Anda di halaman 1dari 18

BAB.

II
METODE KERJA
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Mahasiswa dapat :
1.

Memahami peran metode kerja konstruksi

2.

Memahami perlunya metode konstruksi sebelum lelang

3.

Mampu membuat konsep perencanaan dan pengawasan proyek

4.

Memahami perlunya metode konstruksi dalam pelaksanaan

5.

Melakukan survey konstruksi yang terbaru

6.

Mampu membuat sistematika penyusunan metode konstruksi

II.1 PENDAHULUAN
Jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor merupakan jasa yang diperoleh dari
pelaksanaan pembangunan konstruksi, bidang usaha ini berkaitan erat dengan
penggunaan dana yang cukup besar dengan putaran dana yang sangat cepat, disisi lain
mempunyai resiko kerugian yang sangat besar yang baru dapat diketahui setelah proyek
selesai dibangun, oleh karenanya segala sesuatunya harus direncanakan secara cermat.
Rencana Anggaran Pelaksanaan merupakan kunci utama apabila kita mengingnkan
proyek berjalan dengan teratur, tertib, dan dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang
akan timbul sehingga sasaran keuntungan yang direncanakan dapat dicapai.
Keuntungan proyek akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan konstruksi,
disisi lain untuk mendapatkan proyek harus melalui proses lelang yang sangat ketat
persaingannya, walaupun demikian fungsi dari rencana anggaran tidak bisa
ditinggalkan.
Anggaran pelaksanaan disusun berdasarkan pengalaman perusahaan menjalankan
pekerjaan yang pernah dilakukan. Didalam anggaran pelaksanaan terdapat kebijakan
perusahaan dalam melaksanakan penawaran / strategi penawaran / policy perusahaan.

40

Didalam policy tersebut yang sangat mempengaruhi harga penawaran dan anggaran
pelaksanaan

adalah

metode

kerja

perusahaan

yakni

bagaimana

perusahaan

melaksanakan konstruksinya. Disini para ahli teknik berdebat menentukan yang terbaik,
dalam arti konstruksinya sesuai spesifikasi dan biayanya murah.
Metode kerja yang telah direncanakan dalam penawaran mungkin saja berbeda dalam
pembuatan anggaran pelaksanaan dan bila ini terjadi kontraktor harus menghubungi
pemilik / pemberi tugas.
Namun kejadian yang sering terjadi adalah munculnya inovasi-inovasi baru pada saat
pelaksanaan yang ditemukan oleh manajer lapangan / manajer proyek / site manajer /
kepala proyek / pelaksana lapangan.
Misalnya setelah kontraktor mendapat Surat Perintah Kerja ( SPK ) dan kemudian
mendapat perhitungan konstruksi, maka kontraktor mempelajari dan mencoba
menganalisa penerapan metode kerjanya, dan bila ternyata kontraktor menemukan serta
disetujui oleh pemilik / pemberi kerja, maka itu merupakan karya teknik yang tidak
akan diketahui oleh masyarakat luas.
Teori dan pengalaman kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi akan
menjadi dasar penyusunan anggaran pelaksanaan proyek, penyusunan dan tatacara kerja
yang akan merupakan strategi pelaksanaan maupun anggaran atau penawaran dikenal
dengan Construction Methods / Metode Konstruksi.

II.2 PERANAN METODE KONSTRUKSI


Peranan metode konstruksi adalah untuk menyusun cara-cara kerja dalam
melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk memenuhi / menentukan saranasarana pekerjaan yang akan mendukung terlaksananya suatu pekerjaan yaitu misalnya
menetapkan / memilih peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam biaya operasi.
Cara-cara kerja juga dapat digunakan untuk memilih dan menentukan bagian mana dari
pekerjaan yang akan diserahkan pada sub kontraktor dan bagian mana yang akan
dikerjakan sendiri.

