Anda di halaman 1dari 39

IMUNOLOGIK

1.Dasar Pertahanan Tubuh


Untuk melawan zat yg secara potensial
merusak
ataupun
untuk
melawan
mikroorganisme,
tubuh
dilengkapi
dengan
mekanisme pertahanan spesifik dan non spesifik.
a. Pertahanan sel non spesifik
Pada mekanisme non spesifik, suatu zat asing
dapat dibuat tak merusak walaupun tanpa
kontak sebelumnya.

b. Pertahanan Spesifik
Disamping pertahanan non spesifik organisme
dilengkapi dgn mekanisme yg ditujukkan
khusus kpd zat asing tertentu (antigen): Jika
tubuh mengenali suatu zat yg diabsorpsi atau
yg diberikan parenteral sebagai zat
asing(antigen), maka sel akan membentuk zat
yg melawan antigen tersebut yaitu antibodi.
Disini peran utama dilakukan oleh Limfosit.
c. Pembentukan Antibodi
Antibodi dibentuk oleh sel plasma, yg
terbentuk setelah kontak antigen dan berasal
dari B-Limfosit yg mengalami proliferasi dan
diferensiasi.

Jenis- jenis Antibodi(Imunoglobulin(Ig))


1.Imunoglobulin G (IgG)
IgG pd manusia merupakan satu-satunya imunoglobulin
yg dpt melewati membran, maka ia melalui plasenta
dpt masuk ke sirkulasi bayi yg dikandung(kemampuan
melewati plasenta) dan disana berfungsi
mengeleminasi mikroorganisme. Dengan demikian IgG
akan memberikan perlindungan pd bayi pd bulan bulan
pertama kelahirannya.
2.Imunoglobulin M (IgM)
Merupakan antibodi yg terbesar pd imunisasi pertama
hampir selalu terbentuk pertama kali(antibodi segera),
akan tetapi kadarnya segera turun lagi dengan cepat,
sedangkan IgG masih terbentuk terus. Dalam plasma
antibodi IgM ada dalam bentuk pentamer dan dengan
ini menyediakan 10 tempat ikatan bagi antigen. IgM
jauh lebih berkhasiat daripada IgG.

3. Imunoglobulin A(IgA)
IgA mengkhususkan diri pd proses pertahan
permukaan mukosa tubuh.
Fungsinya adalah untuk mencegah penimbunan dan
masuknya penyebab penyakit serta zat antigen lain
kedalam selaput lendir. IgA merupakan satu-satunya
antibodi yg dapat dieksresi. Selain itu ia ditemukan jg
dalam air susu ibu, sehingga bayi bersamaan dgn
minum susu mendapat perlindungan imunologik dari
ibunya.
4. Imunoglobulin D(IgD)
Berfungi/berperan pd stadium awal diferensiasi
Limfosit.
5. Imunoglobulin E(IgE)
Berperan pd stadium awal diferensiasi Limfosit.

Imunisasi Aktif
Pd imunisasi pertahanan aktif, antigen yg ada dlm vaksin
akan menyebabkan pembentukan antibodi,yg
menyebabkan organisme bersangkutan mempunyai
imunitas spesifik terhadap antigen ini. Pertahan yg didapat
dgn cara ini akan tetap ada beberapa tahun bahkan dpt
sampai seumur hidup. Syarat untuk tercapainya imunisasi
aktif yg bermanfaat adalah bahwa vaksin tersebut
mengandung cukup antigen, sebaliknya kondisi umum
orang yg menerima vaksin baik, tidak terganggu.

Imunisasi Dasar
Mempunyai fungsi membangun pertahanan imun yg
cukup. Untuk ini seringkali dibutuhkan beberapa kali
vaksinasi dalam jarak 4-8 minggu. Dengan imunisasi
penyegar, titer antibodi yg mungkin sudah berkurang akan
ditingkatkan lagi sesuai kebutuhan.

Jenis Vaksin
1. Vaksin dgn kuman apatogen atau avirulen yg masih
dpt berkembangbiak(vaksin hidup)
2. Vaksin dgn kuman yg tak mampu
berkembangbiak,artinya kuman yg telah dimatikan
atau (pada virus) yg sudah diinaktifkan(vaksin mati)
3. Vaksin toksoid dengan toksin yg sudah dilemahkan
Vaksin hidup adalah :
4. Vaksin demam kuning
5. Vaksin Campak
6. Vaksin Parotitis
7. Vaksin Poliomielitis cara sabin
8. Vaksin Rubeola
9. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Vaksin Mati :

1. Vaksin Poliomielitis menurut cara Salk


2. Vaksin Meningoensefalitis musim panas
3. Vaksin Influenza,rabies,pertusis,tifus,kolera

Vaksin Toksoid:
Vaksin Difteri dan Tetanus
Ada pembagian vaksin lain yaitu :
4. Vaksin Cair (tidak mengandung bahan
tambahan lain)
5. Vaksin Adsorbat(Antigen diadsorpsikan dgn
zat adsorben, misalnya pd Alumunium
Hidroksida)

Jadwal Vaksinasi
USIA

VAKSINASI

Bayi baru lahir

Vaksinasi anti TBC (BCG) Pada bahaya penularan yg


meningkat,Hepatitis dasar

3 bulan

Imunisasi dasar terhadap difteri,tetanus,


poliomielitis, fakultatif terhadap fartusis

15 bulan

Vaksinasi tampek-gondong dan rubeola

2 tahun

Vaksinasi DT (Difteri,tetanus), vaksinasi polio secara


oral

6-10 tahun

Vaksinasi penyegaran DT ( mulai usia 10 tahun


vaksin Td,artinya dgn kandungan Di-Toksoid yg lebih
rendah), Vaksinasi oral polio,vaksinasi profilaktif
tuberkolosis pd orang yg test tuberkulinnya negatif.

11-14 tahun

Vaksinasi rubeola untuk semua anak perempuan


(juga jika divaksinasi pd usia anak-anak)

Vaksinasi
penyegaran
yg
dilaksanakan
dengan rutin

Tetanus tiap 10 tahun


Vaksinasi oral polio tiap 5-10 tahun.

Imunsupresiva
Adalah senyawa yg mempunyai kemampuan menekan reaksi imun. Biasanya dilakukan
dalam kasus-kasus tertentu yaitu :
1.
Transpalantasi organ
2.
Penyakit autoimun
Imunsupresiva yg terpenting yg dikenal saat ini adalah :
3.
Glukokortikoid
4.
Sitostatik (Siklofostamida,metotreksat,azatioprin)
5.
Siklosporin
6.
Globulin antilimfosit
Penggunaan Imunsupresiva, digunakan pada
transplantasi organ dan penyakit autoimun.
Usaha terapi dgn imunsupresiva dilakukan pada :
7.
Lupus eritematodes
8.
Sklerodermia
9.
Dermatomiositis
10.
Poliartritis kronis terutama bentuk yg parah
11.
Periarteritis nodosa
12.
Glomerulonefritis kronis dengan sindrom nefrotik
13.
Hepatitis aktif kronis
14.
Miastenia gravis
15.
Purpura trombopenik

HORMON
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin, yang masuk kedalam
peredaran
darah
untuk
mempengaruhi
jaringan target secara spesifik. Jaringan yang
dipengaruhi umumnya terletak jauh dari
tempat hormon tersebut dihasilkan.
Misalnya Hormon pemacu folikel (FSH= Follicle
stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh
kelenjar Hipofisis anterior hanya merangsang
jaringan tertentu diovarium.

1. Sumber Hormon
a. Sapi
b. Babi
c. Domba/Biri-biri

Tetapi beberapa hormon demikian khas,


sehingga yang berasal dari binatang tidak
efektif pada manusia misalnya, Hormon
Pertumbuhan, FSH dan LH (luteinizing
hormone), Hormon yang berasal dari hewan
dapat menimbulkan reaksi imunologis.

2. Rekayasa Genetik
Melalui rekayasa genetik :
a. DNA
mikroba dapat diarahkan untuk
memproduksi rangkaian asam amino yg
urutannya sesuai dgn hormon manusia yg
diinginkan
b. Dapat dibuat hormon alami dalam jumlah
banyak dan dalam waktu singkat
c. Tidak
menimbulkan
reaksi imunologis,
karena sama dengan hormon manusia asli.

3. Penggunaan Terapi
Indikasi utama Hormon ialah :
1. terapi pengganti kekurangan hormon misal
pada hipotiroid.
2. Misalnya, pada usaha pencegahan ovulasi
yaitu
pemberian hormon estrogen atau
progesteron sehingga produksi dan sekresi
FSH, berkurang dengan tidak adanya
pematangan folikel dan tidak ada ovulasi.
3. Penggunaan kortikosteroid dalam berbagai
penyakit atas dasar efek antiradang dan
efek imunosupresi hormon tersebut.

Efek samping
1. Pemberian hormon eksogen yang tidak

tepat, akan menyebabkan


ketidakseimbangan/gangguan
keseimbangan hormonal dengan segala
akibatnya.
2. Efek Toksik (Berlebih)

Jenis-Jenis Hormon
1. Hormon Pertumbuhan (Somatotropin, STH =

Somatotropic hormone)
2. Hormon Prolaktin (Lactotropin, LTH =
Luteotropic hormone)
3. Hormon Tiroid dan Antitiroid
4. Hormon Estrogen, Progesteron dan Androgen

1.Hormon Pertumbuhan
( Somatotropin, STH = Somatotropic Hormone )
Hormon pertumbuhan ialah suatu protein
dengan berat molekul 21500, yg terdiri atas
188 asam amino. Khasiatnya sangat khas
untuk tiap species. Hormon ini menimbulkan
kerjanya sebagian tidak sendiri, akan tetapi
melalui
pembentukan
faktor-faktor
yg
menstimulasi
pertumbuhan
yaitu
Somatomedin.

Cara Kerja :
1. Somatotropin meningkatkan transpor asam amino

melalui
membran
sel
dan
menstimulasi
pembentukan RNA dan dengan demikian mestimulasi
sintesis protein (kerja anabolik)
2. Pada anak-anak somatomedin menaikkan aktivitas
persediaan
epifisis
dan
dengan
demikian
meningkatkan pertumbuhan panjang dari tulang.
3. Pada orang dewasa hormon ini merangsang
pertumbuhan tulang rawan.
4. Kerja hormon pertumbuhan yang sempurna dan kerja
somatomedin yang sempurna dicapai, jika pd saat yg
sama jg terdapat hormon kelenjar tiroid,korteks
adrenal,kelamin dalam konsentrasi fisiologik.

5. Sebaliknya efek menstimulasi pertumbuhan


dari hormon-hormon ini menurun jika tidak
ada hormon somatotropin
6. Somatotropin menyebabkan mobilisasi lemak
cadangan, membebaskan asam lemak dan
menaikkan pembakaran lemak.
7. Mempengaruhi keseimbangan glukosa.
Menghambat oksidasi glukosa dalam sel,
sehingga kadar gula darah naik akibat kerja
somatotropin(kerja antagonik insulin).

Untuk
memperoleh
Somatotropin
dilakukan isolasi dari hipofisis manusia
Dosis yg digunakan :
1. 2 I.U, 2 3 kali perminggu secara i.m
2. Jika tidak berhasil baik setelah enam bulan, dosis
ditingkatkan menjadi 12 I.U perminggu, tetapi
pengobatan ini akan berarti jika sendi epifisis
belum tertutup.
3. Somatotropin kontraindikasi pada DM
4. Kerja hormon ini akan menurun pd pemberian
bersama dengan Glukokortikod.
5. Sediaan
dagang
dalam
perdagangan
:
Crescormon, Grorm, Nanormon.

