1. Arifin, Nurfitriana .2012. Penggunaan Kondom dan Vaginal Higiene Sebagai Faktor
Risiko Kejadian Infeksi Menular Seksual Pada Wanita Pekerja Seks di Lokasi Batu 24
Kabupaten Bintan. Undergraduate Thesis, Semarang : Universitas Diponegoro di unduh
[14 Februari 2015] dari < http://eprints.undip.ac.id/38325/ >
2. Komite Penanggulangan AIDS Nasional. 2001. HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual
Lainnya di Indonesia : Tantangan dan Peluang Untuk Bertindak. Jakarta : KPAN RI. Di
dalam Widodo, Edi. 2009. Praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) Dalam Pencegahan
Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan HIV&AIDS Di Lokalisasi Koplak,
Kabupaten Grobogan. Volume 4, No. 2, Agustus 2009. Dinas Kesehatan Kabupaten
Grobogan
Jawa
tengah
di
unduh
[14
Februari
2015]
dari
<
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/2345/2067>
3. World Health Organization, 2001. Global Prevalence and Incidence of Selected Curable
Sexually Transmitted Infections Overview and Estimates. Geneva: World Health
Organization.
Di
unduh
[14
Februari
2015]
dari
<
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs110/en/>
4. World Health Organization, 2007. Sexually Transmitted Infections. Di unduh [14 Februari
2015] dari <http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs110/en/>
5. Centers for Disease Control and Prevention, 2009. Sexually Transmitted Disease
Surveillance 2008. Georgia: U.S. Department of Health and Human Services, Division of
STD Prevention.
6. Jazan, S., et al. 2003. Prevalensi Infeksi Saluran Reproduksi pada Wanita Penjaja Seks di
Bitung,Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal PPM & PPL.
7. Daili F., S. 2000. Tinjauan Penyakit Menular Seksual dalam Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi 3. Jakarta : FK UI. Di dalam Widodo, Edi. 2009. Praktik Wanita Pekerja
Seks (WPS) Dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan HIV&AIDS
Di Lokalisasi Koplak, Kabupaten Grobogan. Volume 4, No. 2, Agustus 2009. Dinas
54
Kesehatan Kabupaten Grobogan : Jawa tengah di unduh [14 Februari 2015] dari <
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/2345/2067>
8. Yuwono, Djoko, dkk. 2007. Studi Resistensi N gonorrhoeae Terhadap Antimikroba pada
Wanita Pekerja Seks di Jawa Barat. Puslitbang Pemberantasan Penyakit, Badan Litbang
Kesehatan
dan
Kessos.
Departemen
Kesehatan
dan
Kesejahteraa
Sosial
RI.
www.WPS.go.id. Di dalam Widodo, Edi. 2009. Praktik Wanita Pekerja Seks (WPS)
Dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan HIV&AIDS Di
Lokalisasi Koplak, Kabupaten Grobogan. Volume 4, No. 2, Agustus 2009. Dinas
Kesehatan Kabupaten Grobogan : Jawa tengah di unduh [14 Februari 2015] dari <
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/2345/2067>
9. Widodo, Edi. 2009. Praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) Dalam Pencegahan Penyakit
Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan HIV&AIDS Di Lokalisasi Koplak, Kabupaten
Grobogan. Volume 4, No. 2, Agustus 2009. Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan : Jawa
tengah
di
unduh
[14
Februari
2015]
dari
<
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/2345/2067>
10. PKBI Pusat. Konseling dan tes HIV sukarela. 2007. Di unduh [14 Februari 2015] dari
<http://www.pkbi.or.id/berita/berita.asp?id=3385>
11. . Indriani, Dyah. Perilaku pemanfaatan skrining IMS oleh WPS Resosialisasi Argorejo
dalam pencegahan HIV dan AIDS di klinik Griya ASA PKBI Kota Semarang. Skripsi.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. 2007.
12. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual.Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011
13. Glasier,Anna.2005.Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.Jakarta:EGC
14. Juanda,Adhi.2007.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Jakarta:EGC
15. CDC-USA. Sexually transmitted deseases treatment guidelines 2010. MMWR, 2010
16. Daili, SF, dkk. 2011. Pedoman Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual.
Jakarta:Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
17. Infeksi Menular Seksual dan Infeksi Saluran Reproduksi pada Pelayanan Kesehatan
Reproduksi
Terpadu.
Jakarta:
Kementrian
Kesehatan
RI.
Direktorat
Jenderal
55
Pengendalian
Penyakit
dan
Penyehatan
Lingkungan.
2008
56