Pain Management Morgan
Pain Management Morgan
NYERI
PENDAHULUAN
Nyeri = Derita
Alasan utama pasien berobat ke dokter
DEFINISI NYERI
Nyeri bukan hanya suatu
modalitas sensorik tetapi suatu
pengalaman
The International Association for the Study of Pain,
mengartikan nyeri sebagai suatu perasaan dan
pengalaman emosi yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan
yang akan atau sudah terjadi, atau tergambar
akibat adanya kerusakan itu
PEMBAGIAN NYERI
SECARA KLINIK:
NYERI AKUT
NYERI KRONIK
BERDASARKAN PATOFISIOLOGIS:
NOSISEPTIF
NEUROPATIK
BERDASARKAN ETIOLOGI (POST OPERASI, NYERI
KANKER)
BERDASARKAN LOKASI (NYERI KEPALA, PUNGGUNG,
DLL)
NYERI AKUT
Nyeri nosiseptif ada untuk mendeteksi, melokalisasi dan
membatasi kerusakan jaringan.
Ada 4 proses fisiologis yang mencakup :
1. Transduksi
2. Transmisi
3. Modulasi
4. Persepsi
JALUR NYERI
Tiap neuron mempunyai axon tunggal yang
becabang, ujung yang satu terinerfasi di
jaringan perifer dan yang lain masuk di
bagian dorsal horn dari medula spinalis. Di
dorsal horn, neuron aferen primer
mengadakan sinaps dengan neuron kedua
yang aksonnya menyebrangi garis tengah
dan assendens pada traktus spinothalamicus
kontralateral menuju ke talamus. Neuron
kedua mengadakan sinaps dengan neuron
ketiga di nukleus thalamicus, yang mengirim
proyeksi melalui kapsul interna dan corona
radiata ke gyrus postsentral dari cortex
serebri
Neurotransmitter
Reseptor 1
Substansi P
NK-1
Eksitasi
Peptida
yang
berkaitan
dengan
gen
Eksitasi
calcitonin
Glutamat
Eksitasi
Aspartat
Eksitasi
Adenosin Trifosfat
P1 , P2
Eksitasi
Somatostatin
Inhibisi
Asetilkolin
Muskarinik
Inhibisi
Enkefalin
, ,
Inhibisi
-endorfin
, ,
Inhibisi
Norepinefrin
Inhibisi
Adenosin
A1
Inhibisi
Serotonin
5-HT1, (5-HT3)
Inhibisi
GABA
A, B
Inhibisi
Glisin
Inhibisi
Preemptive Analgesia
Pemberian analgesia sebelum terjadinya stimulus
nyeri.
Penanganan farmakologi dari tipe ini
menghasilkan suatu keadaan analgesia efektif
sebelum trauma pembedahan. Hal ini mungkin
meliputi filtrasi dengan anestesi lokal, blok
saraf pusat atau pengaturan dosis efektif opiat,
NSAID, atau ketamin. Bukti penelitian
mendukung bahwa analgesia preemptif dapat
mengurangi secara efektif sensitasi sentral dan
perifer terhadap nyeri
NYERI KRONIK
Nyeri kronik adalah nyeri menetap yang telah
melampaui fase akut dari satu penyakit, atau
setelah waktu yang seharusnya sudah terjadi
proses penyembuhan; waktunya bervariasi
antara 1 sampai dengan 6 bulan.
Nyeri kronik dapat berupa nosiseptif, neuropatik,
atau kombinasi keduanya
PATOFISIOLOGI NYERI
KRONIK
PATOFISIOLOGI NYERI
KRONIK
Pasien-pasien dengan nyeri psikogenik,
pengalaman nyeri dihubungkan dengan
kecemasan yang berlebihan, ketakutan akan
kerusakan tubuh dan kehilangan semangat
hidup dan kecemasan dianggap sebagai rasa
nyeri.
PENANGANAN NYERI
- BLOK SARAF TEPI
- ABLASI & CRYONEUROLISIS
RADIOFREKUENSI
- BLOK NEUROLYTIC ALKOHOL & FENOL
- INTERVENSI FARMAKOLOGIS
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
Antidepresan
.Kerja obat ini disebabkan karena blokade presynaptic reuptake
serotonin, norepinefrin, atau keduanya
Obat
Norepinephri
ne Reuptake
Inhibition
Serotonin
Reuptake
Inhibition
Efek Sedasi
Aktifitas
Antimuscarin
ic
Hipotensi
Orthostatic
Waktu Paruh
(jam)
Dosis Sehari
(mg)
Amitriptyline
(Elavil)
++
++++
Tinggi
Tinggi
Menengah
3040
25300
Bupropion
(Wellbutrin)
Rendah
Rendah
Rendah
1114
300450
Citalopram
(Celexa)
+++
Rendah
Rendah
Rendah
35
2040
Clomipramine
(Anaframil)
+++
+++
Tinggi
Menengah
Menengah
2080
75300
Desipramine
(Norpramin)
+++
Rendah
Rendah
Rendah
1250
50300
Doxepine
(Sinequan)
++
Tinggi
Tinggi
Menengah
824
75400
Escitalopram
+++
Rendah
Rendah
Rendah
2732
1020
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
Fluoxetine
(Prozac)
+++
Rendah
Rendah
Rendah
160200
Imipramine
(Tofranil)
++
+++
Menengah
Menengah
Tinggi
620
Nefazodone
(Serzone)
Rendah
Rendah
Rendah
24
Nortriptyline
(Pamelor)
++
+++
Menengah
Menengah
Rendah
1590
Paroxeline
(Paxil)
+++
Rendah
Rendah
Rendah
31
Sertraline
(Zoloft)
+++
Rendah
Rendah
Rendah
26
Trazodone
(Desyrel)
++
Tinggi
Rendah
Menengah
39
Venlafaxine
(Effexor)
+++
Rendah
Rendah
Rendah
511
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
Antikonvulsan
Sangat bermanfaat pada pasien dengan nyeri neuropatik, neuralgia
trigeminal particular dan neuropati diabetes. Obat ini memblok
gerbang natrium channels dan dapat menekan discharge spontan
saraf yang memainkan peran utama dalam gangguan ini
Anticonvulsant
2001200
412
Clonazepam (Clonopin)
1830
118
0.010.08
Gabapentin (Neurontin)
57
9001800
>2
Lamotrigine (Lamictal)
24
25400
220
Phenytoin (Dilantin)
22
200600
1020
Topiramate (Topamax)
2030
25200
Tidak diketahui
616
7501250
50100
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
Neuroleptik
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
Kortikosteroid
Glukokortikoid secara luas digunakan dalam penatalaksanaan nyeri
sebagai antiinflamasi
Drug
Routes
Given2
Glucocorticoid
Activity
Mineralocortic
oid Activity
Equivalent
Dose (mg)
Half-Life (h)
Hydrocortisone
O, I, T
20
812
Prednisone
0.8
1236
Prednisolone
O, I
0.8
1236
Methylprednisolone
(Depo-Medrol, SoluMedrol)
Triamcinolone
(Aristocort)
O, I, T
0.5
1236
O, I, T
1236
Betamethasone
(Celestone)
O, I, T
25
0.75
3672
Dexamethasone
(Decadron)
O, I, T
25
0.75
3672
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
INTERVENSI
FARMAKOLOGIS
2-adrenergic Agonis
Efek utama dari 2-adrenergik agonis adalah pengaktifan jalur inhibitor
desending di dorsal horn. Epidural dan intratekal 2-adrenergik
agonis sangat efektif dalam toleransi nyeri neuropatik dan opioid
Toksin Botulinum
Suntikan botulinum toksin sering digunakan pada terapi nyeri yang
berhubungan dengan otot rangka. Toksin botulinum memblok
pelepasan asetilkolin pada sinaps di ujung saraf motorik tetapi tidak
pada serabut saraf sensorik. Mekanisme analgesianya meliputi
peningkatan aliran darah lokal, menghilangkan spasme otot, dan
melepaskan kompresi otot terhadap serabut saraf.
TERAPI TAMBAHAN
INTERVENSI PSIKOLOGIS
Teknik ini paling efektif bila dikerjakan oleh psikolog atau psikiater.
Termasuk didalamnya terapi kognitif, terapi perilaku, biofeedback dan
teknik relaksasi, serta hipnosis
TERAPI FISIK
Panas dan dingin dapat mengurangi rasa nyeri dengan meredakan
kekakuan otot. Selain itu, panas menurun kekakuan sendi dan
meningkatkan aliran darah sementara dingin menyebabkan
vasokontriksi dan dapat mengurangi edema jaringan
TERAPI TAMBAHAN
AKUPUNKTUR
Akupunktur bisa membantu pada beberapa pasien dengan nyeri kronis,
terutama nyeri yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
kronis dan sakit kepala. Teknik ini berupa penusukan jarum ke titik
anatomis tertentu yang sudah ditentukan, disebut meridian.
STIMULASI LISTRIK
Stimulasi listrik dari sistem saraf dapat menghasilkan analgesia pada
pasien dengan nyeri akut dan kronis. Saat ini dapat dilakukan secara
transcutaneous, epidural, atau dengan penanaman elektroda di
sistem saraf pusat.
TERAPI TAMBAHAN
Stimulasi transkutan
Stimulasi listrik saraf transkutan (TENS) menghasilkan
analgesia dengan menstimulasi serabut aferen besar.
Bermanfaat pada pasien dengan nyeri akut ringan sampai
sedang dan pasien dengan nyeri punggung kronis,
arthritis, dan nyeri neuropatik. Pada stimulasi tinggi, TENS
menyebabkan blok konduksi serat kecil aferen nyeri.
Tidak seperti TENS konvensional, stimulasi frekuensi rendah
sebagian dapat direverse dengan nalokson, menunjukkan
adanya kerja opioid endogen.
TERAPI TAMBAHAN
Spinal Cord Stimulation (SCS)/ Stimulasi Medula Spinalis
Teknik ini juga disebut stimulasi kolumna dorsalis karena
diduga untuk menghasilkan analgesia langsung dengan
menstimulasi serat syaraf besar dalam kolumna dorsalis
di tulang belakang. Mekanisme yang diajukan meliputi
aktivasi modulasi sistem desenden dan inhibisi simpatik.
Stimulasi saraf tulang belakang paling efektif untuk nyeri
neuropatik.
TERAPI TAMBAHAN
Stimulasi intraserebral
Stimulasi intraceebral dapat digunakan untuk nyeri kanker berat, jarang
untuk nyeri neuropatik yang berat yang berasal dari proses
nonmalignansi. Elektroda yang ditanamkan secara stereotactic ke
dalam daerah gray matter periaqueductal dan periventrikular untuk
nyeri nosiseptif (terutama kanker dan nyeri punggung kronis); untuk
nyeri neuropatik, elektroda yang ditanamkan ke nukleus thalamicus
spesifik sensorik.
Komplikasi yang paling serius adalah perdarahan intrakranial dan
infeksi.
Waktu
Paruh
(jam)
Onset (jam)
Dosis (mg)
Jarak
Pemberian
(jam)
Dosis Harian
Maksimal (mg)
23
0.51.0
5001000
36006000
Diflunisal (Dolobid)
812
12
5001000
812
1500
Choline magnesium
trisalicylate (Trilisate)
812
12
5001000
12
20003000
14
0.5
5001000
12004000
Salicylates
Acetylsalicylic acid
(aspirin)
p-Aminophenols
Acetaminophen
(Tylenol, lainnya)
1.82.5
0.5
400
46
3200
1215
250500
12
1500
13
12
275550
68
1375
Indomethacin (Indocin)
0.5
2550
812
150200
Ketorolac (Toradol)
46
0.51
10
46
40
11
100200
12
400
Naproxen (Naprosyn)
Naproxen sodium
(Anaprox)
Indoles
COX-2 Inhibitors
Celecoxib (Celebrex)
- Analgetic Opioid
Opioid
Waktu
Paruh
(jam)
3
Onset (jam)
Durasi
(jam)
Potensi
Relatif
0.251.0
34
20
23
0.30.5
23
0.6
24
13
0.51.0
36
57.5
46
23
0.5
36
510
Levorphanol (Levo1216
Dromoran)
Methadone (Dolophine) 1530
12
68
0.4
68
0.51.0
46
20
68
Propoxyphene
(Darvon)3
Tramadol (Ultram)
612
12
36
30
100
67
12
36
30
50
46
Morphine solution4
(Roxanol)
Morphine controlledrelease4 (MS Contin)
24
0.51
10
34
24
812
15
812
Codeine
Hydromorphone
(Dilaudid)
Hydrocodone1
(Oxycontin)
Oxycodone2
Dosis Bolus
Lockout (menit)
Infusion Rate1
Morphine
13 mg
1020
01 mg/h
Meperidine (Demerol)
1015 mg
515
020 mg/h
Fentanyl (Sublimaze)
1525 g
1020
050 g/h
Hydromorphone (Dilaudid)
0.10.3 mg
1020
00.5 mg/h
Onset
(menit)
Puncak
(menit)
Durasi
(jam)
Infusion
Rate
Dosis
PCA1
Morphine
Kelarutan Dosis
Dalam
Lemak
1
25 mg
1530
6090
424
0.30.9
mg/h
0.20.3 mg
Fentanyl
600
50100 g
510
1020
13
15
Hydromorphone
1.5
0.751.5 mg 1015
2030
618
0.10.2
mg/h
30
0.15 g
PCA
Lockout
(menit)
30
NYERI KANKER
-