2.Hormon Prolaktin
Prolaktin (Laktotropin,
hormone)

LTH

Luteotropic

Prolaktin adalah protein yg terdiri atas 198 asam


amino, yg terutama menstimulasi produksi air susu
dalam kelenjar buah dada(Laktotropin). Kadar
prolaktin dlm serum wanita kira-kira 1,5 lbh tinggi
daripada pria. Pd kedua jenis kelamin ditemukan
adanya suatu ritme harian,dan kadar tertinggi terjadi
pd pagi hari. Secara fisiologik sekresi prolaktin naik
pd saat kehamilan. Hiperprolaktinemia patologik
ditemukan pd serangkaian gejala penyakit, misalnya
Adenoma hipofisis. Gejala yg penting ialah
galaktorea dan amenorea.

Agonis Dopaminergik
Agonis Dopaminergik sebagai inhibitor prolaktin
Bromokriptin, Suatu turunan alkaloid scale,
menghambat pembebasan prolaktin dengan
menstimulasi reseptor dopamine hipofisis.
Senyawa ini diindikasikan untuk menekan
laktasi
setelah
melahirkan
dan
untuk
menyusui/menyapih
pada
kasus
galaktorea,amenorea dan kemandulan akibat
prolaktin serta pada prolaktinemia.
Sediaan Obat : Prapidel
Dosis : Tergantung pada perorangan ( 5
mg/hari)

Efek Samping

Pada dosis tinggi terjadi mual, muntah(akibat


stimulasi reseptor dopamine, gangguan lambung
dan usus(Obstipasi), gangguan psikomotorik dan
motorik ekstrapiramidal, halusinasi dan gangguan
tidur. Kadang2 jg terlihat penurunan TD, Bradikardia
dan gangguan aliran darah Perifer. Pada pasien dgn
gangguan psikis, penyakit sirkulasi jantung/luka
lambung usus, maka Bromokriptin dosis tinggi
hanya boleh digunakan dgn pengawasan ketat.
Pemakaian bersama dgn Alkohol menurunkan
penerimaan tubuh terhadap Bromokriptin.
Senyawa analog adalah Lisurid(Dopergin), Dosis
harian 0,2 0,6 mg.

4. a. Hormon Estrogen
Estrogen pd dasarnya dibedakan dari hormon steroid
lainnya berdasarkan cincin aromatiknya. Hormon
Estrogen terpenting yg diproduksi dalam epitel folikel
adalah Estradiol. Disamping itu dibentuk juga Estron.
Kerja Estrogen :
1. Estrogen(Estradiol) merupakan zat pertumbuhan yg
bekerja terhadap organ kelamin.
2. Dalam fubertas, berfungsi dlm penutupan lempeng
efipisis dlm tulang dan dgn demikian berfungsi dlm
mengakhiri pertumbuhan panjang.
3. Pembentukan kelenjar endometrium dlm fase
proliferasi.
4. Pembentuk tingkah laku seksual wanita.

Indikasi
Keluhan klimakterium dan gejala rontoknya rambut
Hipoplasia uterus dan gejala yg

menyertainya(misalnya Dismenorea)
Semua bentuk insufisiensi ovarium, terutama
setelah kastrasi dgn operasi dan jg kastrasi dgn
rontgen.
Amenorea primer dan sekunder untuk mengukur
siklus dan diberikan gestagen
Kolpitis dan kraurosis vulvae akibat kekurangan
estrogen
Untuk menghentikan pemberian air susu ibu
primer(menghambat laktasi) dan sekunder
(menekan laktasi).

Kontraindikasi :
1. Estrogen kontraindikasi pd tumor uterus dan

tumor payudara yg bergantung pd hormon


2. Endometriosis,gangguan fungsi hati yg parah,
ikterus kehamilan idiopatik dan pruritus
kehamilan yg parah dlm anamnesis,
3. penyakit2 tromboemboli serta anemia sel silikel.
Efek Samping :
4. Estrogen meningkatkan resiko tromboemboli
5. Tegang pada buah dada, kenaikan bobot badan,
mual,
6. Retensi Natrium dgn pembentukan udem serta
hiperpigmentasi kulit.

Sediaan

Pemberian dengan penyuntikan i.m :


1. Estriol (Oekolp, Ortho-Oxynest, Ovestin)
2. Estradiol-benzoat(Progynon B oleosum, Ovoccyclin M)
Istilah-istilah :
3. Klimakterium: Masa peralihan menjelang akhir keaktifan
reproduksi(Menopause)
4. Hipoplasia: (-) Diakibatkan oleh radang
5. Kastrasi : kelenjar kelamin
6. Amenorea: tidak haid
7. Kolpitis : Radang lubang senggama/vagina
8. Kraurosis Vulvae : Radang selaput pada alat kelamin wanita
9. Laktasi : menyusui
10. Endometriosis: Keadaan terdapat jaringan selaput lendir dlm rahim
11. Ikterus:Kuning warna kulit
12. Idiopatik : berasal dari dalam individu
13. Pruritis : Gatal

4.b. Antiestrogen

Antiestrogen adalah senyawa yg mampu meniadakan sebagian


atau seluruh kerja estrogen. Kebanyakan adalah senyawa
antagonis parsial, yakni senyawa2 dgn komponen kerja
agonis(estrogen) yg lemah.
Yg
termasuk
disini
adalah
turunan
Stilben,
Klomifen
(Dyneric),turuan Difenilmetan,Siklofenil (fertudor).
1. Mekanisme Kerja :
Meniadakan efek mekanisme umpan balik negatif dari estrogen
dalam hipotalamus akibat blockade reseptor.
2. Dosis:medis)
Klomifen sebesar 50 mg dan Siklofenil 500mg/hari untuk selama
5 hari(dgn pengawasan tenaga medis)
3. Efek Samping :
Rasa panas, tidak nafsu makan,sakit kepala,dan pengeluaran
sekret dari buah dada.
4. Kontraindikasi: Kontraindikasi pada kehamilan, penyakit hati
yang parah serta perdarahan uterus tidak jelas.

4.c. Gestagen/Progesteron
Hormon korpus luteum/hormon kehamilan. Progesteron(Hormon
gestagen Fisiologik) sebagai turunan pregnan yg berhubungan
secara kimia dgn hormon korteks anak ginjal.
1. Mekanisme Kerja :
. Menstimulasi pertumbuhan otot uterus& alveoli dalam kelenjar

buah dada
. Pd mukosa uterus menyebabkan perubahan fase proliferasi
menjadi fase sekresi
. Menurunkan pembentukan mucus/lendir dlm serviks uterus dan
meningkatkan viskositas mucus serviks
. Menghambat pembebasan LH dari Hipofisis dan dgn demikian
menghambat ovulasi dan meningkatkan suhu istirahat pd
wanita
. Seperti halnya estradiol, progesteron hanya bekerja singkat pad
pemberian secara parenteral dan hanya berkhasiat lemah pd
pemberian oral. Progesteron terutama dimetabolisme dlm hati

2. Indikasi
Hipoplasia uterus, Hiperplasia kelenjar sistik dari mukosa uterus
Perdarahan yg lama pd siklus tak berevolusi
Polimenorea,dismenorea dan keluhan pramenstruasi,endometriosis,

mastodinia dan masopati serta karsinoma uterus dan payudara.


3. Dosis : Pemberian dosis dilakukan secara perorangan, rata2 0,5 mg/hari
4. Kontraindikasi: Kontraindikasi pd kehamilan karena adanya bahaya
pemriaan(maskulinitas) pd fetus wanita, kerusakan hati yg parah, penyakit
tromboemboli.
5. Efek samping : pd pemberian yg lama dpt terjadi penghambatan ovulasi,
gangguan psikis dan jasmani(hilangnya libido,sakit
kepala,mual,muntah,nyeri tegang dlm kelenjar buah dada,kenaikan BB).
6. Sediaan :
Noreisteron-asetat( Micronovum, Noristerat,Aovolar) Kloramadinonasetat(Gestafortin),Linestrenol(Exlutona, Orgametril, Sistometril),
Alilestrenol( Gestanon)

4.d. Androgen( Testoteron)


Androgen Alamiah merupakan steroid C19. Hormon kelamin pria yg
terpenting yg dibentuk dalam sel interstisial Leydig adalah Testoteron.
Biosintesis seperti hormon lainnya androgen dari kolesterol melalui
Pregnenolon.
1. Mekanisme Kerja Androgen Testoteron:
Merangsang perkembangan ciri kelamin pria sekunder/kerja adrogenik
Menstimulasi pembentukan senyawa dlm epididimis
Meningkatkan libido
Ikut menentukan cara tingkah laku psikis pria
Menhambat produksi sperma(Pembebasan gonadotropin)
Menaikkan pembentukan protein(kerja anabolik)
Menstimulasi pengakhiran/penghentian pertumbuhan tulang dalam
pubertas.
Pada wanita, pengobatan yg lama dgn testoteron menyebabkan gejala
pemriaan (maskulinitas)

2. Indikasi

Pd pria Androgen diindikasikan untuk terapi substitusi pd

semua jenis defisiensi androgen, misalnya pd


hipogonadimus primer/setelah kartasi.
Pd impotentia coeundi(impotensi),dan Ejaculatio
Praecoc(Ejakulasi dini), sepanjang hal ini tidak disebabkan
oleh pengaruh psikis.
Pd wanita androgen bersama dgn estrogen digunakan
untuk mengobati keluhan klimakterium, mengobati
karsinoma alat kelamin dan karsinoma buah dada.
3. Dosis : Bergantung pd senyawa yg digunakan dan
indikasinya masing2, contoh : Testoteronpropionat(Testoviron) 240 mg i.m tiap 2-4 minggu,
Mesterolon (Proviron) 20-50 mg/hari.
4. Efek Samping dan Kontraindikasi : Kadang2 terjadi
Ikterus kolestatik, retensi ion Natrium,Kalium,Klorida,
Fosfat serta air.

4.e. Anti androgen


Anti androgen meniadakan kerja androgen. Senyawa ini
menekan Libido dan spermatogenesis. Senyawa yg
digunakan dalam terapi adalah Siproteron asetat(Androcur).
Senyawa ini digunakan untuk pasien pria dgn seksualitas yg
abnormal/naik
yg
bersikap
penyakit
(penyimpangan
seksualitas,hiperseksualitas) serta pd karsinoma prostate
dan pd anak laki2 untuk pengobatan pubertas praecoc. Pada
wanita Siproteron asetat kombinasi dgn estrogen dipakai dlm
hirsutismus, bentuk akne yg parah dan seborea dan jg
kontrasepsi hormon.
1. Dosis : pd gangguan kelamin pria sebesar 100 mg/hari dan
pd indikasi lain pemberian dilakukan perorangan.
2. Efek samping : pd awal pengobatan adanya penghambatan
gairah, dalam beberapa hari terjadi ginekomastia
Sediaan lainnya : Flutamid(Fugerel), untuk karsinoma prostate

3.a. Hormon Tiroid


a. Kelenjar Tiroid

Anatomi kelenjar Tiroid(Galandula Thyreoidea)


yg pd orang dewasa beratnya kurang lebih 30 g,
dgn 2 lobus tepi dan satu lobus tengah yg
sempit menangkup pd saluran pernapasan
(Trachea) dekat sebelah bawah tulang rawan
tiroid. Kelenjar tiroid terbagi kedalam daerah
lobus besar yg berbeda oleh septum jaringan
ikat besar yg mengandung pembuluh darah.
Jaringan
kelenjar
terdiri
atas
folikel,yg
dingdingnya dibentuk oleh epitel satu lapis yg
tertutup. Dibagian dlm terdapat massa yg
homogen, koloid yg mengandung hormon
kelenjar tiroid.

Hormon Kelenjar Tiroid


Kelenjar Tiroid dikendalikan oleh hormon yg
menstimulasi kelenjar tiroid yaitu TSH(Thyroid
Stimulating Hormone) yg dihasilkan oleh
kelenjar hipofise anterior,dan dikendalikan
oleh TRH (Thyrotropin realising hormone).
Kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon yg
mempengaruhi metabolisme.
1. L-tiroksin (levotiroksin=T4),
2. Triiodtironin (lotronin=T3) dan
3. Hormon peptida(Kalsitonin)

Kerja Hormon Kelenjar Tiroid


Mekanisme kerja hormon kelenjar tiroid dpt dipastikan
langsung menembus inti sel, tanpa bereaksi dgn sitoplasma
seperti hormon steroid dan memyebabkan proses transkripsi.
Dari kelenjar Tiroid dibebaskan/dilepaskan bersama-sama
tiroksin dan triiodtironin,akan tetapi kerja yg sesungguhnya
kemungkinan besar akibat triiodtironin. Dalam jaringan,
tiroksin diubah menjadi triiodtironin akibat penguraian iod.
Fungsinya :
1. Terutama dalam mempercepat proses metabolisme oksidatif
dlm kebanyakan sel
2. Triiodtironin jg menyebabkan kenaikan jumlah energi total
dlm organisme(Karbohidrat,protein,lemak)dlm jumlah yg
sama
3. Kebutuhan oksigen akan meningkat, Triiodtironin dgn
demikian menstimulasi sintesis RNA dan dgn demikian
menstimulasi pembentukan protein.

Indikasi Hormon Kelenjar Tiroid


1. Untuk subtitusi pd semua jenis hipo-fungsi

kelenjar tiroid, misal pd gangguan sintesis


hormon tiroid akibat genetic, pada tiroidisme
atau setelah tiroidektomi.
2. Untuk
menekan
kerja
tirotropin
pd
pengobatan struma eutireotik serta setelah
operasi gondok
3. Bersama tireostatika pd hipertireosis untuk
menghindari pembentukan gondok.

Dosis

Dosis tergantung pd individu menurut kontrol


yg bersangkutan. Terapi dimulai dgn dosis
rendah kemudian dinaikkan. Dosis
pemeliharaan harian rata-rata tiroksin 0,1
-0,2mg, triiodtironin 0,02-0,06 mg. Untuk
Profilaksis setelah operasi gondok kebanyakan
hanya diperlukan 0,05 0,1 mg T4.
Efek Samping :
Sejauh dosis yg diberikan tepat, seharusnya
tidak terjadi efek samping. Dosis yg berlebihan
menyebabkan terjadinya gejala-gejala suatu
hipertireosis.

Kontraindikasi

Tidak boleh diberikan kpd penderita Angina


pectoris, infark miokardium,miokarditis, dan
insufisiensi jantung Takhikardi.
Sediaan Dagang :
1. Yang mengandung T4 (EuthyROX,Thevier,LThyroxin, Henning)
2. Yang mengandung T3(Thybon)
3. Kombinasi (Novothyral, Prothyroid, ThyroxinT3)
4. Sediaan Organ (Thyreoid, Dispert,
Thyreoidin-Merck)

Gangguan Fungsi Kelenjar Tiroid


1. Mengganggu keseimbangan sekresi hormon tiroid yg

selanjutnya akan mempengaruhi pengaturan :


Kecepatan metabolisme dan produksi panas, ssp, sistem
saraf simpatik, frekuensi dan kemampuan kontraksi
jantung, penyerapan glukosa dlm traktus gastrointestinal,
reproduksi dan kesuburan(Fertilitas),perkembangan ssp
dan pertumbuhan.
2. Hipotiroidisme:
Kretinismus
endemic,sporadik
dan
miksudema yg disebabkan oleh (-) hormon kelenjar tiroid.
3. Hipertiroidisme(gejala : perpspirasi,peningkatan selera
makan,kegugupan,insomnia,iritabilasi
sifat
emosional/mudah marah,mudah lelah,kelemahan atau
kram otot,refleks yg terlalu aktif,peningkatan frekuensi
buang air besar. Penatalaksanaan dengan memberikan
obat antitiroid (Karbimazol=Neo Mercazol).

Anda mungkin juga menyukai