41

Demikian pula dapat untuk memilih tenaga kerja ataupun spesialisasi tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Cara kerja juga dapat membantu dalam menentukan urutan pekerjaan, menyusun
jadualnya sehingga dapat menentukan penyelesaian suatu pekerjaan dan dapat dihindari
kurangnya waktu / kelebihan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang
akhirnya hal demikian akan mempengaruhi anggaran pembiayaan pekerjaan.
Peranan metode konstruksi akan mempengaruhi perencanaan konstruksi antara lain;
- jadual pelaksanaan,
- jadual tenaga kerja,
- jadual bahan,
- daftar alat dan jadwal penggunaannya,
- rencana anggaran pelaksanaan,
- arus kas,
- S curve
- cara-cara pelaksanaan konstruksi
Dalam penyusunan metode konstruksi perlu pembahasan / diskusi oleh karenanya
dianjurkan pada perusahaan kontraktor yang telah mempunyai banyak tenaga kerja dari
berbagai disiplin ilmu agar membuat metode konstruksi dengan melibatkan berbagai
pihak yang ahli dalam bidangnya misalnya :
- menguasai peralatan konstruksi,
- mengetahui sumber sumber material / bahan
- mengerti masalah angkutan,
- mengerti masalah tipe-tipe pekerjaan,
- menguasai masalah perbankan
Cara-cara kerja ini pada suatu perusahaan harus ditetapkan prosedur / tahapannya dan
keterkaitan antar unit dalam perusahaan tersebut misalnya :
- tatacara persiapan pelaksanaan,
- tatacara pengeluaran material / bahan,
- tatacara perhitungan upah borongan,
- tatacara perintah kerja mandor.

42

II.3 KONSEP PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PROYEK


Pada konsep perencanaan dan pengawasan proyek perlu dikenali hubungan
antara engineering, desain, konstruksi dan pengelolaan pengeluaran dan digambarkan
tingkat pengawasan (kontrol) dari biaya yang dikeluarkan.
Dalam pelaksanaannya perlu dipahami :
- teknik estimating,
- perencanaan dan penjadwalan proyek,
- cost engineering,
- material procurement,
- quality assurance,
- value engineering, dan
- K-3
Faktor yang terpenting dalam pelaksanaan perencanaan dan pengawasan adalah
mendapatkan informasi / data. Untuk itu perlu dibuat dokumentasi setiap bagian progres
pada setiap waktu sehingga dapat sebagai perkiraan apa yang diperlukan pada masa
yang akan datang.
Pada gambar berikut diuraikan suatu model, alur informasi, dan progres pengambilan
keputusan, feed back control yang dapat menggambarkan pelaksanaan suatu proyek
konstruksi. (lihat gambar berikut)

43

Faktor ekonomi (3)


cuaca : ekonomi
pengadaan,
terlambat
perselisihan tenaga
kerja

Inisiatif Rencana (1)


Jadual Sumber Daya
& budget

Operasi (2)

Manajemen Engineering
(9) dan supervisor untuk
mengenali

Pemantauan (4)
Mengukur
progres daya
uang, waktu

Masukan dari luar


(10) Pengetahuan
Pengalaman

Perencanaan baru (11) atau


modifikasi untuk manajemen
dan pengawasan (
controlling ) operasional

Standar pembanding
(5) estimasi

Sistem Pemrosesan
(6) Informasi;
manu al atau
komputer

Analisa awal (7)


pelaporan dan
updating

File historical (8)


Information untuk
masa depan

Gambar 2.1 Flow Chart Untuk Sistem Pengawasan Proyek

Pada flow chart tersebut, perencanaan yang ditetapkan pada (box 1), sebagai dasar
untuk pelaksanaan (box 2). Rencana tersebut juga merupakan dasar untuk membuat
standar untuk proses kontroling pada (box 5). Pada saat pelaksanaan, faktor eksternal (
box 3 ) mempengaruhi pelaksanaan yang dapat mengubah rencana yang dapat berakibat
buruk atau meningkatkanprogras.
Pada pelaksanaan konstruksi progres dapat dipantau kualitas, waktu, uang yang dipakai,
resources lain pada (box 4) dan merupakan masukan kepada sistem yang ada di (box 6)
44

untuk dapat mendapatkan informasi kepada pengambilan keputusan. Informasi ini


diproses sesuai dengan stsndar ( box 5 ) untuk mengevaluasi : jadwal, budget, deviasi,
dan kecenderungan (trends). Informasi tersebut dianalisa dan membuat laporan (box 7 ),
juga digunakan sebagai referensi dimasa yang akan datang ( box 8) atau memberi
manager dan supervisor untuk menganalisa dan pengambilan keputusan ( box 9 ).
Manager menggabung dan membandingkan dengan informasi berdasarkan pengalaman
mereka, keijakan yang telah ditetapkan, penafsiran ( box 10 ) untuk membuat
modifikasi rencana untuk pemantauan selanjutnya dari pelaksanaan konstruksi (box 11).

II.4 PERANAN METODE KONSTRUKSI SEBELUM LELANG


Metode konstruksi perlu ditetapkan sebelumnya karena akan menentukan harga
pekerjaan yang ditawarkan pada pelelangan. Untuk menetapkan metode tersebut data
berikut diperlukan :
Data Umum

kondisi lapangan

lokasi pekerjaan dan data (geologi, iklim),

sumber material,

jalan ke dari proyek,

fasilitas

tenaga kerja

pelayanan lokal

perizinan.

Alat-alat komunikasi yang tersedia diperusahaan yang dapat di pakai untuk


memudahkan hubungan antara proyek dengan petugas dilapangan maupun
kantor pusat.
Pertimbangan penawaran dari sub kontraktor.
Rapat dalam rangka mendapatkan proyek dan membahas masalah yang timbul
baik teknis maupun non teknis.
Kemungkinan kecelakaan.

45

Bengkel-bengkel yang kerja dibuatkan untuk melayani pemeliharaan peralatan


berat.
laboratorium yang diperlukan.

Dari hal-hal diatas dapat dilakukan pendataan mengumpulkan informasi, penganalisaan


yang sangat diperlukan sebagai bahan dalam menyusun suatu metode kerja yang
sebelumnya melalui berbagaidiskusi sehingga apa yang dihasilkan dalam menyusun
penganggaran untuk lelang telah dilandasi pada metode kerja tersebut.
Dengan telah dibuatkannya metode kerja sebelum melakukan lelang dimenangkan
sudah dapat diperkirakan sebelumnya misalnya penganggaran terhadap penggunaan
tenaga, pengadaan bahan, peralatan sewa, pemilihan suatu sub kontraktor dan
sebagainya sudah ada pertimbangannya.

II.5 PERAN METODE KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN


Setelah kita memenangkan lelang suatu proyek, maka selanjutnya perlu disusun
suatu metode kerja yang lebih mendetail yang akan dipergunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan disamping juga sebagai alat monitoring, jalannya suatu
pelaksanaan pekerjaan.
Tentu saja metode kerja dalam pelaksanaan akan berpedoman pula pada metode kerja
yang telah dipergunakan pada waktu mengikuti lelang dari pada proyek yang
dimenangkan.
Demikian juga peranan jadwal pelaksanaan, jadual penggunaan tenaga kerja, jadual
penggunaan peralatan, rancangan anggaran pelaksanaan akandapat lebih mantap lagi
dalam penyusunan, karenametode konstruksinya lebih terperinci.
Metode konstruksi yang dibuat pada awal suatu pekerjaan bisa saja dirubah melihat
factor yang dapat/terjadi dalam perjalanan pelaksanaan suatupekerjaan, bilamana terjadi
hal-hal yang tidak mungkin lagi mempergunakan metode konstruksi yang telah dibuat
sebelumnya, maka dalam hal ini koordinasi para pelaksana serta para petugas yang

46

melaksanakan suatu pekerjaan dengan engineer yang menyusun suatu metode


konstruksi atau perencanaan konstruksi dapat pula memonitoring jalanya pekerjaan.
Sehingga dari semenjak awal pekerjaaan, selama pekerjaan dan sampai selesainya
pelaksanaan pekerjaan, monitoring bersama antara pihak engineer dan operasional
selalu dapat terpadu.
Dengan demikian sasaran profit yang diharapkan akan dapat dipenuhi disamping
sasaran lainnya yaitu, penyelesaian tepat pada waktunya dan kualitas dari pekerjaan
dapat dihasilkan dengan baik sehingga baik perusahaan maupun pemberi pekerjaan dari
proyek yang bersangkutan akan menjadi puas karenanya, sehingga kelangsungan jalan
perusahaan akan laju dan berkembang.
Penguasaan terhadap metode kerja sangat vital sekali. Seseorang telah menguasai
metode kerja dengan mudah akan dapat membuat jadual pelaksanaan curve S.
Untuk kontraktor A dan B yang mengerjakan proyek pemerintah, curve S ini menjadi
penting sekali. Sebab apabila terlambat lebih dari 50% dari jumlah paketnya yang
sedang dilaksanakan, perusahaan tidak diperkenankan untuk mengikuti lelang. Oleh
sebaba itu dalam membuat curve S harus hati-hati, karena banyak berpangaruh
terhadap metode konstruksi.

