Oleh :
KELOMPOK C13
FIRDA DAMBA WAHYUNI
1110324071
MAHARANI Z
0810321011
VIVI OKTASARI
1110324061
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
1. Topik / masalah
2. Tempat
3. Hari/Tanggal
4. Waktu
: 10.30-11.10 WIB
5. Sasaran
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat
penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak
tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak
bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan
daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal),
lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa
(Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)
melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di
rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan
nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan
menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor
resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,
mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan
harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka
pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor
resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau
dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien
stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke
dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah
kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada
keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6
diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh
penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena kebiasaan gaya hidup seperti
merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan tentang
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang di ruangan syaraf RSUP Dr.
M. Djamil Padang.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang
diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi
pasien stroke dan pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke
c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke
d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang
C. Pokok Bahasan
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Stroke
b. Penyebab Stroke
c. Mobilisasi pasien stroke
d. Cara Pencegahan Stroke Berulang
E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Demonstrasi video
F. Media dan Alat
a. Laptop
b. Infocus
c. Leaflet
G. Materi : Terlampir
H. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Reni Prima Gusti, S. Kp. M. Kes
Ns. Holines Berti, S.Kep
Moderator
: Maharani z, S. Kep
Penyaji
Fasilitator
Observer
4. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang
hal-hal yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil
pelaksanaan penyuluhan.
J. Setting Tempat
Keterangan:
= Moderator
= Presenter
= Audience/peserta
= Observer
= Fasilitator
J. Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Kegiatan pengajar
1.
5 menit Pembukaan
Kegiatan peserta
a. Mengucapkan salam
a. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
d. Memperhatikan
e. Membuat
meminta
audiens
kontrak
kerja
waktu
sama
dan
dengan
e. Memperhatikan
2.
30
Pelaksanaan
menit
a. Menggali
pengetahuan
peserta
Menjelaskan
reinforcement
positif
Memperhatikan
memperhatikan
stroke
d. Menggali
Mendengarkan dan
pengetahuan
peserta
Menjelaskan
reinforcement
positif
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
Memperhatikan
pengetahuan
peserta
Menjelaskan
reinforcement
positif
mobilisasi
pada
pasien stroke
j. Menggali
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
pengetahuan
klien
Menjelaskan
reinforcement
positif
cara
pencegahan
stroke berulang
m. Mendemontrasikan video tentang
mobilisasi (latihan gerak sendi)
n. Memberi kesempatan pada peserta
untuk bertanya
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mengajukan
pertanyaan
Mendengarkan dan
memperhatikan
kesempatan
pada
Menjawab
pertanyaan
memberikan pendapat
Mendegarkan
dan
memperhatikan
3.
5 menit Penutup
a. Mengevaluasi
kembali
materi
yang
telah
pertanyaan
kembali
materi b. Memperhatikan
motivasi
kepada
c. Memperhatikan
d. Menjawab salam
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang
tidak dapat dikontrol
c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke
d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang
L. Penutup
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan keluarga pasien
stroke di ruang syaraf RSUP Dr. M Djamil Padang dapat mengetahui dan
melaksanakan mobilisasi pada pasien stroke sehingga dapat membantu dalam
pemulihan pasien stroke dan cara pencegahan terjadinya stroke berulang.
(Maharani.Z)
Disetujui Oleh
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
DAFTAR PUSTAKA
http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke.
diakses
LAMPIRAN
MATERI
1.
Pengertian Stroke
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat
menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran
darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya
pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).
2.
bertambah umurnya,
dengan demikian
3.
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penyakit jantung
Merokok
Kolesterol tinggi
Obesitas
Minuman Alkohol
a.
Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk dengan lengan.
Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien.
Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan
pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.
Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain
memegang kaki.
Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya.
Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang
lain.
Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain.
Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut.
Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan
pada tumit.
Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari
tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.