Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG


DI RUANGAN SYARAF RSUP
DR. M DJAMIL PADANG

Oleh :

KELOMPOK C13
FIRDA DAMBA WAHYUNI

1110324071

MAHARANI Z

0810321011

VIVI OKTASARI

1110324061

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah

: Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang

2. Tempat

: Ruangan Syaraf RSUP Dr. M Djamil Padang

3. Hari/Tanggal

: Rabu, 25 September 2013

4. Waktu

: 10.30-11.10 WIB

5. Sasaran

: Keluarga pasien yang menderita Stroke

A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat
penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak
tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak
bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan
daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal),
lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa
(Mediskus, 2013).
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)
melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di
rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan
nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan
menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor
resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin,
mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan
harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka
pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor

resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau
dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien
stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke
dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah
kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada
keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6
diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh
penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena kebiasaan gaya hidup seperti
merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan tentang
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang di ruangan syaraf RSUP Dr.
M. Djamil Padang.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang
diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi
pasien stroke dan pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan Pengertian Stroke
b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke
c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke
d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang
C. Pokok Bahasan
Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Stroke
b. Penyebab Stroke
c. Mobilisasi pasien stroke
d. Cara Pencegahan Stroke Berulang

E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Demonstrasi video
F. Media dan Alat
a. Laptop
b. Infocus
c. Leaflet
G. Materi : Terlampir
H. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Reni Prima Gusti, S. Kp. M. Kes
Ns. Holines Berti, S.Kep
Moderator

: Maharani z, S. Kep

Penyaji

: Vivi Oktasari, S. Kep

Fasilitator

: Firda damba wahyuni, S. Kep

Observer

: Firda damba wahyuni, S. Kep

Tugas dan tanggung jawab organisasi :


1. Moderator
Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada
penyuluhan pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-hal
yang terkait pada tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif.
2. Penyaji
Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami peserta penyuluhan
3. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam
mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.

4. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang
hal-hal yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil
pelaksanaan penyuluhan.
J. Setting Tempat

Keterangan:
= Moderator
= Presenter
= Audience/peserta
= Observer
= Fasilitator

J. Kegiatan Penyuluhan
No

Waktu

Kegiatan pengajar

1.

5 menit Pembukaan

Kegiatan peserta

a. Mengucapkan salam

a. Memperhatikan

b. Memperkenalkan diri

b. Memperhatikan

c. Menjelaskan topik penyuluhan

c. Memperhatikan

d. Menjelaskan tujuan

d. Memperhatikan

e. Membuat
meminta
audiens

kontrak
kerja

waktu

sama

dan

dengan

e. Memperhatikan

2.

30

Pelaksanaan

menit
a. Menggali

pengetahuan

peserta

Menjelaskan

tentang pengertian penyakit stroke


b. Memberi

reinforcement

positif

Memperhatikan

pada peserta yang menjelaskan


c. Menjelaskan pengertian penyakit

memperhatikan

stroke
d. Menggali

Mendengarkan dan

pengetahuan

peserta

Menjelaskan

tentang penyebab stroke


e. Memberi

reinforcement

positif

pada peserta yang menjelaskan


f. Menjelaskan penyebab penyakit
stroke
g. Menggali

Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
Memperhatikan

pengetahuan

peserta

Menjelaskan

tentang mobilisasi pada pasien


stroke
h. Memberi

reinforcement

positif

pada peserta yang menjelaskan


i. Menjelaskan

mobilisasi

pada

pasien stroke
j. Menggali

Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan

pengetahuan

klien

Menjelaskan

tentang cara pencegahan stroke


berulang
k. Memberi

reinforcement

positif

pada peserta yang menjelaskan


l. Menjelaskan

cara

pencegahan

stroke berulang
m. Mendemontrasikan video tentang
mobilisasi (latihan gerak sendi)
n. Memberi kesempatan pada peserta
untuk bertanya

Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mengajukan
pertanyaan

o. Memberikan reinforcement positif

Mendengarkan dan

pada peserta yang bertanya


p. Memberikan

memperhatikan

kesempatan

pada

Menjawab

peserta lain peserta yang lain untuk

pertanyaan

memberikan pendapat
Mendegarkan

q. Melengkapi jawaban peserta

dan

memperhatikan
3.

5 menit Penutup
a. Mengevaluasi
kembali

atau menanyakan a. Menjawab

materi

yang

telah

pertanyaan

disampaikan pada peserta


b. Menyimpulkan

kembali

materi b. Memperhatikan

yang telah disampaikan


c. Memberikan

motivasi

kepada

c. Memperhatikan

keluarga agar selalu optimis dalam


merawat anggota keluarganya yang
menderita stroke
d. Memberi salam penutup

d. Menjawab salam

K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang
tidak dapat dikontrol
c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke
d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang
L. Penutup
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan keluarga pasien
stroke di ruang syaraf RSUP Dr. M Djamil Padang dapat mengetahui dan
melaksanakan mobilisasi pada pasien stroke sehingga dapat membantu dalam
pemulihan pasien stroke dan cara pencegahan terjadinya stroke berulang.

Padang, September 2013


Ketua Kelompok

(Maharani.Z)

Disetujui Oleh
Pembimbing Klinik

(Ns. Holines Berti, S.Kep)

Pembimbing Akademik

(Reni Prima Gusti,S. Kp. M. Kes)

DAFTAR PUSTAKA
http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke.

diakses

tanggal 20 September 2013


Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK
UMS
Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC
STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari
www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 23 September
2013
Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC

LAMPIRAN
MATERI

1.

Pengertian Stroke
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat
menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran
darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya
pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).

2.

Faktor Penyebab Stroke


a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol
Usia
Setiap manusia akan

bertambah umurnya,

dengan demikian

kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko


terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.
Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke
dibanding perempuan.
Ras/suku bangsa
Genetik/keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,


menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.
b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :

3.

Hipertensi

Diabetes mellitus

Penyakit jantung

Riwayat stroke sebelumnya

Merokok

Kolesterol tinggi

Obesitas

Minuman Alkohol

Mobilisasi Pada Pasien Stroke


Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada
sendi.
A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur
Berbaring telentang
- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.
- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhatihati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan
dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak
ditinggikan.
- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi
agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.

Miring kesisi yang sehat


- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan
- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan
- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan
- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal
- Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah


- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak
memutar secara berlebihan
- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai
yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)


Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi
dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif
tergantung dengan keadaan pasien.
Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai
berikut:

a.

Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan


Cara :
-

Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk dengan lengan.

Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien.

Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan


b. Fleksi dan Ekstensi Siku
Cara :
-

Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.

Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat


bahu.

Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.

Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku


c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
Cara :
-

Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku


menekuk.

Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang


tangan pasien dengan tangan lainnya.

Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.

Kembalikan ke posisi semula.

Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap


ke arahnya.

Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah

d. Pronasi Fleksi Bahu


Cara :
-

Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.

Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.

Angkat lengan pasien pada posisi semula.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu


e. Abduksi dan Adduksi Bahu
Cara :
-

Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.

Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat


(Abduksi).

Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu


f. Rotasi Bahu
Cara :
-

Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.

Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan
pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.

Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,


telapak tangan menghadap ke bawah.

Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,


telapak tangan menghadap ke atas.

Kembalikan lengan ke posisi semula.

Gambar 6. Latihan rotasi bahu


g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
Cara :
-

Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain
memegang kaki.

Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah

Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari


h. Infersi dan efersi kaki
Cara :
-

Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya.

Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki


lainnya.

Kembalikan ke posisi semula

Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang
lain.

Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki


i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki
Cara :
-

Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.

Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.

Kembalikan ke posisi semula.

Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.

Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki

j. Fleksi dan Ekstensi lutut.


Cara :
-

Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain.

Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke


atas.

Kembali ke posisi semula.

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut


k. Rotasi pangkal paha
Cara :
-

Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut.

Putar kaki menjauhi perawat.

Putar kaki ke arah perawat.

Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha


l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.
Cara :
-

Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan
pada tumit.

Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari
tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.

Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha


4.

Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang


Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun
sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna
mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan :
a. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan
membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil
mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga
dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.
b. Kurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga
mengurangi risiko stroke.
c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat
penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan
atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah
menjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal akan
meningkatkan resiko penyakit stroke ini.

d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur


Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih
besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke.
Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko
penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan
berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu
menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat
dalam darah.

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih


Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen
untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari.
Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya
paling rendah terkena stroke.

Anda mungkin juga menyukai