A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. KERANGKA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern (SPI)
2. Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Intern (SPI)
3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern dan Manfaat SPI
4. Faktor-faktor Perlunya Penggunaan Sistem Pengendalian Intern (SPI).
5. Prinsip-prinsip Pengendalian Intern
6. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern (SPI)
7. Persyaratan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang baik
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 1
POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 2
Keterkaitan dasar-dasar manajemen KJK terhadap pengendalian intern pada KJK,
sebagai berikut :
a. Perencanaan pengelolaan organisasi dan manajemen KJK
b. Pengorganisasian struktur organisasi KJK
c. Pengarahan sumber daya organisasi KJK
d. Pengawasan penyelenggaraan organisasi KJK
Keterkaitan unit kompetensi ”mengerjakan buku besar dan buku pembantu” dengan
unit kompetensi ”melaksanakan pengendalian intern” pada koperasi jasa keuangan
ini adalah terletak pada pekerjaan yang saling mendukung (terkait) dan bersifat
langsung, yaitu : elemen ”menyusun buku besar dan buku pembantu” Pada
pekerjaan / elemen tersebut mengandung maksud bahwa semua transaksi
keuangan yang dicatat melalui kas dan non kas, secara prosedural ditindaklanjuti
dengan memasukkannya ke dalam buku besar dan buku pembantu. Kebenaran data
terjadinya pemindahan kas dan non kas ke dalam.buku besar dan buku pembantu
hanya dapat dibuktikan oleh unit kompetensi melaksanakan pengendalian intern
pada KJK.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 3
b. Beberapa Pengertian dalam Pengendalian Intern
• Koperasi Jasa Keuangan disingkat KJK adalah koperasi yang dalam kegiatan
usahanya menghimpun dana dari anggota dan calon anggota dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman/pembiayaan kepada anggota
dan calon anggota serta masyarakat yang memenuhi persyaratan tertentu.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 4
BAB I
MENYIAPKAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN INTERN
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 5
Kegiatan usaha apapun jenisnya pasti mempunyai titik kerawanan. Titik
kerawanan tersebut dapat bersumber dari unsur intern maupun ekstern.
Unsur–unsur Intern
1. Adanya sifat manusia yang curang, ambisi, malas, ceroboh, mau
menang sendiri, sekongkol (kolusi)
2. Organisasi melibatkan banyak orang yang mempunyai karakter
berbeda; otoriter, demokratis, independen, laizes faire.
3. Harta kekayaan/ KJK relatif besar kecilnya nilai, tetap harus
diamankan.
4. Kegiatan Usaha yang semakin kompleks, perlu diatur prosedur,
pelaksanaan dan otoritasnya.
Unsur-Unsur Ekstern
1. Adanya oknum yang selalu mencari keuntungan dengan
memanfaatkan kelemahan manajemen atau faktor-faktor lain.
2. Adanya kecenderungan dari oknum yang ingin mendahulukan
kepentingannya, antara lain :
a. Memperoleh haknya
b. Menolak tanggung jawab dan mengabaikan kewajibannya,
c. Prosedurnya mudah / cepat.
d. Harga murah.
e. Menolak dikenai sanksi dan lain sebagainya.
Ruang Lingkup SPI dapat dibagi menjadi dua bidang yakni SPI Manajemen dan
SPI Akuntansi :
1. Bidang SPI Manajemen : Tujuannya untuk memastikan apakah
pelaksana mentaati semua prosedur yang ada dengan benar?, apakah
prosedur yang ada telah menjamin efisiensi?. Sasarannya adalah “Tiga
Tepat”, yakni :
1) Tepat Prosedur, dan juga dinilai dari kecepatan menyelesaikan pekerjaan
dan biaya lebih murah.
2) Tepat Pelaksana, berpengetahuan dan trampil, dapat dinilai dari tingkat
kerajinan, ketelitian/kesalahan, kejujuran, jumlah pekerjaan yang
diselesaikan.
3) Tepat Otoritas, pemisahan wewenang, delegasi, tanggung jawab, dapat
dinilai dari tingkat kepemimpinan, tanggung jawab terhadap pekerjaannya
(dirinya) maupun pekerjaan bawahannya
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 6
2. Bidang SPI Akuntansi : Tujuannya untuk memastikan apakah semua
transaksi telah dicatat dengan benar sesuai PAI?, apakah Laporan Keuangan
telah disusun sesuai PAI? Sasarannya adalah “Lima Tepat” yakni :
1) Tepat Prosedur,
2) Tepat Jumlah/Nilai,
3) Tepat Waktu,
4) Tepat Pencatatannya, dan
5) Tepat Otoritasnya.
Perlu diketahui bahwa dalam penyusunan dan penerapan SPI pada KJK harus
didukung dengan kebijakan pengurus KJK yang ditetapkan dan disyahkan rapat
anggota. Mengapa SPI perlu dibuat secara tertulis ?
Sebab ada : TIDAK ADA KESALAHAN, TIDAK ADA SANKSI, TANPA ADANYA
SUATU PERATURAN YANG MENDAHULUI, HARUS ADA KATA SEPAKAT DARI
ORANG YANG BERWENANG, dalam hal ini dapat diputuskan oleh Rapat Anggo-
ta, Pengurus, Pengawas atau oleh orang yang ditunjuk untuk itu.
Sarana / prasarana yang terkait dengan peraturan KJK harus diidentifikasi, antara
lain :
a. Peraturan
Semua peraturan-peraturan tertulis yang diterbitkan KJK harus diidentifikasi
dan dipelajari sampai kepada SDM Pengelola dapat memahami, mengetahui
semua peraturan yang berlaku sehingga mereka dalam menjalankan tugasnya
secara efektif dan efisien.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 7
b. Kebijakan
Kebijakan yang dibuat KJK hendaknya :
• Tertulis dengan jelas
• Tidak bertentangan dengan peraturan
yang lebih tinggi
• Harus dikomunikasikan kepada fihak-fihak
yang berkepentingan.
• Secara periodik harus direview.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 8
• Keputusan Menteri Koperasi dan UKM nomor 96/Kep/M.KUKM/IX/2004
tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
• Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan khusus lain
yang berlaku di masing-masing KJK.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 9
hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius seharusnya
dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
Bagaimana peranan SPI berinteraksi dengan unit-unit yang terdapat dalam KJK,
sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut ini:
AKUNTANSI
DAN
ALMA SPI KEUANGAN
LENDING KESEHATAN
Tanggung jawab untuk menyusun suatu sistem pengendalian intern itu terletak
pada manajemen, begitu juga halnya dengan kegiatan mengawasi sistem
pengendalian intern itu sendiri.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 10
• Kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawabnya.
Keempat element tersebut di atas merupakan ciri pokok dari suatu sistem
pengendalian intern. Disamping itu ciri-ciri tersebut ada cara pengawasan yang
menambah ciri-ciri pokok SPI. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan dokumen anggaran (budget) dan laporan auditing intern.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 11
Keputusan Pengurus LKM KPMK Artha Barokah
Nomor : 03/KEP/MB /III/ 2009
Tentang :
Sistem Pengendalian Intern Bidang Jasa Keuangan
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 12
Menyusun Program dan Kertas Kerja Pengendalian Intern
Contoh :
”Hitung uang tunai dan kertas-kertas berharga lainnya yang ada dalam peti uang
(brand kas) dan bandingkan jumlahnya dengan yang tercantum pada saldo buku
kas pada tanggal pemeriksaan.” Dari contoh tersebut di atas tindakan mengetahui
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 13
kondisi adalah dengan menghitung uang yang ada dalam peti uang, sedangkan
usaha menghadapkan dengan kriteria adalah tindakan membandingkan uang itu
dengan jumlah yang tercantum dalam buku kas.
Program dan Kertas Kerja Pengendalian Intern bagi KJK dapat dilihat pada
Lampiran - 1.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 14
BAB II
MELAKSANAKAN PENGENDALIAN INTERN
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 15
• Tanggal pembuatan harus ada
• Tanda tangan dari nasabah melalui slip penyetoran dan
pengambilan
• Tanda tangan petugas kasir
• Paraf atau tandatangan manajer.
• Tanda validasi/posting
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 16
SPI Keuangan juga mengatur pemisahan antara pemegang uang dengan pembuat
pelaporan (informasi) mengenai uang. Sebagai contoh pemegang uang (kasir)
memiliki tugas untuk menerima atau pun mendistribusikan uang dan
mendokumentasikannya dalam buku yang tersedia. Sedangkan bendahara
bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan yang berdasarkan bukti-
bukti dan informasi yang diperolehnya dari buku kas, buku jurnal serta perangkat
akuntansi lainnya yang lazim digunakan.
Mengapa perlu pemisahan tugas, padahal kedua fungsi tersebut bisa dilakukan
oleh satu orang saja? bayangkan saja seandainya seseorang diberi kewenangan
mengatur lalu lintas keuangan, mendistribusikan uang, mengambil keputusan atas
segala hal mengenai keuangan, dan menyusun laporannya, apa yang akan
terjadi? Dalam kondisi normal oragnisasi tidak punya masalah keuangan, dan
orang yang diberi tugas pun secara pribadi tidak punya masalah keuangan
mungkin segala dapat berjalan dengan baik. Namun dalam kondisi tidak normal
baik organisasi maupun individu, atau individu yang diberi tugas tersebut saja
dapat diduga terjadi kekacauan dalam pengelolaan. Katakanlah orang yang diberi
tugas keuangan tersebut sangat butuh uang, sementara uang koperasi
digenggamnya atau dalam lingkup kewenangannya, apapun hal yang tidak
diinginkan koperasi bisa terjadi. Dengan kata lain, pembagian tugas dan prosedur
yang jelas dan tegas dalam mengelola keuangan salah satu fungsi kontrol untuk
mengontrol diri sendiri maupun interaksi antar mereka yang terlibat langsung
dengan perihal keuangan.
Jadi yang diinginkan oleh SPI Keuangan dalam hal ini bukan hanya melihat keluar
masuknya uang dengan benar dan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan
tetapi juga kebenaran itu bisa transparan, dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan bahkan anggota pun dapat mengaksesnya dengan mudah.
a. Penyisihan pinjaman/pembiayaan/pembiayaan.
b. Penyusutan Aktiva Tetap.
c. Amortisasi Aktiva Lain – lain.
d. Cadangan Resiko
e. Pendapatan yang masih harus dibayar dan atau diterima.
f. Biaya yang masih harus dibayar dan atau diterima.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 17
g. Penghapusan pinjaman/pembiayaan macet.
Lakukan pemeriksaan atas Laporan keuangan yang telah disusun oleh bagian
akunting, apakah telah sesuai dengan PSAK No. 27 dan PSAK 59. Apakah
Laporan keuangan yang meliputi : Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Perubahan
Kas (Modal) dan Laporan Promosi Ekonomi Anggota, datanya telah valid dan
dapat dipertanggung jawabkan. Pengecekan dilakukan dengan mencocokan
jumlah-jumlah saldo masing-masing rekening pada neraca, perhitungan hasil
usaha dengan jumlah saldo yang terdapat pada Buku Besarnya.
Dengan digunakannya Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan “KJK Online” (di
antara yang populer adalah versi IBS buatan PT. Ussi Pinbuk Prima Software),
maka penyusunan laporan keuangan secara otomatis dapat di cetak setiap saat,
oleh karena itu periode dalam melakukan analisis laporan keuangan hendaknya
dilakukan secara konsisten. Analisis dilakukan dengan dua pendekatan yakni
analisis secara vertical, yakni dengan membandingkan elemen-elemen
neraca/SHU dalam satu periode, dan secara horizontal dengan membandingkan
laporan keuangan lebih dari dua periode.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 18
• Apakah penghimpunan dana telah dilaksanakan sesuai ketentuan
yang ada dan telah mencapai target.
• Apakah pengelolaan dana telah optimal, dimana likuiditas minimum
terjamin, disisi lain memberikan pendapatan yang tinggi.
• Apakah penyaluran pinjaman/pembiayaan telah dilaksanakan
sesuai ketentuan yang ada dan menghasilkan secara optimal dan aman
(pinjaman/pembiayaan bermasalah rendah) .
SPI Jasa Keuangan. Dalam KJK SPI Jasa Keuangan sangat penting, karena
kegiatan tersebut merupakan ruh dari kelangsungan hidup suatu KJK. SPI Jasa
Keuangan meliputi:
1. Pengeluaran uang
a. Ada surat permohonan piutang (SPP) yang harus disetujui oleh anggota
atau pengajuan pinjaman/pembiayaan harus mendapat persetujuan
anggota.
b. Besarnya pinjaman/pembiayaan harus berdasar plafon yang
dikaitkan dengan simpanan pokok dan simpanan wajib.
c. Pelayanan pinjaman/pembiayaan diutamakan untuk
pinjaman/pembiayaan tanggung renteng.
d. Penerimaan pinjaman/pembiayaan harus diterima oleh angota
sendiri tidak boleh diwakilkan.
e. Bagi anggota yang melakukan transaksi pinjaman/pembiayaan khusus
diatas wewenang manajer (jika ada manajer) maka bukti KK harus ada
persetujuan pengurus minimal satu orang.
f. Prosedur pinjaman/pembiayaan khusus diatur sesuai dengan
pinjaman/pembiayaan biasa dengan pengesahan diketahui oleh pengurus
lain.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 19
g. Pinjaman/pembiayaan khusus harus disertai dengan jaminan
yang disesuaikan dengan ketentuan yang ada.
2. Penerimaan uang
a. Anggaran pinjaman/pembiayaan dibayar melalui kelompok masing-
masing
b. Anggota harus tanda tangan di lembar tagihan kelompok.
c.Petugas harus menyetorkan ke koperasi paling lambat 1 x 24 jam setelah
pertemuan.
d. Uang setoran harus dibuatkan bukti Km dan dibukukan pada hari
yang sama.
e. Hasil penerimaan setoran harus disetorkan ke bank paling lama 1
x 24 jam.
(1) Menggunakan metode imprest semua hasil setoran disetorkan ke bank.
(2) Menggunakan metode fluktuasi sisa penerimaan disetorkan ke bank.
1. Tujuan
Melayani anggota terhadap kebutuhan untuk menyimpan dan meminjam uang.
2. Simpanan
a. Jenis simpanan
Yang ada di koperasi bisa terdiri dari beberapa simpanan antara lain:
1) Simpanan Pokok. Simpanan yang harus dibayar pada waktu masuk
menjadi anggota koperasi dan tidak boleh diambil selama masih menjadi anggota.
2) Simpanan Wajib. Simpanan yang dibayar rutin setiap bulan selama
menjadi anggota koperasi dan tidak diambil selama yang bersangkutan, masih menjadi
anggota.
3) Tabungan Koperasi. Tabungan yang didapat dari anggota maupun non
anggota yang diambil sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
4) Simpanan Berjangka. Simpanan yang didapat dari anggota maupun
non anggota yang dapat diambil sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
bersama.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 20
pemerintah, namun tetap memperhatikan kebutuhan biaya operasional
koperasi dan cadangan SHU.
3. Pinjaman/Pembiayaan
a. Jenis Pinjaman/pembiayaan terdiri dari:
1) Pinjaman/pembiayaan Anggota. Yang dimaksud pinjaman/pembiayaan
anggota yaitu pinjaman/pembiayaan yang diberikan hanya kepada
anggota koperasi dan jumlah maksimal pinjaman/pembiayaan sesuai
simpanan anggota dan atau kelompok di koperasi, dengan jaminan
Tanggung Renteng (TR) di kelompok.
2) Pinjaman/pembiayaan Khusus. Yang dimaksud pinjaman/pembiayaan
khusus yaitu pinjaman/pembiayaan yang diberikan pada anggota di
atas maksimal pinjaman/pembiayaan atau pinjaman/pembiayaan yang
diberikan kepada non anggota koperasi. Pinjaman/pembiayaan khusus
ini boleh diberikan apabila pinjaman/pembiayaan anggota sudah
terlayani semua dan masih ada sisa dana.
c. Plafon Pinjaman/pembiayaan
Dalam rangka menciptakan pengamanan terhadap dana maupun barang
yang beredar, perlu dibuat batasan-batasan khususnya mengenai besarnya
pinjaman/pembiayaan. Salah satu model yang dikembangkan adalah
ketentuan plafon pinjaman/pembiayaan, baik untuk perorangan maupun
kelompok.
1) Plafon Perorangan. Kelipatan dari simpanan pokok atau simpanan, di
mana nilai kelipatan tergantung kebijaksanaan yang ada dimasing-
masing koperasi primer. Misalnya plafon pinjaman/pembiayaan 3 kali,
berarti besarnya hak pinjaman/pembiayaan anggota yang bersangkutan
yaitu 3 X jumlah simpanan pokok atau simpanan wajib yang dimiliki.
2) Plafon Kelompok. Kelipatan dari jumlah simpanan pokok dan simpanan
wajib seluruh anggota di kelompok tersebut. Hasilnya menunjukan
besarnya hak pinjaman/pembiayaan bagi kelompok yang
bersangkuutan. Umumnya plafon kelompok lebih kecil dari plafon
perorangan. Misalnya: kalau plafon perorangan 3X, plafon kelompok
2X.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 21
4. Sistem pengendalian intern Simpan
Pinjam
a. Prinsip Internal Control
1) Kasir tidak boleh merangkap mengerjakan buku pembukuan piutang
atau sebaliknya.
2) Pemegang kas harus benar-benar terpisah dengan buku
3) Pelaksanaan (pembuatan rekonsiliasi bank) tidak boleh pemegang
kas.
4) Bendahara dan kasir bertanggung jawab terhadap keaslian surat-
surat berharga yang disimpan dalam almari besi.
5) Kasir harus membubuhkan cap “lunas” pada bukti kas dokumen-
dokumen pendukungnya jika pembayarannya sudah selesai.
6) Kasir harus membubuhkan cap “Receipt” pada bukti kas dokumen-
dokumen pendukungnya jika uang diterima.
7) Semua cek harus urut nomor dan setiap nomor harus
dipertanggung jawabkan, baik dipergunakan atau tidak.
8) Dana kas kecil diisi dengan menggunakan sistem Imprest
9) Semua pengeluaran kas kecil harus disetujui oleh manajer
(koperasi tertentu) selebihnya disetujui oleh bendahara atau ketua.
10) Surat pengajuan pinjaman/pembiayaan (SPP) harus ditandatangani
oleh kelompok.
11) Pinjaman/pembiayaan setiap anggota harus disesuaikan dengan
plafon pokok, simpanan wajib dan simpanan wajib khusus kalau ada
12) Pelayanan pinjaman/pembiayaan diutamakan untuk
pinjaman/pembiayaan Tanggung Renteng
13) Penerimaan pinjaman/pembiayaan harus dilakukan oleh anggota
sendiri.
14) Setiap realisasi harus ditindak lanjuti dengan penandatanganan
surat pengakuan hutang (SPH).
15) Penerimaan kas dicatat pada hari yang sama, saldo maksimal kas
perharinya dan harus dimasukan ke bank.
b. Dokumen
1) Buku-buku
- Buku simpan pinjam anggota
- Buku kas keluar (Harian kas)
- Kartu pinjaman/pembiayaan anggota
2) Formulir-formulir
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 22
- Bukti Kas Keluar (KK)
- Surat Pengajuan Pinjaman/pembiayaan (SPP)
- Surat Pengakuan Hutang (SPH)
- Kartu Hutang
- Surat Panggilan
BAB III
MENANGANI TINDAKAN PENYIMPANGAN
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 23
• Rotasi tugas dan pemberian cuti
• Pemeriksaan mendadak
• Verifikasi internal
Contoh : Dalam hal manager memberi tugas kapada juru tagih untuk menagih
tunggakan pinjaman/pembiayaan anggota, selama ini hanya diberi surat tugas
dengan membawa slip setoran. Misalkan kepada 5 orang anggota penunggak,
dan setelah selesai menagih yang disetor ke kasir hanya 1 orang anggota sisanya
4 anggota yang sudah setor uangnya dipakai dahulu, dan akan disetorkan ke kasir
akhir bulan bertepatan dengan waktu gajihan juru tagih. Untuk mengatasi hal
tersebut, terlebih dahulu manager melakukan pemeriksaan khusus untuk
mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi. Untuk mengatasi
penyimpangan dimaksud manager selain memberi surat tugas kepada juru tagih
kepada 5 anggota penunggak sekaligus diberikan slip setoran yang ditandatangani
sebanyak 5 lembar rangkap dua. Setelah selesai menagih tanyakan berapa
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 24
anggota yang telah menyetor dengan meminta kembali ke lima slip setoran
dimaksud, dengan demikian maka tindak penyimpangan segera terdeteksi.
Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan tindak penyimpangan, maka manager harus
melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan aturan KJK, dan kemudian
melaporkannya kepada Pengurus KJK, termasuk di dalamnya sikap yang harus
ditempuh dalam mengambil tindakan dimaksud.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 25
BAB IV
MELAPORKAN HASIL PELAKSANAAN
PENGAWASAN INTERN
Format Laporan
1) Pelaporan
Teknik Pelaporan Pelaksanaan Pengawasan Intern. Manajer KJK
mendiskusikan dengan para kepala bagian mengenai Hasil Pelaksanaan
Pengawasan Intern, maka manajer atau pengelola KJK menuangkannya
dalam form laporan Pelaksanaan Pengawasan Intern, untuk mempermudah
dalam mengidentisifikasi Pelaksanaan Pengawasan Intern manajer KJK perlu
menyiapkan format laporan penyusunan pelaksanaan pengawasan intern.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 26
Pengertian Laporan adalah penyampaian informasi dari seorang manajer
kepada petugas/pejabat lain dalam suatu sistem administrasi. Isi laporan
dapat berupa hasil kegiatan pelaksanaan pengawasan intern Koperasi Jasa
Keuangan. Laporan memiliki fungsi informasi, pengawasan, pengambilan
keputusan, dan fungsi pertanggung jawaban.
Syarat- syarat Laporan adalah :
• Isi laporan harus terperinci dan jelas.
• Harus mengandung data dan fakta serta informasi yang diperlukan.
• Isi laporan tidak boleh berbelit-belit.
Jenis Laporan dapat dibagi menjadi beberapa macam, berikut ini akan
diuraikan sebagai berikut :
a. Laporan menurut isinya :
• Laporan Informatif
• Laporan Rekomendasi
• Laporan Analitis
• Laporan pertanggungjawaban
• Laporan Kelayakan
b. Laporan menurut bentuknya :
• Laporan berbentuk Memo
• Laporan berbentuk Surat
• Laporan berbentuk Naskah
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 27
• Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca untuk memberikan
perhatian dan mengambil keputusan sesuai dengan yang dikehendaki
oleh yang mempersiapkan laporan
• Meyakinkan, yaitu berdasar pada data dan informasi yang dapat
diandalkan
2) Penyusunan Laporan
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 28
Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)
a. Judul : Auditing Pemeriksaan Akuntan Jilid I
• Penulis : Drs/ Sukrisno Agoes, Ak. M.M.
• Penerbit :
• Tahun publikasi :
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 29
• Tahun publikasi : 1994
Lampiran - 1
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 30
Lampiran - 2
DAFTAR HASIL PENGENDALIAN INTERN
LKM PMK “ARTHA BAROKAH” JAKARTA
Periode : Agustus 2008
B. Outstanding Masalah
No. Perihal Langkah Penyelesaian oleh Keterangan
PI
1. Selisih kas Sementara ditampung di rek. Ditunggu sampai
lebih sebesar Selisih Kas 3 (tiga) bulan
Rp.100.000,00
2.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 31
II. Daftar Masalah Bulan Ini
No. Perihal Penyelesaian Masalah
1. Selisih kas Sementara ditampung di rek. Selisih Kas,
lebih sebesar selama 3 (tiga) bulan)
Rp.100.000,00
2.
Lampiran - 3
BUKU MONITORING PENGENDALIAN INTERN
LKM PMK “ARTHA BAROKAH” JAKARTA
Buku ini dimaksudkan untuk mencatat permasalahan yang timbul dan memerlukan
langkah tindak lanjut. Masalah yang timbul oleh petugas PI dicatat dan diuraikan,
kemudian diparaf yang selanjutnya masalah dimaksud diberitahukan kepada manajer
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 32
untuk dapat dibuatkan langkah-langkah tindak lanjut penanganannya dan langsung
diberikan tenggang waktu penyelesaian oleh manajer, kemudian manajer
membubuhkan paraf di buku tersebut.
K E S I M PU L A N
2. Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang baik pada koperasi akan sangat
membantu dalam hubungannya dengan pemeriksaan dan pembinaan
yang dilakukan pejabat koperasi atau yang dilakukan auditor koperasi.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 33
kompetensi serta tanggungjawab atas pekerjaan untuk menghasilkan
yang terbaik, merupakan salah satu kunci keberhasilan implementasi
pengendalian intern.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah Republik Indonesia, (2003).
Tentang Sistem Pengendalian Intern (SPI), Deputi Bidang Kelembagaan,
Jakarta.
Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah Republik Indonesia, (2002).
Tentang Himpunan Kebijakan Koperasi dan UKM di Bidang Akuntabilitas,
Jakarta.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 34
Nuril Huda, (2003). Bahan Diklat Sistem Pengendalian Intern (SPI) Koperasi, UPTD
Balai Diklat Koperasi, Pengusaha kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur.
Suhartoyo, (2003). Bahan Diklat Sistem Pengendalian Intern (SPI) Koperasi, UPTD
Balai Diklat Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi jawa Timur.
MODUL VERSI 2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai organisasi bisnis atau perusahaan yang dikelola atas dasar azas
kekeluargaan, koperasi harus taat pada prinsip pengelolaan yang sehat, transparan,
kemampuan mempertartanggung jawabkan atas tugas-tugas yang telah dijalankan
(accountability) dan bersikap adil dalam pencapaian tujuan bersama yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis. Pengelolaan yang demikian saat ini lebih dikenal
dengan good corporative governance (GCG). Pengurus atau manajemen koperasi harus
bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya ekonomi (assets) koperasi secara
efisien untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pertanggung jawaban pengurus harus
dapat disampaikan secara berkala kepada pihak yang memiliki kepentingan
(stakeholders), antara lain anggota dan kreditur serta pemerintah yang menanamkan
modal dan atau yang memberikan peluang dan fasilitas kepada koperasi.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 35
salah saji material. Untuk dapat mewujudkan hal ini, pengurus memerlukan alat
manajemen sebagai media pengendali, yakni Pengendalian Intern. Pengendalian intern
merupakan suatu sistem yang dibangun melalui organisasi dan mekanisme operasi
dalam koperasi, sehingga melekat pada setiap aktivitas yang dijalankan oleh setiap
personel di dalam koperasi, mulai dari pengawas, pengurus, manajer, asisten manager
atau kepala bagian dan karyawan.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 36
peraturan dan ketentuan perundang-undangan, efektifitas dan efisiensi. Pada sisi lain
dengan memasuki abad 21, sebutan sistem dan struktur dihilangkan hanya tinggal
sebutan Pengendalian Intern, yang didifinisikan sebagai suatu proses yang dijalankan
oleh pengawas, pengurus dan karyawan yang untuk memberikan keyakinan yang
memadai tentang pencapaian tujuan yakni keandalan pelaporan keuangan, efektivitas
dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
1. Pengertian Sempit.
Pengendalian Intern/ Pengawas Intern dalam arti sempit disebut juga dengan
internal check. Ialah merupakan prosedur mekanisme untuk memeriksa ketelitian
dari data-data administrasi pembukuan/ akuntansi.
2. Pengertian Luas.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 37
• Mengecek ketelitian serta kebenaran dari data akuntansi
Meliputi rencana organisasi dan semua methode serta prosedur yang diterapkan
oleh suatu koperasi dalam rangka membantu pengurus koperasi mencapai
tujuan koperasi, sebagai akibat penyelenggaraan semua semua kegiatannya
secara teratur dan berdaya guna (efisiensi), termasuk ketaatan terhadap
kebijakan (policy) yang telah ditetapkan koperasi yang bersangkutan,
perlindungan terhadap harta, kecermatan dan kelengkapan data akuntansi dan
penyiapan informasi keuangan yang dapat dipercaya pada waktunya.
Secara garis besar Sistem Pengendalian Intern (SPI) dapat dibedakan atas :
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 38
• Tepat prosedur
• Tepat waktu
• Tepat pencatatannya
• Tepat otoritasnya.
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 39
c. Peningkatan efektifitas dan efisiensi operasi
a. Volume kegiatan
b. Tanggung Jawab
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 40
c. Kelemahan Sifat Manusia
Sifat manusia antara lain bisa : kurang teliti, lalai, curang, tidak jujur dan
lain-lain. Adanya saling mengecek dalam suatu Sistem Pengendalian
Intern (SPI) yang baik akan mengurangi kemungkinan usaha untuk
melakukan kesalahan/kecurangan. Dengan demikian pengurus koperasi
dapat menaruh kepercayaan akan kebenaran/ kelayakan suatu data yang
diperoleh.
d. Biaya Pemeriksaan
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 41
Apabila ada dua fungsi atau lebih dipegang oleh seorang petugas,
memungkinkan terbukanya peluang untuk melakukan kecurangan atau
penyelewengan
Perlu ditetapkan tanggung jawab para petugas secara pasti dan teliti. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat suatu bagan organisasi dan uraian
tugas (job description), wewenang dan tanggung jawab. Dimana bagan
organisasi, akan memnunjukkan posisi masing-masing pimpinan dan
akan menjelaskan kepada siapa, kepada pimpinan mana seorang wajib
melapor serta memberikan pertanggung jawaban.
Setiap pengeluaran atau penggunaan uang dan atau barang harus ada
orang berwenang memberikan rekomendasi (persetujuan) secara tertulis.
Pengeluaran uang dalam jumlah tertentu oleh kasir harus ada
persetujuan (ACC) dari yang berwenang (atasan kasir).
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 42
ketua, anak sebagai kepala unit, sedangkan manager orang lain, tidak
menjadi persoalan, karena bapak dan anak tidak dalam satu garis
komando.
3. Struktur organisasi
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 43
4. Uraian tugas ( job description )
5. Prosedur operasional
6. Proses akuntansi
7. RK /RAPBK
1. Prosedur
Harus ada prosedur tertentu dan prosedur ini harus dijalankan. Prosedur
yang telah ditentukan tetapi tidak dijalankan tidak mempunyai arti apa-
apa dari segi pengendalian.
a. Prosedur Administarsi
b. Prosedur Akuntansi
2. Pelaksana
3. Pemisahan Tugas
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 44
Sistem Pengendalian Intern (SPI) LKM KOPERASI PMK DKI JAYA _____________________ 45