Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PAPER
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Kesehatan kelas D
Oleh:
Kelompok 1
Rani Romadaniyati
(122110101009)
Miftakul Mudwammah
(122110101008)
Puput Baryatik
(122110101020)
Romdhan Feriyadi
(122110101030)
Siti Kresnawati
(122110101039)
(122110101042)
(122110101053)
Uswatun Asihta
(122110101099)
(122110101117)
(122110101125)
Farah Zairina
(122110101160)
(122110101175)
a. Antesenden
Antesenden adalah peristiwa lingkungan yang membentuk tahap atau
pemicu perilaku.Antesenden yang secara reliable mengisyaratkan waktu untuk
menjalankan perilaku dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya suatu
perilaku pada saat dan tempat yang tepat.
Antesenden ada 2 macam, yaitu :
1) Antesenden yang terjadi secara alamiah (naturally occurings antesendents)
yaitu perilaku yang dipicu oleh peristiwa-peristiwa lingkungan.
Contoh: Di daerah yang memiliki sumber air yang kotor/terkontaminasi
mengakibatkan penyakit diare, sehingga penduduk sekitar dengan
sendirinya akan memiliki kesadaran untuk tidak menggunakan air yang
tercemar tersebut untuk dikonsumsi.
2) Antesenden buatan/terencana
Pada
perilaku
kesehatan
yang
tidak
memiliki
antesenden
alami,
b. Behaviour (Perilaku)
Ciri-ciri suatu perilaku membawa implikasi penting bagi penyusunan
strategi komunikasi.Perilaku sasaran, misalnya konsumsi ARV pada penderita
HIV/AIDS merupakan tujuan program komunikasi kesehatan. Ketika
mengamati perilaku sasaran, komunikator mempertimbangkan:
c. Consequence (Konsekuen)
Konsekuensi adalah peristiwa lingkungan yang mengikuti sebuah
perilaku, yang juga menguatkan, melemahkan atau menghentikan suatu
perilaku (Holland & Skinner, 1961 ; Miller, 1980). Secara umum, orang
cenderung mengulangi perilaku-perilaku yang membawa hasil-hasil positif
(konsekuensi positif) dan menghindari perilaku-perilaku yang memberikan
hasil-hasil negative.Istilah reinforcement mngacu pada peristiwa-peristiwa
yang menguatkan perilaku.
Reinforcement positif adalah peristiwa menyenangkan dan diinginkan,
peristiwa ramah yang mengikuti sebuah perilaku. Tipe reinforcement ini
menguatkan perilaku atau meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut akan
terjadi lagi (Baer, Wolf & Risley, 1969, Miller, 1980).Contoh :Pada ibu hamil
yang sedang memeriksakan kehamilannya di puskesmas mendapat pujian dan
pelayanan yang baik dari pihak pelayan kesehatan, sehingga ibu tersebut
cenderung mengunjungi puskesmas tersebut.
Reinforcement negative adalah peristiwa atau persepsi dari suatu
peristiwa yang tidak menyenangkan dan tidak diinginkan, tetapi juga
memperkuat perilaku, karena seseorang cenderung mengulangi sebuah perilaku
yang dapat menghentikan peristiwa yang tidak menyenangkan. Orang akan
mencoba menjalankan berbagai perilaku untuk mengakhiri peristiwa negative.
Perilaku yang pada akhirnya bisa menghentikan suatu peristiwa kemungkinan
besar bisa dicoba lagi di masa mendatang (Rimm & Masters, 1979 ; Karoly &
Harris, 1986).Contoh :Penggunaan kondom bagi orang yang beresiko tinggi.
Hukuman (pusnishment ) adalah suatu konsekuensi negative yang
menekan atau melemahkan perilaku. Peristiwa-peristiwa ini berlaku sebagai
hukuman karena perilaku yang mereka anut kecil kemungkinannya terjadi lagi
(Sandler, 1986).
Komunikator kesehatan terutama menggunakan reinforcement positif
dalam
menyusun
peristiwa-peristiwa
untuk
program
mendukung
Sensasi
mengkonsumsi
menyenangkan
narkoba.
yang
Memantapkan
timbul
setelah
berlangsungnya
lebih
relevan
bagi
kehidupan
ibu
sehari-hari
Selama
pelatihan,
petugas
kesehatan
perlu
d. Rantai ABC
Hubungan antara peristiwa-peristiwa lingkungan dengan perilaku sering
disebut sebagai rantai ABC (Antecendent-Behavior-Consequence).Hubungan
ini mempunyai beberapa implikasi dalam komunikasi kesehatan.
1) Antesenden atau Konsekuen
Kejadian serupa kadang-kadang dapat berfungsi sebagai antesenden
dan disaat lain sebagai konsekuens, tergantung bagaimana hal kejadian
tersebut mempengaruhi perilaku.
dengan
mengingatkan
ibu-ibu
supaya
A2 B2 C2
2) Kekuatan Konsekuen
Teori ABC menjelaskan konsekuens mengarahkan lebih banyak
pengaruh terhadap kelangsungan pelaksanaan perilaku daripada pengaruh
yang diberikan oleh antesenden (Miller, 1980). Seorang komunikator yang
ingin menghasilkan sebuah perilaku tahap akhir akan mengarhkan diri pada
apa yang mengikuti perilaku yang diharapkan serta menciptakan
sekumpulan konsekuens menyenangkan bagi pelaksanaan perilaku tersebut.
Upaya ini disebut sebagai strategi konsekuens (Consequences Strategies).
Strategi
yang
mengarah
pada
munculnya
kesadaran,
peningkatan
yang
mempromosikan
pemahaman
tentang
dengan
penyapihan
baru
mempromosikan
sebagai
salah
sebuah
satu
cara
makanan
mencapai
f. Aplikasi Teori
A1
B1
C1
Poster
kunjungan
Ke klinik
A2
B2
Kembali
penghargaan
Berkunjung
dr petugas
C2
Antecedent
Behavior
makan banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A),
Ibu membuat tampilan makanan semenarik mungkin (B), Anak mau makan
banyak (C).
DAFTAR PUSTAKA
Graeff, Judith, dkk. 1993. Communication for Health and Behavior. Change,
Jossey-Bass Inc. Publisher
Silaniherlina,
U.
2012.
Teori
Perubahan
Perilaku
[on
line].
http://www.slideshare.net/charkelima/teori-perubahan-perilaku [17
September 2013]