Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


KELAS : 13

TREN TIK:
LTE (LONG TERM EVOLUTION)
JARINGAN 4G

Kelompok 13 :
IFTITAHUL FARIHA Y
FAISHAL THALIB
HOKI AGUSTINUS

2712100089
4112100054
4412100023

Dosen :
Henning Titi Ciptaningtyas, S.Kom, M.Kom

UNIT PENGELOLA MATAKULIAH BERSAMA (UPMB)


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2013

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................... iii
DAFTAR PERSAMAAN............................................................................................. iv
JUDUL MAKALAH.................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
TINJAUAN............................................................................................................ 2
STANDAR 4G....................................................................................................... 3
EVOLUSI LTE........................................................................................................ 4
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LTE.....................................................................5
TEKNOLOGI LTE DAN LAYANANNYA.....................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 8
LAMPIRAN ANGGOTA KELP DAN PEMBAGIAN TUGAS..............................................9
Anggota 1........................................................................................................... 9
Anggota 2........................................................................................................... 9
Anggota 3........................................................................................................... 9

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 3G Network ke LTE Network.................................................................2
Gambar 2. Perkembangan
4G................................................................................................................3
Gambar 3. Evolusi
LTE...........................................................................................................................
.4

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi layanan mobile pada LTE.........................................................7

DAFTAR PERSAMAAN

TREND TIK:
LTE (LONG TERM EVOLUTION) JARINGAN 4G
I PENDAHULUAN
3GPP Long Term Elolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar
komunikasi
akses
data
nirkabel
tingkat
tinggi
yang
berbasis
pada
jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan interface-nya tidak cocok dengan
jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang
terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan
upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali dibuka oleh perusahaan TeliaSonera di
Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 Desember 2009.
3GPP Long Term Evolution, atau lebih dikenal dengan sebutan LTE dan dipasarkan
dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan
GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk akses data kecepatan tinggi menggunakan
telepon seluler maupun perangkat mobile lainnya.
LTE pertama kali diluncurkan oleh TeliaSonera di Oslo dan Srockholm pada 14
Desember 2009. LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan
UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara
global yang pertama.
Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum
dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada
release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE
Advanced yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai
teknologi 4G.
LTE (Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai
kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile). Merupakan langkah
menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk meningkatkan
kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. Dimana generasi sebelumnya
dikenal sebagai 3G (untuk "generasi ketiga"), LTE dipasarkan sebagai 4G.
Menurut IMT Advanced (International Mobile Telecommunications Advanced), LTE
tidak sepenuhnya sesuai dengan persyaratan 4G. Sebagian besar operator selular
di Amerika Serikat dan beberapa operator di seluruh dunia mengumumkan rencana
untuk mengubah jaringan mereka untuk LTE dimulai pada 2009. Layanan LTE
pertama di dunia dibuka oleh TeliaSonera di dua kota Skandinavia yaitu Stockholm
dan Oslo pada 14 Desember 2009. LTE adalah satu set perangkat tambahan ke
Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang diperkenalkan pada 3rd

Generation Partnership Project (3GPP) Release 8. Banyak dari 3GPP Release 8


mengadopsi teknologi 4G, termasuk semua IP arsitektur jaringan.
Meskipun biasanya dilihat sebagai telepon seluler atau penghantar, LTE juga
didukung oleh badan-badan keamanan publik di Amerika Serikat. Band radio 700
MHz sebagai teknologi pilihan untuk keselamatan publik.

Gambar 1. 3G Network ke LTE Network

II

TINJAUAN

LTE memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink paling
sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung operator
bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian
frekuensi duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD).
Bagian dari standar LTE adalah Arsitektur Sistem Evolution, sebuah jaringan
berbasis IP yang dirancang untuk menggantikan arsitektur GPRS Core Network dan
memastikan dukungan untuk mobilitas antara beberapa non-sistem 3GPP, misalnya
GPRS dan WiMax.
Keuntungan utama dengan LTE adalah throughput yang tinggi, latency rendah, plug
and play, FDD dan TDD pada platform yang sama, peningkatan pengalaman
pengguna akhir dan arsitektur sederhana yang mengakibatkan biaya operasional
yang rendah. LTE akan juga mendukung sel menara dengan teknologi jaringan yang
lebih tua seperti GSM, cdmaOne, W-CDMA (UMTS), dan CDMA2000.

III

STANDAR 4G

Gambar 2. Perkembangan 4G

Banyak standar sebagai syarat untuk upgrade 3G UMTS ke teknologi komunikasi


mobile 4G, yang pada dasarnya adalah sebuah sistem broadband mobile dengan
peningkatan
layanan
multimedia.
Adapun standar-standarnya:

Puncak download angka 326,4 Mbit / s untuk 4x4 antena, dan 172,8 Mbit / s
untuk antena 2x2 (menggunakan 20 MHz dari spektrum).

Puncak upload angka 86,4 Mbit / s untuk setiap 20 MHz dari spektrum
menggunakan satu antena.

Lima terminal yang berbeda kelas telah ditetapkan dari kelas sentris suara
sampai akhir tinggi terminal yang mendukung kecepatan data puncak.
Semua terminal akan dapat memproses 20 MHz bandwidth.

Pada sedikitnya 200 pengguna aktif dalam setiap 5 MHz sel. (Khususnya, 200
data aktif klien)

Sub-5 ms latency untuk paket IP kecil

Meningkatkan fleksibilitas spektrum, dengan spektrum didukung irisan sekecil


1,5 MHz dan sebesar 20 MHz (W-CDMA membutuhkan 5 MHz iris,
menyebabkan beberapa masalah dengan roll-beluk teknologi di negaranegara di mana 5 MHz adalah jumlah alokasi umum spektrum, dan sering
telah digunakan dengan warisan standar seperti 2G GSM dan cdmaOne.)

Membatasi ukuran untuk 5 MHz juga membatasi jumlah bandwidth per


handset

Dalam 900 MHz pita frekuensi yang akan digunakan di daerah pedesaan,
mendukung ukuran sel yang optimal dari 5 km, 30 km ukuran dengan kinerja
yang masuk akal, dan sampai 100 km sel ukuran yang didukung dengan
kinerja yang dapat diterima. Di kota dan daerah perkotaan, frekuensi yang
lebih tinggi (seperti 2,6 GHz di Uni Eropa) digunakan untuk mendukung
kecepatan tinggi mobile broadband. Dalam kasus ini, mungkin ukuran sel 1
km atau bahkan kurang.

Mendukung mobilitas yang baik. Data mobile kinerja tinggi adalah mungkin
pada kecepatan hingga 120 km / jam, dan pelayanan dasar adalah mungkin
pada kecepatan hingga 350 km / jam

Bisa berjalan dengan standar sebelumnya (pengguna dapat secara


transparan memulai panggilan atau transfer data dalam suatu daerah
menggunakan standar LTE, dan, harus cakupan tidak tersedia, melanjutkan
operasi tanpa ada tindakan dari mereka menggunakan GSM / GPRS atau WCDMA berbasis UMTS atau bahkan jaringan 3GPP2 seperti cdmaOne atau
CDMA2000)

Dukungan untuk MBSFN (Single Frekuensi Broadcast Multicast Network). Fitur


ini dapat memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan LTE
infrastruktur, dan merupakan pesaing untuk DVB-H berbasis siaran TV.

PU2RC sebagai solusi praktis untuk MU-MIMO. Prosedur rinci untuk umum
MIMO MU-operasi diserahkan ke rilis berikutnya, misalnya, LTE-Advanced, di
mana diskusi lanjutan akan diadakan.

Sebagian standar tersebut ditujukan untuk menyederhanakan arsitektur sistem,


saat transit dari rangkaian UMTS + packet switching jaringan dikombinasikan, untuk
sistem all-IP arsitektur datar.

IV

EVOLUSI LTE

Gambar 3. Evolusi LTE

GSM dikembangkan untuk membawa layanan realtime pada Circuit Swicth dengan
kecepatan yang sangat lambat (Lihat posting sebelumnya tentang Evolusi GSM &
WCDMA). Seiring berjalan, dikembangkanlah sistem GPRS dan EDGE yang dapat
melewatkan data berbentuk Packet Swicth (PS) dengan kecepatan hingga lebih dari
200 kbps dengan menggunakan metode akses yang sama yaitu TDMA.
Kecepatan EDGE masih dirasakan kurang apalagi jika ada banyak user yang
melakukan panggilan. Maka dikembangkanlah UMTS dengan metode akses CDMA.
UMTS mengemulasi koneksi Circuit Swicth yang digunakan untuk layanan real-time
dan Packet Swicth untuk layanan datacom. Pada UMTS, IP address dialokasikan
pada UE (User Equipment) atau handset mobile ketika layanan datacom dibangun
dan akan dilepas jika layanan dihentikan. Sementara untuk proses paging, masih
menggunakan Circuit Swicth Core.
Evolusi LTE 4G
LTE pertama kali dipropose oleh NTT DoCoMo di Jepang pada tahun 2004. Standar
LTE baru dapat diselesaikan pada tahun 2008 dan dipublikasikan pertama kali oleh
TeliaSonera di Oslo dan Stockholm pada December 2009 dengan menggunakan
modem sebagai koneksi datanya. Pada 2011 mulai dibuat handset yang support
untuk LTE. Pengembangan LTE terus dilakukan sampai LTE advanced yang
distandarkan pada Maret 2011.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LTE

Kelebihan LTE

Jaringan LTE bisa mendownload film definisi tinggi dengan waktu sekitar 15 menit
saja. Bandingkan dengan HSPA yang butuh waktu sampai 6 jam. Selain download
video kualitas tinggi, LTE dengan mulus bisa menjalankan televisi on demand, game
online kualitas tinggi sampai iklan berbasis video. Ini karena kecepatan aksesnya
yang besar. Selain itu LTE bisa mencapai peak kecepatan sampai 150Mbps. Sebagai
perbandingan, jaringan EDGE hanya mencapai 256kbps, UMTS 384kbps, HSPA
14,4Mbps dan HSPA+ 42Mbps.
Untuk urusan akses web dan download konten pun LTE memiliki keunggulan besar.
Misalnya mendownload musik berukuran 5MB hanya butuh waktu sekitar 5 detik.
Bandingkan dengan EDGE yang butuh sampai 1 jam atau HSPA+ yang perlu 40
detik. Dengan segenap keunggulannya itu, agaknya 4G LTE akan menguntungkan
konsumen. Telkomsel sendiri mengklaim sudah siap menerapkan 4G LTE secara
komersial, dan tinggal menunggu regulasi dari pemegang kebijakan.
Keuntungan utama dengan LTE adalah throughput yang tinggi, latency rendah, plug
and play, FDD dan TDD pada platform yang sama, peningkatan pengalaman
pengguna akhir dan arsitektur sederhana yang mengakibatkan biaya operasional
yang rendah. LTE akan juga mendukung sel menara dengan teknologi jaringan yang
lebih tua seperti GSM, cdmaOne, W-CDMA (UMTS), dan CDMA2000.

Tingkat download mencapai 299,6 Mbps, dan Upload hingga 75,4 Mbps
Peningkatan dukungan untuk mobilitas, seperti dukungan untuk terminal
bergerak hingga 350 500 KM/Jam.
Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan
Dukungan untuk MBSFN ( Multi cart Broadcast Single Frequency Network).
Fitur ini dapat memberikan layanan seperti mobile TV menggunakan
infrastruktur LTE, dan merupakan pesaing layanan DVB-H berbasis siaran TV.

Kekurangan LTE
Teknologi LTE sangat berguna saat menjelajah internet dengan layanan 4G. Tetapi,
LTE bukanlah teknologi yang kebal terhadap cuaca buruk. Performa terbaiknya akan
segera hilang ketika cuaca buruk datang menyerang.
Ketika diuji, bandwith downlink menggunakan TDD atau Time Division Duplex pada
frekuensi 2.3GHz mencapai 80MHz. Sedangkan uplink yang dicapai menyentuh 20
MHz. Hasil yang diperoleh tersebut dicapai dengan kondisi jaringan yang sepi
trafiknya. Uji coba tersebut hanya dilakukan pada koneksi video streaming tanpa
putus ke server erricson di Swedia, jadi uji coba masih sangat terbatas.
Penggunaan Jaringan LTE masih cukup memuaskan meskipun digunakan banyak
orang dan trafik yang padat pada penggunaan sehari-hari nanti. Beliau
menyampaikan, Jaringan LTE bisa melayani 1000 pengguna per node B. Nanti speed
80 Mbps downlink ini akan dishare. Aplikasi pada umumnya masih lancar. Namun

untuk video streaming belum tentu tanpa putus, kecuali pakai end to end QoS
(quality of services).
Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi LTE antara lain adalah biaya untuk
infrastruktur jaringan baru realtif mahal. Selain itu jika jaringan harus diperbaharui
maka peralatan baru harus diinstal. Selain itu teknologi LTE menggunakan MIMO
(Multiple Input Multiple Output), teknologi yang memerlukan antena tambahan pada
pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data. Sebagai akibatnya jika terjadi
pembaharuan jaringan maka pengguna perlu memebeli mobile device baru guna
mengguna infrastruktur jaringan yang baru.

V. Teknologi LTE dan layanannya


Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan
Uplink 75 Mbps. LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing
(OFDM) yang mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang
masing-masing nya sebesar 180 kHz. Meningkatakan kecepatan transmisi secara
keseluruhan, channel transmisi yang digunakan LTE diperbesar dengan cara
meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa mengganti parameter
channel spectrum radio itu sendiri.
LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini
menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio
dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya
fixed-line network. Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE
harus juga mampu menyokong GSM, GPRS, EDGE.

Tabel 1. Klasifikasi layanan


mobile pada LTE

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/LTE
http://anangss.blogspot.com/2010/03/lte-long-term-evolution.html
http://babakhalid.com/evolusi-ke-arah-lte
http://luxurygalaxy.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-lte.html
http://www.webcitation.org/5wk7sIvVb

LAMPIRAN ANGGOTA KELP DAN PEMBAGIAN TUGAS


Anggota 1
NRP
Nama
Email
HP
Tugas
Foto

: 2712100089
: Iftitahul Fariha Yuliarti
: thata.fariha@gmail.com
: 08990490882
: Mencari data materi, membuat
:

Anggota 2
NRP
Nama
Email
HP
Tugas
Foto

: 4112100054
: Faisal Thalib
: jaquesthalib@yahoo.com
: 08976459597
: Membuat Power Point, print makalah
:

Anggota 3
NRP
: 4412100023
Nama
: Hoki Agustinus
Email
: hoki.agustinus93@gmail.com
HP
: 08970066680
Tugas
: Membuat Power Point, print makalah
Foto
:

makalah

Anda mungkin juga menyukai