Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

Daftar isi .........


1
Pendahuluan ... 2
A. Esensi Pendidikan dan Pembangunan

B. Sumbangan Pendidikan ..

C. Pembangunan Sistem Pendidikan ..

Daftar Pustaka 6

1 | Pengantar
Pembangunan

Pendidikan

2015

Pendidikan

dan

PENDAHULUAN
Pendidikan dan pembangunan merupakan hal yang saling berkaitan. Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas
SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh
sektor pembangunan.
Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan
lazimnya

bersifat

menjurus.

Pembangunan

semata-mata

hanya

beruang

lingkup

pembangunan material atau pembangunan fisik berupa gedung, jembatan, pabrik, dan lainlain. Padahal sukses tidaknya pembangunan fisik itu justru sangat ditentukan oleh
keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah/spiritual, yang secara bulat diartikan
pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.
Persepsi yang keliru tentang arti pembangunan, yang menganggap bahwa pembangunan itu
hanya semata-mata pembangunan material dapat berdampak menghambat pembangunan
sistem pendidikan, karena pembangunan itu semestinya bersifat komprehensif yaitu
mencakup pembangunan manusia dan lingkungannya. Paparan materi Pendidikan dan
Pembangunan

ini

bermaksud

memberikan

gambaran

yang

komprehensif

tentang

Pendidikan

dan

pembangunan manusia dengan lingkungan.

2 | Pengantar
Pembangunan

Pendidikan

2015

A. Esensi Pendidikan dan Pembangunan


Menurut paham umum pembangunan lazimnya diasosiasikan dengan pembangunan
ekonomi dan industri. Sedangkan hal yang mengenai sumber daya manusia tidak secara
langsung terlihat sebagai sasaran pembicaraan. Padahal, esensi pembangunan yang
sebenarnya bertumpu dan berpangkal dari manusianya, bukan pada lingkungannya.
Seperti yang dinyatakan GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia. Jadi, tujuan akhir pembangunan adalah manusianya. Jika
pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi kepada pemenuhan hajat
manusia, manusia dapat dipandang sebagai objek dan subjek pembangunan.
Sebagai objek atau pembangunan, wujudnya diubah dari keadaan yang masih bersifat
potensial, kekeadaan aktual. Bayi yang memiliki benih kemungkinan untuk
menjadi dibina sehingga berubah menjadi kenyataan.
Fuad Hasan menyatakan: Manusia adalah makhluk yang terentang antara potensi
dengan kenyataan. Di antara dua kutub ini terdapat pendidikan. Dalam hal ini, perlu
dicatat bahwa pendidikan berperan mengembangkan yaitu menghidup suburkan potensipoensi kebaikan dan sebaliknya mengerdilkan potensi kejahatan.
Jika seandainya manusia dapat hidup hanya dengan bekal naruni maka tidak ada
bedanya manusia itu dengan hewan. Justru dengan adanya nurani menjadi kriterium
pembeda yang principal antara manusia dengan hewan.
Lalu manusia sebagai subjek pembangunan karna ia dengan segenap kemampuannya
menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif, baik terhadap lingkungan alam
maupun maupun lingkungan sosial/spiritual. Perekayasaan terhadap lingkungan ini lazim
disebut pembangunan.
Jadi, pendidikan mengarah ke dalam diri manusia, sedang pembangunan mengarah ke
luar yaitu ke lingkungan sekitar manusia. Jadi, jelas bahwa hasil pendidikan dapat
menunjang pembangunan dan sebaliknya hasil pembangunan dapat menunjang usaha
pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha ke luar dari diri manusia. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga
yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).
B. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari beberapa segi:
3 | Pengantar
Pembangunan

Pendidikan

2015

Pendidikan

dan

Segi sasaran pendidikan: Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada
peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral
tinggi. Jadi tujunannya adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber

daya pembangunan yang manusiawi.


Segi lingkungan pendidikan
Lingkungan keluarga -> dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)

tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan,kesopanan,dan moral.


Lingkungan sekolah > pendidikan formal, peserta didik dibimbing untuk
memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.


Lingkungan masyarakat-> pendidikan nonformal, peserta didik memperoleh bekal

praktis untuk berbagai jenis pekerjaan dan cara untuk bersosialisasi.


Segi jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan dasar -> basic education yang memberikan bekal dasar bagi

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.


Pendidikan menengah->memberikan dua macam bekal yaitu membekali peserta
didik yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi, dan bekal bagi peserta didik

yang tidak melanjutkan sekolah tinggi.


Pendidikan tinggi-> membekali bekal kerja keahlian menurut bidang tertentu.
Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan
Aktivitas, pembinaan, pengembangan dan pengisian bidang-bidang kerja agar dapat
memenuhi hajat (kebutuhan) hidup warga Negara.

C. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional


I.
Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun; Setiap pendidikan selalu berurusan
dengan manusia karena hanya manusia yang dapat dididik dan harus selalu
dididik. Disamping itu, pengalaman manusia juga berkembang. Selanjutnya
persoalan pendidikan juga dapat dilihat sebagai persoalan nasional karena
pendidikan berhubungan dengan masa depan bangsa. Untuk dapat menyongsong
suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan harus berubah disesuaikan
II.

dengan tuntutan zaman.


Wujud pembangunan sistem pendidikan terdiri dari berbagai aspek yang saling
berkaitan erat;

4 | Pengantar
Pembangunan

Pendidikan

2015

Pendidikan

dan

1.

Aspek Filosofis Keilmuan: aspek filosofis berupa penggarapan tujuan


nasional pendidikan, segi keilmuan juga memberikan sumbangan penting
terhadap sistem pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan yang telah
dirumuskan oleh filsafat itu, sistem pendidikan memerlukan tunjangan dari
teori keilmuan.
Aspek Yuridis: UUD 45 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya

2.

relatif tetap.
Aspek Struktur: Pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya

3.

pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis


pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu kejenjang yang
lain,sebagai akibat dari perkembangan social budaya dan politik.
Aspek Kurikulum: Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan.

4.

Jika tujuan kurikulum berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan


dimaksud mungkin mengenai materinya, orientasinya, pendekatan ataupun
metodenya. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di Negara kita
III.

telah mengalami penyempurnaan-penyempurnaan dalam perjalanannya


Hubungan Antar Aspek-Aspek
Aspek filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain
Artinya, struktur pendidikan, kurikulum dan lain-lain harus mengacu kepada
aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis. Oleh karena itu, perubahan apa
pun yang terjadi pada struktur pendidikan, kurikulum, dan lain-lain tersebut harus
tetap berada di dalam wadah filosofis dan yuridis.

DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar & La Sulo, S. L.. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya

5 | Pengantar
Pembangunan

Pendidikan

2015

Pendidikan

dan

Anda mungkin juga menyukai