Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH DANA PENSIUN

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Dosen Pengampu: RR. Indah Mustikawati, SE.Akt.,M.Si.

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.

Ebta Ayu Ariani


Ayu Saraswati
Nina Nurmala Sari S.
Arum Nur Hidayat

(11403241039)
(11403241040)
(11403241042)
(11403241043)

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa tua pasti akan datang. Di saat itulah kita akan mulai beristirahat dari rutinitas
pekerjaan untuk menikmati hari tua dan perkembangan anak-anak kita. Kebutuhan di
hari tua sebaiknya dipersiapkan agar tidak merepotkan orang lain. Banyak cara yang
bisa dilakukan dalam mempersiapkan kebutuhan di masa pensiun. Salah satunya
adalah program dana pensiun dan asuransi pensiun. Program dana pensiun untuk
pegawai negeri sipil diberikan oleh Taspen (Tabungan dan Asuransi Pensiun), sedangkan
untuk karyawan swasta diberikan oleh Jamsostek (Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja). Di dalam
makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai program-program pensiun yang diberikan oleh
Taspen dan Jamsostek cabang Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dana Pensiun?
2. Apa Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun?
3. Apa Fungsi Dana Pensiun?
4. Berapa Usia Peserta Pensiun?
5. Apa saja Jenis Penyelenggaraan Dana Pensiun?
6. Apa saja Program Dana Pensiun?
7. Apa saja Kelemahan dan Keunggulan Dana Pensiun?
8. Bagaimana Program Dana Pensiun di Taspen?
9. Bagaimana Program Dana Pensiun di Jamsostek?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Dana Pensiun.
2. Mengetahui Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun.
3. Mengetahui Fungsi Dana Pensiun.
4. Mengetahui Usia Peserta Pensiun.
5. Mengetahui Jenis Penyelenggaraan Dana Pensiun.
6. Mengetahui Program Dana Pensiun
7. Mengetahui Kelemahan dan Keunggulan Dana Pensiun.
8. Mengetahui Program Dana Pensiun di Taspen.
9. Program Dana Pensiun di Jamsostek.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dana Pensiun


Dana pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan. Definisi dana pensiun menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun
1992 adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun bagi pesertanya.
Definisi tersebut memberi pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu lembaga
yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan
kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan
pensiun ini dapat dikelola oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan kepada lembagalembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun.

B. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun


1. Bagi Pemberi Kerja
a. Kewajiban Moral
Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada
karyawannya pada saat mencapai usia pensiun. Tenaga kerja tidak dapat
dipandang sebelah mata sebagai faktor produksi. Kewajiban moral tersebut
diwujudkan dengan memberikan jaminan ketenangan atas masa depan
karyawannya
b. Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif pada
perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas
dan dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan jaminan
keamanan yang diterima oleh karyawan.
c. Kompetisi Pasar Tenaga Kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi
yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing
dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
profesional di pasaran tenaga kerja. Dengan tawaran manfaat yang kompetitif bagi
para karyawan, perusahaan akan dapat mempertahankan karyawan yang
berkualitas. Di era yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan bersaing untuk
mendapatkan tenaga yang profesional.Salah satu alat pengikat bagi karyawan yang
berkualitas adalah tawaran manfaat pensiun pada karyawan tersebut.
2. Bagi Karyawan
a. Rasa aman dimasa yang akan datang
Karyawan mengharapkan mendapatkan jaminan ekonomis karena penghasilan
yang ia terima memasuki masa pensiun. Harapan ini akan memengaruhi kinerja
saat ini, pada saat ia masih produktif.
b. Kompensasi yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa ia nikmati pada
saat mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja.
C. Fungsi Dana Pensiun
Fungsi program pensiun antara lain :
1. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat
diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. Apabila masa

kerja karyawan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi karyawan tersebut
berhalangan tetap (cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau meninggal)
karyawan tersebut dijamin memperoleh pensiun.Meskipun jumlah yang diterima tidak
penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan dengan karyawan yang memenuhi masa
kerja sesuai dengan perhitungan semula.
2. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas
nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat
dilihat sebagai tabungan dari para pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari
manfaat yang akan diterima oleh karyawan dimasa yang akan datang.
3. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya
akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai
usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda/ duda peserta.
D. Peserta dan Usia Pensiun
1. Peserta
Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan dana pensiun. Pasal
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap karyawan yang
termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam dana pensiun
yang didirikan oleh pemberi kerja berhak menjadi peserta, apabila telah berusia
setidak-tidaknya 18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa kerja sekurangkurangnya 1 tahun pada pendiri atau mitra pendiri.
2. Usia Pensiun
Usia pensiun adalah usia ketika peserta berhak mengajukan pensiun dan mendapatkan
manfaat pensiun. Usia pensiun dapat dibedakan dalam empat kategori yaitu:
a. Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah
mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk wilayah
Indonesia rata-rata seseorang memasuki masa pensiun pada usia55tahun hingga
60 tahun pada profesi tertentu.
b. Pensiun Dipercepat, adalah ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk
mempercepat pensiunnya karena suatu hal. Salah satu persyaratan untuk

mengajukan pensiun dipercepat adalah mendapatkan pesetujuan dari pemberi


kerja.
c. Pensiun Ditunda, adalah ketentuan yang memperkenankan karywannya yang
secara mental dan fisik masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun
normal dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun
normal meskipun karyawan yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan
tetap memperoleh gaji dari perusahaan.

d. Pensiun Cacat, adalah pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih
disebabkan karena karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan atau cacat
sehingga dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam bekerja. Pembayaran
pensiun dihitung seolah-olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar
pensiun ditentukan pada saat yang bersangkutan dinyatakan cacat.
E. Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun
manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau
seluruh karyawannya sebagai peserta,dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi
kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Pasal 1 butir 4 UU No. 11 tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun lembaga
keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa,
untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi pesertanya. Yang
diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan
asuransi jiwa dengan batasan bahwa kekayaan, pengelolaan dana maupun program
programnya terlepas dari badan pendirinya. Hal ini dilakukan agar kelangsungan
hidup dana pensiun lembaga keuangan dan pesertanya dapat terjamin. Adapun

persyaratan yang harus dimiliki agar dapat menyelenggarakan dana pensiun adalah
sebagai berikut.
a. Bagi Perusahaan Asuransi Jiwa
Memenuhi tingkat solvabilitas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundangan di bidang asuransi sekurang kurangnya selama 8 bulan terakhir.
Memiliki kesiapan untuk menyelenggrakan DPLK yang dibuktikan dengan
kesiapan dalam bidang organisasi dan personil serta kesiapan sistem
administrasi.
Memiliki kinerja investasi yang sehat.
Memiliki tingkat kesinambungan pertanggungjawaban yang sehat sekurang
kurangnya dalam 2 tahun terakhir.
Memiliki kesanggupan untuk menyampaikan laporan hasil penilaian
solvabilitas dan laporan investasi perusahaan.
Perusahaan asuransi tersebut telah menjalankan usahanya sekurang-kurangnya
selama 5 tahun.
b. Bagi Bank Umum
Memenuhi tingkat kesehatan bank.
Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan dana pensiun.
Menyanggupi untuk menyampaikan laporan terakhir tingkat kesehatan bank
baik secara keseluruhan maupun aspek permodalan, kualitas aktiva produktif
dan pemenuhan batas minimum pemberian kredit / BMPK setiap tri wulan.
F. Program Pensiun
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut UU No. 11 tahun 1992, program pensiun ada 3 jenis yaitu :
1. Program Pensiun Iuran Pasti
Program Pensiun Iuran Pasti yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya
iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sementara itu, manfaat yang akan
diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil
pengembangan atau investasinya. Program dana pensiun pada dasarnya dilakukan
dengan cara peserta pensiun menyetor sejumlah uang kedalam dana pensiun, dan
iuran beserta hasil pengembangannya (akumulasi dana) yang dibukukan dalam
rekening peserta yang bersangkutan akan digunakan sebagai manfaat pensiun apabila
peserta tersebut telah mencapai usia tertentu.
Besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu, tetapi hasilnya atau
manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum dapat diketaui sebab hal tersebut

akan

sangat

bergantung

kepada

lamanya

seseorang

menyetor

dari

hasil

pengembangan iuran tersebut. Disamping itu manfaat pensiun yang diterimanya juga
bergantung pada tingkat kenaikan gaji karyawan
Program pensiun iuran pasti tidak menggunakan rumus sebagaimana dengan
program manfaat pasti, namun besarnya Manfaat Pensiun akan ditentukan dari
jumlah iuran pensiun selama menjadi peserta program ditambah dengan hasil
pengembangan seluruh dana yang dimiliki. Sebagai contoh, bila jumlah iuran pensiun
adalah sebesar Rp 100.000.000,- dan hasil pengembangan berjumlah Rp
75.000.000,-, maka dengan jumlah Rp 175.000.000,- ini yang akan dipakai untuk
membeli anuitas pensiun bulanan ke perusahaan asuransi jiwa.
Kelebihannya :
1) pendanaan atau iuran dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan/diperkirakan
2) karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiaptahunnya
3) lebih mudah untuk diadministrasi.
Kekurangan :
1) penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan
2) karyawan menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi
3) tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan.

2. Program Pensiun Manfaat Pasti


Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang memberikan
formula tertentu atas manfaat yang akan diterima peserta saat mencapai usia pensiun.
Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang akan
diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan terlebih dahulu.
Penetapan ini didasarkan pada formula tertentu yang ditetapkan pada peraturan dana
pensiun. Dalam program ini, jangka waktu pada saat seorang karyawan mulai bekerja
sampai dimulainya program pensiun menjadi masa kerja yang diakui.Pengakuan masa
kerja yang lalu dari karyawan oleh pemberi kerja ini dihitung berdasarkan rumus
aktuaria tertentu dan menjadi kewajiban dari pemberi kerja (past service liability).

Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun manfaat pasti akan lebih
menarik sebab manfaat pensuin yang diterimanya akan mendekati jumlah penerimaan
(gaji) terakhir yang ia peroleh.
Perhitungan menggunakan rumus bulanan bagi PPMP adalah sebagai berikut:

MP = Fpe x MK x PDP

Keterangan MP
:
Fpe
:
MK
:
PDP :
Manfaat pensiun dihitung

Manfaat Pensiun
Faktor Penghargaan Dalam Persentase (%)
Masa Kerja
Penghasilan Dasar Pensiun Bulan Terakhir/Rata-Rata
dengan menggunakan rumus bulanan besar faktor

penghargaan perbulan masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat
pensiun tidak boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.
Contoh soal:
Tuan Andi memiliki masa kerja aktif 30 tahun, dengan faktor 2.5% dan penghasilan
dasar pensiun pada bulan terakhir sebesar Rp 3.000.000,-, maka pensiun per bulan
yang akan diterima adalah
MP = Fpe x MK x PDP
MP = 2.5% x 30 x Rp 3.000.000 = Rp 2.250.000,Keuntungan:
a. lebih menekankan pada hasil akhir
b. manfaat pensiun ditentukan terlebih dahului, mengingat manfaat dikaitkan
dengan gaji karyawan
c. dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program
pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan
d. karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada
saat mencapai usia pensiun.
Kerugian:
a. perusahaan menanggung resiko ataskekurangan dana apabila hasil investasi tidak
mencukupi
b. relatif lebih sulit untuk diadministrasikan.

3. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan


Program pensiun berdasarkan keuntungan adalah program pensiun iuran pasti,
dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan
dengan keutungan pemberi kerja.
Formula umum yang digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang dibayarkan
adalah Program Pensiun Pembagian Keuntungan yaitu program pensiun yang sumber
pembiayaannya atau iurannya berasal dari persentase tertentu dari keuntungan yang
diperoleh perusahaan sebelum pajak.Iuran berubah-ubah setiap tahun tergantung laba.
G. Kelemahan dan Keunggulan Dana Pensiun
1. Kelemahan Dana Pensiun
a. Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal mendasar untuk menjamin
terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak penyelenggara program pensiun
b. Pengelolaan yayasan dana pensiun masih banyak yang kurang professional
c. Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian tujuan
d.
e.
f.
g.

program pensiun
Banyak investasi yang dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif
Arahan administrasi keuangan kurang dipersiapkan dengan baik
Investasi gedung kantor yang berlebihan/ mewah
Beberapa manajemen yang statis dan kurang peduli terhadap perbaikan manfaat

pensiun
h. Keuntungan lembaga yang besar tidak diimbangi dengan perbaikan manfaat
pensiun yang sepadan.
i. Beberapa program pensiun masih membedakan jumlah manfaat pensiun untuk
kalangan tertentu.
2. Keunggulan Dana Pensiun
a. Sesuai Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari
pajak penghasilan. Dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat
pensiun sekurang-kurangnya 15% lebih tinggi dari manfaat program yang lain.

b. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan


kepada peserta atau ahli warisnya secara prorate menurut jumlah iuran dan masa
kepesertaannya.
c. Biaya-biaya tetap relatif rendah
d. Dana pensiun mempunyai prospek menjadi suatu lembaga keuangan dengan
likuiditas dan solvabilitas yang tinggi
e. Untuk mengurangi resiko kematian/ kecelakaan peserta, maka sebagian atau
seluruh peserta dapat dipertanggungkan dengan asuransi jiwa/ kecelakaan kepada
perusahaan asuransi dengan premi asuransi relatif rendah
f. Dana pensiun mempunyai tiga fungsi yaitu asuransi, tabungan, dan pensiun.

I.

PT TASPEN (Tabungan dan Asuransi Pensiun)

A. Visi dan Misi Taspen


Visi Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya yang
terpercaya.
Makna Visi
1. Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya: Ruang
lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua
(termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun (termasuk Uang Duka Wafat), program
kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya.
2. Terpercaya; Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya dengan kinerja
yang bersih dan sehat.
3. Bersih: Taspen beroperasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance)

4. Sehat: Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang keuangan


maupun non keuangan.

Misi Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan
stakeholder lainnya secara Profesional dan Akuntabel berlandaskan Integritas dan
Etika yang tinggi.
Makna Misi
1. Manfaat dan pelayanan yang semakin baik:Untuk memenuhi harapan peserta yang
semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan secara
optimal.
2. Profesional: Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan
5 Tepat (tepat orang, waktu, jumlah, tempat dan administrasi) didukung dengan
SDM yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.
3. Akuntabel: Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Integritas: Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah, jujur dan
melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.
5. Etika: Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, rendah hati, santun,
sabar dan manusiawi.
B. Sejarah Taspen Kantor Cabang Yogyakarta
Taspen KC Yogyakarta dibuka pada tanggal 27 September 1988 yaitu dengan
adanya penugasan dari pemerintah kepada PT Taspen (Persero) untuk menyelenggarakan
pembayaran pensiun di Wilayah Jawa dan Madura berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan RI No.812/KMK.03/1988 tanggal 23 Agustus 1988 dan Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor : 842-1-755. Namun demikian Taspen Yogyakarta sesungguhnya


mulai beroperasi sejak bulan Juni 1988 dengan menempati gedung kontrak selama 3
tahun .
Taspen KC Yogyakarta menempati gedung sendiri tanggal 12 Oktober
1991.Peresmian oleh Gubernur Provinsi D.I. Yogyakarta KGPAA Paku Alam VIII
disaksikan oleh Direksi Taspen pada waktu itu. Akan tetapi, pada tanggal 27 Mei 2006
pada saat Yogyakarta dilanda gempa hebat gedung Kantor Taspen KC Yogyakarta tidak
luput mengalami kerusakan berat. Selanjutnya guna memberikan Pelayanan kepada
Peserta, selama proses renovasi, kegiatan operasional menempati Ruang Bedeng yang
berada di halaman belakang Kantor Taspen Yogyakarta. Peresmian dan penempatan
gedung setelah renovasi dilakukan 30 Januari 2008 oleh Gubernur Provinsi D.I.
Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X disaksikan Direksi Taspen dan dihadiri
Walikotamadya Yogyakarta Heri Zudianto, Akt.

C. Produk-Produk Taspen
1. Tabungan Hari Tua (THT)
a.

Pengertian
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981, Taspen
mengelola program THT yang merupakan program asuransi terdiri dari asuransi
dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan asuransi
kematian.
Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan
kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya apabila
peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.

Asuransi Kematian adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan


bagi peserta apabila isteri/suami/anak meninggal dunia atau bagi ahli warisnya
apabila peserta meninggal dunia.Asuransi Kematian anak diberikan apabila
belum berusia 21 tahun atau 25 tahun yang masih sekolah dan belum
menikah.Asuransi Kematian merupakan manfaat tambahan yang diberikan
tanpa dipungut iuran.Kepesertaan program THT dimulai sejak yang
bersangkutan diangkat sebagai pegawai/pejabat negara sampai dengan
pegawai/pejabat negara tersebut berhenti.
b.

Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya
dengan memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai usia pensiun atau
bagi ahli warisnya(suami/isteri/anak/orang tua) pada waktu peserta meninggal
dunia sebelum usia pensiun.

c.

d.

Peserta

PNS (tidak termasuk PNS di lingkungan Departemen Hankam)

Pejabat negara

Pegawai BUMN / BUMD yang terdaftar

Masa Kepesertaan

Sejak diangkat sebagai calon pegawai/pegawai tetap/pejabat negara.

Bagi PNS yang diangkat sebelum 1 Juli 1961 dihitung sejak 1 Juli 1961.

Bagi PNS daerah Propinsi Irian Jaya yang diangkat sebelum 1 Januari 1971,
dihitung sejak Januari 1971.

Bagi Eks PNS Propinsi Timor Timur yang diangkat sebelum 1 April 1979,
dihitung sejak April 1979.

Bagi pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan perjanjian kerja sama


masing-masing.

e.

Kewajiban Peserta

Membayar iuran 3,25% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan


keluarga) setiap bulan berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.

Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya.

Melaporkan perubahan data penghasilan kenaikan pangkat/golongan dan


perubahan gaji pokok.

f.

Pengurusan Hak
Untuk memperoleh hak THT dan pensiun pertama, diperlukan persyaratan
sebagai berikut:
1) Mengisi formulir SP4A (asli), difotokopi 1 lembar.
2) Asli petikan SK Pensiun dengan pas foto dan 1 lembar fotokopinya.
3) Asli tembusan SK Pensiun dengan pas foto untuk PT Taspen (Persero).
4) Asli SKPP yang diterbitkan untuk unit kerja yang disahkan oleh KPPN atau
Pemda berikut lembar kedua dan 1 lembar fotokopinya.
5) Fotokopi SK pengangkatan pertama/Capeg/Karpeg/Kartu Peserta Taspen
sebanyak 1 lembar.
6) Pas foto pemohon 4 3 cm sebanyak 3 lembar.

7) Pas foto istri/suami pemohon 34 cm sebanyak 2 lembar.


8) Fotokopi KTP pemohon yang masih berlaku sebanyak 2 lembar.
9) Fotokopi buku rekening bank/giro pos sebanyak 2 lembar (khusus yang
menghendaki haknya dibayar melalui bank/giro pos).
10) Asli surat keterangan sekolah/kuliah bagi anak tertanggung yang masih
sekolah/kuliah dan belum bekerja yang telah berusia 21 hingga 25 tahun.
11) Mengisi formulir SP3R (asli) difotokopi sebanyak 1 lembar (khusus
pembayaran melalui bank/giro pos).
2. Program Pensiun
a. Pengertian
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap
bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria tertentu,
antara lain:
1) Penerima Pensiun Pejabat Negara.
2) Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan.
3) Penerima Tunjangan Veteran.
4) Penerima Pensiun Anggota TNI/POLRI yang pensiun sebelum April 1989.

b. Tujuan
Untuk memberikan jaminan hari tua bagi pegawai negeri/peserta Taspen pada
saat mencapai usia pensiun dan penghargaan atas jasa-jasa pegawai

negeri/peserta setelah yang bersangkutan memberikan pengabdian kepada


Negara.
c. Peserta

Pegawai negeri sipil pusat dan daerah otonom.

Pejabat negara.

Anggota ABRI yang dinas dan pensiun sebelum 1 April 1989

Anggota veteran dan PKRI/KNIP

Pegawai KAI

d. Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun)

Diri pensiun yang bersangkutan.

Janda/duda pensiunan.

Yatim-piatu pensiunan.

Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/
anak).

e. Kewajiban Peserta
Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan
keluarga) berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977 dan memberi keterangan data
diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data peserta dan
keluarganya.
f. Hak Peserta

1) Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan


Pensiun sendiri yang diberikan ketika PNS/pejabat negara berhenti
dengan hak pensiun dan pembayarannya bersamaan dengan pemberian hak
THT. Sedangkan pensiun bulanan adalah pensiun yang dibayarkan pada
setiap bulan melalui kantor bayar pensiun yang ditunjuk.
2) Pensiun Terusan
Merupakan pensiun almarhum/almarhumah yang meninggal dunia
diteruskan kepada isteri/suami/anak sebesar pensiun yang diterima
almarhum/almarhumah semasa hidup, dalam jangka waktu tertentu.

Untuk pensiun PNS/ Pejabat Negara/ Tunjangan Veteran 4 bulan


berturut-turut.

Untuk pensiun Duta Besar 2 bulan berturut-turut.

Untuk pensiun ABRI 6 bulan berturut-turut. Bila ada bintang jasa


(gerilya, sewindu dan kartika ekapaksi) selama 12 bulan berturut-turut.

3) Uang Duka Wafat (UDW)


Diberikan kepada isteri/ suami/anak/ahli waris yang ditunjuk karena
pensiunan meninggal dunia sebanyak tiga kali penghasilan terakhir.
4) Pensiun bagi Janda/Duda/ Anak
Pensiun yang diberikan kepada janda/duda/anak karena pensiunan
meninggal dunia.
5) Uang Kekurangan Pensiun (UKP)

Kekurangan pensiun yang belum dibayarkan kepada penerima pensiun


akibat penyesuaian pensiun pokok, penyesuaian table, adanya pangkat
pengabdian karena penerbitan SK terlambat, dsb.
6) Pensiun Lanjutan
Uang pensiun lanjutan akibat perpindahan kantor bayar antar Kantor
Cabang PT Taspen (Persero).
g. Prosedur Pengurusan Hak
Berkas permohonan hak diajukan secara langsung oleh yang bersangkutan
atau secara tidak langsung melalui jasa pos/ekspedisi ke kantor cabang
utama/kantor cabang PT Taspen (Persero) di wilayah masing-masing.
h. Syarat Pengurusan Hak
1) Pensiun pertama PNS dan Pejabat Negara
Syarat pengurusan pensiun pertama satu paket dengan syarat
pengurusan hak Tabungan Hari Tua.
2) Tunjangan pertama Veteran
Mengisi formulir SP4 A dengan lampiran :

Asli dan 2 lembar fotocopy SK tunjangan veteran.

Asli dan 1 lembar fotocopy surat pengesahan tanda bukti diri (SPTB)
yang disahkan serendah-rendahnya Lurah/Kepala Desa .

Asli dan 2 lembar fotocopy SK pemberian gelar kehormatan sebagai


veteran yang disahkan Kepala Kaminvet/Kababinminvetcaddam.

Pasfoto 3X4 cm 2 lembar.

Pas foto suami/isteri 3X4 cm 2 lembar.

Fotocopy KTP 1 lembar/keterangan domisili.

Asli dan 2 lembar fotocopy kartu keluarga.

Asli surat keterangan tidak mampu (formulir H3) disahkan serendahrendahnya lurah/kepala desa + 1 lembar foto copy.

Fotocopy rekening bank/giro pos 2 lembar (khusus pembayaran melalui


bank/giro pos).

Pensiun pertama janda /duda/anak.

Mengisi formulir SP4 B dengan lampiran :

Pas foto pemohon 34 cm sebanyak 2 lembar.

Fotocopy KTP yang berlaku sebanyak 2 lembar.

Fotocopy rekening bank/giro pos 2 lembar (khusus pembayaran melalui


bank/giro pos)

Fotocopy KARIP/Struk pensiun terakhir 2 lembar.

Asli petikan SK pensiun berpas foto dan 2 lembar fotocopy.

Asli tembusan SK pensiun berpas foto untuk PT Taspen (Persero).

Khusus yang SK pensiunnya otomatis melampirkan surat nikah/surat


kematian asli dan 2 lembar fotocopy legalisir Lurah/Kepala Desa.

Asli dan lembar kedua + 1 lembar fotocopy SKPP dari KPKN/ Biro
keuangan pemda (khusus yang meninggal aktif).

Asli dan lembar kedua + 1 lembar fotocopy surat keterangan janda/duda


yang disahkan lurah/Kepala desa.

Asli dan 1 lembar fotocopy SPTB yang disahkan lurah/kepala desa.

Asli dan 1 lembar fotocopy surat keterangan sekolah/kuliah (khusus


bagi anak berusia 21-25 tahun).

Salinan fotocopy surat perwalian bagi pemohon wali anak, yang


disahkan

serendah-rendahnya

lurah/kepala

desa,

dan

perwalian/pengampunan dari pengadilan negeri apabila pemohon belum


dewasa kurang dari 18 tahun.

Asli surat permohonan pembayaran pensiun melalui bank (SP3R) dan 1


lembar fotocopy.

Fotocopy karip/strook gaji 2 lembar.

i. Pengurusan Uang Kekurangan Pensiun


Mengisi formulir UKP dengan lampiran :

Surat pengesahan tanda bukti diri disahkan Lurah/Kepala Desa + 1 lembar


fotocopy.

Fotocopy SK penyesuaian.

Fotocopy surat nikah, akte kelahiran dan atau surat keterangan sekolah
dalam hal pembayaran UKP dikarenakan penambahan keluarga.

Fotocopy Karip/strook gaji 2 lembar.

Catatan :

Mutasi penambahan keluarga sejak pensiunan melaporkan (tidak


berlaku surut/rapel).

Masing-masing persyaratan dibuat rangkap 2.

j. Pengurusan Pensiun Lanjutan


1) Mengisi formulir SP3L dengan lampiran :

SKPP dari kantor cabang lama.

SPTB yang disahkan Lurah/Kades tempat baru.

Asli dan fotocopy SK pensiun.

Pasfoto 34 cm, 2 lembar.

Surat keterangan janda/duda bagi yang berstatus janda/duda disahkan


Lurah/Kades setempat.

Fotocopy karip/strook gaji (2 lembar).

Pengurusan pensiun tiga bulan berturut-turut diambil

2) Mengisi formulir SP3 disahkan lurah/kades dengan lampiran :

Surat pengesahan tanda bukti diri (SPTB).

Surat keterangan janda/duda bagi pemohon berstatus janda/duda


disahkan Lurah/Kades.

Fotocopy kartu identitas pensiun dan struk pembayaran terakhir.

Fotocopy daftar mutasi II/III dari kantor bayar.


Catatan :

Masing-masing persyaratan dibuat rangkap 2.

II.

PT JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

A. Sejarah
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan
kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada
masyarakat.Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti
halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial
berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan
masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai


dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri
Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk
usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan
Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan
Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja.
Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum,


bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu
tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33
tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang
mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti
program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah
penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK).Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT
Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program
Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi
tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus
penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya
penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan
dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi:
"Negara

mengembangkan

sistem

jaminan

sosial

bagi

seluruh

rakyat

dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada
pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun
produktivitas kerja.

Kiprah Perusahaan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja
di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan
perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT
Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek tetap dipercaya
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK,
JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, Jamsostek pun terus
meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai
program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya.

Kini dengan system penyelenggaraan yang semakin maju, program Jamsostek tidak
hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi juga
memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.

B. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya,


bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

Misi
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi
perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi:

Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan

keluarga
Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada

tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas


Negara: Berperan serta dalam pembangunan

C. Filosofi Jamsostek
JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko
sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai
perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila
meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan
bukan dari belas kasihan orang lain. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal,
pelaksanaan program JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang
muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan
tinggi membantu yang berpenghasilan rendah.
D. Motto Perusahaan
Untuk Hidup Lebih Berkualita

E. Nilai-Nilai Perusahaan

Iman
: Taqwa, berfikir positif, tanggung jawab, pelayanan tulus ikhlas.
Profesional :Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap positif terhadap

perubahan dan pembaharuan


Teladan
: Berpandangan jauh kedepan, penghargaan dan pembimbingan (reward

& encouragement), pemberdayaan


Integritas : Berani, komitmen, keterbukaan
Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain.

F. Program Dana Pensiun Karyawan Jamsostek (DPJK)


1. Pengertian Dana Pensiun Karyawan Jamsostek (DPKJ)
Dana Pensiun Karyawan Jamsostek (DPKJ) adalah badan hukum yang mengelola
dan menjalankan penyelengaraan suatu program yang menjanjikan pembayaran
manfaat pensiun bagi Karyawan PT. Jamsostek (Persero) yang telah menjadi
Peserta. Tujuan dari Dana Pensiun Karyawan Jamsostek adalah untuk
memberikan proteksi hari tua bagi pesertanya berupa kesinambungan (sebagian)
penghasilan, apabila mengalami suatu risiko diputuskan hubungan kerjanya
karena usia pensiun, mengundurkan diri, diberhentikan, meninggal dunia, cacat
total tetap. Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program yang menjanjikan
pembayaran manfaat secara pasti dengan menetapkan rumus manfaat dalam
Peraturan Dana Pensiun, sementara iurannya tidak pasti. Sedangkan Program
Pensiun Iuran Pasti adalah program yang menetapkan iurannya secara pasti
dengan Manfaat yang tidak pasti dimana besarnya jumlah manfaat pensiun
tergantung pada akumulasi iuran berikut hasil pengembangannya.
2. Susunan Organisasi Dana Pensiun Karyawan Jamsostek (DPKJ):
a. Pendiri: PT Jamsostek (Persero) yang diwakili oleh Direktur Utama.
b. Dewan Pengawas terdiri atas: Wakil Pendiri dan Wakil Peserta.
c. Pengurus: Diangkat dan diberhentikan oleh pendiri dengan syarat
mempunyai pengalaman personalia dan keuangan, lulus ujian sertifikasi
pengurus dana pensiun.
3. Peserta Dana Pensiun Karyawan Jamsostek
Setiap Karyawan PT. Jamsostek (Persero) yang telah diangkat sebagai Karyawan
Tetap berhak menjadi peserta. Untuk menjadi peserta wajib mendaftarkan diri
dan menyatakan kesediaan dipotong gajinya guna membayar iuran. Sedangkan

