Anda di halaman 1dari 1

Kematian ibu merupakan peristiwa kompleks yang disebabkan oleh berbagai

penyebab yang dapat dibedakan atas determinan dekat, antara, dan jauh.3(McCharty J,
Maine DA. Framework for analysis the determinants of maternal Mortality. Studies in
Family Planing. 1992; 23 (1): 23-33.)
Determinan dekat yang berhubungan langsung dengan kematian ibu merupakan
gangguan obstetrik seperti perdarahan, preeklamsi/eklamsi, dan infeks atau penyakit yang
diderita ibu sebelum atau selama kehamilan yang dapat memperburuk kondisi kehamilan
seperti jantung, malaria, tuberkulosis, ginjal, dan acquired immunodeficiency syndrome.
Determinan dekat secara langsung dipengaruhi oleh determinan antara yang berhubungan
dengan faktor kesehatan, seperti status kesehatan ibu, status reproduksi, akses terhadap
pelayanan kesehatan, dan perilaku penggunaan fasilitas kesehatan. Determinan jauh
berhubungan dengan faktor demografi dan sosiokultural. Kesadaran masyarakat yang rendah
tentang kesehatan ibu hamil, pemberdayaan perempuan yang tidak baik, latar belakang
pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik, serta kebijakan
secara tidak langsung diduga ikut berperan dalam meningkatkan kematian ibu.4
(Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Angka kematian ibu melahirkan.
Jakarta: 2011 [diakses tanggal 15 Februari 2013]. Diunduh dalam:http://www.menegpp.
go.id/V2/index.php/datadaninformasi/kesehatan.)
Kondisi AKI Indonesia berdasarkan data dan penelitian tentang kualitas penduduk
Indonesia 2011 tercatat Angka Kematian Ibu masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup,
(Joewono, 2012). Faktor penyebab tingginya AKI tersebut amat beragam, antara lain
kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya
sehingga terlambat membawa ibu, bayi, dan anak balita ke fasilitas kesehatan. Faktor
keterlambatan keluarga dan tenaga kesehatan dalam penanganan pasien, di kenal dengan
Istilah 3 Terlambat dan 4 Terlalu, ini merupakan fenomena yang paling sering terjadi dan
merupakan faktor penyebab kematian ibu.: (1) keterlambatan dalam menentukan untuk
segerah mencari pengobatan / pertolongan karena : (a) tidak mengetahui akan adanya
komplikasi, (b) budaya dan pandangan yang menerima adanya kematian seorang ibu, (c)
status wanita yang dianggap masih rendah, dan (d) hambatan sosio-kultural dalam
pengobatan / pertolongan; (2) keterlambatan dalam mencapai tempat pengobatan /
pertolongan, misalnya karena letak geografis dan buruknya organisasi dan sarana
transportasi; dan (3) keterlambatan dalam mendapat pertolongan karena faktor-faktor personil
dan sarana tidak memadai, personil tidak terlatih dan masalah keuangan. Istilah 4 terlalu yaitu
terlalu muda untuk menikah, terlalu sering hamil, terlalu banyak melahirkan dan terlalu tua
untuk hamil (Depkes, 2004).
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2006 (2008, dalam Depkes RI), AKI
Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002, sedangkan AKB di Indonesia
sebesar 35/1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum
di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, dan infeksi 11%. Penyebab kematian bayi
yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa 66,91% kematian
perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai