TERNAK ENTOK
Box 50 X 90
Sebelumnya NUWUN SEWU bukan bermaksud menggurui kami hanya ingin berbagi,
karna ini merupakan sharing pengalaman pribadi selama 1tahun dan telah kami
praktekkan pada warga PENDIDIKAN KEAKSARAAN binaan LMDH " Jati Bagus "
Desa Jomblang, Kec Jepon, Kab Blora.
1.
2.
3.
A. PERSIAPAN AWAL
BIBIT
KANDANG
PAKAN
1.
BIBIT
Bibit ENTOK sebaiknya dicari bibit jenis besar.
CIRI-CIRI: Telur ENTOK jenis besar antara 10 sampai 12 butir.
Sedangkan ENTOK jenis kecil telurnya lebih banyak antara 12sampai 17 butir bahkan
lebih.
2.
KANDANG
Kandang ENTOK sangat mudah, bisa terbuat dari BAMBU, ZAK ( KADUT ), JARING
BEKAS.
3.
B.
PAKAN
Pakan ENTOK sangat mudah di dapatkan, bisa diberi makan KATUL, KARAK,
BATANG PISANG, SISA MAKANAN, KANGKUNG, BAWANGAN dan lain-lain.
CARA PERAWATAN
1.
ANAK
2.
INDUK
1. ANAK
Pemisahan
ternak ENTOK bisa berkembang menjadi banyak, maka harus dilakukan pemisahan anak ENTOK dari INDUKNYA.
-Umur pemisahan antara 2 sampai 3 hari/
-Pemisahan anak ENTOK dilakukan apabila bulu bulunya sudah kering.
-Apabila anak Entok sudah turun dari sarang baru dimasukkan BOX maka akan
mengalami STRES
yang mengakibatkan kematian anak ENTOK.
b.Pengebokan
Pengebokan dimulai saat bulu kering sampai umur 30 hari, dan diberi makanan
yang kering, dengan
tujuan agar ANAK ENTOK terangsang untuk minum. Semakin kuat minumnya
maka semakin cepat
pula pertumbuhanya.
Minum yang kuat harus di imbangi dengan makan yang bergizi.
CONTOHNYA : KONSENTRAT
Konsentrat diberikan selama 1 Bulan. Apabila ENTOK sudah berumur 31 hari,
anak
ENTOKditurunkan dari BOX dan mulai diberikan makan makanan yang basah
sampai umur 45
hari.Umur 45 hari sdh bisa dilepas( diliarkan ).
2. INDUK
- Perawatan INDUK dilakukan agar cepat Bertelur.
- Perawatan INDUK dengan cara : Dimasukkan kandang dan diisi PEJANTAN.
- 1 PEJANTAN bisa mengawini 10 INDUK.
- INDUK akan bertelur kembali 20 sapai 30 hari setelah dilakukan pemisahan.
- PEJANTAN sebaiknya di masukkan kandang kusus ketika INDUK sedang
mengerami
telurnya. Tujuanya agar tidak mengganggu INDUKNYA.
CATATAN :
- INDUK akan berhenti produksi apabila Sedang mengalami proses
BULU RONTOK,
biasanya antara 2 sampai 3 Bulan.
- Ketika Induk sedang mengerami telur usahakan agar tempatnya kering, apabila
tempatnya basah
bisa berkibat fatal ( telur gagal menetas )
Kenapa mempunyai keuntungan ganda? Yah jawabannya mudah sekali. Mentok ini
kalau produktif bisa dijual beberapa itemnya. Dan anda bisa mendapatkan hasil
penjualan dari 4 segi berikut: telur, bulu, anak mentok, dan daging. Ke Empat item
tersebut bisa anda jual ke pedagang. Lumayan bukan? Anda beternak satu jenis hewan
bisa mendapatkan 4 sumber pendapatan.
Mari kita teruskan kenapa bisa sekaligus 4 sumber tadi bisa anda jalankan. Yang
pertama, telur. Sudah jelas siapa saja membutuhkan telur. Dan yang kedua, bulu. Bulubulu yang putih dan bagus untuk bahan dasar pembuatan sutlekok(untuk badminton).
