Anda di halaman 1dari 5

SULAWESI

Sulawesi Lengan Selatan I


Lengan selatan dibubungkan dengan bagian tengah garis timur laut sampai barat
daya dari palopo sampai teluk mandar. Secara geologis, bagian barat daya dari bagian
tengah lebig tepat di masukan di lengan selatan. Oleh karena itu dari palopo sampai
muara sungai karama pada pantai barat bagian tengah pada satu sisi dan depresi tempe
pada sisi lainya merupakan daerah yang terletak antara garis tenggara sampai barat laut.
Depresi tempe membentanng sepanjang garis tenggara sampai barat laut dari muara
sungai cenrana melalui Danau Tempe sampai muara Sungai Sadang. Bagian utara lengan
selatan ini merupakan daerah yang paling banyak gunungnya di Sulawesi.
Tanjung antara Majene dan Mamuju menunjukan adanya pegunungan dari arah
selatan ke utara, terbentuk dari lapisan tersier dan terdapat sebuah penutup dari rangkaian
pulau karang dekat Majene. Hal tersebut di tandai oleh batuan leucit dan lebih ketimur
lagi batuan granit massif dari pegunungan quarles. Bagian timur pegunungan quarles
terdapat pegunungan Kalando dengan ketinggian 2963, Sebagian besar gunung tersebut
tersusun dari batuan bolkanis tertier andesitis dan sebagianya terdapat intrusi diorit dan
granodoit. Maassif karua pada sisi selatanya merupakan pusat erupsi dari aliran tuff
dasito-liparitis dan erupsi tersebut mengisi lembah-lembah dalam yang tertampung
sebagai canyon.
Di antara lembah Sadang dan Teluk Bone muncul pegunungan Latimojong setinggi
>3000 m dari arah utara-selatan. Dari arah barat laut - tenggara muncul depresi yang aneh
sehingga memisahkan bagian utara lengan selatan dari sebelah selatanya. Depresi ni
sebelumnya adalah selat, hal tersebut terbukti karena adanya lempung muda dengan
karang di sekeliling Danau Tempe. Di sebelah timur laut terdapat danau Sidenreng dan di
utara Danau Buaya yang keduanya dialiri oleh Sungai Cenrana.
Bagian selatan lengan selatan mempunyai ketinggian lebih rendah daripada bagian
utara lengan selatan. Terdapat dua rangkaian pegunungan di bagian ini yaitu di barat dan
di timur yang terpisah dengan adanya depresi Walanae. Rangkaian sebelah barat
pegununganya ketinggian mencapai >1000 m yaitu Puncak Maros 1377 m, Tonrong
Krambu 1660 m, dan Bulu Laposo 1270 m. Rangkaian sebelah timur pegununganya
hanya Bone dengan ketinggian 800 m. Kedua rangkaian pegunungan tersebut terdapat

Pegunungan Bontolrini 800 m bersatu dengan puncak volkan Tertier Muda Bohong
Lagieng 1973 m. Kompleksnya, pegunungan selatan yang dialiri Sungai Walana ke utara
di dominasi oleh puncak Volkan Lompobatang atau Bontain 2871 m yang masih
mempunyai sisa kawah.
Di luar Pantai Makasar terdapat dangkalan Spermonde dengan sejumlah rangkaian
terumbu karang, di luar pantai Watampone juga terdapat dangkalan lain dengan terumbu
karang. Dangkalan lain tersebut akhrnya turun sampai ke palung Makasar bagian barat
dan bone di timur. Jalur pembagi gunung di bagian barat berlanjut hingga masuk ke
rangkaian terumbu karang Maria Rieregerabergen. Sedangkan rangkaian bone
membentang ke arah selatan kemudian ke timur melalui Selayar sampai tanah Jampea
dan Kalao. Di antara dua jalur yang menyebar itu terdapat Basin Flores hingga
membentuk segitiga. Kedalamanya lebih dari 5000 m, merupakan palung Flores yang
membujur timur sampai barat. Palung tersebut ke arah utara palungnya semakin dangkal
sampai pada puncaknya di lengan selatan Sulawesi. Depresi Walanae merupakan lanjutan
dari Basin Flores yang terpisah oleh lapisan penutup Massif Volkan Lompobatang.

Lengan Selatan II
Bagian sulawesi selatan merupakan daerah yang dibatasi oleh garis enggara-baratlauit
dari muara sungai Karama sampai Palopo. Batas lengan utara dari garis timurlaut-barat
daya dari palopo sampai teluk Mandar. Namun secara geologis bagian barat lengan
sulawesi tengah termasuk Pegunungan Quarles yang lebih dekat hubungnnya dengan
bagian selatan dengan lemngan selatan ( Sutardji, 2006 : 103 ).
Fisiografi lengan selatan berupa pegunungan seperti pegunungan yang ada di antara
Majene yang membujur utara-selatan, antara pegunungan Quarles dengan pegunungan
Latimojong dipisahkan oleh lembah Sadang dan diantara lembah Sadang dan teluk Bone
terdapat Pegunungan Latimojong yang membujur dari utara ke selatan dengan ketinggian
sekitar 3000 mdpl. Pada bagian utara dan selatan lengan ini dipisahkan oleh depresi
dengan arah baratlau-tenggara yang terdapat danau-danau seperti Tempe, Sidenreng, dan
danau Buaya. Pada bagu\ian selatannya lengan ini mempunyai ketinggian yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan bagian utara. Di daerah ini ada dua jalur pegunungan
yaitu di bagian barat dengan ketinggian diatas 1000 mdpl dan bagian timur dengan
ketinggian 800 mdpl yang dipisahkan oleh lembah Sungai Walaneia. Kedua jalur
pegunungan tersebut di sebelah selatan pegunungan Bontorilni, bersatu sebagai hulu
sungai Walaneia yang mengalir ke utara tertutup oleh vulkan besar Lampobatang.
Sedangkan di luar pantai Makasar terdapat dangkalan Spermonde dengan rangkaian
karang, dan di luar pantai Watampone terdapat dangkalan dengan rangkaian karang, laut
dangkal dan sebelah baratnya menurun sampai palung Bone.

Lengan Selatan III


Merupakan sayap yang didominasi oleh keberadaan Gunung Lampobatang
dengan tinggi 2871 meter
Batuan yang dominan adalah batuan andesit
Daerahnya subur
DAS sempit dan sungainya pendek
Terdapat danau tempe
Orogenese di bagian Sulawesi Selatan
Secara garis besar tangan selatan Sulawesi merupakan kelanjutan Zone Palu
(Zone bagian barat Sulawesi Tengah) dan tangan tenggara merupakan kelanjutan dari
tangan Timur Sulawesi (Zone Kolonodale). Secara Stratigrafi antara lengan selatan dan
lengan tenggara banyak memiliki kesamaan, begitu juga antara Zone Palu Lengan Utara
dengan Zone Kolonodale Lengan Timur dilain fihak. Walaupun demikian diantaranya
terdapat perbedaan-perbedaan sebagai contoh bagian ujung selatan (di Selatan D. Tempe)
banyak kesamaannya dengan P. Jawa dan Sumatera sedangkan ujung selatan lengan
tenggara lebih banyak kesamaannya dengan Boton Archipelago dan Group Tukang Besi.

Anda mungkin juga menyukai