Anda di halaman 1dari 19

DESAIN

PONDASI DANGKAL

PONDASI ???
Merupakan elemen pokok bangunan yang
sangat vital, berfungsi sebagai penyangga
konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan
dan kekokohan suatu konstruksi bangunan
gedung sangat tergantung dari konstruksi
pondasi.

PERSYARATAN UMUM PONDASI


Kedalaman cukup untuk menjamin tidak
ada desakan dari tanah.
Sistem pondasi aman terhadap geser,
guling, setlement dan longsor (pada
daerah berbukit).
Aman dari bahan-bahan reaktif, tidak boleh
retak dan melentur berlebihan.
Ekonomis, baik dalam tinjauan struktur
maupun pelaksanaan.
Ramah
lingkungan
(tidak
menarik
bangunan sekitar akibat setlement)

Jenis Jenis Pondasi


D/B > 10
Pondasi Dalam
4 < D/B < 10 Pondasi Semi Dalam
D/B < 4
Pondasi Dangkal

Bentuk Bentuk Pondasi Dangkal


Pelat Setempat (bulat atau bujur sangkar)
Pondasi Menerus / Lajur
(disebut pondasi menerus jika L/B > 10)

Kelebihan Pondasi Dangkal


Pengerjaan relatif mudah
Pengerjaan cepat
Biaya relatif murah
Volume material pondasi relatif sedikit

Kapan Menggunakan Pondasi Dangkal ???

Beban relatif ringan


Daya dukung tanah memenuhi

Jenis Keruntuhan Tanah


Keruntuhan Menyeluruh (General Shear
Failure)
Keruntuhan Lokal (Local Shear Failure)
Keruntuhan Pukulan (Punching Shear
Failure)

Keruntuhan Menyeluruh (General


Shear Failure)
Kondisi kesetimbangan plastis
terjadi penuh diatas failure
plane.
Muka
tanah
disekitarnya
mengembang (naik).
Terjadi pada tanah dengan
kompresibilitas rendah (padat
atau kaku).
Kapasitas
daya
dukung
ultimate bisa diamati dengan
baik.
Keruntuhan (slip) terjadi di satu
sisi sehingga pondasi miring.

Keruntuhan Lokal (Local Shear


Failure)
Kondisi
kesetimbangan
plastis hanya terjadi pada
sebagian tanah.
Muka tanah disekitar kurang
berarti pengembangannya.
Terjadi pada tanah dengan
kompresibilitas tinggi.
Kapasitas
daya dukung
ultimate
sulit
dipastikan
sehingga sulit dianalisis.
Miring
pada
pondasi
diperkirakan tidak terjadi

Keruntuhan Pukulan (Punching


Shear Failure)
Terjadi jika terdapat desakan
pada tanah dibawah pondasi
yang disertai pergeseran arah
vertikal di sepanjang tepi.
Tak terjadi kemiringan dan
pengangkatan
pada
permukaan tanah.
Penurunan relatif besar.
Terjadi pada tanah dengan
kompresibilitas tinggi.
Kapasitas
daya
dukung
ultimate
tidak
dapat
dipastikan

Formula Daya Dukung Keruntuhan


Menyeluruh
(Menurut Therzhagi)
Pondasi Bujur Sangkar
Qu = 1,3 C.Nc + q. Nq +
0,4.,B.N
Pondasi Bulat
Qu = 1,3 C.Nc + q. Nq +
0,3.,B.N
Pondasi Menerus
Qu = C.Nc + q. Nq + 0,5.,B.N

Dimana :
Qu = daya dukung ultimate pondasi
C
= kohesi tanah
q
= .Df

= berat volume tanah


Df = kedalaman pondasi
B
= lebar/diameter pondasi
Nc, Nq, N
= faktor daya dukung

Faktor Daya
Dukung
Keruntuhan
Menyeluruh

Formula Daya Dukung Keruntuhan


Lokal
(Menurut Therzhagi)
Pondasi Bujur Sangkar
Qu = 1,3 C.Nc + q. Nq +
0,4.,B.N
Pondasi Bulat
Qu = 1,3 C.Nc + q. Nq +
0,3.,B.N
Pondasi Menerus
Qu = C.Nc + q. Nq + 0,5.,B.N

Dimana :
Qu = daya dukung ultimate pondasi
C = 2/3.C = kohesi tanah
q
= .Df

= berat volume tanah


Df = kedalaman pondasi
B
= lebar/diameter pondasi
Nc, Nq, N
= faktor daya dukung

Faktor Daya
Dukung
Keruntuhan
Lokal

PENGARUH MUKA AIR TANAH


TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

KONDISI 1
1. Modifikasi nilai q
q = .Dw + .(Df-Dw)
2. Perhitungan
= - w

KONDISI 2

1. Nilai q tetap
2. Perhitungan
= w

KONDISI 3
1. Nilai q tetap
2. Nilai tetap

Anda mungkin juga menyukai