Anda di halaman 1dari 1

Aksi unjuk rasa massa Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan di hotel Horiso

n, jalan Jenderal Sudirman, Makassar, sekitar pukul 17.30 wita, rabu (4/3) berla
ngsung ricuh.
Puluhan massa FPI Sulsel yang dipimpin Ketua DPC FPI Makassar Agus Salim dan Pan
glima FPI Makassar Nasrun dan Abdurrahman, mencoba menyegel hotel dengan cara me
nutup pintu utama menggunakan rantai besi dan gembok.
Dalam peristiwa ini, seorang karyawan hotel bernama Alam dievakuasi ke rumah sak
it setelah terkena lemparan batu di kepalanya. Selain itu, lima unit mobil yang
terparkir di depan hotel ikut rusak, yakni mobil BMW bernomor polisi DD 881 XU,
Toyota Avanza DD 840 AY, Toyota Innova L 1750 N, Mobil ELF DD 7253 AB dan Toyota
Avanza DD 1387 UR.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Endi Sutendi saat dih
ubungi detikcom, kericuhan terjadi saat Direktur Intelkam Polda Sulselbar Kombes
Baharuddin Jafar melakukan negosiasi dengan massa FPI, tiba-tiba saja massa FPI
langsung menyerang aparat kepolisian yang melakukan penjagaan, dengan menggunak
an batu dan anak panah.
"Kedatangan massa FPI diduga terkait utang-piutang antara salah satu anggota FPI
dengan pemilik hotel bernama Chandra Widjaya, kasusnya masih diselidiki," tutur
Endi.
Guna menghalau aksi beringas massa FPI, satu peleton anggota Perintis Sabhara Po
lrestabes Makassar yang diturunkan mengamankan unjuk rasa, terpaksa menembakkan
gas airmata ke arah kerumunan massa FPI yang memadati emperan hotel. Dua anggota
FPI berhasil diamankan, yakni bernama Emil dan Abdi.
Usai terjadi kericuhan, Dir Intelkam mengimbau massa FPI segera meninggalkan hot
el Horison. Sebelum adzan magrib berkumandang, Panglima FPI Habib Abdurrahman ma
sih berorasi di depan hotel, lalu kembali ke markasnya di Jalan Sungai Limboto,
Makassar.
Hingga kini puluhan aparat kepolisian yang dilengkapi kendaraan taktis masih mel
akukan penjagaan ketat di sekitar hotel horison Makassar.

Anda mungkin juga menyukai