Jadi bulu ini bisa dijual juga. Yang ketiga, anak entok. Orang-orang tertentu suka
membeli anaknya untuk dibesarkan. Karena peternak tertentu, focus usahanya untuk
pembesarannya saja. Dan yang terakhir bisa dijual adalah dagingnya. Harga dagingnya
kurang lebih seperti daging ayam. Sekitar Rp. 14.000,- /kg. Bagaimana para pembaca
sekalian, apakah ada yang tertarik bisnis ini. Kalau saya tinggal didesa saya akan coba
deh bisnis ini, karena banyak hal yang bisa dijual. Jadi tidak perlu lagi deh merantau ke
kota. Lagian peluang untuk berkembangnya besar sekali lho. Salam sukses semua.
Gambar: www.fakih.com
Sumber: www.agrina-online.com
Walaupun masih bersifat usaha sampingan, beternak entok menjanjikan keuntungan.
Tegal memang terkenal sebagai sentra produksi itik, terutama petelur. Namun, seiring
meningkatnya permintaan akan itik pedaging dari berbagai kota, Kelompok Ternak Tani
Itik (KTTI) Kemiri Barat, Tegal, Jateng, melakukan diversifikasi usaha dengan
mengembangkan ternak entok (Chairina moschata).
Menurut Bambang Haryo Wicaksono, Ketua KTTI Kemiri Barat, walaupun masih
sampingan, usaha ternak entok sangat menjanjikan bagi peternak itik. Dengan
membudidayakannya selama 90 hari akan memberikan keuntungan tambahan,
ungkapnya. Buktinya, ia dapat mengantongi keuntungan bersih Rp2 juta dari 200 ekor
entok yang dipeliharanya selama 3 bulan.
Melihat hasil itu, saya akan menambah populasi pada periode selanjutnya. Memang
ternak ini merupakan tabungan, tapi harus dikelola dengan baik agar tetap
menguntungkan, ujar Bambang yang sudah mencoba beternak entok selama empat
periode.
Irit Pakan
Bambang mengawali usaha budidaya entok dengan membangun kandang sederhana
yang menghabiskan Rp450 ribu dan membeli anak entok umur sehari (day old duckDOD) seharga Rp3.000 per ekor. Saat ini kita mengusahakan sendiri bibitnya agar
suplai dan kualitas DOD yang akan kita pelihara terjamin, ungkapnya.
Selama masa pemeliharaan, entok mudah dikontrol. Hanya pada umur 121 hari saja
yang harus dipantau secara rutin karena fase ini sangat rawan mati. Jika berhasil
melewati fase tersebut, jumlah kematian di bawah 10%.
Selain itu, biaya pakan entok juga tidak terlalu besar, cuma mencapai Rp150/hari/ekor.
Bila dibandingkan biaya pakan itik yang menghabiskan Rp280/hari/ekor, maka biaya
pakan entok jelas lebih murah. Dilihat dari aroma dagingnya, daging entok pun relatif
kurang tajam daripada aroma daging itik meskipun dengan pengelolaan sederhana.
Permintaan Tinggi
Pasar entok, masih menurut Bambang, cukup besar. Meski ia tidak dapat menunjukkan
angka pasti, yang jelas, KTTI Kemiri Barat masih kewalahan dalam memenuhi
permintaan dari rumah makan yang menyajikan menu bebek atau entok di kota Tegal
saja. Belum lagi permintaan dari para pedagang, masih banyak yang tidak mampu
mereka layani. Karena itu, kelompok peternak tersebut belum memasok ke pasar Jakarta.
Selain dari Tegal, permintaan juga ada dari Karawang, Cirebon, dan Brebes.
Harga pasaran entok cukup tinggi. Harga per ekor paling rendah mencapai Rp25.000.
Bila mendekati hari raya, harga bisa terdongkrak sampai Rp30.000Rp40.000 per ekor.
Lebih tinggi lagi pasaran entok jantan umur dua bulan, sekitar Rp50.000 per ekor.
Entok-entok itu dipasarkan pada ukuran 2,63 kg untuk yang jantan, sedangkan yang
betina berbobot 1,51,9 kg.
Saat ini, KTTI Kemiri Barat melibatkan 400 peternak aktif untuk mengembangkan
budidaya itik dan entok dengan pola intensif. Hal ini memang tidak wajib bagi anggota.
Jika peternak merasa tidak mampu, mereka masih diperbolehkan dengan pola
tradisional saja, tapi skala 5060 ekor juga sudah intensif, ungkap Bambang. Sejauh
ini jumlah populasi entok di kelompok tani juara nasional 2006 ini baru mencapai 700
1.000 ekor per periode.
Yan Suhendar
Analisis Usaha Tani Budidaya Entok Pedaging
500.000
Rp
750.000
Biaya Pakan :
1. Pakan voer ayam (115 hari )
15 hari x 3 kg x Rp4.000
Rp
180.000
Rp
840.000
Biaya Obat-obatan
Biaya Tenaga Kerja
Rp
50.000
Rp 150.000 +
Jumlah
Rp 2.470.000
Rp 4.500.000
Rp 2.030.000
Mentok
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?
Mentok peliharaan
Status konservasi
Risiko Rendah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas:
Aves
Ordo:
Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus: Cairina
Spesies: C. moschata
Nama binomial
Cairina moschata
(Linnaeus, 1758)
Mentok peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek.
Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa; di tempat lain ia mungkin disebut dengan salah
satu atau beberapa nama berikut: entok, enthok atau entog (Sd.,
Inggris href=http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris>bahasa Inggris disebut
Muscovy Duck atau Barbary Duck.
Di Indonesia unggas ini adalah sepenuhnya hewan peliharaan, yang diternakkan
terutama untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah dari Meksiko,
Selatan href=http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Selatan>Amerika Selatan, di
mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah
berpaya di sekitar danau dan sungai; termasuk di hilir lembah Sungai Rio Grande di
Texas. Populasi lepasan yang meliar (feral) juga dijumpai di Florida bagian selatan.
Hewan persilangan antara bebek dan mentok biasa disebut tiktok, yakni akronim dari itik
dan entok, sedangkan persilangan antara entok dan bebek disebut tongki.
Pemerian
Burung yang berukuran sedang sampai agak besar. Mentok jantan liar dapat mencapai 86
cm, dari ujung paruh hingga ke ujung ekor. Dan beratnya bisa sampai 3 kg. Mentok
betina lebih kecil, sampai sekitar 64 cm dan 1,3 kg. Mentok peliharaan biasanya lebih
gemuk, di mana jantan bisa mencapai 7 kg dan betina mencapai 5 kg.
Berwarna dominan hitam dan putih, mentok memiliki kulit atau tonjolan kulit berwarna
merah dan hitam di sekitar mata dan wajah. Paruh gemuk pendek khas bebek, putih
kemerahan; kaki gemuk pendek berselaput renang, abu-abu kehitaman. Ekor memipih
datar agak lebar.
Kebiasaan
Meskipun pandai terbang, mentok peliharaan hampir tak pernah terbang jauh. Unggas ini
sering terlihat berjalan bersama kelompoknya, perlahan-lahan dan tak pernah tergesagesa, dengan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh (Jw.,
megal-megol) sehingga berkesan lucu.
Kerabat Terdekat
Jenis mentok liar yang terdapat di Indonesia adalah mentok rimba (Cairina scutulata).
Unggas ini menyebar luas secara alami mulai dari India, Asia Tenggara hingga Sumatra
dan Jawa. Populasi mentok rimba kini terancam kepunahan, karena perburuan dan
terutama karena perubahan habitat yang drastis. Di Jawa, hewan ini sekarang diduga
sudah punah.
Masakan
Daging mentok disukai orang, terutama di pedesaan. Rasanya yang kuat dan tidak begitu
berbau, tak seperti daging itik petelur, menjadikan daging unggas ini sebagai salah satu
favorit di samping daging ayam.
Ada berbagai macam masakan daging mentok. Yang paling sederhana namun enak ialah
mentok bakar, dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih dilengkapi dengan sambal
tomat hijau atau sambal jeruk nipis (cara Kudus dikenal masakan sweeke enthok [1], dari
[2]. Dari Tambak, Banyumas terkenal masakan sate dan gule bebek; yang sebetulnya
adalah sate dan gule mentok. Demikian pula, kebanyakan bebek goreng atau pecel bebek
pada gerai pecel lele
Tegal href=http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tegal>Tegal juga dikenal kupat
blengong, ketupat dengan masakan daging blengong atau brati, yakni hasil persilangan
mentok dengan itik petelur.