Anda di halaman 1dari 5

I.

Pengertian Antioksidan
Antioksidan merupakan zat yang bermanfaat untuk menghambat serta
mencegah proses oksidasi. Oksidasi adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan
pengikatan oksigen, pelepasan hydrogen, atau pelepasan elektron. Proses
oksidasi adalah peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimanamana tak terkecuali di dalam tubuh kita. Antioksidan merupakan penetralisir
dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dapat menghambat
oksidasi walaupun dalam konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh
untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas. Antioksidan
didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang mencegah sel dari ancaman
bahaya radikal bebas oksigen reaktif.
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul
tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari
molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme
tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat
kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Radikal bebas dapat merusak
molekul seluler penting seperti DNA, lipid, atau bagian lain dari sel. Radikal
bebas telah disimpulkan sebagai penyebab utama penuaan, kanker, penyakit
jantung dan kerusakan organ tubuh lainnya.

II. Jenis-Jenis Antioksidan


Berdasarkan sumbernya, antioksidan terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Antioksidan Alami
Antioksidan alami digolongkan menjadi antioksidan enzim dan
vitamin. Antioksidan enzim dihasilkan oleh tubuh yaitu berupa :

superoxide dismutase (SOD)

adalah enzim yang memperbaiki sel-sel dan mengurangi kerusakan


mereka yang disebabkan oleh superoksida, radikal bebas yang paling

umum dalam tubuh.


glutation peroxidase
sebuah enzim antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan yang

disebabkan oleh radikal bebas


katalase
Katalase adalah enzim antioksidan yang ditemukan pada hampir semua
organisme hidup yang mengkatalisis proses dekomposisi hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen.
Antioksidan vitamin di dapatkan dari bahan makanan yang berupa

buah dan sayur. Antioksidan vitamin ini yaitu alfa tokoferol (vitamin E),
beta karoten (vitamin A), dan asam askorbat (vitamin C). Buah-buahan
yang mengandung antioksidan diantaranya yaitu apel, tomat, jeruk,
anggur, blueberry, blackberry, strawberry, dan cherry.
Sayuran yang mengandung antioksidan diantaranya yaitu brokoli,
kol, brussel sprout, kembang kol, kecambah, bawang putih, dan kentang.
2. Antioksidan Sintetis
antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia dan telah
diproduksi untuk tujuan komersial.
Contoh:
Butil Hidroksi Anisol (BHA)
BHA memiliki kemampuan antioksidan yang baik pada
lemak hewan dalam sistem makanan panggang, namun relatif tidak
efektif pada minyak tanaman.
BHA bersifat larut lemak dan tidak larut air, berbentuk
padat putih dan dijual dalam bentuk tablet atau serpih, bersifat
volatil sehingga berguna untuk penambahan ke materi pengemas.
Butil Hidroksi Toluen (BHT)
Antioksidan sintetik BHT memiliki sifat serupa BHA, akan
memberi efek sinergis bila dimanfaatkan bersama BHA, berbentuk
kristal padat putih dan digunakan secara luas karena relatif murah.
Propil Galat
Propil galat mempunyai karakteristik sensitif terhadap
panas, terdekomposisi pada titik cairnya 148 0C, dapat membentuk
komplek warna dengan ion metal, sehingga kemampuan
antioksidannya rendah.
Propil galat memiliki sifat berbentuk kristal padat putih,
sedikit tidak larut lemak tetapi larut air, serta memberi efek sinergis
dengan BHA dan BHT
Tert-Butil Hidoksi Quinon (TBHQ)

TBHQ dikenal sebagai antioksidan paling efektif untuk


lemak dan minyak, khususnya minyak tanaman. TBHQ memiliki
kemampuan antioksidan yang baik pada penggorengan tetapi
rendah pada pembakaran.
TBHQ dikenal berbentuk bubuk putih sampai coklat terang,
mempunyai kelarutan cukup pada lemak dan minyak, tidak
membentuk kompleks warna dengan Fe dan Cu tetapi dapat
berubah pink dengan adanya basa.
Tokoferol
Tokoferol merupakan antioksidan alami yang dapat
ditemukan hampir disetiap minyak tanaman. Tokoferol memiliki
karakteristik berwarna kuning terang, cukup larut dalam lipida
karena rantai C panjang. Pengaruh nutrisi secara lengkap dari
tokoferol belum diketahui, tetapi -tokoferol dikenal sebagai
sumber vitamin E.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dibagi menjadi:


1. Antioksidan Primer
Berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan
memutus reaksi berantai & mengubahnya menjadi produk yang lebih
stabil. Contoh : Enzim Superoksida Dimustase (SOD), Katalase, dan
Glutathion dimustase.
2. Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal serta
mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder
diantaranya yaitu vitamin E, Vitamin C, dan -karoten.
3. Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan
jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Contohnya yaitu enzim yang
III.

memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksida reduktase.


Golongan Antioksidan
Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau
polifenolik yang dapat berupa golongan
flavonoid,
Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi:
Flavon
Flavonol
Isoflavon
Kateksin
Flavonol
Kalkon
turunan asam sinamat,
Sementara turunan asam sinamat meliputi :
asam kafeat,

asam ferulat,
asam klorogenat, dan lain-lain.
kumarin,
tokoferol,
dan asam-asam organic polifungsional.

Senyawa antioksidan alami polifenolik ini adalah multifungsional dan dapat


beraksi sebagai

IV.

(a) pereduksi
(b) penangkap radikal bebas
(c) pengkelat logam
(d) peredam terbentuknya singlet oksigen.
Sumber Antioksidan
Antioksidan terdapat dalam berbagai jenis makanan, tetapi paling
umum berasal dari sayuran dan buah, antara lain pada buah terdapat
dalam; Anggur merah, Pomegranate (Delima), Kiwi , Ceri juga Lidah
buaya. Sedangkan pada sayuran terdapat dalam; Brokoli, Bayam.

V. Manfaat Antioksidan
Daya tahan tubuh meningkat sehingga tidak mudah terserang pilek dan
flu, juga terbebas dari alergi, meminimalkan frekuensi gangguan asma
Kulit terlihat lebih halus dan segar, akibat pergantian sel kulit berlangsung
optimal
Mengatasi gangguan pencernaan, sehingga tidak mengalami hambatan
penurunan berat badan ketika berdiet
Sirkulasi darah lancar, sehingga menghindari terjadinya stroke dan
gangguan jantung
Menurunkan tekanan darah
Meringankan arthritis (radang sendi)
Mengendalikan kadar gula darah
Tidur nyenyak
Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai