Anda di halaman 1dari 25

PARADE 25 Februari 2015

PARADE
BEDAH THORAKS
KARDIOVASKULAR
Bagian Ilmu Bedah
Sub Divisi Bedah Thorax dan Vascular
Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar, Indonesia

Palem Atas

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
JK
RM
MRS

: Meri Tangkudung
: 45 Tahun
: Perempuan
: 70 13 50
: 14/02/2015

Anamnesis
KU
: Lemas
AT
: Lemas di alami sejak sebulan sebelum
masuk rumah sakit dan di alami secara
perlahan-lahan. Mual dan muntah di alami
sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit,
muntah 2-3 kali sehari berisi makanan dan
minuman, sesak disangkal. Pasien memiliki
riwyat pernah dirawat dengan diagnosa
CKD. Riw. HT di sangkal, Riw. DM di sangkal,
Riw. Batu ginjal sejak satu tahun yang lalu.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :

Sakit sedang/ Gizi baik/ Sadar penuh


Status Vitalis :

TD
N
P
S

: 120/70 mmHg
: 86x/menit
: 20 x/mnt
: 36,8C

Pemeriksaan Fisis
Status Lokalis
Regio kepala : Conjungtiva anemis (+), ikterus (-), sianosis

(-).
Regio leher : MT (-), NT (-), DVS R+2 cmH2O, pembesaran
KGB (-)
Thorax
I : Pergerakan simetris kanan dan kiri, warna kulit sama
dengan sekitar,
P : Nyeri tekan tidak ada, vokal fremitus sama kanan dan
kiri
P : Sonor kiri = kanan
A : Suara nafas kanan dan kiri sama, Rh -/+ ; wh -/-, BJ I/II
murni,reguler

Pemeriksaan fisis
Abdomen :

I : Convex, ikut gerak napas, warna kulit sama dengan


sekitar
A : Peristaltik (+) kesan normal
P : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak teraba,
Pembesaran hepar, lien, dan ginjal tidak ada.
P : Tympani
Ekstremitas :

Akral hangat, edema -/-

Laboratorium
(17/02/2015)
Pemeriksaan

Hasil

WBC

8,6 x 10L

RBC

2,95 x 10L

Hb

8,7 g/dL

HCT

25,6 %

PLT

274 x 10L

Laboratorium
(17/02/2015)
Pemeriksaan

Hasil

Natrium

121

Kalium

3,6

Klorida

93

Diagnosis
End Stage Renal Disease

Rencana tindakan

: AV Shunt

OPERASI AV
SHUNT
(BRECIA-CIMINO)

CIMINO/AKSES HD

CIMINO adalah Suatu tindakan pembedahan dengan cara


menghubungkan arteri radialis dengan vena cephalica
sehingga terjadi fistula arteriovena sebagai akses
dialisis.

Hemodialisis adalah suatu tindakan untuk membersihkan


racun dalam tubuh. Tindakan ini dilakukan sebagai
terapi pengganti ginjal, karena ginjal tidak mampu lagi
membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.

Ruang lingkup

Operasi A-V shunt dilakukan secara side to

side anastomosis atau side to end


anastomosis atau end to end anastomosis
antara arteri radialis dan vena cephalica
pada lengan non dominan terlebih dahulu.
Operasi dilakukan pada lokasi paling distal
sehingga memungkinkan dilakukan
operasi lebih proksimal jika gagal.
Dapat dilakukan pada ekstremitas bawah
jika operasi gagal atau tidak dapat
dilakukan pada ekstremitas atas.

JENIS ANASTOMOSIS :

Persyaratan :
Pada pembuluh darah arteri :
Perbedaan tekanan antara kedua lengan < 20

mmHg
Cabang arteri daerah palmar pasien dalam
kondisi baik dengan melakukan tes Allen.
Diameter lumen pembuluh arteri 2.0 mm pada
lokasi dimana akan dilakukan anastomosis
Pada pembuluh darah vena :
Diameter lumen pembuluh vena 2.0 mm pada

lokasi dimana akan dilakukan anastomosis.


Tidak ada obstruksi atau stenosis
Kanulasi dilakukan pada segmen yang lurus

Indikasi Operasi :
Pasien dengan End Stage Renal Disease (ESRD)

yang memerlukan akses vaskular untuk dialisis


berulang dan jangka panjang
Kontra Indikasi operasi :
1. Lokasi pada vena yang telah dilakukan

penusukan untuk akses cairan intravena, vena


seksi atau trauma.
2. Pada vena yang telah mengalami kalsifikasi
atau terdapat atheroma.
3. Tes Allen menunjukkan aliran pembuluh arteri
yang abnormal.

Tehnik operasi

Dilakukan desinfeksi lapangan operasi dengan larutan

antiseptik, lalu dipersempit dengan linen steril.


Penderita dilakukan anestesi lokal dengan lignocaine 1%
(lidocain) yang dapat ditambahkan epinefrin untuk
mengurangi perdarahan. Dapat pula dilakukan anestesi
blok yang mana memberikan keuntungan dengan ikut
dihambatnya sistem saraf simpatis sehingga
menghambat vasospasme.
Pada pergelangan tangan dilakukan insisi bentuk S atau
longitudinal atau tranversal, lalu diperdalam dan
perdarahan yang terjadi dirawat.
Flap kulit sebelah lateral diangkat sehingga vena
cephalica terlihat lalu disisihkan sejauh kurang lebih 3 cm
untuk menghindari trauma pada cabang saraf radialis.
Arteri radialis dapat dicapai tepat sebelah lateral dari
muskulus flexor carpi radialis dengan cara membuka
fascia dalam lengan bawah secara tranversal tepat diatas
denyut nadi.

Tehnik operasi
Kemudian arteri radialis tersebut disisihkan sejauh 2 cm

dengan melakukan ligasi cabang-cabang arteri kecilnya.


Anastomosis dapat dilakukan secara end to end atau
end to side atau side to side.
Pada tehnik end to side, dengan benang yang diletakkan
tepat dibawah arteri radialis yang disisihkan kemudian
arteri tersebut diklem menggunakan klem vaskular.
Menggunakan mata pisau no 11, dilakukan insisi arteri
radialis sejajar sumbu sesuai dengan diameter vena
cephalica yang telah dipotong.
Kemudian dilakukan penjahitan anastomosis
menggunakan benang monofilamen 6-0 atau 7-0.
Pedarahan yang masih ada dirawat dan kemudian luka
pembedahan ditutup dengan langsung menjahit kulit.
Kemudian dilakukan pembebatan sepanjang lengan
bawah.

Komplikasi Operasi
Komplikasi pasca pembedahan ialah terjadi
stenosis, trombosis, infeksi, aneurysma,
sindrom steal arteri, gagal jantung
kongestif.

Mortalitas
Angka kematian setelah tindakan A-V shunt

0%. Kematian umumnya dikarenakan


penyakit penyebabnya yaitu end stage renal
disease

Perawatan Pasca Bedah


Pasca bedah penderita dapat dipulangkan.

Dilakukan pembebatan pada daerah yang di


operasi.
Daerah yang dilakukan A-V shunt tidak
diperkenankan untuk IV line, ditekan atau
diukur tekanan darahnya.
Jahitan diangkat setelah hari ke 7

Follow up
Hari ke 7, ke 14 tentang adanya aliran

( thrill )
Yang dievaluasi :
klinis
adanya getaran seirama denyut jantung pada daerah

yang dilakukan A-V shunt

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai