Anda di halaman 1dari 34

Ok, untuk konsep dasar proxy sudah paham kan, kita lanjutkan ke cara konfigurasinya :

Langsung saja, ikuti langkah langkah dibawah ini :


Masukkan perintah dibawah ini untuk menginstall paket squid
# apt-get install squid

Untuk mencegah terjadinya kesalah sebaiknya kita di kopi terlebih dahulu filenya
# cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/squid.conf.bak
Kemudian edit file squid.conf,
# vim /etc/squid/squid.conf
Tekan tanda / pada keyboard lalu masukkan kata
http_port 3128
Jika sudah ketemu, ubah menjadi
http_port 3128 transparent
lalu ketika cari baris acl ,untuk mempermudah tekan tanda / pada keyboard lalu masukkan kata
acl CONNECT ( huruf besar kecil harus diperhatikan )
tambahkan script dibawah ini untuk memberi Access Control List (acl) dibawah baris acl
CONNECT
acl bloksitus dstdomain /etc/squid/situs
acl bloktext url_regex -i /etc/squid/text
lalu tambahkan baris dibawah ini pada baris setelah http_access deny all ,untuk mempermudah
tekan / pada keyboard lalu tekan INSERT YOUR (tanpa tanda petik)
http_access deny bloksitus
http_access deny bloktext
setelah itu tambahkan tanda # (tanpa tanda petik) pada script http_access deny all , kira-kira
seperti ini :

#http_access deny all


setelah itu cari kata cache_mem, cache_mgr webmaster, cache_swap_low,cache_swap_high ,
ganti semuanya , kira-kira seperti ini :
cache_mem 64 MB
cache_mrg samsul.arifin41@gmail.com
cache_swap_low 98
cache_swap_high 99
untuk Mempercepat proses restart squid ., cari kata shutdown_lifetime 30 seconds (defaultnya)
ganti menjadi seperti ini : shutdown_lifetime 10 seconds,
setelah semuanya dikonfigurasi , tekan ctrl ; lalu ketik wq untuk keluar dan menyimpan ,seperti
ini :wq (tanpa tanda petik)
lalu masukkan kata / situs web yg nantinya akan diblokir
caranya ketikan :
#vim /etc/squid/situs
( lalu masukkan, masukan situs yang ingin di blok , misalnya http://www.facebook.com ,
www.debian.org jika sudah tekan :wq untuk keluar dan menyimpan)
#vim /etc/squid/text
( lalu masukkan, masukan text/kata yang ingin di blok , misalnya bugil, sex jika sudah tekan :wq
untuk keluar dan menyimpan)
Lalu trestart squid :
#/etc/init.d/squid restart
Sampai disini setting proxy sudah selesai
Untuk setting transparent proxy nya kita masukan perintah iptables
# iptables -t nat -A PREROUTING -s 192.168.1.0/24 -p tcp -dport
80 -j REDIRECT -to-ports 3128
Perlu diingat settingan iptables akan hilang saat PC di restart, oleh karena itu jika perintah
iptables dapat berjalan setelah PC restart maka lakukan langkah ini :
# vim /etc/rc.local

Lalu masukkan script iptables diatas kata exit 0 , seperti ini


# iptables -t nat -A PREROUTING -s 192.168.1.0/24 -p tcp dport
80 -j REDIRECT to-ports 3128
Exit 0
Sampai disini setting transparent proxy sudah selesai,untuk dapat melihat hasilnya silahkan
silahkan lihat access.log (file yang berisi report setiap PC yang melalui jaringan)
# tail f /var/log/squid/access.log
Jika disitu laporan setiap PC client mau mengakses apa, sudah muncul ! maka setting transparent
proxy kita sudah berhasil.
Selamat Mencoba,..

Konfigurasi Transparent Proxy Debian Lenny


1.Install Squid
#apt-get install squid
2.Stop service squid
#/etc/init.d/squid stop
3.Konfigurasi squid
#vim /etc/squid/squid.conf
Cari kata http_port 3128 kemudian kita tambahkan kata transparent sehingga menjadi:
#http_port 3128 transparent
Cari kata acl CONNECT kemudian dibawahnya kita tambahkan
acl url dstdomain "/etc/squid/url"
acl key url_regex -i "/etc/squid/key"
no_cache deny url
no_cache deny key
http_access deny url
http_access deny key
Cari kata INSERT YOUR kemudian dibawahnya kita tambahkan
acl jaringan src ip network/netmask
http_acces allow jarigan
Cari kata http_access deny all (ada 2)kemudian semuanya di tambah tanda # di depannya
Cari cache_mem 8 M ubah 8 M menjadi 1/4 dari ram PC kemudian hiangkan tanda #
Cari cache_dir ufs /var/spool/squid 10000 16 256
Cari cache_swap_low hilangkan tanda # pada hight dan low
Cari cache_log /var/log/squid/cache.log hilangkan tanda #
Cari cache_store /var/log/squid/store.log hilangkan tanda #
Cari ipcache_size hilangkan tanda # pada size, low ,dan high
*Jika ingin ganti nama administrator yang blok access:
TAG: cache_mgr (nama pengeblok)

Simpan konfigurasi

4.Membuat daftar situs yang di blokir


#vim /etc/squid/url
misalkan yang akan diblokir adalah facebook maka ketikkan www.facebook.com setelah selesai
membuat daftar situs-situs yang di blokir sipanlah file.
5.Membuat daftar kata kunci yang di blokir
#vim /etc/squid/key
misalkan kata yang di blokir adalah sex maka ketikkan sex pada daftar an simpan file
6.Membuat directori swap
#squid -z
7.Menjalankan quid
#/etc/init.d/squid. start
8.membuat ip tables
#iptables -t nat -A PREROUTING -s ipnetworkkamu/netmaskkamu -p tcp --dport 80 -j
REDIRECT --to-ports 3128
9.Supaya settingan tersebut tidak hilang saat komputer restart maka simpan konfigurasi pada
rc.local
#vim /etc/rc.local
diatas exit 0 kita tambahkan
iptables -t nat -A PREROUTING -s ipnetworkkamu/netmask -p tcp --dport 80 -j REDIRECT -to-ports 3128

10. Restart squid


#/etc/init.d/squid restart
11.reconfigure squid
#squid -k reconfigure
12.Restart networking

#/etc.init.d/networking restart
Jika ingin melihat aktifitas User/client, gunakan Squidview.
# apt-get install squidview

Telnet merupakan sebuah aplikasi yang berhubungan dengan dunia remote-remote-an di jaringan. Fungsinya sih sama saja
dengan SSH, bahkan sebenarnya lebih jelek dibanding dengan SSH. Karena seluruh data yang berlalu lalang antara kedua belah
pihak yang saling meremote dengan telnet tidak akan di enkripsi, sehingga mudah disadap oleh orang. Jadi saya sarankan bagi
kalian, lebih baik gunakan SSH dibandingkan dengan Telnet. Lho terus buat apa dong saya memposting artikel ini? Yah, sebatas
buat pengetahuan saja gapapa kan. Kali aja butuh juga suatu saat. :D
Yuk langsung saja, berikut adalah cara-cara install telnet server di Debian 6 Squeeze.
1. Masukkan DVD ke 2 dari Debian, kemudian tambahkan ke sources.list dengan perintah ini :
# apt-cdrom add
2. Setelah itu update-lah daftar repositorinya dengan mengeksekusi perintah berikut :
# apt-get update
3. Sekarang baru install telnet servernya. Ketikkan perintah berikut ini :
# apt-get install telnetd
Taraaa! Debian Squeeze kalian pun kini telah berubah menjadi sebuah telnet server. Nah, untuk meremote si Debian Squeeze ini,
cobalah remote dari sisi klien menggunakan perintah telnet ipaddressserver. Misalnya telnet 192.168.1.1. Jika berhasil maka
kalian akan dimintai login username dan passwordnya.
Semoga bermanfaat :)

Instalasi dan Konfigurasi Samba Server di Debian 6


Samba adalah software open source yang menyediakan layanan sharing file dan printer pada suatu
jaringan. Samba biasanya digunakan pada OS berbasis LINUX. Nah, Berikut ini adalah langkahlangkah instalasi dan konfigurasi Samba Server pada OS Debian 6 yaitu distro linux.
1. Pastikan debian 6 yang dijalankan, sudah terpasang cd instalasi debian 6 untuk menginstall
paket samba.
2. Paket yang perlu kita install adalah
samba
samba-client
swat
Dapat ditulis dengan syntax berikut ini.
apt-get install samba samba-client swat

3. Apabila ingin melanjutkan ketikan y.

Permintaan untuk melanjutkan menginstall paket samba


4. Kemudian muncul permintaan workgroup/domain name komputer, isi menurut pengaturan
workgroup/domain name jaringan yang digunakan.

Mengisi Workgroup atau Domain Jaringan yang tersedia


5. Tunggu sampai proses instalasi selesai.

Proses intalasi paket samba

6. Buat folder baru untuk dishare menggunakan samba. Contoh :


mkdir home/itok/sharing

7. Ubah previledge folder tadi menjadi full akses agar dapat diakses oleh user yang akan dibuat.
Berikut ini syntaxnya.
chmod 777 home/itok/sharing

8. Tambahkan user baru dengan syntax berikut. (contoh user : samba)


useradd samba

9. Beri password user tadi untuk akses sharing samba dengan syntax berikut.
smbpasswd -a samba

10. Lihat user yang kita buat dengan syntax.


cat /etc/passwd

11. Lalu ganti kepemilikan direktory tersebut menjadi milik user yang telah dibuat dengan syntax
berikut.
chown samba /home/itok/sharing

12. Edit ke file konfigurasi samba yang ada di direktory berikut.


nano /etc/samba/smb.conf

13. Edit pengaturan seperti berikut ini pada paling bawah file.
[Sharing] ==> nama alias folder
path = /home/itok/sharing ==> lokasi folder yang dishare
valid user = samba ==> user yang dapat mengakses folder share
writable = yes ==> memberikan akses agar user dapat menulis atau mengedit direktory
tersebut
read only = yes ==> user hanya dapat melihat isi direktory tersebut
14. Bila sudah selesai keluar dan simpan file.
15. Restart service samba
/etc/init.d/samba restart

16. Pada komputer client, buka explorer dan pada address bar ketikan \\ip_address_server

Pengisian ip address samba server pada windows explorer Client


17. Akan muncul login untuk connect ke server
18. Isikan username dan password dengan user yang telah dibuat tadi

Login samba dengan username dan password yang telah dibuat dan dikonfigurasi
19. Maka akan terlihat folder yang dishare oleh server

Direktori-direktori yang dishare oleh samba


20. Masuklah ke direktory yang dishare tadi.

Direktori yang telah diberi hak akses pada user tersebut


21. Dan folder ini dapat diakses dengan user tersebut.
Bila ada masalah atau kesalahan dalam langkah-langkah tersebut tanyakan saja kepada saya ...
Selamat mencoba dan semoga sukses ...

Cara menghitung IP Address, Subnet mask dan Net ID


April 18, 2014 Leave a comment

Konsep Subnetting
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi
soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum
CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang
subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di
sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang
mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan
analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08,
dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi
apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan
kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang
masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri.
Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap
gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah
baru seperti di bawah:
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah
pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing
divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja
jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa
ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat
diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST
ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS
(192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network
tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar
di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan
BROADCAST ADDRESS.
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita
membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi
sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui
dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa
dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut
juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK
DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS


A

1-127

255.0.0.0

10.0.0.0-10.255.255.255

128-191

255.255.0.0

172.16.0.0-172.31.255.255

192-223

255.255.255.0

192.168.0.0-192.168.255.255

Perhitungan Subnetting
Setelah memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik
penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary
yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang
subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok
Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet
mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan
subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR

Subnet Mask

Nilai CIDR

255.128.0.0

/9

255.255.240.0

/20

255.192.0.0

/10

255.255.248.0

/21

255.224.0.0

/11

255.255.252.0

/22

255.240.0.0

/12

255.255.254.0

/23

255.248.0.0

/13

255.255.255.0

/24

255.252.0.0

/14

255.255.255.128 /25

255.254.0.0

/15

255.255.255.192 /26

255.255.0.0

/16

255.255.255.224 /27

255.255.128.0 /17

255.255.255.240 /28

255.255.192.0 /18

255.255.255.248 /29

255.255.224.0 /19

255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C


Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah
NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa:
192.168.1.0
berarti
kelas
C
dengan
Subnet
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Mask

/26

berarti

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan
broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2
oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 =
4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari
0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 +
64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai
catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum
subnet berikutnya.

Subnet

192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host
Perta 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
ma
Host
Terak 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
hir
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk
subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan

untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara
diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask

Nilai CIDR

255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B


Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet
mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya
pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama
untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama
persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga,
bukan seperti Class C yang dimainkan di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30
(kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan
maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai CIDR


Subnet Mask

Nilai CIDR

255.255.128.0 /17
255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18
255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19
255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20
255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21
255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22
255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang
menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa:
172.16.0.0
berarti
kelas
B,
dengan
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Subnet

Mask

/18

berarti

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari
0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet

172.16.0.0

172.16.64.0

172.16.128.0

172.16.192.0

Host
Perta 172.16.0.1
ma

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

Host
Terak 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
hir
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask
CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa:
172.16.0.0
berarti
kelas
B,
dengan
Subnet
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1.
2.
3.
4.

Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet


Jumlah Host per Subnet = 27 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
Alamat host dan broadcast yang valid?

Mask

/25

berarti

Subnet

172.16.0.0

172.16.0.128 172.16.1.0

172.16.255.128

Host
Perta 172.16.0.1
ma

172.16.0.129 172.16.1.1

172.16.255.129

Host
Terak 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
hir
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca
pelan-pelan
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet
terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua
subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:
10.0.0.0
berarti
kelas
A,
dengan
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Subnet

Penghitungan:
1.
2.
3.
4.

Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet


Jumlah Host per Subnet = 216 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet

1. 0.0.0
2. 1.0.0

Host Pertama

1. 0.0.1
2. 1.0.1

Host Terakhir

1. 0.255.254
2. 1.255.254

1. 254.0.0
2. 255.0.0

1. 254.0.1
2. 255.0.1

1. 254.255.254
2. 255.255.254

Mask

/16

berarti

Broadcast

1. 0.255.255
2. 1.255.255

1. 254.255.255
2. 255.255.255

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini
pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel
berikutnya
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP
Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah
2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya
dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA
serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x 2

Cara menghubungkan 2 Router dengan Packet Tracer


Kali ini saya akan mencoba untuk men-share ilmu tentang Jaringan Komputer khususnya dalam
masalah Routing. Kita akan mencoba mensimulasi jaringan computer dengan menggunakan 2
buah router. Simulator yang dipakai adalah Packet Tracer 5.3, bagi yang belum punya Tools
Packet Tracer ini, anda dapat mencarinya dengan mudah di Google. Dengan mengetikkan kata
kunci Packet Tracer, anda sudah dapat berbagai situs yang menyediakan link download untuk
mendapatkan simulator ini.

1.Dalam tutorial ini kita membutuhkan :

2 buah computer
2 buah router, dan
1 switch (optional)

Susunlah

perangkat

tersebut

seperti

gambar

dibawah

1. Lalu hubungkanlah perangkat tersebut sesuai dengan kabel yang dibutuhkan :


1. PC to Switch (Cooper-Straight Over)
2. Switch to Router (Cooper-Straight Over)
3. Router to PC (Cooper-Cross Over)

ini:

2. Untuk Router to Router, kita jangan dulu menghubungkannya, karena ada beberapa hal
yang harus kita lakukan, yaitu :
1. Untuk router pertama (Router1), pada tab Physical di sebelah kiri terdapat panel
yang berisi modul dari router, kita pilih yang WIC-2T.
2. Untuk memasang modul tersebut kita harus mematikan routernya terlebih dahulu
dengan cara mengklik pada tombol On/Off, sehingga cahaya hijaunya hilang
3. Drag module WIC-2T, yang berada pada kanan bawah ke slot yang kosong yang
berada disebelah kiri tombol power.
4. Lalu nyalakan kembali tombol powernya seperti langkah ke-2.
5. Lakukan
langkah
diatas
tersebut
pada
Router
satunya
lagi.

3. Setelah 2 router tadi sudah di pasang module WIC-2T, langkah selanjutnya kita
hubungkan 2 Router tersebut dengan menggunakan cable Serial DCE. Harus
diperhatikan pada saat memasangkan kabel Serial DCE nya, bahwa router pertama yang
dipasangkan kabel tersebut nantinya akan memiliki clock rate, karena kedua router
tersebut tidak bisa memiliki clock rate, artinya hanya salah satu router saja yang bisa di
berikan clock rate. Dalam kasus ini yang pertama dipasangkan kabelnya adalah Router
kedua (Router kanan / Router1)

4. Jika semuanya sudah terhubung, seperti gambar diatas, lankah selanjutnya adalah
memberikan IP Address pada 2 PC yang sudah kita siapkan. Caranya adalah Klik pada
perangkatnya >pilih tab Desktop >IP Configuration

5. Lalu masukkan IP Addressnya

6. Untuk router, dalam pemberian IP Addressnya sedikit berbeda, kita akan mencoba
memberikan IP Addressnya pada CLI (Command Line Interface), meskipun ada cara
yang lebih mudahnya. Fasilitas ini berfungsi menginputkan perintah-perintah pada
perangkat, yang belum tentu ada pada aplikasi environmentnya. Tujuannya adalah agar
kita terbiasa dengan konfigurasi yang basisnya manual. Karena dalam fasilitas CLI ini
perintah dan fungsi lebih banyak dari yang IDE-nya (GUI)

7. Bila muncul pertanyaan seperti diatas, ketikkan saja no>Enter

8. Lalu pada line berikutnya ketikkan ena (agar perintah yang kita masukkan bisa diterima
system)
9. Lalu ketikkanlah perintah berikut:

10. Keterangan :
1. conf term (Configuration Terminal)
2. int s0/0/0 (Interface Serial0/0/0)Router Dengan port Serial0/0/0
3. ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 (memberikan IP Address)
4. no shut (Menyalakan Perangkat / Router)
11. Lakukan langkah yang sama pada Router yang satunya, hanya saja dengan IP Address
yang berbeda.

12. Maka hasilnya akan seperti ini :

Artinya adalah kedua Router itu telah terhubung


secara Logik dan Fisik (Kedua Lampu dari Router tersebut menyala).
melanjutkan Tutorialnya, semoga saja dengan adanya part kedua ini pembaca lebih handal dalam
mensimulasikan Jaringan Komputer.
1. Untuk langkah selanjutnya kita akan menghubungkan Router dengan device yang lain
secara logic. Gambar sebelumnya menyatakan bahwa Router tersebut hanya terhubung
dengan Router yang lain. Untuk mengkonfigurasinya lewat IOS CLI (manual
setting)dibawah ini adalah perintahnya :

2. Diatas adalah gambar untuk konfigurasi Fast Ethernet pada Router pertama (Router kiri)
3. Dan dibawah ini adalah gambar untuk konfigurasi Fast Ethernet pada Router kedua
(Router kanan)

4. Setelah selesai mengkonfigurasinya maka hasilnya akan seperti dibawah ini, yaitu semua
device (Router, PC, Switch) sudah terhubung secara fisik maupun logic.

5. Setelah konfigurasi diatas selesai, sekarang kita harus membuat rute agar PC 1 dan PC 2
bisa saling berkomunikasi. Pertama kita harus memberikan clock rate pada router yang
tadi kita sudah pasang kabel Serial DCE pertama kalinya. Dibawah ini adalah
perintahnya:

6. Setelah itu kita akan lakukan konfigurasi Routing pertama pada Router kedua (Router
kanan/ Router1). Dibawah ini adalah perintah untuk menampilkan jalur yang bias pakai
dari Router yang bersangkutan, perintahnya adalah show ip route.

7. Lalu gambar dibawah ini adalah perintah untuk konfigurasi Router (Routing).

Syntax : ip route <ip network tujuan> <Subnet mask> <ip next hope> Dalam kasus
ini : ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.0

8. Lalu cek lah denga perintah show ip route, jika hasilnya bertambah seperti gambar
diatas, maka routing telah berhasil dilakukan.
9. Setelah langkah diatas sudah selesai, langkah terakhir adalah kita akan lakukan testing
pada konfigurasi yang telah kita buat, kita akan lakukan test denga perintah ping.
Pertama pilih tab Desktop lalu pilih menu Command Prompt

10. Lalu ketikkan perintah ping <ip tujuan>, dalam kasus ini ip tujuan adalah ip
computer. Dan lakukan langkah ini pada computer yang lainnya.

11. Jika hasil respon dari perintah ping seperti gambar diatas maka PC 1 dan PC 2 sudah bias
saling berkomunikasi dan terhubung.
Tabel Index
Index
Routing

Definisi
Penetapan lintasan komunikasi antar
sistem jaringan yang harus dilalui
sebuah paket data / pesan IP sehingga
mencapai tujuan

IOS
Sistem Operasi untuk Jaringan
(Internetwork
Komputer yang dikembangkan oleh
Operating
CISCO
System)
CLI
(Command Interface antara pengguna dan
Line Interface)
komputer
dengan
menggunakan

perintah-perintah dalam bentuk teks


yang dapat dimengerti dan dijalankan
oleh Sistem Operasi

Warrior of The Net - Perjalanan Data di Internet

Pada posting kali ini saya akan mengulas film Warrior of The Net. Sebuah film yang
membahas tentang proses perjalanan data dalam jaringan internet.
Perangkat yang terlibat meliputi :

1. TCP Packet
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan
standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu
komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis
hardware. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense
Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling
banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak
(software) di system operasi. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset
pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di
Amerika Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya
dalam bentuk perangkat lunak (software) di system operasi.
2. UDP Packet
Packet yang digunakan untuk mengirimkan pesan pendek yang disebut datagram
antar sesama program dalam jaringan
3. Router
Komputer yang software dan hardwarenya diperuntukkan untuk melakukan
routing dan forwarding. Router menyambungkan dua atau lebih subnet.

4. Ping of Death
Packet yang mengandung lebih dari 65,536 byte, yang merupakan jumlah
maksimum dari ukuran IP packet. Ping semacam ini dapat mengakibatkan crash
pada komputer penerima ping.
5. Router Switch
Suatu alat dalam jaringan yang menghubungkan beberapa segment dalam
network.
Film Warrior of the Net menjelaskan tentang proses perjalanan data di dalam jaringan
internet. Perjalanan data di mulai ketika misalnya kita sedang mengklik sebuah alamat link
(semisal http://www.facebook.com). Pertama-tama data tersebut masih berupa bit-bit yang
kemudian dikemas menjadi paket-paket data. Pada setiap paket data diberikan label yang berisi
informasi penting seperti alamat pengirim, alamat penerima, jenis paket, serta alamat proxy.
Setelah diberikan label yang berisi informasi penting tersebut, paket data tersebut akan masuk ke
dalam jaringan LAN(Local Area Network) dimana di dalam jaringan LAN ini terdapat banyak
sekali paket data yang berlalu-lalang. Paket-paket data tersebut seperti TCP packet, UDP packet,
ICMP ping packet, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi collision atau tabrakan
antar paket. Untuk menghindari terjadinya collision tersebut maka terdapat Router atau penghala.
Router akan membaca alamat pada paket-paket data tersebut dan memindahkan paket-paket
tersebut ke alamat yang dituju. Dalam penanganan oleh Router, tidak menutup kemungkinan ada
paket data yang hilang.
Setelah melewati Router, kemudian paket data akan dipilah kembali oleh Switch. Cara kerja
Switch lebif efisien daripada Router. Fungsi Switch juga sama yaitu memilah paket-paket data
untuk dikirim ke alamat tujuanya. Pada tahap selanjutnya paket data akan masuk ke dalam
Network Interface dan mengantri untuk melewati Proxy. Proxy berfungsi sebagai perantara
untuk mengurangi beban yang ada di jaringan internet. Selain itu Proxy juga berperan dalam
keamanan data. Proxy akan membuka setiap paket data yang masuk dam membaca URL di
dalamnya. Ketika ditemukan URL yang terlarang maka Proxy akan segera menghancurkan paket
data tersebut.
Kemudian untuk paket-paket data yang berhasil lolos dari Proxy akan melanjutkan perjalananya.
Kemudian paket-paket data akan melewati Firewall. Firewall berfungsi untuk mencegah paketpaket data yang tidak diinginkan masuk kedalam jaringan perusahaan serta mencegah bocornya
data atau informasi rahasia dari perusahaan. Setelah berhasil menembus Firewall, paket-paket
data tersebut akan kembali di pilah oleh Router untuk masuk ke dalam Bandwith yang
disediakan. Tidak semua paket data dapat memasuki Bandwith yang di sediakan. Untuk paket
data yang tidak berhasil masuk ke dalam Bandwith maka akan dikirimkan permintaan untuk
pengiriman paket data kembali.
Pada akhirnya paket-paket data tersebut telah sampai pada jaringan Internet. Ketika paket data
sampai di alamat yang dituju, paket data harus memasuki Firewall kembali. Di dalam Firewall
ini paket data yang berbahaya seperti Ping of Death akan dihancurkan. Firewall akan membuka
jalur port. Terdapat beberapa port, misalnya port 80 yang digunakan untuk halaman we, port 25

digunakan untuk email, dan port 21 digunakan untuk FTP(File Transfer Protocol). Paket-paket
data yang tidak sesuai dengan kriteria port yang di tentukan akan segera di hancurkan.
Setelah melalui perjalanan yang panjang paket data akan sampai di web server, paket data akan
dibuka satu demi satu untuk diambil datanya. Kemudian paket data yang telah kosong akan diisi
kembali untuk menyampaikan informasi jawaban kepada si pengirim data. Paket data jawaban
tersebut akan melalui proses yang sama untuk sampai ke komputer si pengirim.

Anda mungkin juga menyukai