Gangguan A
Gangguan A
Disusun oleh :
Irwan Wahyudin
13103013
: Irwan Wahyudin
: 13103013
Pembimbing I
Pembimbing II
H. Slamet Sutoyo, SE
NIP : 6083148L
Saepudin, SE
NIP : 5985215L
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Budi Setiadi, MT
NIP : 4127.70.04.002
Augie Widyotriatmo, MT
NIP : 4127.70.04.005
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) APJ
Sumedang UPJ Tanjungsari. Adapun laporan Kerja Praktek ini mengambil judul
Gangguan Yang Terjadi Pada Jaringan SUTM 20 KV Beserta Dampak
Yang Ditimbulkannya .
Adapun tujuan dari pembuatan laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai
salah tugas mata kuliah untuk menempuh jenjang program studi Strata 1, pada
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Elektro Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam pelaksanaan dan pembuatan laporan Kerja Praktek ini penulis
banyak menerima dan bantuan dari berbagai pihak.. Dan tanpa menghilangkan
rasa hormat , penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah
membantu antara lain :
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, sebagai Rektor UNIKOM Bandung.
2. Bapak Budi Setiadi, MT, sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro UNIKOM
Bandung.
3. Bapak Augie Widyotriatmo, MT, sebagai koordinator Kerja Praktek.
4. Para Dosen Jurusan Teknik Elektro UNIKOM Bandung.
5. Bapak Edi Sumedi, sebagai Manajer PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa
Barat dan Banten APJ Sumedang UPJ Tanjungsari.
6. Bapak H. Slamet Sutoyo, SE sebagai Supervisor Pemeliharaan dan Konstruksi
PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Sumedang UPJ
Tanjungsari.
7. Bapak Saepudin, SE sebagai pembimbing Kerja Praktek di PT. PLN
( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Sumedang UPJ Tanjungsari.
8. Para staf PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ
Sumedang UPJ Tanjungsari.
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Elektro UNIKOM.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Kerja
Praktek ini masih banyak kekurangannya, mengingat kemampuan, pengetahuan
dan pengalaman yang terbatas, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan yang ada dalam
penyusunan laporan akhir ini, tidak lupa penulis berharap semoga laporan akhir
ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iii
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................
10
12
12
13
14
15
18
20
20
21
21
22
23
24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
Batasan Masalah
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek (KP) ini, penulis memilih bidang
garapan pemeliharaan distribusi jaringan SUTM mengenai masalah gangguan
yang sering timbul pada jaringan SUTM 20 KV. Adapun analisis masalah
dalam kerja praktek ini dibatasi pada kasus:
1. Gangguan yang terjadi pada SUTM 20 KV
2. Dampak yang timbul dari gangguan tersebut
1.4
1.5
1.6
Alamat
Waktu
Jam
Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini disusun sedemikian rupa sehingga
diharapkan dapat disajikan secara sistematis. Penyusunan laporan kerja
praktek ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai
berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, maksud
dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, metode pengumpulan
data dan sistematika penulisan.
BAB II
BAB III
: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan secara umum mengenai landasan teori yang
diambil dari berbagai referensi untuk digunakan sebagai alat
bantu dalam pemecahan masalah yang ada.
BAB IV
BAB V
BAB II
RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
2.1
Barat.
Selanjutnya
sesuai
dengan
keputusan
Direksi
No.
2.2
golongan tarif baru, yaitu tarif T ( Traksi / kereta listrik ) dan tarif C
( curah ). Untuk keperluan khusus, PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat
& Banten menyediakan golongan tarif M ( multiguna ) yang diperuntukan
bagi pengguna tenaga listrik dengan persyaratan khusus atau spesifik secara
materi memberi nilai tambah lebih bagi PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa
Barat & Banten maupun bagi pelanggan. Transaksi multi guna sangat
menguntungkan karena dibuat berdasarkan kesepakatan semua pihak melalui
proses negoisasi yang transparan dan saling menguntungkan serta dituangkan
dalam perjanjian tersendiri.
atas lahan seluas 1.400 meter persegi itu memiliki luas bangunan sekira 620
meter persegi, terdiri atas dua lantai. Pembangunanya dilakukan secara
bertahap sejak 2004.
Untuk menunjang pasokan listrik kepada pelanggan, maka
PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Sumedang UPJ
Tanjungsari, disuplai oleh tiga Gardu Induk ( GI ) yang diantaranya :
1. Gardu Induk ( GI ) Rancaekek
Menyuplai penyulang : CSP, RTM, RAO, RUB, RIA, RUA, RSU,
RSM, RSC, RSP, RSB, RSK, RKU, RKK, RKM, RKH, RKB, RKC,
RKP, RKJ, RKN, RKO dan RKY.
2. Gardu Induk ( GI ) Ujung Berung
Menyuplai penyulang UCP, UCM, UCB, UCN, UCA, USM, UCJ,
UCK dan UTM.
3. Gardu Induk ( GI ) Sumedang
Menyuplai dua penyulang yaitu penyulang Lapan dan Buah Dua
: 95,45 Km2
Jumlah Kecamatan
: 6 Kecamatan
Jumlah Desa
: 62 Desa
: 60.338 KK
Panjang Jaring
a. 29 Kabel tanah
b. 3 penyulang SUTM
Jumlah Pelanggan
a. Pelanggan Industri
: 79 industri
b. Pelanggan Umum
: 54.877 pelanggan
KWH tersambung
a. Pelanggan Industri
: 158.344 KVA
b. Pelanggan Umum
: 41.660 KVA
2.4
2.5
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1
3.2
3.3
- tanah
= 3 . E / ( Z1 + Z2 + Z0 + 3 Zf )
= E / ( Z1 + Zf )
Keterangan :
I3
I-
3.4
Z1
Z2
Z0
Zf
b. Sistem distribusi 20 KV
Keluaran dari trafo daya dikumpulkan dulu pada Bus 20 KV di
kubikel Gardu Induk untuk kemudian di distribusikan melalui beberapa
penyulang 20 KV ke konsumen dengan jaringan berupa Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM) atau Saluran Kabel Tegangan Menengah
(SKTM). Khusus SUTM, jaringan bisa ditarik sepanjang puluhan sampai
ratusan Km termasuk percabangannya dan biasanya ada diluar kota besar.
Seperti diketahui di Indonesia, jaringan dengan konduktor telanjang yang
digelar di udara bebas banyak mengandung resiko terjadi gangguan
hubung singkat fasa-fasa atau satu fasa-tanah. Disepanjang SUTM
terdapat percabangan yang dibentuk didalam Gardu Distribusi atau Gardu
Tiang. Sementara jaringan SKTM relatif lebih pendek dan berada di dalam
kota besar dengan jumlah gangguan relatif sedikit. Bila terjadi gangguan
itu biasanya pada sambungan yang akan merupakan gangguan permanen.
Seperti halnya di jaringan SUTM, di jaringan SKTM juga terdapat Gardu
Distribusi untuk percabangan ke beban konsumen atau percabangan
SKTM.
Seringnya gangguan hubung singkat di jaringan menyebabkan
sering pula relay proteksi bekerja dan sesering itu pula trafo daya
menderita pukulan hubung singkat yang dapat memperpendek umur trafo
daya tersebut. Dengan sudah besarnya kapasitas sistem 150 KV, boleh
dikatakan hubung singkat di Bus 20 KV tergantung dan dibatasi oleh
besarnya kapasitas trafo daya.
3.5
tergantung besarnya arus yang mengerjakan relay, dapat kita lihat pada
gambar 2 :
3.6
Tegangan nominal 20 KV
menengah
dan
saluran
udara
tegangan
rendah
dibawahnya.
3 KV
BAB IV
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
4.1
Analisis Masalah
Dalam
melaksanakan
program
kerja
praktek
ini
penulis
4.2
dan membersihkan kabel SUTM dari benang-benang atau rangka layanglayang yang menempel atau melilit pada kabel.
2. Mengefektifkan kerja sama antara PLN , POLISI dan masyarakat dalam
hal pengawasan maupun penindakan terhadap perbuatan tangan-tangan
yang tidak bertanggung jawab seperti pencurian listrik ataupun pencurian
alat-alat yang terpasang pada jaringan.
3. Dengan lebih memaksimalkan kerja suatu alat proteksi dalam mengatasi
gangguan hubung singkat, seperti relay arus lebih (Over Current
Relay/OCR), relay arus lebih gangguan tanah ( Ground Fault Relay/GFR),
Recloser, sectionaliser dan pelebur (fuse cut out).
4.3
Pemecahan Masalah
Dari alternatif pemecahan masalah yang telah diutarakan diatas,
penulis memilih alternatif pemecahan poin kesatu dan kedua, yaitu
pemeliharaan kabel SUTM secara berkala dengan memangkas ranting pohon
atau batang pohon yang hampir atau sudah mengenai kabel SUTM dan
membersihkan kabel SUTM dari benang-benang atau rangka layang-layang
yang menempel atau melilit pada kabel. Dan lebih mengefektifkan kerja sama
antara PLN, POLISI dan masyarakat dalam mengawasi dan menindak
terhadap perbuatan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab seperti
pencurian listrik ataupun pencurian peralatan yang terpasang pada sistem
jaringan.
Saya memilih dua poin ini karena apabila kabel SUTM sudah
terpelihara dan tidak ada pencurian terhadap peralatan sistem jaringan maka
sistem distribusi pun akan lancar dan gangguan hubung singkat pun tidak akan
terlalu sering terjadi sehingga akan memperpanjang umur peralatan yang
terpasang pada sistem.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah
memaparkan
beberapa
permasalahan
dan
pemecahan
5.2
Saran
Beberapa alternatif pemecahan masalah yang dikemukakan diatas
dalam mengatasi gangguan yang terjadi pada jaringan SUTM masih sangat
sederhana, namun solusi tersebut dapat bisa menjadi masukan bagi kita semua
terutama pihak PLN. Dengan melakukan pemeliharaan jaringan secara berkala
dan mengefektifkan pengawasan terhadap pelanggaran pencurian peralatan
yang terpasang pada sistem jaringan dapat membantu dalam mengurangi
gangguan pada jaringan terutama gangguan hubung singkat.
Melihat dari hal itu, maka saya menyarankan untuk lebih
meningkatkan kembali dalam hal pemeliharaan jaringan secara intensif dan
berkala serta pengawasan dan kerja sama antara PLN, aparat dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip dan Dokumentasi PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat dan
Banten APJ Sumedang UPJ Tanjungsari.
WWW.Google.Com, Analisis Dampak Terputusnya Kawat Netral
Terhadap JTM 20 KV , Tanggal download : 17 Januari 2007
WWW.PLN.Com , Kegagalan Proteksi Distribusi 20 KV , Tanggal
download : 17 Januari 2007