TINJAUAN PUSTAKA
A; Malaria
1. Pengertian
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria
(Plasmodium), bentuk aseksual yang masuk dalam tubuh manusia yakni dalam
sel darah merah atau sel hati yang ditularkan oleh nyamuk malaria
(Anopheles)betina (WHO 1981)
2. Agent (parasit/Plasmodium)
Agent penyebab malaria adalah dari genus Plasmodium, Famillia
Plasmodiidae, dari ordo Coccidiidae. Penyebab malaria pada manusia terdiri atas
empat spesies Plasmodium yaitu Plasmodium falciparum sebagai penyebab
malaria tropika, Plasmodium vivax sebagai penyebab malaria tertiana,
Plasmodium malaria sebagai penyebab malaria quartana dan Plasmodium ovale
yang jarang ditemui di Indonesia, umumnya dijumpai di Afrika dan Pasifik Barat
(Departemen Kesehatan RI, 1999, hal.6)
Parasit malaria yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Plasmodium
falciparum dan Plasmodium vivax ataupun campuran dari keduanya, sedangkan
Plasmodium malaria dan Plasmodium ovale ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya
dan Timor-Timur (Departemen Kesehatan RI, 1999, hal.24).
Digigit
Nyamuk
malaria
m
e
n
j
a
d
i
m
e
n
j
a
d
i
Menggigit
Orang sehat
4) Rekurensi (Recurrence)
Adalah berlangsungnya gejala klinik atau parasitemia sesudah 24 minggu
berakhirnya serangan primer. Keadaan ini juga menerangkan apakah gejala
klinik disebabkan oleh kehidupan parasit berasal dari bentuk di luar eritrosit
(hipnosoit) atau parasit dari bentuk eritrosit.
5) Kambuh (Relaps atauRechute)
Adalah berulangnya gejala klinik atau parasitemia yang lebih lama dari
waktu antara serangan pendek dari infeksi primer. Istilah relaps dipakai untuk
menyatakan berulangnya gejala klinik setelah periode yang lama dari masa
laten, sampai 5 tahun, biasanya terjadi karena infeksi tidak sembuh atau oleh
bentuk diluar eritrosit (hati). Kekambuhan relaps malaria dapat digolongkan
pada kekambuhan klinis atau parasit. Kekambuhan klinis adalah adanya
serangan klinis terjadi tanpa disertai adanya reinfeksi. Sedangkan kekambuhan
parasit adalah timbul kembali atau terjadinya peningkatan jumlah parasit, yang
terjadi sesudah periode sub-patensi atau parasitemia
6. Masa inkubasi
Masa inkubasi penyakit malaria dibedakan atas masa inkubasi
ekstrinsik (stadium sporogani) dan masa inkubasi intrinsik. Masa inkubasii
ekstrinsik adalah mulai saat masuknya gametosit kedalam tubuh nyamuk sampai
terjadinya stadium sporogini dalam tubuh nyamuk yaitu terbentuknya sporozoit
yang kemudian masuk dalam kelenjar air liur nyamuk. Masa inkubasi ekstrinsik
dipengaruhi oleh suhu udara. Pada suhu 26oc, untuk setiap untuk setiap spesies
adalah sebagai berikut: P. falciparum 10-12 hari, P. vivax 8-11 hari, P. ovale 15
hari (Departemen Kesehatan RI, 1999,hal.29)
Masa inkubasi intrinsik adalah waktu mulai saat masuknya sporozoit
kedalam darah sampai timbulnya gejalah klinis/demam atau sampai pecahnya
sizon darah. Masa inkubasi intrinsik berbeda tiap spesies :
P.faciparum
9-14 hari, P. vivax12-17 hari, P. ovale 16-18 hari (Departemen Kesehatan
RI,1999,hal.28).
Masa inkubasi intrinsik berbeda dengan masa prepaten yang
menggambarkan jarak waktu antara masuknya sporozoit dan pemunculan parasit
saat pertama kali ada di darah tepi. Masa sub paten merupakan masa dimana
jumlah parasit yang ada pada darah tepi sangat sedikit sehingga belum bisa
ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik, masa ini biasanya disebut masa
subpaten parasitemia. Selanjutnya diikuti oleh adanya gejala klinis yang
biasanya disertai oleh paten parasitemia (adanya parasit di darah tepi yang dapat
ditemukan saat pemeriksaan mikroskopik). Serangan pertama terdiri dari
beberapa parokisme (serangan demam dengan interval waktu tertentu,
tergantung pada lamanya waktu sisogoni dari setiap spesies). Bila serangan
BMI =
( Tinggi badan dalam m )2
Menurut DEPKES RI (1995) klasifikasi status gizi berdasarkan nilai BMI
Yakni :
1. Kategori kurus !7 18.5 Kg/m2
2. Kategori normal 18,5 25 Kg/m2
3. Kategori gemuk 25 27 Kg/m2
Pada banyak penyakit menular terutama yang dibarengi dengan demam,
terjadi banyak kehilangan nitrogen tubuh dari perombakan protein tubuh.
Penting diperhatikan bahwa fungsi dari semua pertahanan tubuh membutuhkan
kapasitas sel tubuh untuk membentuk protein baru.
Untuk golongan balita status gizi dengan melihat KMS
7; Imunitas
Imunitas merupakan suatu pertahanan tubuh. Masyarakat yang tinggal
didaerah endemis malaria biasanya mempunyai imunitas yang alami sehingga
mempunyai pertahanan alami terhadap infeksi malaria.
C. Kerangka Konsep
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko host
dengan kejadian malaria, maka dari landasan teori dapat dilakukan kerangka
konsep sebagai berikut:
Faktor host :
Umur
Jenis kelamin
Riwayat malaria
sebelumnya
Kebiasaan
Tingkat ekonomi
Satus gizi
Keterangan:
Kejadian malaria
BAB I
PENDAHULUAN
A; Latar belakang
Negara Indonesia dalam pembangunannya memiliki tujuan membangun
masyarakat Indonesia seluruhnya dan manusia Indonesia seutuhnya.
Pembangunan pada sektor kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional yang termasuk didalamnya adalah program
pemberantasan penyakit menular .
Salah satu program pemberantasan penyakit menular adalah
pemberantasan terhadap penyakit menular malaria, yang merupakan penyakit
yang cenderung meningkat jumlah kasusnya dan dapat menyebabkan KLB dan
bahkan kematian. Penyakit malaria sampai saat ini masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia, khususnya dibagian Indonesia timur. Angka mortalitas
akibat penyakit ini di beberapa daerah di Indonesia sampai saat ini cukup tinggi
yaitu sebesar 20,9% - 50%. Seperti pada Propinsi Nusa Tenggara Timur yang
merupakan salah satu daerah endemis malaria dan penyakit ini menduduki
rangking kedua dari sepuluh (10) besar penyakit utama di puskesmas. Propinsi
NTT tahun 1996 memiliki angka Parasit Rate sebesar 4,41%, sedangkan
Annual Malaria Insidance (AMI) pada tahun 1997 sebesar 197,5 .
Sedangkan tahun 2001 AMI di NTT mengalami penurunan mencapai 114 .
Kabupaten Flores Timur merupakan kabupaten dengan AMI 162,29
ditahun 2002. Kecamatan Larantuka merupakan kecamatan dengan angka kasus
malaria tertinggi ketiga di Kabupaten Flores Timur. AMI pada Kecamatan
Larantuka mencapai 101,8 di tahun 2002. Angka ini termasuk dalam
kategori sedang jika diklasifikasikan menurut klasifikasi yang sering digunakan
di kabupaten Flores Timur yakni berada diantara 50 - 200 . Pada Kecamatan
Larantuka tercatat memiliki beberapa Desa dengan kasus malaria meningkat
tiap tahunnya. Angka kesakitan malaria 52 % adalah laki-laki ditahun 2002,
dengan jumlah penderita tergolong dalam kategori anak adalah 57 %. Dari
jumlah penduduk keseluruhan diketahui sekitar 64 % penduduk memiliki mata
pengaharian yang tidak tetap. Dari masalah yang terurai diatas penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Studi hubungan faktor-faktor resiko host dengan kejadian malaria di
Puskesmas Oka Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur , Tahun
2003.
B; Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara faktor-faktor resiko host dengan kejadian
malaria yang terjadi pada wilayah Puskesmas Oka, Kecamatan Larantuka,
Kabupaten Flores Timur.
C. Hipotesa
Ada hubungan antara faktor resiko host dengan kejadian malaria yang terjadi di
kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
D. Tujuan Penelitian
1. Umum
Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor resiko host dengan
kejadian malaria yang terjadi.
2. Khusus
a; Untuk mengetahui hubungan antara faktor umur dengan kejadian malaria.
b; Untuk mengetahui hubungan antara faktor jenis kelamin dengan kejadian
malaria.
c; Untuk mengetahui hubungan antara faktor riwayat malaria sebelumnya
dengan kejadian malaria.
d; Untuk mengetahui hubungan antara faktor kebiasaan dengan kejadian
malaria.
e; Untuk mengetahui hubungan antara faktor status gizi dengan kejadian
malaria.
f; Untuk mengetahui hubungan antara faktor tingkat ekonomi dengan
kejadian malaria
E. Manfaat penelitian
1; Bagi instansi (puskesmas)
Membantu memberikan solusi dalam pelaksanaan program pemberantasan
penyakit menular terutama penyakit menular malaria.
2; Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit malaria dan faktor-faktor
host yang mempengaruhi kejadian malaria.
3; Bagi almamater
Sebagai tambahan pustaka bagi almamater tentang penyakit menular
malaria.
F.Ruang lingkup
1; Lingkup materi
Masalah yang akan dibahas tentang hubungan beberapa faktor resiko
host yang nenepengaruhi kejadian malaria dengan kasus malaria yang terjadi.
2; Lingkup tempat
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Oka, Kecamatan Larantuka<
Kabupaten Flores Timur.
3; Lingkup sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah penderita nalaria yang datang berobat
ke Puskesmas Oka saat dilakukan penelitian.
4; Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 Juli - 15 Juil 2003.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A; Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
analitik observasional dengan menggunakan rancangan kasus kontrol studi (case
conrol study).
B; Desain penelitian
Desain kasus kontrol yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2 :
Faktor resiko host +
( kel. terpapar)
Penderita malaria
(SD +)
DAFTAR PUSTAKA
RI DEPKES, 1999 A,Modul 1Epidemiologi Malaria. DEPKES RI, Jakarta
__________, 1999 B,Modul 2 Parasitologi Malaria.DEPKES RI, Jakarta
__________, 1999 C,Modul 3 Ento,ologi Malaria. DEPKES RI, Jakarta
__________, 1999 D,Modul 6 Manajemen Pemberantasan Penyakit Malaria.DEPKES
RI,Jakarta
Proyek P2M Propinsi NTT, 19996,Pedoman Kegiatan Kader. Proyek P2M Propinsi
NTT, Kupang
Effendi, Acep dan Saniambara ,Nyoman,2002, Menganal Fektor Malaria dan Filariasis
di NTT, Buletin Epidemiologi, Edisi Oktober-Desember 2002.
Pello,Franc A., 2000.Situasi Malaria ,Buletin Epidemiologi, Edisi April-Juni 2000
Notoadmodjo, Sukidjo,1993,Metode penelitian kesehatan,Rineka Cipta. Jakarta
Sidney, Segle,19954, Statistik Non Parametik untuk Ilmi-Ilmu Sosial, Garmedia.Jakarta