Laporan Jelly
Laporan Jelly
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah PraktikumIPA Terapan
Yang dibimbing oleh Drs. H. Ridwan Djoharmawan, M.Si dan Safwatun Nida, S.Si., M.Pd.
Oleh :
Kelompok 8, Offering A
1
2
120351402786
120351410918
120351410908
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gula Batu
2.2 Jam Pepaya
2.3 Selai (Jelly) Nanas
Selai atau jelly pada praktikum ini adalah produk yang dibuat dari campuran sari
buah dan gula. Bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jelly adalah pektin (sari
buah) dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.
Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan asam
membuat selai menjadi kental. Buah yang masih muda tidak dapat digunakan untuk
pembuatan selai atau jeli karena masih banyak mengandung zat pati (karbohidrat) dan
kandungan pektinnya rendah. Buah-buahan dengan kadar pektin atau keasaman yang
rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi kental. Selai atau
jelly buah yang baik memiliki tekstur atau kekentalan tertentu. Bila terlalu lama
pemanasan maka campuran akan berubah menjadi karamel, sedangkan bila campuran
kurang dalam pemanasan maka akan mengakibatkan tekstur yang terlalu lembek serta
tidak tahan lama dalam penyimpanan. Selai atau Jelly tidak dikonsumsi begitu saja
melainkan akan lebih pas jika dikonsumsi dengan cara dioleskan pada roti atau dicampur
dengan makanan / minuman lain dikarenakan kandungan rasa manis yang tinggi.
Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak
terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Dalam praktikum ini digunakan buah
nanas. Buah nanas memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Kelas
: Angiospermae
Ordo
: Bromeliales
Family
: Bromiliacease
Genus
: Ananas
Species
: ananas sativus
Menurut Wirakusumah (2000), kandungan gizi dalam 100 gram nanas adalah
sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5
Unsur Gizi
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Jumlah
50,00
0,40
0,20
13,00
19,00
6
7
8
9
10
11
12
13
Fosfor (mg)
Serat (g)
Besi (g)
Vitamin A (IU)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Vitamin C (mg)
Niacin (g)
9,00
0,40
0,20
20,00
0,08
0,04
20,00
0,20
Pembuatan selai / jelly diawali dengan pembuatan sari buah nanas terlebih dahulu.
Buah mula-mula dibersihkan lalu dipotong kecil-kecil dan dimasukkan pada panci. Pada
saat setelah dikupas, buah nanas direndam air garam dengan tujuan menghilangkan getah
yang ada pada nanas sehingga tidak gatal saat dikonsumsi. Air yang digunakan untuk
merebus buah adalah sebanyak 1 liter untuk setiap kilogram buah. Sebelum dipanaskan,
campuran ditambahkan dengan sedikit asam sitrat kira-kira 2 gram untuk tiap
kilogramnya. Penambahan asam sitrat digunakan dengan tujuan untuk mengentalkan
selai / jelly pada saat dipanaskan hingga matang. Semua campuran dipanaskan hingga
mendidih dan dibiarkan sekitar jam, kemudian diturunkan dari api. Sari buah dibiarkan
semalam dengan tujuan mengendapkan potongan buah serta bahan padat lain, sehingga
pada keesokan harinya keadaan sari buah telah dingin dan siap disaring untuk menuju
proses selanjutnya.
Untuk memasak selai/jelly, diambil sari buah tersebut untuk dimasukkan kedalam
wajan berlapis email dan ditambahkan gula pasir dengan perbandingan 1:1. Penggunaan
wajan berlapis email ini dimaksudkan agar selai tidak lengket atau gosong dalam
pemasakan. Namun pada saat praktikum digunakan wajan biasa dan hasilnya tetap bagus
sebab dilakukan pengadukan terus dan secara merata. Sebelum pemanasan dimulai,
campuran ditambahkan asam sitrat sedikit saja dengan maksud menambah rasa asam dan
meningkatkan kekentalan hasilnya nanti. Bila menginginkan selai bertahan lama dalam
penyimpanan, maka perlu ditambahkan sedikit bahan pengawet misalkan Na-benzoat
kira-kira 0,01 % berat selai. Sambil dipanaskan selai harus terus diaduk hingga mencapai
kpenetesan pada piring, piring dimiringkan dan selai hampir tidak dapat mengalir maka
pemanasan telah cukup dan dapat dihentikan. Selai dapat langsung dimasukkan dalam
botol yang telah disterilkan. Selai siap disimpan dan dikonsumsi.
Hasil yang didapatkan pada praktikum adalah tekstur selai yang pas. Artinya tidak
lembek dan tidak keras (karamel). Pada saat masih panas mulanya tekstur selai masih
sedikit encer, namun ketika telah dingin terkturnya sangat pas ketika dioleskan pada roti
tawar. Untuk aroma dan rasa, selai hasil praktikum memiliki aroma real buah nanas
dengan rasa yang manis dikarenakan kurang dalam penambahan asam, dan juga
dikarenakan pemberian gula yang terlalu berlebih. Kandungan gizi selai nanas (*_*).
BAB III
METODE
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Selai dan jeli buah nanas. 2012. (Online), (https://dolnas.wordpress.com/2012/06/18/selaidan-jeli-buah-nanas/), diakses 24 Februari 2015.
Ratnafazali. 2013. (Online), (https://ratnafazali.wordpress.com/2013/05/04/kandungan-giziselai/), diakses 24 Februari 2015.
Wirakusumah. 2000. Buah dan Sayuran Untuk Terapi. Jakarta: P.T Penebar Swadaya.