Komposit Bonding
Komposit Bonding
BONDING
Prinsip adhesi :
Terjadi apabila dua substansi bergabung atau berkontak karena adanya gaya
tank menarik antara keduanya. Material adhesif adalah material yang digunakan untuk
menghasilkan adhesi, sedangkan adheren adalah tempat dilekatkannya material
adhesif. Kualitas adhesi tergantung pada sifat permukaan dan material adhesif. Adhesi
yang baik dapat diperoleh apabila permukaan struktur gigi cukup kasar secara
mikroskopis dan makroskopis, serta bersih dari debris.
Agar diperoleh suatu perlekatan yang baik maka hendaknya :
1. Permukaan substrat harus bersih
2. Material adhesif dapat membasahai subsrat dengan baik, mempunyai sudut
kontak kecil, dan mengalir ke seluruh permukaan
3. Adaptasi dari substrat menghasilkan perelekatan material tanpa adanya udara
yang terperangkap.
4. Interface mempunya sifat fisik, mekanik yang cukup atau kekuatan mekanik yang
dapat menahan kekuatan debonding (pelepasan)
5. Adhesif hams bisa sempurna dibawah kondisi yang direkomendasikan dalam
penggunaannya
Mekanisme debonding :
Debonding : terjadi oleh karena proses dari terbentuknya keretakan dan
perambatan keretakan yang menyebabkan kegagalan perlekatan.
Universitas Gadjah Mada
Keuntungan
Kerugian
Acetone
Cepat mengering
Dapat
menguap
sensitif dalam
dentin,
dalam kemasan,
diperlukan
pengolesan
Etahanol/air
sensitif
kondisi
basah
dentin
Air
terhadap mempengaruhi
bila
tidak
dihillangkan
Adhesif
Pada umumnya bersifat hidropob, oligomer dimethakrilat yang kompatibel
dengan monomer yang digunakan dalam polimers maupun komposit.
Inisiator dan accelerator
Sebagian besar bonding mrnggunakan sistem polimerisasai dan berisi
champoroquinome dan anime organik. Dengan sistem dual-cure bonding agent
menggunakan katalis untuk self-curing.
Fillers
Sebagian besar bonding tidak mengandung filler, tetapi ada sebaian produk yang
menggunakan filler anorganik yang bevariasi 0,5
filler adalah mikrofiller, juga disebut nanofillers dan sub-micron glass. Filler dalam
material bonding cenderung untuk mengahsilkan perlekatan in vitro yang lebih tinggi.
Kandungan lain
Bonding mungkin mengandung fluoride atau material antimikroba. Salah satunya
mengandung glutaraldehyde sebagai desensitizer.
Sifat-sifat material bonding :
Sifat laboratories :
Kekuatan perlekatan
Sebagian menghasilkan kekuatan perlekatan dengan email dan dentin
superfidsial sebesar 15 sampai 35 Mpa. Pada dentin yang lebi dalam kekuatan ini akan
cnederung menurun, atau lebih kecil dianding pada dentn superfisial.
Kekuatan fatigue :
Merupakan kombinasi dari kekuatan meknikal dan stress dari thermal cycling,
dapat menghasilkan sekitar satu jenis juta cyles pada interface sebanyak I jta
pertahun.kekuatan dalaminterface yang Leah akan menyebabkan debonding dan terjadi
mikroleakage cairan mengalir. Selanjutnya menyebabkan sakit.
Sifat biologi
Solvent dan monomer dalam bonding mempunyai sifat mengiritasi kulit yang
ringan sepertti matral 2-hyroxyethylmetacrylate(HEMA), tidak sekompatibel monomer.
Material bonding mungkin menyebabkan reaksi lokal dan sistematik pada dokter gigi
atau perawat gigi. Untuk mengatasi hal tersebut dianjurkan menggunakan sarung
tangan, menyipan botol dalam tutupan yang rapat, penggantian udara. Tetapi apabila
material sudah terpolimerisasi, efeknya akan berkurang.
Sifat klinik
Bonding email akan suskses apabila email teretsa dengan baik, terbentuk
mikrotag material terpolimerisasi dengan baik.
Ukuran keberhasilan bonding adalah :
1. Sensitifitas setelah penumpatan
2. Pewarnaan interfasial
3. Sekunder karies
4. Retensi atau fraktur setelah 18 bulan
restorasi
2.
Bonding semen komposit biasanya menggunakan sistem light cured tetapi lebih sering
dual cured atau self-cured. Besarnya kekuatan perlekatan berkisar 20-40 MPa.
DAFTAR PUSTAKA
Combe EC. 1981. Notes on Dental Materials. 9th ed. Churchill Livingstone, Edinburgh.
Ferracane JL. 2001. Materials Dentistry, Principals and Applications. 2nd ed. Lippincot
Williams & Wilkins. A Walter Kluwer Co., Philadelphia
Phillips RW. 1991. Science of Dental Materials. 9th ed. WB Saunders Co., Harcourt
Barce Jovanovich Inc., Philadelphia
Shalaby SW. 1995. Non-Blood-Interfacing Implants for Soft Tissue. The Biomedical
Engineering . Bronzino JD (edit). CRC Press & IEEE Press, A CRC
Handbook Pub., In Corporation with IEEE Press, Boca Raton Florida
Craig RW. Dan Powers JM. 2002. Restorative Dental Materials. 11th ed. Mosby.
Philadelphia