USART memiliki syns signal untuk
mengeset mode operasi apakah synchronous atau asynchronous, dan beberapa pengatur
sinyal tambahan. USART menjadi mode synchronous apabila sync signal dalam keadaan 1.

Synchronous Serial Communications


Di dalam synchronous serial communications terdapat dua buat unit, yaitu master unit
dan slave unit. Sejak adanya common clock, bagian master menghasilkan clock dan bagian
slave bergantung pada clock yang dihasilkan untuk proses timing. Untuk data format
ditunjukan oleh Gambar 6b. Gambar 7 adalah blok diagram dari dua buah komunikasi
menggunakan USART dimana kedua blok menggunakan mode synchronous. Bagian kiri
adalah bagian master, yang mana menyuplai clock, dan bagian kanan adalah slave unit.
Bagian master mengirim data pada clock rate. Bagian slave menggunakan data tersebut untuk
menggeser informasi masuk dan keluar. Sinyal STE, yang dikendalikan oleh bagian master,
memperbolehkan bagian slave untuk mengirim data sebagaimana menerima data. Bagian
master dan slave mengirim dan menerima data pada saat yang bersamaan. Data digeser keluar
dari transmit shift register pada satu clock edge dan digeser masuk untuk menerima shift
register pada bagian yang berlawanan.

Gambar 7. Dua buah komunikasi dalam USART pada mode synchronous

Bagian keluaran master


dari transmit shift register
dipasangkan langsung dengan
line
slave-in,
master-out
(SIMO) ke slave receive shift
register, ketika slave out dari
transmit
shift
register
dipasangkan dengan line slaveout, master-in (SOMI) ke
master receive shift register.
Data bergerak pada kecepatan
synchronous yang ditentukan
oleh clock yang disupplai oleh
Gambar 8. Pergeseran Keluar TX dan Pergeseran Masuk Rx
bagian master. Bagian kanan
bisa menjadi master dan bagian kiri bisa menjadi slave, dan pengoperasiannya tetap sama.
Kecepata baud diprogram dan dikontrol oleh baud-rate generator yang merupakan penurunan
dari clock pada bagian master.
Asynchronous Serial Communications
Dalam komunikasi serial yang asynchronous masih terdapata bagian master dan bagian
slave, dan data format masih sama dengan Gambar 6b, tetapi frames dari data tidak selalu
dating pada saat yang biasanya. Mungkin terdapat periode significant random idle antara
frames (lebih besar dari 10 bit kali) sebagaimana ditunjukan oleh Gambar 10. Pada
komunikasi serial asynchronous tidak terdapat physical interconnection dari sinyal clock dari
bagian master ke bagian slave. Master clock yang telah diprogram mengeset kecepatan dari
pengiriman komunikasi serial asynchronous.
Sebagaimana yang ditunjukan oleh Gambar 9, bagian master adalah pengirim dan
bagian slave adalah bagian penerima. Ketika sinyal pertama diterima, penerima mengatur
clocknya sendiri untuk memasangkannya dengan kecepatan cloc dari sinyal yang diterima
dan menggunakannya untuk menggeser data yang diterima. Proses pengiriman dari mode
asynchronous hanya terjadi satu arah. Pada saat slave mengirim data untuk master,
6

pengaturan dari slave dan master terjadi secara bergantian. Bagian slave menjadi bagian
master, yang mula-mula mempunyai clock, dan bagian master menjadi bagian slave. Tidak
ada antarkoneksi yang berubah, tetapi control sinyal harus berubah. Tergantung pada arah
dari perjalanan data, pergantian antara master dan slave bergantung pada pergantian aliran
data.

Gambar 9. Dua buah komunikasi dalam USART pada mode asynchronous

Gambar 10. Komunikasi Serial Asynchronous

Referensi

Luecke, Jerry. 2005, Analog and digital circuits for electronic control system applications :
using the TI MSP430 microcontroller, Elsevier Inc. Oxford.

Anda mungkin juga menyukai