Anda di halaman 1dari 13

1

RUANG LINGKUP ILMU PENGETAHUAN


Pendahuluan
Tulisan ini berisi penjelasan mengenai ilmu, ilmu pengetahuan, dan ruang lingkupnya
yang dibagi dalam tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 berisi gambaran mengenai apa itu
ilmu, hubungan antara ilmu dengan ilmu pengetahuan, dan ciri-ciri ilmu pengetahuan, serta
ilmu perkembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan belajar ke 2 menjelaskan macam-macam
ilmu pengetahuan , hubungan antara ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan
ilmu pengetahuan budaya. Kegiatan belajar 3 membahas hubungan ilmu pengetahuan dan
kita (manusia), manfaat ilmu pengetahuan bagi manusia, dan untuk apa ilmu pengetahuan itu
di kembangkan.
Tujuan instruksional umum adalah memberikan pemahaman kepada anda mengenai ilmu
pengetahuan, hubungan ilmu budaya dasar, ilmu sosial dasar, dan ilmu alamiah dasar.
Tuntunan tingkat pemahaman bersifat horizontal. Dengan demikian anda tidak diharuskan
membaca berturut-turut, Dan anda dapat mempelajari ini dari kegiatan belajar mana saja yang
dikehendaki.
A. Ilmu Pengetahuan dan Perkembangannya
Anda tentu sudah familiar dengan kata ilmu dan pengetahuan, atau gabungan dari ke
duanya, yaitu ilmu pengetahuan, kedua kata tersebut berasal dari kata bahasa Inggris science
(ilmu) dan knowledge (pengetahuan). Istilah science awalnya banyak di gunakan untuk
menyebut kelompok ilmu-ilmu pasti. Karena itu, lahirlah istilah natural scenices yang
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengetahuan alam, yang kemudian
disandingkan dengan istilah social scences untuk menyebut ilmu-ilmu sosial.
Sedangkan pengetahuan atau knowledge adalah salah satu wacana yaitu
berhubungan dengan konsep tahu, yaitu pemahaman terhadap waktu yang bersifat umum dan
sepontan tanpa perlu penyelidikan, karna itu, ciri pengetahuan adalah tidak terbuka terhadap
bantahan, misal nya pernyataan bahwa api itu panas.
Ilmu pengetahuan atau science adalah sutu proses untuk menemukan kebenaran arna
itu, pengetahuan, ilmu pengetahuan harus mempunyai sifat ilmiah, yaitu pengetahuan yang di
peroleh secara metodis, sistematis, dan logis, metodis maksudnya adalah bahwa pengetahuan
itu diperoleh dengan cara kerja yang terperinci, baik baik yang bersifat induktif maupun
deduktif sesuai dengan tahapan-tahapan metode ilmu, misal nya di mulai engan observasi
perumusan masalah, mengumpulkan dan mengklasifikasikan fakta, membuat generalisasi
merusmukan hipotesis, dan membuat verifikasi. Membuat verifekasi maksud nya adalah

melakukan pengujian terhadap kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Karna itu, ilmu
pengetahuan mempunyai ciri dapat memperediksikan atau meramalkan apa yang akan
terjadi , dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang bersifat umum, dan dapat dibantah atas
dasar pengamatan dan pemeriksaan (Adisusilo, 1983:9; Gie,1987 : 25-29 dalam Budiwati
2004). Dapat meramalkan apa yang akan terjadi misal nya kalau air di panas kan 100 derajat
pasti akan mendidih.
Ilmu pengetahuan sbetul nya berkemban sejak manusia ada di muka bumi karna
ilmu pengetahuan di gunakan oleh manusia untuk mengatasi masalah lingkungan yang
pemikiran manusia dihadapi, baik lingkungan alam maupun lingkungan manusia.
Agust comte (1798-1857) berpendapat bahwa pola piker manusia yang mendasarii
perjalanan ilmu pengetahuan memalui tiga tahap. Tahap pertama di sebut teologis atau fictus,
pada tahap ini pemikiran manusia di kuuasai oleh dunia supranatural. Tahap kedua adalah
tahap metafisik atau abstrak. Ditahap ini manusia melihat kekuatan-kekuatan abstrak sebagai
sesuatu yang inheren dalam dalam setiap fenomena. Tahap ketiga di namakan tahap positif
atau scientific. Pada tahap ini manusia mulai mempelajari hukum-hukum alam yang
menyebabkan gejala-gejala alam semesta.
Ketiga pola tersebut bukan merupakan perkembangan seperti anak tangga, yang
menganggap anak tangga berikut nya lebih tinggi dari anak tangga sebelumnya. Dalam tahap
kebudayaan Van Peursen itu, setiap tahap juga mengandung unsur-unsur tahap yang lain,
meskipun dalam imbangan dan bentuk penjelemaan yang berbeda. Misal dalam kehidupan
kita sehari-hari walaupun kita hidup dalam alam modern, ada di antara kita yang masih di
hanggapi oleh ketakutan-ketakutan oleh dunia gaib yang dianggapnya menguasai kehidupan
kita, ia akan merasa terancam oleh kekuatan gaib itu jika melakuka sesuatu. Ia kemudian
melakukan hal-hal yang bersifat supranatural, misal nya memiliki jimat-jimat yang dianggap
melindungi dirinya. Contoh lain nya, kalau kita amati cara berpikir orang yang hidup dikota ,
terutama Jakarta, secara umum kita dapat mengamati bahwa mereka hidup dalam tahap
fungsional.
1. Perkembangan ilmu pengetahuan
Meskipun ilmu pengetahuan berkembng sejak adanya umat manusia. Namun dalam
kenyataan nya perkembngan imu pengetahuan yang paling mencolok terjadi sejak zaman
yunani (600 sebelum masehi 200 sesudah masehi).
Ilmuan terkenal karna ketidak puasan nya terhadap pengetahuan umum terhadap
masyarakat tentang alam dan sekitar nya.

Phytagoras (580-500 sebelum masehi) karna ketidak puasan nya telah berhasil
menemukan dalil-dalil segitiga siku-siku
Leucippus (sekitar 450 sebelum masehi) dan demokritos (460-370 sebelum masehi)
merumuskan bahwa multiplicity sebagai gejala , sebenarnya didasari dua hal yaitu atom dan
kehampaan. Konsep multiplicity di kemukakan juga oleh plato (460-370 seelum masehi).
sebelum masehi) dengan peninggalan nya yang popular terutama dalam bidang
logika, biologi, dan matefisika. Aris toteles membagi ilmu pengetahuan menjadi ilmu
pengetahuan teoristis, pengetahuan praktis, dan pengatahuan produktifsebagai dalam table
berikut;
pengetahuan teoretis
Fisika, metafisika,

pengetahuan praktis
Etika, politik, retorika

Pisikogi, biologi

pengetahuan produktif
Tekne: membuat produk bermanfaat
Poetika : membuat produk indah

Astronomi
Logika sebagai pengkajian dan analisis rasional untuk mencapai kebenaran

Penetahuan teoristis adalah untuk untuk memenuhi rasa ingin tahu, pengetahuan
praktis mempunyai manfaat untuk kelangsungan hidup sehari-hari, dan mnyatu baik dalam
teknologi maupun seni.sejak
Dari kalangan ilmuan muslim muncul nama ibnu thaimiyah (1263-1328). Ia adalah
ahli poltik dan pemikir muslim terbuka, meskipun kadang-kadang konservtif.
Dalam bidang kedokteran, mucul nma seperti ibnu sina (980-1030). kecil ia sudah
menghafal Al-Quran dan mempelajari ilmu-ilmu agama. Ia kemudian mempelajari juga
matematika, astronomi, fisika, logika, dan kedokteran.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Negara-negara islam itu sedikit banyak
mempengaruhi perkembngan pemikiran dibarat yang telah lama hidup dalam pengaruh
kekuasaan gereja.
Gagasan yang mencolok dari zaman pencerahan adalah keyakinan bahwa manusia
dapat mencapai suatu taraf ksempurnaan dunia. Padahal selama ini gereja berkuasa selama
kurang lebih 1500 tahun, para rohaniwan berpendapat bahwa manusia dapat mencapai
kesempurnaan setelah mati, yaitu hidup di surga.
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada abad ke-17 itu didasarkan atas sesuatu
metode penelitian baru. Copernicus berhasil mematahkan metoe geosentrik ptolumeus yang

telah diterima oleh gereja selama lebih seribu tahun. Melalui kerja keras nya dengan
menggunakan table-tabel astronomi kipler mampu merusmus kan hukum-hukum empiriknya
yang terkenal tentang gerak pelanetyang memberi dukungan lebih jauh terhadap hipotesis
Copernicus.
Sementara gelileo melakukan percobaan di italia, di inggris bascon merumuskan
metode ilmu empiris secara panjang lebar. Bahasa yang digunakan bacon dalam
mengembangkan metode penelitian empirisnya tidak hanya penuh semangat tetapi juga
menggunakan kata-kata yang keras.
Dari gambaran di atas dapat dikethui bahwa sejak awal, ilmu telah dapat didudukan
menurut persepektif motivasi, atau sebutlah kepentingan atau nilai. Sedangkan status objek
mempunyai konsekuensi pada metode yank di tempuh.
Institute pnyelidikan ilmu sosial frankfrun yang di kenal dengan sekolah fransnkfurt
di dirikan pada tahun 1923. Tokoh dalam lembaga ini yang menonjol adalah max horkheimer
(1895-1973), adomo (1903-1969), harbert Marcuse (1898-1979). Mereka lah yang
mempelopori pembaharuan masalah teoretis dan filosofi cara kerja maupun kedudukan
ilmuan sosial.
Industralisasi yang begitu pesat juga telah mendorong manusia untuk berlomba
menguasai sumber-sumber alam dan sumber-sumber lain nya. Ilmu pengetahuan bukan lagi
sebagai penerang bagi manusia untuk mengatasi alam. Ilmu pengetahuan bukan lagi di
ciptakan untuk mengangkat martabat harkat manusia, tetapi telah diselewengkan oleh
sebagian manusia untuk mengekploitasi alam secara berlebihan yang kemudian menimbulkan
bencana kemanusian
Menghadapi kondisi tersebut, muncul lah kerritik terhdap ilmu pengetahuan modern.
Ilmu pengetahuan modern dikritik telah gagal mengangkat harkat manusia. gugatan terhadap
pengetahuan modern mensjahtrakan manusia tersebut telah memunulkan pemikiran yang di
sebut postmodernisme atau yang terkenal dengan akronim posmo, menurut Pauline rosenau
, postmodernisme menganggap modernisme telah gagal dalam beberapa hal yan penting
antara lain:

pertama, lmu pengetahuan modern gagal mewujudkan perbaikan-perbaikan dramatis

terhadap harkat kemanusian


Kedua, ilmu pengetahuan modern tidak mampu melepaskan diri dari sewenangwenangan dan penyalahgunaan otoritas seperti adanya prefens-prefensi yang sering
kali mendahuli hasil penelitian.

Ketiga, ada semacam kontrakdiksi antra fakta dan realita dalam ilmu pengetahuan

moderen.
Keempat, keyakinan bahwa ilmu pengetahuan modern mampu memecahkan segala
personal yang dihadaapi mausia dan lingkungan nya ternyata keliru manakala kita
menyaksikan kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lungkungan akan terus terjadi

mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


Kelima, ilmu pengetahuan modern kurang memperhatikan dimesi mistis dan
metafisik eksistensi manusia (Hadiwinata, 1994 dalam Budiwati, 2004).

B. Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu Alamiah Dasar dan Ilmu Sosial Dasar
Secara alami manusia mempnyai dorongan ingin tahu terhadap setiap hal yang ada di
hadapannya. Setiap menemukan sesuatu maka, akan tersimpan di ingatan kita dan tersimpan
secara kumulatif berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Pengetahuan ada yang bersifat
indrawi (bersifat langsung), karena dari pengindraan manusia. Selain itu pengetahuan juga
bersifat, akal budi (tidak langsung), karena diperoleh melalui abstraksi yang menghasilkan
kosep umum.
Dari kedua teori tersebut, maka ilmu pengetahuan dibagi menjadi aposteriori dan
apriori.

Aposteriori

(empiris)

menghasilkan

kesimpulan

sesudah

pengamatan

indrawi,sedangkan apriori langsung berdasarkan ilmu pengetahuan (pengertian, konsep,


intuisi) akal budi.
Ilmu pengetahua aposterori dibagi menjadidua golongan yaitu ilmu pengetahuan alam
dan ilmu pengetahuan kemanusiaan. IPA mempelajari segala bidang ilmu di luar manusia
seperti fisika, kimia, astronomi. Ilmu pengetahuan kemanusiaan mempelajari mempelajari
gejala-gejala yang terjadi pada manusia seperti sosiologi, sejarah, hukum, psikologi, dan
bahasa (Drost, 1992 dalam Budiwati et al, 2004).
Berdasarkan cara kerja atau proses pengambilan kesimpulan ilmu pengetahuan
digolongkan menjadi deduktif dan induktif. Deduksi adalah penalaran yang luasnya
kesimpulan lebih sempit daripada premis. Induksi adalah penalaran yang wilayah
kesimpulannya lebih luas daripada wilayah premisnya.
Umumnya ilmuwan termasuk Mohammad Hatta membagi ilmu pengetahuan ke
dalam tiga golongan, yaitu ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu kultur atau budaya. Sejalan
dengan itu Stuart Chase membagi menjadi Ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
dan ilmu humaniora (Anshari, 1983 dalam Budiwati et al, 2004).

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan sosial

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

1.
2.
3.
4.

ilmu biologi
ilmu pasti
ilmu alam
ilmu teknik
ilmu geologi
ilmu kimia
ilmu fisika
kedokteran, dan
lain-lain

ilmu ekonomi
ilmu politik
ilmu komunikasi
sosiologi

Ilmu-ilmu Budaya/
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Humaniora
filsafat
antropologi
sejarah
hukum
sastra
psikologi
arkeologi

Pengelompokan ilmu tersebut tidak mutlak. Karena, meskipun beberapa ilmu


termasuk eksakta, tetapi dalam praktiknya banyak bersentuhan dengan ilmu budaya.
Pembagian ilmu pengetahuan mendasari pemikiran pengembangan ilmu budaya dasar, ilmu
alamiah dasar dan ilmu sosial dasar sebgai mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK).
Pada dasar ketiga ilmu tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan paling mendasar adalah ilmu
pengetahuan alam, sedangkan ilmu pengetahuan sosial dan budaya lebih idografis.
Perbedaan antara ilmu alam dan ilmu sosial/budaya
Ilmu Alam
Ilmu Sosial/budaya
1. nomothetis
1. ideografis
2. kuantitatif
2. kualitatif
3. generalisasi
3. keunikan
4. universalisme
4. partikularisme
5. eksplanasi kausal
5. interpretasi makna
6. analitik
6. naratif deskriptif
Sumber : Sartono Kartodirdjo (1990:206) dalam Yulia Budiwati (2004)
Ilmu sosial dan budaya secara umum tidak menghasilkan kesimpulan yang bersifat
umum, atau peramalan-peramalan seperti pada ilmu-ilmu alam. Gejala sosial dalam ilmuilmu sosial lebih rumit dibandingkan dengan ilmu pengetahuan alam. Ahli ilmu alam
berhubungan dengan satu gejala yang bersifat fisik. Sedangkan ilmu sosial/budaya, meskipun
memiliki karakteristik fisik, namun diperlukan penjelasan yang mendalam agar mampu
menjelaskan gejala tersebut.
Memang diakui bahwa penjelasan ynag bersifat fisik dapat diajukan untuk
meneragkan suatu gejala sosial. Misalnya gedung yang dibangun megah dengan lantai
marmer dan alat pendingin ruangan, akan membuat orang di dalamnya merasa nyaman.
Namun, kenyataannya orang yang masuk dalam ruangan yang megah hatinya lalu sengan dan
nyaman.
Hal lain yang membedakan kedua ilmu tersebut. Ahli ilmu sosial tidak dapat melihat,
mendengar, meraba, dan mencium gejala yang terjadi di masa lalu. Sedangkan pada ilmu
alam, ilmuan mulai dari jaman dulu sampai saat ini dapat memastikan bahwa, benda yang
dilempar pasti jatuh ke bumi karena adanya gravitasi.
Persoalan-persoalan mengenai metodologi yang digunakan apakah harus sama persis
dengan model ilmu-ilmu alam? Apakah ilmu-ilmu sosial atau ilmu budaya dapat disebut ilmu
dalam pengertian ilmu pengetahuan alam? Jawaban dari pertanyaan tersebut masih bersifat
debatable atau dapat diperdebatkan. Menurut Auguste Comte bahwa, ilmu pengetahuan dapat
disebut sebagai pengetahuan ilmiah

haruslah memenuhi

persyaratan

metodologis

sebagaimana metode ilmu-ilmu alam. Aliran comte ini disebut positivisme. Menurut aliran

positivisme pengetahuan yang benar dan dapa dipercaya apapun objeknya dengan
menerapkan metode-metode ilmu eksakta.
Ilmu-ilmu sosial dan budaya yang berkembang mengikuti perkembangan ilmu-ilmu
alam. Namun, ilmu sosial dan ilmu budaya tidak selalu menghasilakan peramalan dan
kesimpulan umum yang akurat. Ilmu-ilmu sosial dan budaya dapat disebut ilmu (ilmiah),
karena cara kerjanya dilakuakn secara sistematis dan metodis. Hanya saja ilmu-ilmu ini
sifatnya unik. Objek ilmu-ilmu alam adalah benda, sedangkan ilmu-ilmu sosial dan budaya
adalah manusia. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, karena mempunyai hasrat,
nafsu, emosi, perasaan, keinginan, dan harapan-harapan. Aspek tersebut pada setiap manusia
berbeda-beda. Maka, pendekatan metode penelitian atau kajian yang digunakan umumnya
juga berbeda. Sebab, perasaan, kehendak atau emosi sulit diukur dengan meode kuntitatif,
jadi digunakan metode kualitatif.
Perbedaan karakteristik ilmu-ilmu budaya atau sosial dengan ilmu-ilmu alam perlu
diketahui secara umum oleh setiap mahasiswa. Untuk mengetahui ruang lingkup perbedaan
antara ilmu-ilmu tersebut.
Titik sentral kajian ilmu budaya dasar adalah manusia sebagai makhluk budaya yang
rasional. Dengan begitu, manusia dapat menghasilkan karya-karya budaya yang berguna bagi
kesejahteraan manusia. Maka, poko bahasan budaya dasar dibagi menjadi delapan tema
pokok, meliputi:
1. manusia dan cinta kasih
2. manusian dan keindahan
3. manusia dan penderitaan
4. manusia dan keadilan
5. manusia dan pandangan hidup
6. manusia dan tanggung jawab serta pengabdiannya
7. manusia dan kegelisahan
8. manusia dan harapan.
Aspek-aspek tersebut seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya yang multidisipliner.
Melalui pendekatan tersebut kita dapat melihat manusia secara utuh sebagai suatu yang
universal (Darma 1982 dalam Budiwati, 2004).
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial,
khususnya yang dihadapi oleh masyarakat indonesia dengan menggunakan fakta, konsep, dan
teori berasal dari berbagai bidang kajian ilmu-ilmu sosial. Aspek-aspek masalah sosial dapat

ditanggapi dengan pendekatan secara bidang ilmu sosial. Kehidupan sosial masyarakat selalu
dihadapi pada masalah etnis, golongan, agaman, mayoritas dan minoritas, serta kesenjangan
sosial yang perlu mendapat penanganan terintegratif. Maka, kajian mata kuliah Ilmu sosial
dasar meliputi:
1. kependudukan
2. integrasi sosial atau integrasi nasional
3. masyarakat pedesaan dan perkotaan
4. pelapisan sosial
5. pemuda dan masyarakat
6. prasangka dan diskriminasi
7. perkembangan sosian
Ilmu alamiah dasar ditujukan untuk membantu kita memiliki pandangan yang lebih
luas dalam bidang ilmu pengetahuan alam dengan penalaran yang komprehensif. Pada
matakuliah ilmu sosial dasar membahas tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji gejala-gejal sosial yang terjadi di sekitarnya. Diharapkan memiliki kepekaan sosial
yang tinggi terhadap lingkungan sosial.
Kerjasama antar ilmuan yang siafatnya multidisipliner akhir-akhir ini sering terjadi.
Seperti pada pembangunan kota yang melibatka berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Dengan melibatkan berbagai ahli bidang ilmu membuat hasilnya lebih komprehensif
(Budiwati, 2004).

C. Ilmu Pengetahuan dan Kita


Ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk pengelolaan Negara. Menurut Hobbes,
dengan segala kekuatan dan kedaulatannya Negara mutlak memiliki kewenangan, tetapi
Negara tidak dapat menjalankan kekuasaannya secara sewenang-wenang melainkan harus
selalu dalam batas-batas hukum. Dengan demikian kemutlakan kewenangan itu dijalankan
agar Negara dapat memaksa warganya untuk menaati hukum.

Menurut Locke, Negara

10

didirikan untuk melindungi hak milik pribadi. Karena motivasi manusia mendirikan Negara
terutama untuk melindungi hak-hak asasinya, maka Negara berkewajiban melindungi
kehidupan dan hak milik warga negaranya. Kekuasaan Negara juga memiliki keterbatasan
prinsip yaitu aturan undang-undang dasar dan konstitusi. Salah satu prinsip utama dalam
konstitusi Locke adalah prinsip mayoritas. Menurut Locke, mengingat suatu badan harus
bergerak ke salah satu arah, maka badan itu harus bergerak ke salah satu arah, maka badan itu
harus bergerak kearah yang didukung oleh kekuatan yang lebih besar. Hobbes dan Locke
sama-sama berpijak pada state of nature,tetapi menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Pandangan Hobbes berpihak pada konsep Negara absolute, sedangkan pandangan Locke
berpihak pada konsep Negara demokratis. Teori state of nature adalah teori klasik yang
menyatakan masyarakat pra Negara. Masyarakat state of nature adalah sekumpulan manusia
yang hidup dalam kondisi alamiah yang tidak ada Negara.
Ilmu pengetahuan dalam penerapannya, meskipun di satu sisi dapat memberikan
kesejahteraan masyarakat, tetapi di sisi lain dapat juga memberikan penindasan terhadap
manusia lain. Dalam ilmu ekonomi, ditentukan agar mobilitas ekonomi tinggi perlu dibangun
infrastruktur yang dapat mempercepat ekonomi. Untuk itu dibangunlah jalan-jalan yang
dapat menghubungkan pusat produksi dengan pasar. Pembangunan jalan disatu segi dapat
menghubungkan pusat-pusat produksi dengan pasar dan memakmurkan pelaku ekonomi
karena memperlancar transportasi dengan biaya murah dan meningkatkan keuntungan, tetapi
disisi lain bagi masyarakat yang tergusur akibat pembangunan jalan hal ini menjadi musibah.
Dalam hal ini juga berlaku konsep Darwinisme social yang artinya setiap manusia harus
memiliki semangat untuk berjuang mempertahankan hidup. Bagi yang tidak dapat bertahan
akan musnah. Selain faktor ilmu pengetahuan, faktor lain yang membuat manusia lebih dapat
bertahan bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya adalah faktor fisik.
Ilmu pengetahuan berkembang karena adanya perkembangan manusia yang selalu
dihadapkan pada usaha untuk menguasai alam semesta dalam rangka mempertahankan hidup.
Semakin sedikitnya sumber daya alam menjadikan manusia kreatif menemukan sumbersumber daya alternatif. Manusia saling berusaha untuk mengembangkan pengetahuannya.
Dari situlah muncul penemuan-penemuan baru.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat juga dapat menimbulkan bencana,
tetapi dapat juga melahirkan kemakmuran. Pertumbuhan penduduk dapat memberikan
kesejahteraan bagi umat manusia jika dikembangkan menjadi manusia yang memiliki skill
atau kemampuan tinggi melalui pendidikan yang layak.