II.6 SURVEY KONSTRUKSI


Berdasarkan pengalaman apa yang dihasilkan dalam dokumen lelang dan
gambar konstruksi belum seluruhnya melukiskan kondisi lapangan yang sebenarnya.
Oleh sebab itu pada setiap pelelangan yang diikuti oleh setiap kontraktor dianjurkan
melakukan survey konstruksi, hal ini dimaksudkan agar dapat diperolah data sebanyak
mungkin, sehingga dapat menentukan metode konstruksinya dan akhirnya dapat
menghitung harga penawaran yang cermat.
Data survey lapangan seyogyanya dilakukan adalah :
Keadaan lapangan

rata/ bergelombang,

banyak pohon,
47

banyak belukar,
berbukit,
bebas dari tumpukan barang,
masih sawah/ ladang.
Jalan masuk
ada atau belum ada,
perlu diprekuat atau diperlebar untuk alat berat,
berapa panjang jalan,
berapa volume jalan,
lewat kampung atau desa,
perlu diketahui kelas jalan.
Lapangan kerja :
apakah cukup luas unt menampung,
kantor kontraktor sementara,
direksi keet,
gudang,
bahan curah,
peralatan,
fabrikasi,
dan sebagainya.
Sumber air kerja
disediakan atau tidak,
membuat sumur,
menggunakan air sungai,
menggunakan PAM,
jarak sumber air kerja.
Listrik
menggunakan fasilitas PLN,
memakai genset sendiri,
Tenaga kerja
didapat dari daerah sekitar proyek,
48

mendatangkan dari luar,


perlu izin khusus,
perlu biaya khusus.
Keadaan cuaca di site
sering hujan,
jarang hujan.
Sumber bahan
data harga bahan setempat,
biaya transportasi.
Penggunaan alat berat
ada tidak plant hire setempat,
ada tidak ready mix,
mobilisasi,
pertimbangan transport.
Data visual
perlu dilakukan pemotretan lapangan,
jalan masuk,
jembatan yang perlu diperkuat,
rencana bangunan berdiri.
Sarana kesehatan
letak rumah sakit/ puskesmas yang dekat dengan lokasi proyek.
Seyogyanya hal ini telah berupa formulir tetap sehingga penyedia jasa
konstruksi/kontraktor mudah untuk menggunakannya.

II.7 SISTEMATIKA PENYUSUNAN METODE KONSTRUKSI


Untuk dasar perhitungan harga dalam suatu lelang guna mendapatkan suatu
penawaran yang kompetitif harus dibuat lebih dahulu metode konstruksi yang
sistimatik, jelas mudah dimengerti dan diikuti uraiannya oleh estimator dalam tugasnya
menghitung harga lelang dan dapat dimengerti oleh pemberi pekerjaan akanpola

49

rencana cara pelaksanaan konstruksi yang diminta sesuai dengan gambar bestsk yang
telah ditentukan.
Dengan adanya cara rencana pelaksanaan yang jelas berupa gambar situai, tampak
lengkap, detail konstruksi sehingga menjadi sutu bangunan konstruksi yang nyata, baik
secara keseluruhan maupun per unit pekerjaan berikut dengan penjelasan urutan-urutan
atau tahap pelaksanaan, sehingga secara praktis akan dapat terlihat efisiensi yang
maksimal pada waktu pelaksanaan nanti.
Bagi estimator dengan mudah dapat menghitung harga satuan setiap unit/ jenis
pekerjaan karena didalam metode konstruksi juga dijelaskan peralatan yang dipakai
serta unit rate nya.
Untuk menunjang kualitas yang diharapkan sesuai dengan bestek/ spesifikasi maupun
gambar, didalam metode konstruksi juga diuraikan tahap-tahap pelaksanaan dan juga
terhadap konstruksi penunjang diberikan gambar dan perhitungan-perhitungan teknis
yang jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan sehingga setiap saat dapat dilakukan
koreksi pada bagian-bagian apabila pada perhitungan teknisnya didapat adanya
kelemahan.
Dalam pedoman cara pelaksanaan metode konstruksi, dapat memberikan keyakinan
kepada pemberi tugas dan kepada para personil pelaksana yang terlibat secara langsung
dan tidak langsung dalam suatu proyek bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaan
sebagiab pembagian maupun secara keseluruhan sehingga proyek tersebut dapat
diyakini dapat berjalan dan selesai sesuai dengan apa yang diharapakan baik dalam segi
kualitas, waktu maupun dalam segi biayanya.
Untuk dapat membuat suatu metode konstrusi yang baik, jelas dan mudah dimengerti
serta dapat dipertanggung-jawabkan sebagai dasar perhitungan harga satuan dalam
perhitungan lelang suatu proyek, diperlukan data-data yang lengkap serta waktu yang
cukup guna mengolah data-data dari proyek yang bersangkutan untuk dijadikan metode
konstruksi, sehingga perlu landasan/ dasar penyusunannya yang antara lain mengikuti :
penjelasan umum dari pemberi tugas mengenai jenis/ type dari proyek yang
bersangkutan serta volume-volume pekerjaan secara perhitungan gari-garis
besar,

50

pertemuan penjelasan,
data gambar dan spesifikasi dari proyek yang bersangkutan baik gambar pra
design nya maupun gambar konstruksinya berikut volume pekerjaannya,
estimate dimulainya pelaksanaan phisik dari proyek yang bersangkutan
survey serta mengumpulkan informasi/ data sangat diperlukan dalam
penyusunan metode konstruksi, oleh karena itu peninjauan lapangan dalam
dalam suatui proyek harus dilakukan untuk memperoleh gambaran/ informasi
mengenai keadaan, sarana jalan disekitarnya, keluar dan masuk proyek,
keadaan top[ografiyang nyata pada lokasi pekerjaan, curah hujan yang tinggi
muka air tanah sekalipun keadaan ini sudah diuraikan dalam penjelasan umum
lokasi sumber-sumber bahan/ material perlu diketahui pula dan sekaligus
diperkirakan mengenai kemungkinan dapat mencukupi kebutuhan yang
diperlukan.
kondisi lingkungan harus tidak lepas dari pengamatan misalnya yang
menyangkut perizinan, lokasi-lokasi pembuangan yang diperlukan, dan lainlainnya. jadi manfaat meninjau lapangan secara langsung akan sangat
menunjang kelancaran penyusunan rencana serta perumusan suatu metode
konstruksi.
dengan landasan dasar-dasar survey/ informasi serta pengumpulan data yang
telah dilakukan dan dikumpulkan maka kegiatan selanjutnya. Melaksanakan
kegiatan menyusun rencana yang akan dijadikan sebagai suatu rumusan
metode konstruksi.
perencanaan teknis tentang bagaimana tahapan proyek itu harus dilakukan,
konstruksi penunjang apa yang diperlukan sehingga pelaksanaan bagian
pekerjaan akan dengan mudah dilaksanakan dengan tidak mengalami
hambatan-hambatan yang berarti.
dalam penyusunan suatu metode konstruksi ini disimpulkan juga mengenai
banyaknya tenaga kerja ( man / days ) jenis-jenis serta jumlah peralatan yang
akan dipergunakan dalam pekerjaan.

