Anda di halaman 1dari 2

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bapak2, Ibu2 dan saudara2 Jamaah Musholla


Rodlotus Sholikhin yang kami hormati,
khususnya para sesepuh dan pinisepuh serta
Bapak2 Kyai yang kami tunggu mawidhohnya,
pertama-tama marilah kita panjatkan puji
syukur kehadlirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga
sampai pada malam hari ini kita masih diberi
kenikmatan, berupa kesempatan, keselamatan
dan sehat wal afiat, dapat menjumpai bulan
Romadlon
1427
Hijrah,
dan
dapat
melaksanakan ibadah siyam pada hari yang ke
4, sholat tarawih dan sholat witir nantinya,
dengan tiada halangan suatu apapun. Semoga
amal ibadah kita semua ini diterima Allah SWT.
Amin Allahumma Amin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, karena beliaulah yang mengajarkan
Islam, sehingga kita semua bisa mengetahui
sesuatu yang haq dan yang bathil serta kita
nantikan safaatnya besuk di hari akhir.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya
berada dihadapan Bapak, Ibu dan Saudara
sekalian, untuk melaksanakan tugas dari
Pengurus Musholla Rodlotus Sholikhin guna
menyampaikan Kulim dengan judul yang
diberikan adalah Kesadaran Hukum.
Bapak2, Ibu2 dan saudara2 yang dimulyakan
oleh Allah, perlu diketahui bahwa Hukum Islam
yang terdiri dari Fardlu, Sunnah, Haram,
Makruh dan Mubah sebagaimana yang tersurat
dan tersirat dalam Al Quran dan Hadist, telah
membimbing dan membina kita semua umat
Islam agar dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat tidak terjadi pemasalahan, dan
lebih-lebih sebagai bekal besuk di hari akhir.
Sebagai tindak lanjut marilah kita bangkitkan
rasa
kesadaran
hokum
kita,
dengan
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan
semua perintah Allah dan meninggalkan segala
larangan Allah. Dengan demikian berarti kita
sebagai warga negara yang baik, akan sadar dan
taat kepada hukum dan peraturan yang ada di
masyarakat.
Untuk mengetahui bahwa kesadaran hukum
kita terwujud, tergantung pada kuat dan
lemahnya iman seseorang. Kuat dan lemahnya
iman seseorang dapat diukur dan diketahui dari
perilaku akhlaqnya. Karena iman yang kuat
mewujudkan akhlaq yang baik dan mulia,
sedang iman yang lemah mewujudkan akhlaq

yang jahat dan buruk laku, mudah terkilir pada


perbuatan keji yang merugikan dirinya sendiri
dan orang lain.
Allah SWT berfirman dalam kitab Suci Al
Quran Surat At Taubah, ayat 119 yang
menyerukan manusia untuk berbuat baik dan
melarang berbuat jahat, yang berbunyi :
Ittaqullaha wakuunu maashodiqiin. Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah
kepada Allah dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.
Ditegaskan pula sabda Nabi Muhammad SAW
bahwa orang yang lemah imannya, diwujudkan
dalam bentuk perilaku yang buruk dan jahat,
yang digambarkan oleh Nabi sebagai orang
yang tidak punya rasa malu dalam melakukan
perbuatan keji dan hina, dan suka mengganggu
tetangganya.
Adapun sabda Rasulullah SAW, sebagai berikut
: Alkhayaau wal iimaanu qurinaa jamiian
faidza rofaa akhaduhumaa rofaal akhoru.
Artinya : Rasa malu dan iman itu sebenarnya
terpadu menjadi satu, maka bilamana lenyap
salah satunya hilang pulalah yang lain.
Bapak2, Ibu2 dan Saudara2 yang dimulyakan
oleh Allah, lebih jauh apabila direnungkan
bahwa hadist tersebut nyatalah bahwa rasa malu
berkaitan sangat erat dengan iman, hingga
boleh dikatakan tiap-tiap orang yang beriman
pastilah ia seorang pemalu dan tiap-tiap orang
yang tidak punya malu tidak ada iman di dalam
jiwanya walaupun lidahnya mengaku telah
beriman.
Lebih jelas lagi diterangkan dalam Hadits Nabi
Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh HR
Bukhori, yang berbunyi : Wallohu layuminu,
wallohu layuminu, wallohu layuminu, qiila :
man yaa rosuulallohi ?. qoola : lladii
layamanu jaaruhu bawaiqohu. Artinya :
Demi Allah, dia tidak beriman ! Demi Allah,
dia tidak beriman ! Demi Allah, dia tidak
beriman!. Seorang hamba bertanya : Siapa dia
ya Rasulullah ?. Jawab Nabi SAW : Orang yang
tetangganya tidak aman dari keburukannya.
Demikianlah sedikit tentang kesadaran hukum
yang kita kaitkan dengan akhlaq serta keimanan
dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Yang
ditegaskan oleh Sabda Nabi Muhammad SAW,
agar kita semua beriman dengan benar dan
sempurna, berakhlak mulia dan luhur, terhindar
dari perbuatan mungkar yang dimurkai Allah,
yakni dengan melaksanakan ibadah yang benar,
agar kita mendapat kebaikan dan kebenaran,
keselamatan dan kebahagiaan baik didunia dan
akherat.

Oleh karena itu Bapak2, Ibu2 dan saudara2


yang dimulyakan oleh Allah, marilah kita
bersyukur bahwa dengan diturunkannya Agama
Islam sebagai agama yang hakiki, mampu
mengatur serta melindungi hak-hak manusia
baik didunia maupun diakherat.
Dengan kesadaran hokum dikaitkan dengan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
SWT,
kita mengajak bapak2, ibu2 dan
saudara2 sekalian, marilah kita tingkatkan
ketakwaan kita kepada Allah SWT dan selalu
taat serta patuh kepada Hukum yang telah kita
tentukan
bersama,
guna
mewujudkan
ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat baik di dunia dan akherat.
Mudah-2an kita semua termasuk golongan
orang-orang yang selalu taat dan patuh kepada
Hukum dan Peraturan yang berlaku, agar kita
selalu mendapat kebebasan dari Allah,
mendapat ridlo serta lindunganNya yang
akhirnya kita semua terhindar dari siksaan api
neraka dan dimasukkan dalam SurgaNya. Amin
Allahumma Amin.
Demikianlah hal-hal yang dapat saya
sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan
mohon maaf atas segala kekurangannya, serta
kami akhiri wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu Alaikum Wr. WB.

Anda mungkin juga menyukai