Item
Periode 2011
kuantitas
Harga
Periode 2012
Nilai
OUTPUT
Kursi
904
450.000
kuantitas
OUTPUT
406.800.000
Harga
Nilai
980
475.000
465.500.000
INPUT
INPUT
Jok kulit (Pcs)
904
150.000
135.600.000
980
145.000
142.100.000
Kayu material
8.000.000
40.000.000
7.500.000
45.000.000
18
95.000
1.710.000
20
95.000
1.900.000
200
4500
900.000
210
4.500
945.000
80
7000
560.000
85
6.500
552.500
Cat vernis(Liter)
75
30.000
2.250.000
77
30.000
2.310.000
Single face(Pcs)
904
7000
6.328.000
980
7.000
6.860.000
Tenaga kerja
15
10.920.000
163.800.000
17
12.480.000
212.160.000
Energy(Kwh)
9967.2
915
9.119.988
10360.6
915
9.479.949
10
Modal
950.000.000
73
990.000.000
Indeks Produktivitas
Peningkatanpenurunan
9.19
1.71
3
8.98
16
11.46
5.56
-11.65
10.08
9.81
Produktivitas
JOK KULIT
KAYU MATERIAL
LEM PONAL
BAUT PAKU
KERTAS AMPLAS
CAT VERNIS
SINGLE FACE
TENAGA KERJA
ENERGI
MODAL
109.19
101.71
103
108.98
116
111.4
105.56
88.35
110.08
109.81
IP Jok Kulit =
OMP / IMP
OBP / IBP
x 100
IP = 465.500.000 / 142.100.000
406.800.000/ 135.600.000
x 100
IP = 109,19
Perhitungan Produktivitas Berdasarkan Teori APC
Tabel 3. Perhitungan Produktivitas Berdasarkan Teori APC
OUTPUT
Total Output
INPUT
Tenaga Kerja
MATERIAL
Kayu
Jok Kulit
Total Material
ENERGI (Kwh)
MODAL
Lem Ponal
Baut Paku
Kertas Amplas
Cat Vernis
Single Face
Total Modal
TOTAL INPUT
Kuantitas
Periode 1
Harga
Kuantitas
Periode 2
Harga
904
450.000
406.800.000
980
475.000
465.500.000
15
10.920.000
163.800.000
17
12.480.000
212.160.000
53
904
8.000.000
150.000
6
980
7.500.000
145.000
9967.2
915
40.000.000
135.600.000
175.600.000
9.119.988
10360.6
915
45.000.000
142.100.000
187.100.000
9.479.949
18
200
80
75
904
95.000
4500
7000
30.000
7000
20
210
85
77
980
95.000
4500
6500
30.000
7000
Nilai
1.710.000
900.000
560.000
2.250.000
6.328.000
11.748.000
360.267.988
Nilai
1.900.000
945.000
552.000
2.310.000
6.860.000
12.567.500
421.307.449
TOTAL OUTPUT
Input Tenaga Kerja
Input Material
Input Energi
Input Modal
Total Input
Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas Material
Produktivitas Energi
Produktivitas Modal
Produktivitas Total
Total Output =
= 1,08
= 1,13
= 2.483
Periode 2
= 2.375
75
.
.
= 0.96
Produktivitas
1.08
1.13
1.11
1.04
1.07
1.12
0.96
0.98
1.04
1.01
0.96
OUTPUT
INPUT
Tenaga Kerja
Material
Energi
Modal
Total Input
IL
IPF-L
1.14
212.160.000
187.100.000
9.479.949
12.567.500
421.307.449
1.29
1.06
1.04
1.07
1.17
0.88
1.07
1.09
1.06
0.97
= 1,29
(
IPF-L =
)
( )
,
,
= 0,88
IPF
0.88
1.07
1.09
1.06
0.97
IP
0.96
0.98
1.04
1.01
0.96
IPH
0.92
1.09
1.04
1.05
1.01
= 0,92
Tenaga Kerja
Energi
Modal
0.96
1.04
1.01
76
MODEL MUNDEL
Indeks
Keterangan
Produktivitas
Jok Kulit
9.19
Kayu Material
1.71
Lem Ponal
3
Baut Paku
8.98
Kertas Amplas
16
Cat Vernis
11.45
Single Face
5.56
-11.65
10.08
9.81
2.
3.
Lem Ponal = 3 %
Terlihat pada tabel 7. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas dari Lem Ponal pada
periode 2012 meningkat sebesar 3 % dibandingkan keadaan pada pada periode 2011.
Dikarenakan penggunaan Lem Ponal pada proses produksi lebih baik. Sehingga
walaupun terjadi kenaikan Output, akan tetapi tidak terjadi kenaikan kuantitas Lem Ponal
yang lebih banyak.
4.
5.
Kertas Amplas = 16 %
Terlihat pada tabel 7. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas dari Kayu Material pada
periode 2012 meningkat sebesar 16 % dibandingkan keadaan pada periode 2011. Karena
adanya penurunan harga pada periode 2011 ke periode 2011 sebanyak Rp. 500 / m.
Terlihat pada tabel 1.
6.
7.
8.
77
IP Energi = 10.08
Terlihat pada tabel 7. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas dari Energi pada periode
2012 meningkat sebesar 10.08 % dibandingkan keadaan pada pada periode 2011.
Dikarenakan penggunaan Energi pada proses produksi lebih baik. Sehingga walaupun
terjadi kenaikan Output, akan tetapi tidak terjadi kenaikan kuantitas Energi yang lebih
banyak.
Tenaga Kerja
Terlihat pada Tabel 7. Produktivitas dari Tenaga Kerja menurun sebesar 4 % ( 96%
100%) pada periode 2012.hal ini dikarenakan terjadi kenaikan upah dan jumlah Tenaga
Kerja yang ditunjukkan oleh IPH 0.92 %.(Tabel 6) dengan efek juga menurunkan
Profitabilitas sampai 12 % ( 88% - 100 % ).
2.
Material
Terlihat pada Tabel 7. Produktivitas dari Material menurun sebesar 2% ( 98% -100%)
pada periode 2012. Hal ini dikarenakan terjadi beberapa kerusakan pada material pada
proses produksi dilakukan. Namun ada efek bersih meningkatkan profitabilitas sebesar
7% ( 107% - 100% ). Walaupun terjadi peningkatan IPH sebesar 9% (109% - 100%)
karena terjadi penurunan Harga Material.
3.
Energi
Terlihat pada Tabel 7. Produktivitas Energi meningkat sebesar 4 % ( 104% - 100% )
pada periode 2012. hal ini dikarenakan terjadinya penghematan Energi untuk menekan
penggunaan Energi tersebut se Optimal mungkin yang ditunjukkan oleh IPH Energi
sebesar 104 % (Tabel 6) dengan efek bersih meningkakan Profitabilitas sebesar 9 %
4.
Modal
Terlihat pada Tabel 7. Produktivitas dari Modal menurun sebesar 4% ( 965 -100%)
pada periode 2012. Hal ini dikarenakan terjadi kerusakan pada material pada saat
proses produksi dilakukan. dan ada efek menurunkan profitabilitas sebesar 3% ( 97% 100% ). Walaupun terjadi peningkatan IPH sebesar 1% (101% - 100%).
Analisis Perbandingan Model Mundel dan APC, terdapat perbedaan hasil perhitungan
Indeks Produktivitas pada kedua model, dikarenakan model APC melihat secara total dari
masing-masing input. Sedangkan Model Mundel melihat Input secara mandiri atau masingmasing, adanya perbandingan dari kedua model diatas dapat diketahui dengan menggunakan
Model Mundel dapat dilihat terjadi penurunan pada Tenaga Kerja. Sedangkan dengan model
APC terjadi penurunan pada Tenaga Kerja dan Material. Dalam perbandingan kedua Model
tersebut juga dapat dilihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model yaitu :
78
1.
Model Mundel
Kelebihan : kelebihan yang dimiliki model Mundel adalah dapat melihat peningkatan
atau penurunan produktivitas secara spesifik atau melihat input secara masing-masing.
Kekurangan:kekurangan yang dimiliki model Mundel adalah tidak dapat mengetahui
secara cepat apakah produktivitas mengalami penurunan atau peningkatan karena model
Mundel ini melihat Input secara masing-masing.
2.
KESIMPULAN
1. Perhitungan Produktivitas dengan menggunakan Model Mundel dapat dilihat terjadi
penurunan pada indeks produktivitas yaitu pada Tenaga Kerja. Pada Tenaga Kerja terjadi
penurunan Indeks Produktivitas yang sangat signifikan sebesar 11.65%, hal ini
disebabkan oleh bebrapa faktor yaitu :
a. Banyaknya waktu menganggur tenaga kerja pada saat proses menunggu pengeringan
cat vernis pada kursi, untuk melanjutkan proses selanjutnya.
b. Meningkatnya upah Tenaga Kerja yang tidak sesuai dengan peningkatan Kuantitas
Output produksi pada perusahaan.
c. Bertambahnya jumlah Tenaga Kerja, yang tidak diikuti dengan bertambahnya
kuantitas Output perusahaan. Sehingga banyak tenaga kerja yang tidak bekerja
dengan optimal.
2. Dari hasil perhitungan produktivitas dengan menggunakan model APC ( American
Productivity Centre ) dapat dilihat Indeks Produktivitas dari total masing-masing Input
mengalami peningkatan atau penurunan yaitu :
a. Produktivitas Tenaga Kerja menurun sebesar 4%
b. Produktivitas Material menurun sebesar 2%
c. Produktivitas Energi meningkat sebesar 4%
d. Produktivitas Modal meningkat sebesar 1%
3. Manfaat bagi perusahaan dengan adanya produktivitas biaya produksi maka akan
menimbulkan biaya rendah ( low cost ) dan perusahaan kan menjadi lebih efisien dengan
semakin tingginga produktivitas maka semakin tinggi pula efisiensi dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Gasper, Vincent, 1998, Statistical Proses Control : Penerapan Teknik-teknik Statistikal dalam
Manajemen Bisnis Total. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gasper, Vincent, 2002, Balanced Scorecar Dengan Six Sigma, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Indrianto, 2002, Pengukuran Produktivitas, Yogyakarta.
Hakim Nasution, Arman, 2006, Manajemen Industri, Yogyakarta.
Sinungan, Muchdarsyah, 2003, Produktivitas Apa dan Bagaimana, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Summanth, David, J, 1984, Productivity Engineering and Management, New York.
79