51

bila perlu penperkiraan penempatan lokasi site : gudang-gusnag, peralatan,


barak kerja dan semacamnya. Pada akhir kegiatan dalam suatu perencanaan
dan processing suatu metode konstruksi, harus dapat dipilih dari berbagai
macam alternatif perencanaan untuk ditetapkan menjadi sesuatu rumusan
terhadap metode konstruksi yang akan dipergunakan. Sehingga dengan
demikian akan mudah bagi estimator melakukan perhitungan penganggaran
suatu proyek yang akan diajukan dalam lelang,
apabila lelang telah dimenangkan, maka dengan berpangkal tolak dari metode
konstruksi serta penganggaran yang telah dibuat, kita dapat menyusun suatu
perencanaan metode konstruksi yang lengkap serta lebih mendetail.
Demikian kegiatan ini akan dilakukan bersama-sama dengan para fungsional yang ada
di dalam suatu perusahaan.
metode konstruksi bangun gedung,
metode konstruksi bangun sipil.
Disamping itu masih ada metode konstruksi bangunan mekanikal ialah metode
konstruksi elektrical.
Dari cakupan metode konstruksi dibagi dalam :
metode konstruksi sederhana,
metode konstruksi sedang,
metode konstruksi rumit.
Pada pelelangan-pelelangan di pemerintah, metode konstruksi ini diminta oleh panitia
lelang dan disampaikan bersamaan dengan penawaran dan sesuai Keprres yang
digunakan. cara ini yang dikompitisikan.

52

PROSES PENYUSUNAN METODE KONSTRUKSI


Mempelajari
dasar-dasar
penyusunan
metoda
konstruksi

Survey
lapangan /
Mengumpul
-kan datadata

Perencanaan
metoda
Konstruktif

Merumuskan
menetapkan
alternatif
metoda
konstruksi

SPESIFIKASI

KONDISI
LAPANGAN

JENIS
PEKERJAAN

KELOMPOK
PEKERJAAN

- Jalan kerja
- Penerimaan
bahan
- Letak DIreksi
keet
- Fasilitas air
- Fasilitas listrik
- Fasilitas bahan

- Galian
- Timbunan
- Pondasi
- Bekisting
- Beton
- Konstruksi baja

- Penyelidikan
tanah
- Jenis mutu beton
- Pemakaian bahan
- Pemakaian alat
- Jadual pekerjaan
- Syarat-syarat
teknis
- Topografi
BA Rapat
penjelasan
- Risalah rapat
- Pembebasan
tanah
- Sarana lapangan
- Lokasi bahan

Gambar-Gambar
- Galian/timbunan
- Kedalaman
- Lay out lokasi
- Jenis konstruksi
- Volume
pekerjaan
Daftar harga dan
kualitas

- Luas lokasi
pekerjaan
- Jadual pekerjaan
- Volume
pekerjaan
- Lay out

Kondisi
- Jenis tanah
- Curah hujan
- Muka air tanah
- Sumber air

Kondisi
Lingkungan
- Tenaga kerja
- Pagar pengaman
- Lokasi
pembuangan

Jenis Alat
- Macam pekerjaan
- Volume
pekerjaan
- Jadual pekerjaan
- Syarat-syarat
teknis
- Pengadaan alat
- Pengadaan bahan
- Pengadaan
tenaga
Sumber bahan
tidak curah
- Jenis bahan
- Lokasi / site
- Sarana angkutan
- Jadual pekerjaan
- Volume keutuhan
bahan

pekerjaan
- Urutan
pelaksanaan
pekerjaan
- Konstruksi
pekerjaan
- Net work
planning
- Alternatif yang
di-pakai
- Peralatan yang
di-pakai
- Total waktu

Sumber bahan
curah

Gambar 2.2 Proses Penyusunan Metode Konstruksi


53

RANGKUMAN
1. Peranan metode konstruksi adalah untuk menyusun cara-cara kerja dalam
melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk memenuhi / menentukan
sarana-sarana pekerjaan yang akan mendukung terlaksananya suatu pekerjaan
misalnya; menetapkan / memilih peralatan yang akan digunakan dalam
pekerjaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam
biaya operasi.
2. Peranan metode konstruksi akan mempengaruhi perencanaan konstruksi antara
lain;
a) jadual pelaksanaan,
b) jadual tenaga kerja,
c) jadual bahan,
d) daftar alat dan jadwal penggunaannya,
e) rencana anggaran pelaksanaan,
f) arus kas,
g) S curve
h) cara-cara pelaksanaan konstruksi
3. Faktor yang terpenting dalam pelaksanaan perencanaan dan pengawasan adalah
mendapatkan informasi / data. Untuk itu perlu dibuat dokumentasi setiap bagian
progres pada setiap waktu sehingga dapat sebagai perkiraan apa yang diperlukan
pada masa yang akan datang.
4. Peranan metode konstruksi sebelum lelang perlu ditetapkan sebelumnya karena
akan menentukan harga pekerjaan yang ditawarkan pada pelelangan. Untuk
menetapkan metode tersebut data berikut diperlukan :
a) Data Umum
kondisi lapangan
lokasi pekerjaan dan data (geologi, iklim),
sumber material,
jalan ke dari proyek,
54

fasilitas
tenaga kerja
pelayanan lokal
perizinan.
b) Alat-alat komunikasi yang tersedia diperusahaan yang dapat di pakai
untuk memudahkan hubungan antara proyek dengan petugas dilapangan
maupun kantor pusat.
c) Pertimbangan penawaran dari sub kontraktor.
d) Rapat dalam rangka mendapatkan proyek dan membahas masalah yang
timbul baik teknis maupun non teknis.
e) Kemungkinan kecelakaan.
f) Bengkel-bengkel yang kerja dibuatkan untuk melayani pemeliharaan
peralatan berat.
g) laboratorium yang diperlukan.
5. Pada setiap pelelangan kontraktor dianjurkan melakukan survey konstruksi, hal
ini dimaksudkan agar dapat diperolah data sebanyak mungkin, sehingga dapat
menentukan metode konstruksinya dan akhirnya dapat menghitung harga
penawaran yang cermat.
Data survey lapangan adalah :
a) Keadaan lapangan
b) Jalan masuk
c) Lapangan kerja :
d) Sumber air kerja
e) Listrik
f)

Tenaga kerja

g) Keadaan cuaca di site


h) Sumber bahan
i)

Penggunaan alat berat

j)

Data visual

k) Sarana kesehatan
55

6. Untuk dapat membuat suatu metode konstrusi yang baik, jelas dan mudah
dimengerti serta dapat dipertanggung-jawabkan sebagai dasar perhitungan harga
satuan dalam perhitungan lelang suatu proyek, diperlukan data-data yang
lengkap serta waktu yang cukup guna mengolah data-data dari proyek yang
bersangkutan untuk dijadikan metode konstruksi, sehingga perlu landasan/ dasar
penyusunannya
a.

penjelasan umum dari pengguna jasa/pemberi tugas mengenai

b.

pertemuan penjelasan,

c.

data gambar dan spesifikasi

d.

estimate dimulainya pelaksanaan phisik dari proyek yang bersangkutan

e.

survey serta mengumpulkan informasi/ data

f.

kondisi lingkungan

g.

Melaksanakan kegiatan menyusun rencana yang akan dijadikan sebagai


suatu rumusan metode konstruksi.

h.

perencanaan teknis tentang bagaimana tahapan proyek itu harus dilakukan

i.

banyaknya tenaga kerja ( man / days ) jenis-jenis serta jumlah peralatan


yang akan dipergunakan dalam pekerjaan.

j.

bila perlu perkiraan penempatan lokasi site : gudang-gusnag, peralatan,


barak kerja dan semacamnya. Pada akhir kegiatan dalam suatu perencanaan
dan processing suatu metode konstruksi, harus dapat dipilih dari berbagai
macam alternatif perencanaan untuk ditetapkan menjadi sesuatu rumusan
terhadap metode konstruksi yang akan dipergunakan. Sehingga dengan
demikian akan mudah bagi estimator melakukan perhitungan penganggaran
suatu proyek yang akan diajukan dalam lelang,

k.

apabila lelang telah dimenangkan, maka dengan berpangkal tolak dari


metode konstruksi serta penganggaran yang telah dibuat, kita dapat
menyusun suatu perencanaan metode konstruksi yang lengkap serta lebih
mendetail.
56

SOAL LATIHAN
1. Apa peranan metode konstruksi dalam pelaksanaan suatu proyek?
2. Pada suatu proyek sangat diperlukan adanya perencanaan dan pengawasan,
apa yang saudara ketahui tentang hal tersebut?
3. Sebelum pelaksanaan lelang perlu adanya teknis-teknis dalam menentukan
metode konstruksi, untuk itu data-data pendukung apa saja yang diperlukan
halam hal ini?
4. Metode-metode apa yang perlu saudara kerjakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, agar pekerjaan berjalan lancar?
5. Data-data apa yang sangat diperlukan dalam melakukan survey konstruksi?
6. Buatlah sistemetika dalam penyusunan metode konstruksi?

57

Anda mungkin juga menyukai