bagi karyawan yang masih berstatus Calon Karyawan atau Karyawan


Outsourcing tidak berhak menjadi peserta. Kepesertaan dalam program pensiun
di DPKJ bersifat sukarela, artinya Karyawan yang telah memenuhi syarat
kepesertaan atau telah menjadi Karyawan Tetap, boleh mendaftarkan atau tidak
mendaftarkan diri untuk menjadi Peserta.

Cara menjadi peserta DPKJ:


a. Mengisi formulir isian Pendaftaran Kepesertaan yang diterbitkan oleh
Dana Pensiun.
b. Menyatakan kesediaannya untuk dipotong gajinya guna membayar iuran.
c. Menyampaikan dokumen-dokumen dalam bentuk Foto Copy berupa :
1) Petikan SK Direksi tentang Calon Karyawan dan Karyawan Tetap
2) Akta Lahir/Surat Kenal Kelahiran
3) Akta Nikah/Surat Keterangan Nikah (Bagi yang telah menikah)
4) Penunjukan Pihak Yang Ditunjuk dan berhak atas manfaat pensiun
(bagi yang belum menikah)
5) Akta Kelahiran/Surat Kenal Kelahiran Anak-anak (bagi yang sudah
mempunyai Anak)
6) Pas Foto Berwarna ukuran 2x3 dan 3x4, masing-masing satu
lembar.
7) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
BAB III
PENUTUP

Dana pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai

dengan perjanjian yang telah ditetapkan.


Tujuan penyelenggaraan dana pensiun bagi pemberi kerja adalah: Kewajiban Moral,
Loyalitas, Kompetisi Pasar Tenaga Kerja

Tujuan penyelenggaraan dana pensiun bagi karyawan adalah rasa aman di masa yang

akan datang dan kompensasi yang lebih baik


Fungsi program pensiun adalah sebagai asuransi, tabungan, dan pensiun.
Jenis kelembagaan dana pensiun ada dua, yaitu: Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK),

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).


Menurut UU No. 11 tahun 1992, program pensiun ada 3 jenis yaitu : Program Pensiun
Iuran Pasti, Program Pensiun Manfaat Pasti, Program Pensiun Berdasarkan

Keuntungan.
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria tertentu, antara lain:
Penerima Pensiun Pejabat Negara, Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan,
Penerima Tunjangan Veteran, Penerima Pensiun Anggota TNI/POLRI yang pensiun

sebelum April 1989.


Dana Pensiun Karyawan Jamsostek (DPKJ) adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan penyelengaraan suatu program yang menjanjikan pembayaran manfaat
pensiun bagi Karyawan PT. Jamsostek (Persero) yang telah menjadi Peserta.

DAFTAR PUSTAKA

http://giancitra.blogspot.com/2011/05/dana-pensiun.html (Online pada Senin, 2 Desember


2013 Pukul 08.00 WIB)
http://www.scribd.com/doc/54695064/Makalah-Dana-Pensiun
Desember 2013 Pukul 08.00 WIB)

(Online

pada

Senin,

http://catatan-hariankoe.blogspot.com/2012/02/pengertian-dana-pensiun.html (Online pada Senin,


2 Desember 2013 Pukul 08.00 WIB)
http://www.dpk-jamsostek.co.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=34&Itemid=92

(Online

pada

Senin,

Senin,

Desember 2013 Pukul 08.00 WIB)


http://www.dpk-jamsostek.co.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=35&Itemid=93
Desember 2013 Pukul 08.00 WIB)

(Online

pada

Anda mungkin juga menyukai