Anda di halaman 1dari 4

Penyakit Tanaman (Fitopathology)

PENDAHULUAN
Kehidupan mahluk di dunia ini selalu
tergantung dari dunia tumbuhan secara
langsung maupun tidak langsung. Tumbuhan
dapat memanfaatkan sumber energi matahari
dan mengolahnya bersama, zat-zat lainnya
menjadi zat makanan yang sangat berguna
untuk mahluk hidup. Selain tumbuhan dapat
menghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan
mahluk lainnya, juga melengkapi keperluan
hidup kita dengan bahan sandang dan papan
serta bahan untuk keperluan hidup lainnya.

Secara tidak langsung tumbuhan berguna untuk


mengatur tata air dalam tanah dan
mempertahankan kesuburan tanah terhadap
bahaya erosi. Selain itu sebagai akibat proses
asimilasi maka tumbuhan dapat mengisi
kekurangan atmosfir akan zat oksigen.

Dengan demikian dapat dipahami akan


ketergantungan kehidupan kita akan tumbuhan.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
sudah makin terbatasnya areal yang dapat
dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman
yang berguna, maka dunia kita menghadapi
berbagai kesulitan untuk memenuhi keperluan
hidup dan memberi kesejahteraan penduduk
dunia.

1. Faktor pembatas dibidang produksi


pertanian.

Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan


pangan saja untuk penduduk dunia yang
berjumlah 3 milyar pada waktu sekarang kita
telah mendapat kesulitan dan kita sudah dapat
membayangkan kesulitan yang akan kita
hadapi pada tahun 2000 nanti dimana
penduduk dunia sudah meningkat lagi sampai
sekitar 5 milyar jumlahnya sedang luas areal
pertanian makin terbatas. Keterbatasan ini di
sebabkan karena antara lain, perluasan
pemukiman dan areal perindustrian, adanya
hutan lindung, banyak tanah yang rusak karena
salah pengelolaan dan sebagainya. Dengan
demikian peningkatan produksi pertanian
diwaktu yang akan datang diharapkan dari
penambahan hasil per satuan luas dan per
satuan waktu.

Berbagai usaha dibidang pertanian telah


dilakukan secara simultan seperti pemakaian
jenis ungul, pengairan yang cukup, pengerjaan
tanah serta pemeliharaan tanaman yang
memenuhi persyaratan dan pemberantasan
hama penyakit tumbuhan.

Kesemua tindakan tersebut perlu mendapat


perhatian yang sama. Karena jika tidak
demikian, maka segi yang kurang mendapat
perhatian akan menjadi faktor pembatas
termasuk gangguan hama dan penyakit
tumbuhan.

2. Pentingnya perlindungan tanaman


terhadap penyakit tumbuhan.

Gangguan terhadap tanaman telah terjadi sejak


berabad-abad lamanya. Dalam sejarah telah
tercatat berbagai kejadian yang telah
mempengaruhi perekonomian negara seperti
antara lain.

• Penyakit daun kentang (Phytophtora


infestans) di Irlandia pada pertengahan
abad ke 19.
• Penyakit karat daun kopi (Hemileia
vastatrix) di Srilangka, Indonesia dan
negara-negara sekitarnya pada akhir
abad ke 19
• Penyakit cacar daun teh (Exobasidium
vexans) di India, Srilangka, Indonesia
dan negara-negara disekitarnya pada
pertengahan abad ke 20
• Penyakit denegerasi pada jeruk yang
lebih terkenal dengan CPVD pada
tahun 1950-an.

Selain itu masih banyak lagi penyakit yang


menjadi bahaya potensial diwaktu yang akan
datang biak yang sekarang sudah berada di
negara lain dan belum rnasuk ke Indonesia atau
sudah berada di negara kita, tapi rnasih
tergolong penyakit yang belum mempunyai arti
ekonomi penting. Gangguan tersebut akan
masih terasa jika digunakan kultivar tanaman
tertentu secara luas dengan teknologi maju.
Banyak diantara kultivar tanaman yang dapat
berproduksi tinggi tidak tahan terhadap
penyakit-penyakit penting. Atau walaupun
dapat diketemukan kultivar yang tahan hanya
terbatas terhadap satu atau beberapa macam
penyakit saja sedangkan sering terjadi, satu
macam tanaman dapat terganggu
pertumbuhannya oleh berbagai macam
penyakit. Gangguan penyakit tidak. saja
terbatas di pertanaman, tetapi terdapat pula
diternpat penyimpanan, ditempat pemasaran
dan sebagainya. Jadi akan sangat berbahaya
sekali usaha peningkatan produksi pertanian,
tidak memperhatikan terhadap kemungkinan
adanya gangguan oleh penyakit tumbuhan.

Menurut taksiran kasar di Amerika Serikat


kehilangan hasil bahan makanan oleh
gangguan penyakit berkisar sekitar 6 - 20
persen. Sebagai contoh dapat dikemukakan
taksiran kerugian pada tahun 1965 oleh
penyakit di Amerika Serikat setiap tahunnya
untuk berbagai komoditi pangan sebagai
berikut:

Kentang 24%
Gandum 28%
Buah-buahan 30%
Jagung 15%
Kacang-kacangan 22%
Bunga-bungaan 15%
Tebu 14%
Padi 6%

Khusus mengenai penyakit padi yang banyak


merugikan di Amerika Serikat ialah cendawan
Piricularia oryzae kemudian menyusul busuk
akar yang disebabkan oleh berbagai patogen,
Helminthosporium oryzae, Coshiobolus
miyabeanus, Cercospora oryzae, Leptospaeria
salvini, Rhizoctonia oryzae, dan sebagainya.

Untuk negara-negara Asia termasuk Indonesia


besarnya kerugian produksi padi oleh
gangguan hama, penyakit dan tanaman
pengganggu keseluruhannya berjumlah sekitar
57 persen sedangkan kerugian oleh penyakit
sendiri sebesar 10 persen. Diantara negara Asia
hanya Jepang yang telah dapat menekan
kerugian oleh gangguan tersebut hingga 13
persen termasuk kerugian oleh penyakit sendiri
sebesar 4 persen.

Jika keadaan lingkungan memungkinkan untuk


perkembangan penyakit, maka kerugian akan
lebih besar lagi sehingga dapat menggagalkan
panen. Banyaknya kerugian karena penyakit ini
disebabkan antara lain, karena kemungkinan
penggunaan benih yang kurang baik,
pemeliharaan tanaman yang tidak memadai,
cara penyimpanan dan pengangkutan ying
kurang sempurna, serta kurangnya usaha
penanggulangan penyakit.

Akibat dari kerugian penyakit tumbuhan


tersebut tidak saja mempengaruhi bidang
ekonomi, tapi jika menyangkut kepentingan
masyarakat luas akan mengakibatkan
ketenteraman hidupnya terganggu. Dengan
demikian perlu selalu diperhatikan terhadap
kemungkinan terjadinya gangguan dibidang
produksi pertanian termasuk gangguan yang
disebabkan oleh penyakit tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai