ANALISIS DATA
5.1 Analisis Univariat
Analisis ini berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel dalam
penelitian dengan mencari data numerik, yaitu distribusi frekuensi dengan ukuran presentase
dan mean.
5.1.1 Karakteristik Responden
Responden yang kami teliti sebanyak 57 orang. Karakteristik responden dilihat dari
beberapa variabel, yaitu usia, jenis kelamin, status tinggal, fakultas, dan semester. Tabel 5.1
menyajikan distribusi data usia responden, sedangkan tabel 5.2 menyajikan data mengenai
frekuensi dan presentase jenis kelamin, status tinggal, fakultas, dan semeseter responden.
Tabel 5.1 Distribusi Usia Responden (N=57)
Usia
Mean
Minimum
Maksimum
Modus
19,93
17
22
20 & 21
(N=1 ; 1,8%)
(N=5 ; 8,8%)
(N=16 ; 28,1%)
(N=57)
Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin, Status Tinggal, Fakultas, dan Semester Responden
Data Demografi
Jenis Kelamin
Status Tinggal
Fakultas
Jumlah
Presentase
(N=57)
(%)
Laki-laki
13
22,8
Perempuan
44
77,2
18
31,6
Kost
34
59,6
Lain-lain
8,8
Kedokteran
14
Ilmu Keperawatan
17
29,8
Semester
Kesehatan Masyarakat
26
45,6
Farmasi
10,5
14
20
35,1
10,5
23
40,4
Dari tabel 5.1 diketahui bahwa variasi usia responden mulai yang termuda adalah 17
tahun, tertua 22 tahun, dan rerata (mean) adalah usia 19, 93 tahun. Usia responden yang
paling banyak muncul adalah usia 20 tahun berjumlah 16 orang (28,1%) dan usia 21 tahun
berjumlah 16 orang
berjumlah 1 orang (1,8%). Responden mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah
44 orang (77,2%), sedangkan laki-laki berjumlah 13 orang (22,8%). Responden paling
banyak tinggal di kost yaitu berjumlah 34 orang (59,6%) , sedangkan yang tinggal bersama
orang tua berjumlah 18 orang (31,6%) dan lain-lain berjumlah 5 orang (8,8%). Responden
paling banyak berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yaitu berrjumlah 26 orang
(45,6%), sedangkan Fakultas Kedokteran berjumlah 8 orang (14%), Fakultas Ilmu
Keperawatan berjumlah 17 orang (29,8%) , dan Fakultas Farmasi berjumlah 6 orang (10,5%).
Responden yang paling banyak berada pada tingkat (semester) 7 yaitu berjumlah 23 orang
(40,4%), sedangkan responden yang berada pada semester 3 berjumlah 20 orang (35,1%),
semester 1 berjumlah 8 orang (14%), dan semester 5 berjumlah 6 orang (10,5%).
5.1.2 Gambaran Stres dan Gangguan Tidur Pada Mahasiswa RIK UI yang Sedang
Mengikuti Ujian
Gambaran tingkat stress mahasiswa RIK UI yang sedang mengikuti ujian dibagi
menjadi tiga tingkat stres, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gambaran gangguan tidur
dibagi menjadi kategori mengalami gangguan tidur dan tidak mengalami gangguan tidur.
Distribusi data tingkat stres dan gangguan tidur pada mahasiswa RIK UI yang sedang
mengikuti ujian disajikan dalam tabel 5.3.
Tabel 5.3 Distribusi Data Tingkat Stres dan Gangguan Tidur pada Mahasiswa
RIK UI yang Sedang Mengikuti Ujian (N=57)
Variabel
Tingkat stres
Gangguan tidur
Kategori
Frekuensi
Presentase
(N=57)
(%)
Ringan
38
66,7
Sedang
19
33,3
28
49,1
29
50,9
tidur
Gambaran tingkat stres dari responden adalah sejumlah 38 orang (66,7%) mengalami
stres ringan, sedangkan sejumlah 19 orang (33,3%) mengalami stres sedang. Dalam
penelitian ini tidak ditemukan responden yang mengalami stres berat (0)%. Responden yang
mengalami gangguan tidur lebih sedikit yaitu sejumlah 28 orang (49,1%) dibandingkan yang
tidak megalami gangguam tidur sejumlah 29 orang (50,9%). Akan tetapi, perbedaan antara
keduanya hanya berselisih satu orang.
5.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan signifikansi antara dua
variabel atau antara dua kelompok dalam statistik (Hastono, 2007). Untuk mengetahui
hubungan antara tingkat stres dengan gangguan tidur pada mahasiswa RIK UI yang sedang
mengikuti ujian, digunakan analisis bivariat dengan uji chi-square.
5.2.1 Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur Responden
Berikut ini hasil uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan
gangguan tidur mahasiswa RIK yang sedang mengikuti ujian disajikan dalam tabel 5.4.
Tabel 5.4 Distribusi Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur pada
Mahasiswa RIK UI yang sedang mengikuti ujian (N=57)
Tingkat Stres
Ringan
Sedang
Gangguan Tidur
OR
Tidak mengalami
Mengalami
23
15
(60,5%)
(39,5%)
13
(31,6%)
(68,4%)
P Value
(CI 95%)
3,322
0,075
Dari hasil uji chi-square yang disajikan dalam tabel 5.4, diketahui bahwa tidak ada
hubungan signifikan antara tingkat stres dengan gangguan tidur pada mahasiswa RIK yang
sedang mengikuti ujian dengan p value= 0,075 (p > ). Pada hasil di atas, diketahui juga
bahwa pada stres ringan lebih banyak yang tidak mengalami gangguan tidur, yaitu berjumlah
23 orang (60,5%). Sebaliknya, diketahui bahwa pada stres sedang responden lebih banyak
yang mengalami gangguan tidur, yaitu sejumlah 13 orang (68,4%). Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa gangguan tidur hanya dapat berpengaruh pada responden dengan stres
sedang. Dari hasil tabel juga dapat diketahui bahwa nilai OR (CI 95%) adalah sebesar 3,322.
Ini berarti bahwa responden stres sedang berpeluang 3,322 kali untuk mengalami gangguan
tidur dibandingkan dengan responden stres ringan (OR= 3,322).