Anda di halaman 1dari 4

NUR KHOIRATRI DEWI

TOBACCO CENTER SEBAGAI DESTINASI ECOTOURISM


DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS DI
TEMANGGUNG
Ide Tema

: Ecotourism

Objek

: Tobacco Center

Judul

: Tobacco Center sebagai Destinasi Ecotourism dengan


Pendekatan Arsitektur Ekologis di Temanggung

Pengertian judul

Tobacco center
-

Tobacco (tembakau) merupakan produk pertanian semusim yang bukan


termasuk komoditas pangan, melainkan komoditas perkebunan. Produk ini
dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai bahan baku rokok dan
cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang
kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau).
Tobacco center adalah suatu tempat atau fasilitas yang berfungsi sebagai
pusat atau tempat yang berkonsentrasi terhadap tanaman tembakau.
Fasilitas tersebut berupa penyimpanan, pengolahan, dan produksi dari hasil
tanaman tembakau.

Destinasi ecotourism
Destinasi merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang
signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan tempat lain yang
dilalui selama perjalanan (misalnya daerah transit). Menurut Ricardson dan fluker
(2004:48), destinasi wisata didefinisikan sebagai : a significant place visited on
a trip, with some formof actual or perceived boundary. The basic geographic unit
for the production of tourism statistic.
Ecotourism atau eko-wisata merupakan wisata yang mengandalkan alam
(flora dan fauna) serta kebudayaan masyarakat setempat sebagai daya tarik, di
mana prinsip keberlangsungan dapat terjaga. Eko-wisata tidak sekedar melihat
alam dan kebudayaan sebagai objek, tapi juga sesuatu yang perlu dijaga
kelestariannya. (http://www.jejakwisata.com)
Sehingga Destinasi Ecoutourism adalah suatu tempat yang mewadahi
destinasi wisata yang mengandalkan potensi dari suatu wilayah dengan tetap

Metode Perancangan dan Penelitian

NUR KHOIRATRI DEWI


memperhatikan

keberlangsungan

keadaan

alam

dari

kawasan

destinasi

ecoutourism tersebut.
Arsitektur ekologis
Arsitektur ekologis merupakan pendekatan arsitektur yang menggunakan
pendekatan desain yang ekologis (alam/lingkungan sebagai basis desain). Proses
pendekatan desain arsitektur yang menggabungkan alam dengan teknologi,
menggunakan alam sebagai basis design, strategi konservasi, perbaikan
lingkungan dan bisa diterapkan pada semua tingkatan dan skala untuk
menghasilkan suatu bentuk bangunan yang revolusioner dengan menerapkan
teknologi dalam perancangannya. Perwujudan dari desain arsitektur ekologis
adalah bangunan yang berwawasan lingkungan dimana perancang mempunyai
peran yang sangat penting dalam hal penghematan energi tanpa membatasi
fungsi bangunan maupun kenyamanan atau produktivitas penggunanya (Hawkes
Dean, 2002). (http://eprints.undip.ac.id/923/2/Ekologi_Arsitektur-_abstrak-_sukawi.pdf)
Temanggung
Temanggung merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukotanya adalah Temanggung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan,
serta Kabupaten Wonosobo di barat. Kabupaten Temanggung secara astronomis
terletak diantara 11023 - 1104630 bujur timur dan 714 - 73235 selatan
dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha).Wilayah kabupaten Temanggung
secara geoekonomis dilalui oleh 3 jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang
(77km), Yogyakarta (64km), dan Purwokerto (134 km).
Tujuan

:
Sebagai kawasan destinasi wisata yang mewadahi dan mengandalkan

potensi tanaman tembakau dengan tetap memperhatikan keberlangsungan


keadaan alam.
Latar belakang

Potensi wilayah kabupaten Temanggung


Pemilihan tanaman tembakau sebagai judul untuk perancangan ini adalah
untuk memanfaatkan kekayaan serta potensi dari tanaman tembakau
dimana tanaman ini sangat berpotensi di Temanggung yang bermanfaat
untuk pembuatan rokok, material utama untuk bahan kain Batik yaitu Batik
Mbako serta manfaat-manfaat lain dari tanaman tembakau seperti dapat
menjadi bahan pestisida, minyak atsiri, farmasi dan juga parfum. Komoditas

Metode Perancangan dan Penelitian

NUR KHOIRATRI DEWI


tembakau sudah menjadi trade mark dari Kabupaten Temanggung itu sendiri,
hal ini karena kualitas tembakau Temanggung asli memang sudah terkenal
sampai ke penjuru tanah air sejak tahun 1970-an. Bahkan komoditas ini telah
memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap kemajuan Kabupaten
Temanggung maupun terhadap kesejahteraan sebagian besar masyarakat di
Temanggung. Sebagaimana diberitakan dari Litbang Kompas yang terbit
tanggal 10 Nopember 2007, pada tahun 2002 lahan tembakau di Kabupaten
Temanggung sebesar 17.719,5 Hektar dan menghasilkan 10.237,5 ton senilai
780,35 M. Sektor komuditas tembakau di Kabupaten Temanggung dapat
menampung

sebesar

23.618

pekerja

yang

tertampung

dalam

3.290

perusahaan dan home industri pengolah tembakau. Tahun 2006 lalu


merupakan kondisi terbaik dari 5 (lima) tahun terakhir dan menghasilkan
4.260 ton tembakau dari 9.326 hektar lahan tembakau. Sedangkan harga
tembakau tertinggi dengan kualitas super sampai 150.000/kg.
Perkembangan potensi tembakau di Kabupaten Temanggung

Sumber: http://regionalinvestment.bkpm.go.id

Melihat

kenyataan

Temanggung

masih

tersebut,

menjadi

komoditas

potensi

yang

tembakau
perlu

di

Kabupaten

dikembangkan

oleh

pemerintah daerah dan para petani setempat.

Kebutuhan para petani tembakau dan masyarakat akan destinasi wisata


yang edukatif.
Pemilihan tobacco center sebagai wadah eko-wisata berdasarkan kegiatan
di tobacco center sendiri. Kegiatan tersebut berupa proses awal tembakau
seperti penanaman hingga ke proses produksi yang langsung dikelola dalam
area tobacco center tersebut sehingga para petani dan masyarakat dapat
mengetahui bagaimana proses pengolahan tanaman tembakau menjadi

Metode Perancangan dan Penelitian

NUR KHOIRATRI DEWI


bahan baku dari berbagai macam olahan seperti rokok, kain batik, bahan
pestisida, farmasi serta parfum. Selain itu untuk meningkatkan keinginan
masyarakat

akan

destinasi

wisata

yang

berbasis

lingkungan

supaya

masyarakat dapat lebih dekat dengan lingkungan serta dapat menghargai


lingkungan. Hal tersebut juga dapat mengurangi dampak pengalihan lahan
untuk menjadikannya kebutuhan lain seperti perumahan.

Metode Perancangan dan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai