Anda di halaman 1dari 12

Karya Tulis Ilmiah

MENGOLAH TALAS MENJADI


MAKANAN BERGIZI

Oleh:
VETTY IZZA AYURAHMA
XII IPA 6 / 32

PEMERINTAH KOTA MALANG


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MALANG
Jalan Tugu Utara No. 1, Telp. (0341) 366454, Fax. (0341) 329487 Malang
Website : http://www.sman1-mlg.sch.id
Email : mitrekasatata@sman1-mlg.sch.id
NOVEMBER 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rakhmat dan karuniaNya sehingga saya diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan tugas karya tulis ini dengan judul Mengelolah Talas Menjadi
Makanan Bergizi.
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan tugas akhir semester ganjil mata pelajaran muatan lokal
karya tulis ilmiah tahun pelajaran 2014/2015.Selain itu, juga untuk mengetahui
serta menambah cakrawala atau wawasan pengetahuan tentang "Manfaat
Tanaman Talas" sebagai umbi yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Penulisan ini juga bermaksud untuk dapat menyampaikan informasi serta
memberikan pemahaman pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang
betapa pentingnya kita mengetahui serta memahami manfaat/kegunaan umbi talas
untuk kesehatan tubuh kita.
Puji syukur Alhamdulillah saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena hanya dengan ridho, hidayah, dan anugerahNya-lah saya dapat
menyelesaikan laporan karya tulis ilmiah Mengelolah Talas Menjadi Makanan
Bergizi ini dengan baik dan sesuai waktu yang dijadwalkan.
Menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka dengan segala kerendahn hati, keikhlasan, dan penghargaan ini saya
menyampaikan ucapan terimah kasih sebesar-sebarnya kepada :
1) Allah SWT serta Rosullah Saw, terimakasih, atas ridho-Nya yang selalu
membimbing langkah kami dan selalu melindungi kami lewat kasih-Nya.
2) Ayah, Ibu, dan Kakak yang telah memberikan banyak doa, kasih sayang,
cinta, material, dan kesabaran serta bimbingan dan semangat kami menjadi
sekarang ini, terimakasih yang telah ayah dan ibu berikan selama ini.
3) Ibu Hernik selaku guru pembimbing karya tulis ilmiah SMA Negeri 1 Malang
4) Teman-teman semua yang telah membantu ketika kami mengalami kesulitan
dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
5) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan karya tulis ilmiah.
Namun demikian, penulis dalam hal ini sangat menyadari, bahwa penulisan
karya tulis ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, ibarat tiada
gading yang tak retak, tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat pada diri
penulis, dengan segala kerendahan hati dan segenap kemampuan yang saya miliki,
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca. Teriring
harapan, sudilah kiranya para pembaca memberikan kritik serta saran yang
membangun, demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Malang, November 2014


Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki tekstur tanah yang cocok
untuk ditanami berbagai jenis tanaman hasil pertanian. Pertanian merupakan
sektor utama Indonesia yang menjadi andalan dalam perekonomian nasional.
Dikarenakan sebagian penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
Sebagai Negara yang beriklim tropis, Indonesia memiliki keragaman
sumber daya alam yang berlimpah. Dengan sumber daya alam yang melimpah
kebutuhan pangan Indonesia cenderung meningkat. Selain menamam padi petani
Indonesia juga menanam berbagai jenis umbiumbian, seperti : ketela, singkong,
kentang, dan salah satunya talas.
Tanaman talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki
peranan cukup baik, tidak hanya sebagai sumber bahan pangan dan bahan baku
industri tetapi juga untuk pakan ternak. Oleh karena itu umbi talas menjadi sangat
penting artinya didalam kaitannya terhadap upaya penyediaan bahan pangan
karbohidrat non beras, penganekaragaman komsumsi pangan lokal/budaya lokal,
substitusi gandum/terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta komoditi strategis sebagai pemasok devisa melalui ekspor.
Pada dasarnya, umbi talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena
dapat dikonsumsi. Sebagai tanaman penghasil karbohidrat, tanaman umbi talas
memiliki potensi sebagai suplemen/substitusi beras serta sebagai alternatif bahan
baku lainnya.
Selama ini umbi talas biasanya dimanfaatkan paling tidak direbus atau
sekedar dibuat sebagai makanan ringan atau cemilan seperti kripik. Tidak banyak
orang yang ingin mencoba mengkreasikan umbi talas menjadi bahan olahan yang
dapat bernilai ekonomis lebih tinggi.
Selama ini masyarakat hanya mengenal bahan dasar yang dijadikan tepung
adalah singkong, melainkan masih banyak bahan baku lain yang dapat diubah
menjadi tepung yang bisa dijadikan alternatif seperti talas. Tepung talas kemudian
akan dikembangkan lagi menjadi panganan lain yang tentunya disukai oleh
kalangan masyarakat luas. Dengan adanya produksi tepung talas diharapkan dapat
memberikan inovasi baru dan meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman talas.

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara pembuatan tepung talas?
2) Apa sajakah oalahan-olahan yang dapat dihasilkan dari
talas?

3. Tujuan
1) Mengetahui cara pembuatan tepung talas
2) Mengetahui olahan-olahan yang terbuat dari bahan talas

bahan dasar

4. Manfaat
1) Manfaat teoritis, yang diharapkan adalah memperkaya ilmu pengetahuan,
khususnya hasil-hasil pertanian, seperti talas. Selain itu, penulis juga
mengingatkan kembali tentang kekayaan alam yang ada di negeri kita ini,
bahwa masih banyak lagi hasil-hasil pertanian yang masih sangat
bermanfaat dan perlu dimanfaatkan. Penulis juga ingin menyampaikan
jagalah kekayaan alam kita, budidayakan dan manfaatkan apa saja yang
terkandung di alam ini.
2) Manfaat praktis, yang dapat diharapkan dari penelitian ini, bagi guru-guru
agar menambah teori pembelajaran sedangkan untuk para pembaca dapat
menggunakan umbi ini sebagai pangan Selain kita ingin mennyampaikan
informasi kepada masyarakat Indonesia bahwa umbi talas merupakan
umbi yang berpeluang besar untuk dijadikan produk makanan yang bisa
menambahkan pendapat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tepung
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat
halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan
penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari
bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong,
maizena dari jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan.

B. Talas
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk
dalam suku talas-talasan (Araceae). Talas merupakan tanaman semusim atau
sepanjang tahun. Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara,
menyebar ke China dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara
lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi
penduduk. Di Indonesia, talas digunakan sebagai makanan tambahan atau
sayur. Umbi talas digunakan untuk berbagai macam masakan. Talas
merupakan tumbuhan penghasil umbi, populer ditanam terutama di wilayah
Indonesia bagian barat. Di Indonesia talas bisa di jumpai hampir di seluruh
kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m
baik liar maupun di tanam.

C. Kandungan Umbi Talas


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kandungan
Energi (Kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Hidrat arang(g)
Serat (g)
Abu (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi(mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin C (mg)
Air (g)

Talas Mentah
120
1,5
0,3
28,2
0,7
0,8
31
6,7
0,7
0,05
2
69,2

Talas Rebus
108
1,4
0,4
25,0
0,9
0,8
47
67
0,7
0,06
4
72,4

D. Ciri-ciri Tanaman Talas


Tanaman talas mengandung asam perusi (asam biru atau HCN). Sistim
perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi mempunyai jenis bermacam-macam.
Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk selinder atau bulat, berukuran 30
cm x 15 cm, berwarna coklat. Daunnya berbentuk perisai atau hati, lembaran

daunnya 20-50 cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya,


warna pelepah bermacam-macam. Perbungaannya terdiri atas tongkol, seludang
dan tangkai. Bunga jantan dan bunga betina terpisah, yang betina berada di
bawah, bunga jantan di bagian atasnya, dan pada puncaknya terdapat bunga
mandul. Buah bertipe buah buni. Bijinya banyak, bentuk bulat telur, panjangnya
2 mm.

E. Jenis-jenis Tanaman Talas


1) Talas Sutera memiliki daun yang berwarna hijau muda dan dan berbulu halus
seperti Sutera. Di panen pada umur 5-6 bulan. Umbinya kecoklatan yang
dapat berukuran sedang sampai besar.
2) Talas Bentul memiliki umbinya lebih besar dengan warna batang yang lebih
ungu di banding Talas Sutera. Talas Bentul dapat dipanen setelah berumur 810 bulan dengan umbi yang relatif lebih besar dan berwarna lebih muda
kekuning-kuningan.
3) Talas Ketan warna pelepahnya hijau tua kemerahan. Di Bogor dikenal pula
jenis talas yang disebut Talas Mentega (Talas Gambir/Talas Hideung), karena
batang dan daunnya berwarna unggu gelap. Jenis talas lain biasanya tidak di
kosumsi karena rasanya tidak enak atau gatal
4) Talas Sente yang berbatang dan berdaun besar, banyak digunakan untuk
pajangan dan daunnya sering digunakan untuk makanan ikan
5) Talas Bolang memunyai rasa yang gatal, dengan batang dan daun yang
bertotol-totol.

BAB III
METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Umbi Talas sebagai Tepung dan Olahannya

2. Waktu
16-20 November 2014

3. Rancangan Penelitian
1) Siklus I
Pembuatan Tepung Talas
a) Perencanaan
4. Alat dan Bahan
- Baskom

- Lap

- Saringan

-Tempeh

- Parutan

-Air

- Umbi Talas

-Garam

b) Tindakan
Langkah-langkah:
1) Kupas umbi talas dari kulitnya.
2) Bersihkan umbi talas dengan air bersih.
3) Rendam umbi talas dengan air selama 10 menit.
4) Selanjutnya berikan garam pada rendaman tadi, dan rendam kembali
selama 20 menit.
5) Setelah itu parut umbi talas hingga menjadi seperti bubur.
6) Setelah itu berikan masukan hasil parutan ke baskom, dan berikan air
dengan perbandingan 1: 2
7) Selanjutnya saring umbi talas.
8) Setelah di saring, ampasnya diperas dengan kain agar keluar sari
patinya.
9) Sisa ampasnya, ampasnya jangan dibuang karena ampasnya masih
berguna.
10) Selanjutnya, biarkan sari patinya mengendap selama 1hari.
11) Setelah di diamkan selama 12 jam, cairan diatas endapannya dibuang.
12) Kemudian jemur endapannya di terik matahari menggunakan tempeh
min 1hari.
13) Setelah dijemur, tekstur pada tepung talas akan agak kasar, untuk
menghaluskannya, gunakanlah blender untuk menghaluskannya.

5. Pengamatan
A. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data dalam penulisan adalah menggunakan
metode studi pustaka. Metode studi pustaka dilakukan dengan mencari data
melalui internet dan membaca buku-buku yang terkait dengan data yang
diangkat pada karya tulis ini. Data dari buku-buku sumber dan internet ini
diharapkan dapat menunjang data yang diperoleh.

B. Kuisioner
Sumber data yang diperoleh lainnya adalah dengan menggunakan
kuisioner. Kita menyebarkan kuisioner sebanyak 100 lembar untuk 100 orang.
Disini kita menggunakan kuisioner, untuk mengetahui dari berapa banyakkah
masyarakat yang menyukai umbi talas dan menyukai olahan-olahan dari umbi
talas.

C. Refleksi
Jadi hasil akhir dari metode ini, hasil yang kita peroleh adalah umbi talas
bisa menjadi tepung. Dan dari tepung inilah kita bisa mengelolah makananmakanan lainnya. Jika sudah bisa mengolahnya maka kita hanya perlu
mengenalkan pada masyarakat tentang makanan-makanan tersebut dan
memulai menjual makanan tersebut agar bisa menaikan nilai ekonomi dari
talas.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Pengolahan Tepung Talas menjadi Kue Kering

2. Alat dan Bahan:


- Oven

- Sendok kayu

- Bakom

- Sendok untuk mengocok

- Panci

- Gula

- Tepung Talas

- Kuning telur 2btr

- Mentega

- Coklat

- Keju

3. Langkah-langkah :
1)
2)
3)
4)
5)

Tambahkan mentega dan telur


Kocok selama 5 menit
Setelah itu, masukkan tepung talas, keju, dan gula secara perlahan.
Tambahkan vanili
Kemudian aduk hingga adonan kalis, kemudian bentuk adonan dan letakan
di loyang yang sudah diolesi oleh mentega
6) Kemudian masukan ke oven 7 menit, dan panggang hingga kering
4. Pengolahan Ampas Talas sebagai Pulung-Pulung Talas
A. Alat dan Bahan:
- Panci

- Baskom

- Piring

- Penggoreng

- Sendok

- Air

- Ampas Talas

- Gula merah

- Minyak Goreng

B. Langkah-langkah:
1) Kukus ampas talas
2) Tambahkan garam dan gula secukupnya
3) Setelah matang, bentuklah seperti bola, dan masukkan gula merah di
dalammnya
4) Setelah dibentuk bulat-bulat, gorenglah hingga berwarna kecoklatan

C. Pembahasan
Umbi talas sekarang bukanlah pangan yang murahan, potensipotensi yang dimiliki umbi talas sangatlah luar biasa. Contohnya saja tadi,
umbi talas bisa dijadikan tepung dan tepung tersebut bisa diolah kembali
menjadi kue kering. Bukan hanya itu saja, ampas umbi talas yang
digunakan untuk pembuatan tepung juga bisa menjadi makanan yang tak
kalah enak seperti pulung-pulung talas. Banyak manfaat yang bisa kita
manfaatkan dari umbi talas, Jika saja kita lebih kreatif dalam mengolah
talas, maka banyak keuntungan yang kita dapat.
Untuk mengetahui kegemaran siswa/masyarakat terhadap makanan
olahan dari umbi talas. Digunakanlah kuisioner untuk mengetahui
pendapat-pendapat siswa terhadap umbi talas. Dari 100 siswa yang kita
berikan kuisioner ternyata 82 orang sudah mengetahui secara jelas talas
dan 18 orang tidak mengetahui talas. Selanjutnya dari 100 orang, hanya
37 orang saja yang menyukai umbi talas dan 63 orang tidak menyukai
umbi talas. Dan setelah umbi talas diolah menjadi kue kering dan pulungpulung talas dari 100 orang, yang menyukai olahan talas sebanyak 81
orang dan yang tidak menyukai olahan dari talas sebanyak 19, ini
dikarenakan mereka lebih menyukai talas yang asli dibandingkan
olahannya.
Jadi jika umbi talas dikembangkan dan diproduksi menjadi olahan
pangan yang berbeda dan kreatif, maka umbi talas yang harganya hanya
1kg adalah Rp. 3000.- , bisa menjadi harga yang lebih tinggi. Ini
disebabkan kita bisa mengolah umbi talas menjadi makanan yang lebih
berkreasi dan inovatif. Umbi talas pun tidak akan tertinggal jaman,
melainkan bisa mengikuti jaman, jika kita bisa mengolah umbi talas
menjadi olahan yang lebih enak. Dan kita pun bisa mendapatkan
keuntungan dari peluang yang dapat diraih dari potensi umbi talas.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Talas merupakan tumbuhan penghasil umbi, populer ditanam terutama di
wilayah Indonesia bagian barat. Talas yang mudah kita temui di pasaran memiliki
potensi-potensi untuk dapat diolah contohnya saja sebagai tepung talas. Setelah
menjadi tepung maka, tepung tersebut akan diolah kembali menjadi produk
makanan yang lebih inovatif seperti contoh kue kering yang kita buat. Dan juga
tidak teringgal waste productnya yang berupa ampas dari pembuatan tepung talas
dapat diolah sebagai pulung-pulung talas. Jadi jika talas dapat dimanfaatkan
secara kreatif bukan hanya bisa menggali potensi-potensi dari umbi talas, kita juga
bisa meningkatkan nilai ekonomi dari umbi talas.

5.2 Saran
Diharapkan bagi masyarakat agar mau lebih mengenal tentang keberadaan
umbi talas. Dengan mendalami tentang talas tersebut, sesungguhnya talas
memiliki banyak potensi yang tidak kalah dengan umbi-umbian yang lain.
Masyarakat tidak boleh meremehkan umbi talas karena banyak produk yang dapat
dihasilkan dari umbi talas dan bisa meningkatkan pendapatan seseorang. Oleh
karena itu, pemanfaatan umbi talas menjadi olahan makanan yang kreatif dan
lebih inovatif sangat perlu untuk dikembangkan agar lebih merakyat guna
meningkatkan nilai ekonomis dari umbi talas itu sendiri. Dan juga di perlukan
adanya sosialisasi guna menyebarluaskan tepung talas dan olahannya di kalangan
masyarakat luas.

5.3 Dokumentasi Pengamatan

DAFTAR PUSTAKA
Nuhung, H. Iskandar Andi, 2003, Membangun Pertanian Masa Depan,
semarang, Aneka Ilmu
Tomasouw, Ino. 2006, Menanam dan Merawar Keladi Hias dan
Kerabatnya, depok, AgoMedia Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Tepung, diakses 19 Agustus 2012
http://talasohbogor.wordpress.com/2012/01/26/sejarah-dan-manfaattalas-2/, diakses 20 Agustus 2012
http://yellashakti.wordpress.com/2008/01/30/penghilangan-rasa-gatalpada-talas/, diakses 20 Agustus

Anda mungkin juga menyukai