RK
RK
Edisi Revisi 1
Buku Ajar
RISET
EPERAWATAN
Anas Tamsuri
ii
Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan karunia
sehingga penulis berhasil menyelesaikan pembuatan buku
sederhana ini.
Buku ini sengaja dibuat untuk menjawab kebingungan
mahasiswa diploma III keperawatan dalam penyusunan riset
keperawatan. Begitu banyaknya buku riset ternyata tidak mampu
memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memahami riset.
Karena itu buku ini sengaja dibuat dalam bentuk sederhana untuk
menuntun mahasiswa menyelesaikan pembuatan laporan riset.
Penulis menyadari isi dan pendekatan yang dilakukan dalam
buku ini tidak relevan lagi bagi peneliti yang cukup mapan dan
menguasai riset, karena memang kehadiran buku ini hanya untuk
mengantarkan mahasiswa memahami riset dengan mudah.
Pamekasan, Februari 2004
iii
iv
DAFTAR ISI
Judul Dalam ...
Pengantar ..
Pengantar Edisi Revisi ....
Daftar Isi ....
i
iii
iv
v
10
17
19
25
36
42
45
49
57
STATISTIKA PENELITIAN .
64
vi
2.
3.
4.
5.
6.
7. Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan berdasarkan
pada alat pengumpulan data yang telah ditetapkan pada
metode penelitian, dan diterapkan (diberlakukan) pada
kelompok objek yang telah ditetapkan sebelumnya pada
metode penelitian
8. Pengolahan dan analisis data
Kegiatan pengolahan data pada hakikatnya adalah proses
pembuatan kesimpulan atau proses menjawab pertanyaan
penelitian melalui data yang telah diperoleh. Kegiatan
pengolahan data dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan bantuan komputer.
9. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan hasil
dari proses analisa data. Penarikan kesimpulan umumnya
dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang
telah ditetapkan.
10. Pembuatan laporan
Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data.
Artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data
hasil penelitian tersebut.
Adapun langkah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pengalaman Empiris
Teori
Hasil Penelitian
Masalah Penelitian
Tujuan
Kerangka Konsep
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Riset keperawatan Anas Tamsuri
10
12
mempertimbangkan
apakah
masalah
penelitian
yang
direncanakan layak untuk diteliti, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Masih baru
Pengertian baru adalah bila masalah / tema penelitian
tersebut belum pernah diteliti oleh orang lain. Hal ini
dilakukan agar penelitian yang nantinya dilakukan tidak siasia.
Dalam beberapa situasi mungkin suatu penelitian memiliki
topik masalah yang sama, namun memiliki tujuan yang
berbeda atau kecenderungan arah penelitian yang berbeda,
maka hal ini diperkenankan untuk upaya klarifikasi dan
penguatan terhadap hasil-hasil yang telah ditemukan pada
penelitian sebelumnya.
2. Aktual
Masalah penelitian sebaiknya aktual, artinya masalah
tersebut benar-benar terjadi atau berlangsung di
masyarakat. Masalah penelitian yang mendasar pada
fenomena di masyarakat akan memiliki manfaat yang lebih
dapat dirasakan. Masalah penelitian tidak boleh mengawang
atau tidak berpijak pada kenyataan yang ada. Masalah yang
baik adalah masalah yang dirasakan oleh masyarakat, dan
bukan masalah yang dirasakan oleh peneliti.
Agar masalah yang dibuat merupakan masalah aktual,
mungkin peneliti perlu melakukan penjajagan seperti sering
mengadakan dialog, membaca berita, atau melakukan studi
pendahuluan.
3. Praktis
Masalah penelitian yang diangkat sebaiknya memungkinkan
untuk dilakukan, yaitu apabila topik penelitian tidak terlalu
luas, namun juga tidak terlalu sempit.
Masalah penelitian juga harus memiliki nilai praktis, yaitu
hasil penelitian harus dapat menunjang kegiatan praktis.
4. Memadai
Masalah yang diangkat sebaiknya tidak terlalu sempit
lingkup dan permasalahannya. Masalah yang terlalu sempit
menghasilkan hasil yang kurang berbobot dan kurang
berguna bagi masyarakat.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti
Kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian perlu
diperhatikan. Penelitian yang terlalu besar yang memerlukan
Riset keperawatan Anas Tamsuri
14
15
Contoh 1
Pernyataan Penelitian :
Di wilayah desa B telah dilakukan pencanangan gerakan
pemberantasan Nyamuk demam berdarah melalui Gerakan 3 M
(Menimbun, Menutup dan Menguras). Namun kenyataannya
program ini tidak dilakukan oleh seluruh unsur masyarakat,
Ditemukan hanya 20% Keluarga yang melakukan gerakan 3 M.
Masalah :
Terdapat 80% keluarga yang tidak menjalankan program 3 M
Pertanyaan Penelitian :
Faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi perilaku keluarga
untuk melakukan gerakan 3 M ?
Contoh 2
Pernyataan Penelitian :
Hasil survay selama satu bulan terakhir didapatkan di ruang
perawatan anak dijumpai terdapat 4 orang anak (8 %) yang
mengalami plebitis setelah dilakukan pemasangan infus. Dari
hasil pendataan ternyata anak tersebut telah dipasang infus
selama lebih dari 1 minggu.
Masalah :
Terjadi Plebitis pada 4% pasien anak yang dipasang infus
selama lebih dari 1 minggu
Pertanyaan penelitian :
Adakah hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian
Plebitis?
16
17
Contoh :
Tujuan Umum:
Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perilaku pemberian
makan pada bayi
Tujuan Khusus:
a. Mengetahui perilaku pemberian makan pada bayi oleh keluarga
yang tidak mendapatkan penyuluhan
b. Mengetahui perilaku pemberian makan pada bayi oleh keluarga
yang mendapatkan penyuluhan
c. Membandingkan perilaku pemberian makanan pada bayi oleh
keluarga yang mendapatkan penyuluhan dan yang tidak
mendapatkan penyuluhan
Pada contoh diatas, didapatkan gambaran bahwa tujuan khusus
merupakan bentuk penjabaran dari tujuan umum; dalam artian
seluruh statemen yang berada pada tujuan khusus tidak melampaui
statemen yang ditetapkan tujuan umum.
Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu
dispesifikkan lagi, maka tidak perlu adanya tujuan umum dan
khusus, tetapi cukup dibuat Tujuan Penelitian saja.
18
20
Manusia
Manusia
Sehat
Teorema :
Perilaku dipengaruhi pengetahuan
Peneliti juga dapat mengembangkan teori berdasarkan atas model
konseptual yang telah ada. Contohnya adalah pada Model konsep
dari Florence Nightingale :
21
Lingkungan/sosial
Manusia
Manusia
Sehat
Pasien demam
Suhu
tubuh
menurun
22
Aktivitas
Keb. Energi Meningkat
Kadar
Hemoglobin
berkurang
Produksi
ANEMIA
Kadar Protein
kurang
24
Pada kerangka
konsep diatas, konsep hanya membahas
bagaimana hubungan antara konsep-konsep yang diajukan
dalam penelitian. Adapun hal-hal lain yang tidak terkait langsung
dengan hubungan antar variabel tidak digambarkan. Misalnya
faktor-faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi, dampak dari
anemia pada ibu hamil, ataupun faktor lain penyebab timbulnya
anemia tidak perlu dibahas dalam kerangka konseptual.
D. Menyusun Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara
atas pertanyaan masalah yang telah ditetapkan. Hipotesis
berguna untuk memberi arah kemana penelitian akan dilakukan.
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta atau teori yang telah
ditemukan atau hasil pengumpulan berbagai data, untuk
selanjutnya digunakan sebagai alat untuk merumuskan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian. Secara umum hipotesis
dapat bersumber pada :
1. Memperoleh langsung dari kegiatan praktik lapangan
2. Fakta yag diidentifikasi dengan cara yang menggambarkan
atau menafsirkan dari sumber yang asli, misalnya melalui
pendapat pakar, buku, karya ilmiah dan sebagainya
3. Melalui proses penalaran terhadap fenomena-fenomena
Sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, maka
kebenaran hipotesis akan dibuktikan dalam penelitian nantinya.
Pada hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang
hubungan yang diharapkan antara dua buah variabel atau lebih
yang dapat diuji secara empiris. Biasanya rumusan hipotesis
terdiri atas pernyataan tentang ada atau tidak adanya kaitan
antara dua variabel, yaitu variabel bebas (independen variable)
dan variabel terikat (dependen variable).
25
26
27
Studi kasus
Studi kasus adalah kegiatan telaah terhadap suatu
permasalahan atau suatu kasus yang terdiri atas
satu unit tunggal. Unit tunggal disini dapat diartikan
satu orang, satu organisasi atau slekompok
penduduk yang terkena masalah.
Studi perbandingan
Dalam studi perbandingan, peneliti berusaha untuk
membandingkan secara deskriptif ciri-ciri dari suatu
kelompok atau objek dengan objek atau kelompok
lainnya. Kegiatan pembandingan yang dilakukan
oleh peneliti adalah hanya ditingkat deskripsi.
Misalnya peneliti menetapkan tujuan untuk
membandingkan perbedaan gejala klinis Gondok
Endemik di desa X dan di desa Y, membandingkan
tingkat persepsi masyarakat tentang penyebab
demam berdarah antara warga desa dan perkotaan,
dan sebagainya; maka untuk mencapai tujuan diatas
peneliti mengumpulkan data-data deskriptif untuk
kemudian mengadakan pembandingan hasil dari
dua kelompok atau membandingkan antara fakta
dengan teori-teori yang telah ada
Riset keperawatan Anas Tamsuri
Studi prediksi
Studi prediksi adalah studi deskriptif dimana peneliti
melakukan pemaparan atau penguraian terhadap
prediksi dari suatu fenomena. Dalam studi ini peneliti
menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi akibat suatu fenomena yang sedang
berlaku atau telah berlaku. Misalnya peneliti
menetapkan tujuan untuk memprediksi perubahan
tingkat kematian bayi akibat tetanus neonatorum
dengan dilaksanakannya program imunisasi TT,
atau bertujuan untuk melakukan prediksi tingkat
perkembangan ketrampilan anak yang mendapatkan
PMTAS; maka peneliti harus melakukan tinjauan
terhadap kemungkinan-kemungkinan yang mungkin
terjadi akibat suatu fenomena.
Studi evaluasi
Studi evaluasi adalah bentuk penelitian dimana
peneliti bertujuan untuk mengetahui efek atau
perubahan-perubahan yang terjadi akibat adanya
suatu program. Misalnya penelitian ditetapkan untuk
mengetahui perilaku ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan setelah dilaksanakannya
program penyuluhan oleh Dinas Kesehatan; maka
peneliti
mengidentifikasi
perubahan
perilaku
pemeriksaan kehamilan oleh ibu hamil setelah
pelaksanaan program penyuluhan.
b. Penelitian Analitik
Penelitian analitik adalah penelitian observasional
dimana peneliti menetapkan tujuan untuk mencai tahu/
menganalisis ada tidaknya hubungan atau beda antara
dua atau lebih kelompok/variabel. Jika pada penelitian
deskriptif peneliti hanya menggambarkan fenomenafenomena tanpa melakukan analisis lebih lanjut ada
tidaknya
hubungan
antara
fenomena-fenomena
tersebut.
Desain penelitian analitik berdasarkan waktunya dapat
dibedakan menjadi cross sectional (sewatu) maupun
time series (waktu berkelanjutan). Desain analitik
Riset keperawatan Anas Tamsuri
28
29
Faktor +
Outcome +
Faktor Faktor +
Outcome -
Faktor -
Masa lalu
Saat ini
Klasifikasi
Pengukuran Outcome
(komparasi)
Outcome +
Faktor +
Outcome Populasi
Outcome +
Sudah ada
Outcome +
Faktor Outcome -
Saat ini
Yang akan datang
Riset keperawatan Anas Tamsuri
30
S = Subjek
X = perlakuan
O = observasi
One Group pre-post test design
Pada rancangan ini dilakukan observasi terhadap
satu kelompok sampel pada waktu sebelum dan
sesudah perlakuan (intervensi)
S
O1
O2
O2
O2
31
O1
O1
O2
O2
c.
O2
O2
O2
X1
X2
O1
O1
O1
O2
O2
32
O4 O 5 O6
O1 O2 O3
O1 O2 O3
X
-
O4 O5 O6
O4 O5 O6
33
O1 O2 O3
X
X
O
-
DESAIN
EKSPERIMENTAL
OBSERVASIONAL
Pra Eksperimental
ANALITIK
DESKRIPTIF
Survey
Case study
Comparative study
Corelation study
Evaluation Study
Quasy Eksperimental
Time series design
Non equivalent control group
control time series design
Separate sample pre-post
True Eksperimental
Pre-post test with control
Post test only with control
group
Solomon design
CROSS
TIME SERIES
Cohort (Prospective)
Case Control
(Retrospective)
34
Ya
1
Tidak
Deskriptif
Ya
Analitik
Ya
Time Series
Apakah data diambil dari
observasi pada waktu
sebelum penelitian dimulai
35
Ya
Pra Eksperimental
Apakah kelompok
perlakuan dan kontrol
diambil secara random
dan perlakuan dikontrol ?
Tidak
Ya
Ya
Quasi Eksperimental
True Eksperimental
Ya
Case Control
(Retrospektif)
Tidak
Cohort
(Prospektif)
36
Consecutive sampling
Adalah teknik pengambilan sampel dimana subyek
ditetapkan apabila sesuai dengan kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu.
Convinience sampling
Adalah pemilihan sampel dengan mancari subyek yang
kebetulan ditemui di tempat dan waktu yang bersamaan
pada pengumpulan data.
Quota sampling
Adalah teknik penetuan sampel berdasarkan ciri-ciri
tertentu sampai jumlah terpenuhi, namun pemilihan
dilakukan tidak secara acak, namun berdasar keinginan
peneliti
Sampling jenuh
Adalah teknik pengambilan seluruh populasi menjadi
responden (subyek penelitian) dan hal ini biasanya bila
populasi kecil (kurang dari 30)
Snowball sampling
Adalah penentuan sampel yang mula-mula berjumlah
kecil, kemudian sampel disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya sampai jumlah
sampel memenuhi jumlah yang diharapkan.
C. Penentuan Jumlah Sampel (Sample Size)
Penentuan jumlah sampel sangat menentukan apakah sampel
yang diambil representatif atau tidak. Sampel yang representatif
artinya sampel tersebut dapat memenuhi syarat untuk mewakili
populasi yang diwakilinya.
Terdapat berbagai teknik penentuan jumlah sampel. Namun
secara umum besaran sampel sangat ditentukan dari:
1. Tujuan penelitian
2. Besaran angka perkiraan dari proporsi kejadian dalam
populasi. Bila tidak diketahui atau belum dapat diperkirakan
sebesar 0,50 (50%)
3. Berapa tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam
penelitian tersebut, atau berapa jauh penyimpangan estimasi
Riset keperawatan Anas Tamsuri
38
n=
4 z 2 (1
W2
4 z2
n=
W2
39
[z
n=
Penelitian
4 (1 ) + z 2 1 (1
(
z1/2.
z
1
2
n=
1
2
) +2 2 (1
)2
z1/2.
z
Analitik
Penelitian
Analitik
( z + z )2
( 1
2 )2
40
n=
z1/2.
z
41
z +z
1
1+
ln
2
1
+3
42
Populasi
Sampling : Purposive
Sampel :50
Pengambilan data:
- Perilaku perawatan demam
- Perilaku perawatan dehidrasi
Pengolahan data : deskriptif
Analisis dan kesimpulan
Pada penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dari
petugas kesehatan terhadap perilaku keluarga dalam perawatan
demam dan dehidrasi pada penderita DHF derajad I dan II, dimana
penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dan bukan oleh
peneliti sendiri, dan peneliti melakukan observasi ada tidaknya
perbedaan perilaku pera-watan keluarga terhadap demam dan
dehidrasi pada klien sebelum dan setelah penyuluhan. Maka jika
peneliti menggunakan desain eksperimental semu maka desain
penelitian menjadi :
43
Populasi
Sampling : Purposive
Sampel :50
Sampel A: 25
Pengambilan data :
perilaku perawatan
demam dan dehidrasi
Perlakuan
Pengambilan data :
perilaku perawatan
demam dan dehidrasi
Sampel B:25
Pengambilan data :
perilaku perawatan
demam dan dehidrasi
Tanpa perlakuan
Pengambilan data :
perilaku perawatan
demam dan dehidrasi
44
V. Dependen
V. Perancu
Untuk meminimalisir variabel perancu, dapat dilakukan cara
retriksi
(menyingkirkan
variabel
perancu);
matching
(menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok) dan
randomisasi sampel.
45
Devinisi operasional adalah arti dan batasan variabel yang memungkinkan terlaksananya penelitian. Devinisi operasional
merupakan pengertian yang dikembangkan oleh peneliti itu sendiri
berdasarkan pada teori-teori baku yang ada dalam literatur. Dengan
devinisi ini, memungkinkan peneliti untuk mengembangkan atau
meretriksi batasan sebenarnya. Misalnya batasan tentang perilaku.
Devinisi tekstular tentang perilaku adalah tindakan yang dilakukan
oleh individu.., Maka selanjutnya peneliti berhak untuk
mendeskripsikan pengertian tersebut dengan dise-suaikan dengan
penelitiannya; misalnya :
perilaku adalah tindakan/ kegiatan psikomotor yang terpantau untuk
melakukan perawatan anak sakit.
Adakalanya definisi semata tidak cukup untuk mendeskripsikan
maksud peneliti terhadap variabel, sehingga perlu dilakukan
pembatasan yang lebih tegas dengan mengembangkan kriteria
penilaian (indikator). Misalnya untuk contoh diatas :
. Dengan indikator : tindakan keluarga dalam mencegah demam,
memberi makan, membantu ambulasi, membantu toileting .
Selanjutnya dalam desain perlu difikirkan bagaimana variabel
tersebut dinilai. Terdapat beberapa metode observasi variabel (alat
pengambilan data) antara lain dengan :
1) pengukuran biofisiologis, misalnya tekanan darah, denyut nadi
2) Observasi perilaku, menggunakan cheklist perilaku
3) Interview/wawancara, mengguna-kan panduan wawancara
4) Kuesioner
Langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana menentukan
teknik penilaian untuk variabel dan penetapan skala.
Berdasarkan jenis data/skala data variabel, maka dapat
dikelompokkan dalam diskit (discrete) dan kontinum (continous).
Variabel diskrit adalah variabel yang hanya memuat kategorisasi dua
kutub yaitu ya dan tidak seperti pria-wanita, merah-hijau, atasbawah, nomor telephon, nomor rumah, dan sebagainya. Variabel
diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik.
Variabel kontinum dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
1) Variabel ordinal
Yaitu variabel yang menunjuk-kan tingkatan (rangking): misalnya
Baik, Cukup, kurang; Panjang, Kurang pan-jang, pendek; dsb.
Riset keperawatan Anas Tamsuri
46
2) Variabel interval
Yaitu variabel yang mem-punyai jarak dengan pasti, namun tidak
dapat dilakukan perhitungan matematika dan tidak memiliki nol
O
O
mutlak. Misalnya adalah suhu. Suhu 31 C dan suhu 21 C
O
O
memiliki selisih 10 C. Namun air bersuhu 31 C ditambah suhu
O
O
21 C tidak menjadi 52 C.
3) Variabel Ratio
Merupakan variabel dengan skala tertinggi. Skala rasio dapat
dilakukan operasi matematika dan memiliki nol mutlak. Misalnya
tinggi badan, berat badan, dsb.
Variabel
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
Beda
Ranking
Jarak
Nol Mutlak
47
Variabel
Definisi
Independen:
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah hasil dari
tahu setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap
sesuatu
Dependen:
Perilaku
perawatan
anak sakit
perilaku adalah
tindakan/
kegiatan
psikomotor yang
terpantau dalam
keluarga cara
memberikan
perawatan pada
anak secara
mandiri selama
sakit.
Alat
Ukur
Indikator
Pengetahuan:
cara perawatan
demam, cara
memberi makan
pada anak, cara
membantu
toileting, cara
membantu
ambulasi
Perilaku :
-memberi makan
-membantu
toileting
-merawat demam
-membantu
ambulasi
Skore
dan skala
Benar=1
Salah=0
Kuesioner
Skor total:
0-10=K
11-20=C
21-30=B
Ordinal
Melakukan=1
Tidak=0
Cheklist
observasi
Skor total:
0-8=K
9-14=C
15-20=B
Ordinal
48
: ../ .
: .. mg%
50
Contoh 2 :
PENGARUH PERAWATAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA
Minggu
INDIKATOR
Nyeri tak
tertahankan
52
Tidak berguna
1
Menyenangkan
Membosankan
Dapat dipahami
53
Sulit dipahami
Ya
Tdk
54
55
56
57
58
59
Nomor
Jarak Rumah
Resp.
1
0 - 250 m
2
250 500 m
3
500 1000 m
4
> 1000 m
5
500 1000 m
6
250 500 m
Dan seterusnya ...
Pekerjaan
Tani
Dagang
Tani
-
Pengetahuan
Nilai 76
Nilai 82
Nilai 58
Nilai 70
Nilai 92
Nilai 48
Keaktifan
Posyandu
6 kali dlm 6 bulan
5 kali dlm 6 bulan
5 kali dlm 6 bulan
2 kali dlm 6 bulan
3 kali dlm 6 bulan
4 kali dlm 6 bulan
Pekerjaan
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Keaktifan Posyandu
Aktif
Kurang
Tidak
Tani
Dagang
Tani
-
60
1
1
0
1
1
1
3. Analisis data
Kegiatan analisis data adalah kegiatan untuk melakukan analisa
terhadap data atau kumpulan data yang telah didapatkan dari
hasil pengumpulan data melalui alat ukur penelitian.
Sesuai dengan sifat data, maka analisis data dapat dibedakan
dalam analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data
kualitatif adalah analisis data dimana dilakukan proses induktif
yaitu mengambil keputusan umum dari data khusus yang diambil
kesimpulan secara umum. Teknik ini umumnya digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh dari metode observasi,
wawancara tak berstruktur dan diskusi kelompok terarah (Focus
Group Discussion).
Adapun analisis data kualitatif adalah teknik menganalisis data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Analisis data ini disebut juga analisis statistika.
Terdapat dua jenis analisis statistika, yaitu analisis statistika
deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pembahasan tentang
hal ini akan diuraikan pada bab khusus.
Dalam analisis data terdapat beberapa tahapan kegiatan, yaitu
kegiatan melakukan pemaparan hasil dan tahap analisis dengan
menguraikan mengapa hasil penelitian didapatkan seperti itu.
Pembahasan dilakukan dengan menggunakan teori-teori atau
61
62
63
STATISTIKA PENELITIAN
A. Guna Statistika dalam Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, statistika penelitian berguna untuk:
1. membantu dalam proses kegiatan peringkasan data dan
pengukuran tendensi sentral (rata-rata, niali tengah, standar
devasi dan sebagainya)
2. Membantu proses penyajian data, seperti dalam pembuatan
tabel, grafik, pictogram dan sebagainya
3. Membantu menentukan jumlah sampel yang perlu diambil
dari populasi
4. Alat yang membantu pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian
5. Membantu dalam melakukan analisis data yaitu dalam
proses pembuktian hipotesis penelitian dan penarikan
kesimpulan.
B. Jenis Statistika dalam Penelitian
Statistika penelitian secara umum dikelompokkan dalam dua
jenis yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian, tetapi tidak dapat
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan
sampel, analisisnya akan menggunakan statistik deskriptif.
Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi
peneliti tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan untuk
populasi darimana sampel diambil, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Dalam hal ini reknik korelasi
dan regresi dapat juga berperan sebagai statistik deskriptif
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat
dua macam statistika inferensial yaitu statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Statistik paametrik digunakan untuk
menganalisis data interval atau rasio yang berdistribusi normal,
sedangkan statistik non parametrik digunakan untuk data
nominal dan ordinal atau dari populasi yang bebas distribusi
(tidak normal atau tidak diketahui).
64
Tidak
Perlu Statistika
Apakah peneliti menggunakan
seluruh populasi dalam
penelitian (total sampling) ?
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Statistik Inferensial
65
Statistik Deskriptif
Ya
Tidak Tahu
Lihat pedoman
bagan sebelumnya
Ya
Tidak Tahu
Tidak tahu
Baca Pedoman Setelah
bagan ini
Ya
Statistika
Parametrik
66
67
Tujuan
Jumlah
sampel
Hubunga
n sampel
normal
PARAMETRIK
distribusi bebas
NON PARAMETRIK
Bebas
T test
Mann-Withney U
Wilcoxon sum rank
Berpasang
Paired- t test
Bebas
One way-Anova
Kruskall-Wallis test
Berpasang
Anova
Friedmann test
Korelasi
Pearson
correlation
Spearman
corelation
Kappa corelation
Regresi
Regresi
2
Beda
Lebih
dari 2
Chi-Square
Fisher exact test
McNemar test
(kategorik
dikotom)
Chi-Square
Chochrans test
(kategorik
dikotom)
Contingency
coeficient
Kappa coeficient
Phi- coeficient
68
70
Referensi
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
edisi rev.IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1988
Brockopp, Dorothy Y & Tolsma, Marie T.H, Dasar-Dasar Riset
Keperawatan, edisi 2, EGC, Jakarta, 2000
George, Julia B. Nursing Theories, The Base for Proffesional
rd
Nursing practice, 3 ed., Appleton & Lange, Conecticut, 1990
Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Pedoman Skripsi, Thesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta, 2003
Notoatmodjo, Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rhineka
Cipta, Jakarta, 2002
Purnomo, Windhu, Metodologi Penelitian, Makalah Ilmiah
Penyegaran Penguji Nasional, tidak dipublikasikan, Surabaya,
2006
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997
71
72