Anda di halaman 1dari 4

1.

Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, anda memperoleh data


potensial dari sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log
konsentrasi adalah seperti pada Gambar 1. Bagaimana anda menentukan
konsentrasi fluoride dalam sampel? Apakah elektroda telah bekerja dengan baik
dalam sistem tersebut?
Jawab :
Teknik potensiometri menggunakan perbandingan beda potensial suatu sel yang
mengandung elektroda indikator pada larutan analit dengan potensial dengan
potensialnya ketika dilarutkan pada satu atau lebih larutan standar dari analit yang
telah diketahui konsentrasinya. Potensiometri langsung juga dapat langsung
digunakan pada aplikasinya yang menggunakan data analitikal yang kontinu.
Pada metode kalibrasi elektroda, K ditentukan dengan mengukur E cell untuk satu
atau lebih larutan standar dari pX atau pA yang telah diketahui. Kemudian dibuat
asumsi bahwa K tidak berubah ketika larutan standar diganti dengan larutan
analit.
Untuk menentukan konsentrasi suatu analit, kita memerlukan data koefisien
aktivitas analit. Koefisien aktivitas jarang tersedia karena kekuatan ionik suatu
larutan biasanya tidak diketahui atau, jika diketahui, terlalu besar sehingga tidak
2

0.51 Z x
).
1+ 3.3 x
Suatu cara lain untuk mengubah pengukuran potensiometri dari aktivitas ke
konsentrasi adalah dengan menggunakan kurva kalibrasi empiris. Untuk
menggunakan cara ini, komposisi ion dari larutan standar harus sama dengan
komposisi larutan analit. Terkadang, menyamakan kekuatan ion larutan-larutan
standar sulit, terutama untuk senyawa-senyawa kompleks.
Ketika konsentrasi elektrolit tidak sesuai yang diharapkan, kita dapat merendam
larutan sampel dan larutan standar dengan elektrolit inert berlebih. Cara ini dapat
digunakan dalam penentuan potensiometri io fluorida dalam air minum.
Dalam menghitung konstentrasi fluorida dalam sampel sesuai dengan Gambar 1
pada pemicu, kita dapat menggunakan persamaan garis untuk kurva kalibrasi.
y=59.377 x+100.59

F
dimana, y=E (Potensial ) dan
x=log
dapat diaplikasikan dalam persamaan Debye-Hckel ( log x =

Sehingga,

E=59.377 log

287=59.377 log

2. Bila digunakan potensiometri dengan metode adisi standar maka kesalahan


pengukuran karena adanya kemungkinan pembentukan kompleks ion lain seperti
besi III dengan ion florida dapat dihindarkan. Walaupun dengan penggunaan
buffer sejenis TISAB pembentukan kompleks ini dapat dicegah. Hasil pengukuran
potensial dapat dilihat pada Gambar 2. Bagaimana anda menjelaskan penentuan
konsentrasi fluorida pada sampel larutan dengan metode adisi standar?
Bandingkan hasil yang diperoleh pada kedua cara diatas.
Jawab :
Metode adisi standar dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi Fluor dalam
suatu larutan yang belum diketahui. Pada metode ini, larutan yang mengandung
Fluor tersebut dicampur dengan TISAB dan potensialnya diukur. Kemudian,
fluoride dalam jumlah tertentu ikut dicampurkan dan potensialnya akan diukur
tiap setelah adisi.
Untuk kasus diatas, kita dapat mendapatkan hasil konsentrasi dari fluorida dengan
menggunakan metode adisi standar menggunakan grafik yang didapatkan dengan
menggunakan metode perhitungan least square. Sumbu x yang digunakan
merupakan hasil kali dari konsentrasi larutan standar dengan volume larutan
C0 V 0 , dan sumbu y merupakan respon instrumennya, yaitu
standar
V std +V 0 .10
i

Estd Ea
0.0592

x
0

x2

xy

100

y2
10000

100

140

10000

19600

14000

200

190

40000

36100

38000

300

230

90000

52900

69000

400

270

160000

72900

108000

1000

930

300000

191500

229000

Kemudian, setelah menyusun tabel least square, dapat kita cari nilai gradiennya.
n xy x y
m=
n x 2 ( x ) 2
5 (229000 )(1000)(930)
m=
5 ( 300000 )(1000000)
m=0.43
Nilai konstanta pada kasus di atas dapat ditentukan dengan menggunakan
1
1
persamaan C a= =
, dan didapatkan nilai C a=2.3256 M .
m 0.43
Jika dibandingkan dengan nilai konstentrasi Fluor pada soal pemicu nomor 9,

yaitu F , maka dapat dibuat rasio perbandingan sebagai berikut :

potensiometrilangsung

metode adisi standar

Hasil perbandingan konsentrasi Fluor dari metode potensiometri langsung dengan


konsentrasi Fluor dari metode adisi standar sangat besar. Hal ini berarti bahwa
perhitungan konsentrasi suatu ion dengan menggunakan metode potensiometri
dan adisi standar sangat berbeda dan memberikan hasil yang jauh berbeda juga.
16. Besar konstanta kesetimbangan
Untuk mengetahui besar konstanta kesetimbangan dari suatu reaksi, maka yang
dilakukan adalah dengan membagi konsentrasi Eoks dengan konsentrasi Ered.
Maka, untuk reaksi
2+

++Cu 2 Ag+C u

2Ag
maka, konstanta kesetimbangannya adalah

2+
C u

+
A g

K eq =

Anda mungkin juga menyukai