Menyusui
Potential Source of Protein Intake to Support Maternal Nutrition and
Breastfeeding
Eka Haris Prastiwi (141), Nuril Faizah (142), Radita Miftachul Ullum (171)
Program Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318
Abstract
Nutrition and pregnant and lactating women is an important thing that must be
met during the pregnancy progresses. The risk of fetal well being conceived and
expectant mothers will be reduced if pregnant women get nutrition and balanced
nutrition. Therefore, pregnant women and lactating families must pay attention to
the nutritional regulation regarding a healthy diet. While protein intake should also
be considered, the protein is composed of amino acids which can be obtained
from animals and plants. Breastfeeding mothers consume proteins from these
two sources, to obtain a complete intake and intact. Ideally comparison of
vegetable and animal protein consumption should be balanced.
Key words : Nutrition, nutrsi, protein intake, pregnancy, pregnant women and
lactating
Abstrak
Gizi dan Nutrisi ibu hamil dan menyusui merupakan hal penting yang harus
dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Resiko akan kesehatan janin yang
sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil
mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga ibu hamil
dan menyusui haruslah memperhatikan pengaturan gizi mengenai pola makan
yang sehat. Sedangkan asupan protein juga harus diperhatikan, protein tersusun
atas berbagai asam amino yang dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhan. Ibu
menyusui mengonsumsi protein dari kedua sumber tersebut, untuk memperoleh
asupan yang lengkap dan utuh. Idealnya perbandingan konsumsi protein nabati
dan hewani harus seimbang.
Kata-kata kunci: Gizi, nutrisi, asupan protein, kehamilan, ibu hamil dan
menyusui.
Pendahuluan
Makanan merupakan salah
satu kebutuhan pokok bagi manusia.
Makanan mempunyai fungsi untuk
memelihara tubuh dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan,
mengganti sel-sel dan jaringan tubuh
yang rusak, memperoleh asupan
energi untuk melakukan aktivitas
rutin, mengatur proses metabolisme
dan berbagai keseimbangan air,
mineral, dan cairan tubuh lainnya.
Selain itu, makanan juga berperan
dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap serangan berbagai macam
penyakit (Notoatmodjo, 2003).
Kualitas
makanan
yang
dikonsumsi oleh ibu hamil maupun
ibu menyusui harus mengandung
gizi yang seimbang agar tidak
mengganggu perkembangan bayi
baik ketika dalam masa kandungan
maupun setelah dilahirkan. Jika ibu
hamil mengkonsumsi makanan yang
rendah baik jumlah maupun mutu
gizinya, akan dapat menyebabkan
penurunan kesehatan pada janin.
Dalam kondisi seperti ini, mula-mula
janin yang ada dalam kandungan
akan mengambil cadangan zat - zat
gizi yang ada dalam tubuh ibunya,
hal tersebut dikhawatirkan dapat
mengganggu kesiapan ibu sewaktu
melahirkan. Selain itu, dikatakan
oleh Hananto, W. (2002), jika ibu
tidak mendapat gizi yang cukup
selama kehamilan, maka bayi yang
dikandungnya kemungkinan akan
menderita kurang gizi sehingga
meskipun sudah cukup bulan, bayi
tersebut akan lahir dengan berat
badan dibawah 2500 gram atau
berat bayi lahir rendah (BBLR).
Kekurangan gizi dan protein
yang diderita oleh seorang ibu hamil
juga dapat menyebabkan produksi
ASI menurun pada saat menyusui.
Hal ini karena pada masa menyusui
kebutuhan zat gizi akan mengalami
peningkatan. Apabila makanan yang
ASI bersih
Mengandung immunoglobulin (Ig)
terutama IgA
Mengandung laktoferrin, suatu
ikatan protein dengan zat besi.
Dengan adanya ikatan tersebut
maka bakteri berbahaya dalam
usus tidak dapat berkembang.
Lysosim, suatu enzim dengan
konsentrasi beberapa ribu kali
lebih tinggi dibanding dengan
yang ada pada susu sapi. Enzym
ini akan merusak bakteri yang
berbahaya dan juga berguna
untuk melindungi bayi terhadap
berbagai jenis virus.
Bifidus faktor: suatu nitrogen
Containing Carbohydrat yang
diperlukan oleh suatu bakeri yang
disebut
Lactobacillus
bifidus
untuk pertumbuhannya. Bakteri
ini dominan terhadap bakteri flora
usus dan dapat memproduksi
asam laktat dari Laktose yang
terdapat pada ASI. Asam laktak
ini nantinya akan menghalangi
pertumbuhan bakteri dan parasit,
dan dapat menyebabkan kotoran
(feces) bayi menjadi asam.
Gizi Ibu Hamil dan Menyusui serta
Hubungannya dengan Produksi
ASI
Selama kehamilan ibu hamil
harus mendapat makanan tambahan
setiap harinya, karena akan sangat
besar peranannya dalam mencegah
malnutrisi pada jabang bayi yang
dikandungnya, serta menghindarkan
si bayi dengan berat badan lahir
rendah. Wanita dewasa yang normal
mendapat kenaikan berat badannya
sebesar 10 sampai 12 kg selama
kehamilannya. Setengah dari angka
itu digunakan untuk pertumbuhan
jabang bayi dan plasenta sementara
sebagian lagi untuk mempersiapkan
tubuh sang ibu sehingga mampu
memberikan air susu dengan lancar
dan memuaskan. Demikian juga
Protein
Istilah protein berasal dari
kata Yunani proteos, yang berarti
utama atau yang didahulukan.
Kata ini diperkenalkan oleh
seorang ahli kimia Belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880),
karena ia berpendapat bahwa
protein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme
(Almatsier,
2009).
Protein
merupakan komponen penting
atau komponen utama sel hewan
dan manusia. Oleh karena sel itu
Bergizi tinggi
2.
Makanan
seimbang
lengkap
dan
3.
4.
5.
Masih
segar,
tidak
membusuk atau basi sehingga
warna, bau, dan rasanya
berubah
6.
10