11

Perkembangan industri sangat ditentukan oleh perkembangan ilmu pengetahuan.


Ketika Jepang mulai mengembangkan industri, Indonesia masih berada di bawah jajahan
Belanda. Ketika surplus pertanian di Jepang digunakan untuk menopang pertumbuhan
industri, di Indonesia digunakan untuk membangun negeri induk kolonial. Akhir abad ke 19
belanda membangun lembaga-lembaga pendidikan yang ditujukan untuk memenuhi tenaga
administrasi. Pada abad ke 20 mulai tumbuh semangat untuk mendalami ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, bangsa Indonesia secara swadaya mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
partikelir di luar lembaga pendidikan yang dikembangkan Belanda. Penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan telah membuka mata bangsa Indonesia tentang arti kemerdekaan. Sejak
saat itulah muncul organisasi-organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Indonesia, baik yang bergerak melalui jalan kooperatif dan non kooperatif.
Setelah kemerdekaan didapat, pemerintah Indonesia mengalami problem besar dalam
membangun bangsanya, yaitu rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan. Buta aksara masih
sangat besar, sehingga untuk mengembangkan pendidikan dari baca tulis sampai penguasaan
ilmu pengetahuan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu program pembangunan yang
penting adalah pembangunan bidang pendidikan. Meskipun anggaran untuk pendidikan dari
tahun ke tahun selalu kecil, namun hasil dari pembangunan di sektor ini banyak
menampakkan

hasil.

Banyak

orang

Indonesia

menguasai

ilmu

pengetahuan.

Dalam kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan sangat penting. Dengan ilmu kita
dapat menguasai teknologi. Penguasaan terhadap teknologi akan menjadikan kita sebagai
masyarakat yang berkemakmuran. Masyarakat yang berkemakmuran secara ekonomi belum
tentu sejahtera. Hal ini terjadi perolehan materi yang melimpah ruah dilakukan dengan caracara yang tidak berkeadilan. Penguasaan ilmu pengetahuan tidak yang tidak diimbangi
dengan moralitas dan keagamaan akan membuat orang tersebut menjadi penindas bagi orang
lain demi keuntungan pribadi.
Manusia adalah makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap gejala-gejala
atau gangguan alam. Hal itu karena manusia memiliki ilmu pengetahuan untuk menguasai
alam semesta. Ilmu pengetahuan yang didapatkan manusia diperoleh melalui proses belajar.
Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman maupun melalui pendidikan formal. Dengan
ilmu pengetahuan manusia dapat mempertahankan diri dari kepunahan yang disebabkan oleh
gejala alam. Karena itu ilmu pengetahuan menjadi sebuah kekuatan. Orang yang menguasai
ilmu pengetahuan dapat menguasai apa saja yang diinginkan. Karl Max mengatakan bahwa
penguasaan ilmu pengetahuan bukan hanya untuk memahami gejala-gejala alam, tetapi juga
untuk mengubah alam. Agar penguasaan ilmu pengetahuan tidak menimbulkan bencana alam

12

dan terhadap manusia lain yang tidak menguasai ilmu pengetahuan perlu dikenalkan konsep
amar maruf nahi munkar, sehingga orang yang menguasai ilmu pengetahuan memiliki
kemampuan untuk melakukan perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan yang tidak baik.
Ilmu pengetahuan baik bila mengandung manfaat bagi hajat hidup orang banyak.
Pengembangan ilmu pengetahuan harus diarahkan untuk menjaga rasa keadilan dan
kesejahteraan manusia (Budiwati, 2004).

13

DAFTAR PUSTAKA
Budiwati, Yulia. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai