LINEAR PROGRAMMING
MODELS: GRAPHIC
KELOMPOK 1 :
RIZKY
PUTRI INDRIYANI (201180064)
DAVID WIRIANTAMA (201180003)
OCA JUNIO EDWIPA (201280020)
IMMANUEL CHRISTIAN (201280044)
ANDI PANDAPOTAN (201280053)
ARMANDO CP (201280068)
ADELLIN SONTRINA SINAMBELA (201380001)
VINA RENATA (201380003)
GABRIEL MARGARETA KRISTALIN (201380004)
Prinsip:
Setiap organisasi berusaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sesuai
dengan keterbatasan sumber daya.
Linier Programming:
Teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
secara optimal
LINIER PROGRAMMING
suatu model umum yang dapat
digunakan dalam pemecahan
masalah pengalokasian sumbersumber yang terbatas secara optimal.
Masalah tersebut timbul apabila
seseorang diharuskan untuk memilih
atau menentukan tingkat setiap
kegiatan yang akan dilakukannya,
dimana masing-masing kegiatan
membutuhkan sumber yang sama
sedangkan jumlahnya terbatas
mencari xj, j = 1, , n
yang memenuhi = bi I = 1, , m
atau memaksimumkan atau meminimumkan
Z=
Apabila fungsi tujuan diamaksimumkan maka soal disebut
berpola maksimum , dan bila fungsi tujuan diminimumkan
maka soal disebut berpola minimum.
Asumsi-asumsi Dasar
linier Programming
1. Proportionality
naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau
fasilitas yang tersedia akan berubah secara
sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat
kegiatan
2. Additivity
nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa
kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh
kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa
mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari
Asumsi-asumsi Dasar
linier Programming
3. Divisibility
keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap
kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan
4. Deterministic (Certainty)
Asumsi ini menyatakan bahwa semua
parameter yang terdapat dalam model LP (aij,
bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti,
meskipun jarang dengan tepat
Solusi yang tdk memberikan nilai yang unik, terjadi bila garis
fungsi tujuan berimpit dgn garis salah satu kendala.
BAHAN
BAKU 2
HARGA JUAL
ROTI A
4 kg
2 kg
Rp. 6000
ROTI B
2 kg
4 kg
Rp. 8000
Jumlah
Bahan Baku
60
48
Z = 6000X + 8000Y
Pada A: X = 0, Y =
12
Laba = 6000 (12) =
72000
Pada B: X = 12, Y = 6
Laba = 6000(12) + 8000(6)
= 120000
30
4X+ 2Y 60
X=0 Y=30
Y=0 X=15
12
A(0,12)
Pada C: X= 15, Y = 0
Laba = 8000 (15) =
120000
Feasible
Region
B(12,6)
X=0 Y=12
Y=0 X=24
2X + 4Y 48
O
C(15,0)
15
X
24
Keputusan:
X = 12 dan Y = 6
Laba yg diperoleh =
132.000
Contoh Persoalan 2 :
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek
BAGUS, dgn sol karet, dan merek TRENDY dgn sol kulit. Diperlukan 3
macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol
kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan
assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merek
BAGUS mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian
tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam.
Sedang untuk sepatu merek TRENDY tidak diproses di mesin 1, tetapi
pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam,
mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan
terhadap laba setiap lusin sepatu merek BAGUS = Rp 30.000,00
sedang merek TRENDY = Rp 50.000,00.
Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek
BAGUS dan merek TRENDY yang dibuat agar bisa memaksimumkan
Bentuk Tabel
B
1
2
3
2
0
6
0
3
5
Sumbangan
laba
Merek
Mesin
Kapasitas
Maksimum
8
15
30
Kendala non-negatif:
B 0; T 0.
2B = 8
2B 8 dan
B 0, T 0
X1
2B = 8
6B + 5T = 30
6
5A
3T = 15
Daerah
feasible
C
4
6B + 5T = 30
Titik A:
Pada titik ini nilai
T = 5; B = 0
Nilai Z = 3(0) + 5(5) = 25
2B = 8
Titik B:
T = 5. Substitusikan batasan (3),
maka 6B + 5(5) = 30.
Jadi nilai B = (30 25)/6 = 5/6.
Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5
B
C
5A
Titik C:
3T = 15
Titik D:
Daerah
feasible
B = 4. Substitusikan batasan
(3), maka 6(4) + 5T = 30.
Jadi nilai T = (30 24)/5 = 6/5.
Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18
C
D
Fosfat/Kg
Kebutuhan
maksimum
Standard
90
Super
72
Jenis Pupuk
Biaya per Kg
Rp. 200.000
Rp. 80.000
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis pupuk tersebut agar
meminimumkan biaya produksi ?
Q
34
P2
3P+6Q=72 dan P =2
3(2)+6Q=72
Q= 11 (2;11)
32
28
24
6P + 3Q 90
P=0 Q=30
Q=0 P=15
20
16
12
Feasible
Region
A
12
Titik B = (2;4)
P=0 Q=12
Q=0 P=24
3P + 6Q 72
Q4
C
8
P
16
20
24
28
32
34
Titik D = (12;6)
Biaya = 20P + 8Q
Pada titik A (2;11) = 20 (2) + 8 (11) = 128
Pada titik B (2;4) = 20 (2) + 8 (4) = 72 MINIMUM
Pada titik C (13,7;4) = 20 (13,7) + 8 (4) = 306
Pada titik D (12;6) = 20 (12) + 8 (6) = 288