Disusun oleh :
Rendi Saifinuha H.
Retno Purwati
Ridho Alif R.
Riris Prista W.
Riswandi
Rohmah Itsnawati
Sifa Nur Laeli
Siska Sofiatin
(P17420213025)
(P17420213026)
(P17420213027)
(P17420213028)
(P17420213029)
(P17420213030)
(P17420213031)
(P17420213032)
KELAS II A/Semester 4
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2015
KETUBAN PECAH DINI
A. DEFINISI
Ketuban Pecah Dini adalah rupturnya membrane ketuban sebelum
persalinan berlangsung (Manuaba,2002). Ketuban pecah dini (KPD)
B. ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauterin. Berkurangnya kekuatan
membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks. Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi
obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut :
1.
bertambah
sehingga
menekan
selaput
ketuban,
d. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan
amnion >2000mL. Uterus dapat mengandung cairan dalam
jumlah
yang
sangat
banyak.
Hidramnion
kronis
adalah
4.
5.
Korioamnionitis
Adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh penyebaran
organisme vagina ke atas. Dua factor predisposisi terpenting adalah
pecahnyaselaput ketuban > 24 jam dan persalinan lama.
6. Penyakit Infeksi adalah
9.
hipoksia
karena
kompresi
tali
pusat,
deformitas
janin,
Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini.
Pada ibu terjadi Korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia,
pneumonia, omfalitis. Umumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin
terinfeksi. Pada ketuban Pecah Dini premature, infeksi lebih sering dari
pada aterm. Secara umum insiden infeksi pada KPD meningkat sebanding
dengan lamanya periode laten.
2. Hipoksia dan asfiksia
Dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan
tali pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia. Terdapat hubungan antara
terjadinya gawat janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air
ketuban, janin semakin gawat.
3. Syndrom deformitas janin
Ketuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat, kelainan disebabkan kompresi muka dan
anggota badan janin, serta hipoplasi pulmonal.
H. PENANGANAN
1. Konservatif
1.
A. Pengkajian
Biodata klien
Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku,
Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan,
Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.
2.
Keluhan utama
Keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan sedikit
/ banyak, pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah
kering, inspeksikula tampak air ketuban mengalir / selaput ketuban tidak
ada dan air ketuban sudahkering.
3.
Riwayat menstruasi
Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar,
konsistensi, siklus haid, hari pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal
partus
4.
Riwayat Perkawinan
Kehamilan ini merupakan hasil pernikahan ke berapa? Apakah perkawinan
sah atau tidak, atau tidak direstui dengan orang tua ?
5.
Riwayat Obstetris
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, hasil laboraturium : USG ,
darah, urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan
7.
8. Data biologis
a. Bernapas
Tanyakan kesulitan dalam bernapas terutama setelah pembedahan.
b. Makan dan Minum
Tanyakan bagaimana kebisaan makan dan minum pasien apakah telah
mengandung zat gizi.
c. Eliminasi
Tanyakan kebiasaan dan kesulitan atau masalah dalam BAB dan
BAK.
d. Istirahat dan Tidur
Perlu ditanyakan bagaimana kebiasaan dan masalah apa yang dapat
menganggu istirahat dan tidur pasien.
e. Gerak dan Aktifitas
Observasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh pasien sebelum dan
setelah aktifitas.
f. Kebersihan Diri
Observasi kebersihan diri terutama payudara dan vulva.
g. Berpakaian
Tanyakan kebiasaan mengganti pakaian .
h. Pengaturan Suhu Tubuh
Tanyakan apakah pasienselama hamil dan pasca pembedahan
mengalami peninggkatan suhu tubuh dan penurunan suhu tubuh.
i. Seksualitas
seorang ibu.
Harga Diri
Tanyakan pada pasien apakah merasa minder atau senang dengan
kehadiran anaknya.
Ideal Diri
Tanyakan pada pasien apakah ada cita-cita untuk merawat
anaknya.
Gambaran Diri
Tanyakan pendapat tentang dirinya.
Peran Diri
Tanyakan pada pasien sadarkah pada perannya sekarang setelah
memiliki anak.
Data Spritual
Kaji kepercayaan pasien terhadap tuhan.
12.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Observasi kesadaran, bangun tubuh, postur tubuh dan keadaan kulit
b. Gejala Kardinal
Observasi vital sign seperti suhu, tekanan darah, nadi dan respirasi
c. Ukuran ukuran lain
Kaji berat badan sebelum, saat hamil, saat pengkajian dan tinggi
11.
badan.
d. Keadaan fisik
1. Kepala
Observasi kulit kepala, kebersihan, adanya nyeri tekan
2. Muka
Pucat, koloasma gravidarum, adanya nyeri tekan, adanya edema.
3. Mata
Observasi pergerakan bola mata, adanya nyeri tekan, konjungtiva
pucat atau tidak.
4. Hidung
Observasi kesimetrisan, adanya sekret, adanya nyeri tekan,
pernafasan cuping hidung
5. Telinga
Observasi kesimetrisan,
adanya
nyeri
tekan,
kebersihan,
pendengaran
6. Mulut
Observasi membran mukosa, lidah, stomatis, adanya pembesaran
tonsil, kebiruan dan karies.
7. Leher
Bendungan vena jugularis, pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe.
8. Torak
Observasi pergerakan otot dada saat bernafas, retraksi otot dada,
adanya wheezing, rhonci dan bunyi jantung
9. Payudara
Bentuk simetris atau tidak, kebersihan, keadaaan puting susu,
hiperpigmentasi aerola mamae, lecet/luka, pembengkakan buah
dada, pengeluaran (kolostrum, asi, nanah)
10. Abdomen
Kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, keadaan luka post operasi,
distensi kandung kemih, bising usus, terdapat strie
11. Ekstremitas
Kemampuan pergerakan, cianocis dan odema
12. Genetalia dan anus
Kebersihan, pengeluaran rochea (jumlah, warna, bau, konsistensi)
haemoroid
13. Data penunjang
Mencakup semua pemeriksaan yang menunjang keadaan pasien seperti
data laboratorium.
Tujuan
NOC
: Risk Control
Kriteria Hasil :
NIC
DJJ normal
Suhu 36,5-37,5
: Infection Control
Tujuan
NOC
: Pain Control
Kriteria Hasil
Tanda-tanda vital dalam batas normal. TD:120/80 mm Hg
N: 60-120 X/ menit.
Pasien tampak tenang dan rileks
Pasien mengatakan nyeri pada perut berkurang
NIC
: Pain Management
1. Kali tanda-tanda Vital pasien
2. Kaji skala nyeri (1-10)
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi
4. Atur posisi pasien
5. Berikan lingkungan yang nyaman dan batasi pengunjung
Dx III
Tujuan
NOC
: Kontrol Kecemasan
Kriteria Hasil
Pasien tidak cemas lagi
Pasien sudah mengetahui tentang penyakit
NIC
: Penurunan Kecemasan
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
2. Dorong pasien untuk istirahat total
DJJ normal
Suhu 36,5-37,5
N: 60-120 X/ menit.
Dx III Ansietas
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo,Sarwono. Ilmu Kebidanan.Jakarta.Bina Pustaka.2008
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2003. Jakarta:
YBP-SP.
Gede, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Manuaba
DSOD. EGD