TEMA
PEMBERDAYAAN UKM
LOKASI
(Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)
Oleh:
Budi Harjanto, ST
NIP. 132309440
A. KEGIATAN UTAMA
1. Pengadaan Alat
a. Deskripsi Kegiatan
Desa Tanjungsari merupakan salah satu desa di kecamatan Pacitan yang
memiliki banyak jenis Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satu produk yang
menjadi ciri khas desa Tanjungsari adalah produk olahan singkong. Produk olahan
singkong yag dihasilkan adalah kripik singkong dan samiler.
Produk ini memiliki daya beli yang cukup tinggi. Pelaku usaha seringkali tidak
bisa memenuhi permintaan pasar karena mempunyai kendala dalam bidang
peralatan. Selama ini, pelaku usaha mengandalkan sinar matahari dalam proses
pembuatan kerupuk. Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa memproduksi
banyak ketika musim hujan dan cuaca yang tidak mendukung. Proses pembuatan
yang menggunakan sinar matahari pun membutuhkan waktu yang cukup lama.
Satu kali produksi, pelaku usaha membutuhkan waktu minimal tiga hari.
Melihat permasalahan tersebut, TIM KKN Desa Tanjungsari membantu
pengadaan alat untuk produksi olahan singkong. Alat tersebut berupa oven
pengering. Alat ini digunakan untuk membantu proses pengeringan makanan
sehingga tidak mengandalkan sinar matahari lagi. Alat ini membantu pelaku usaha
untuk menghasilkan produk lebih banyak dan mengefisienkan waktu pembuatan.
Selain itu, dengan adanya alat ini diharapkan pelaku usaha mempunyai inovasi
produk yang bisa menghasilkan profit lebih tinggi dari sebelumnya.
b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan mampu membantu pelaku usaha untuk lebih efisien
memanfaatkan waktu dalam proses pembuatan. Sasaran dari kegiatan ini adalah
pelaku usaha kerupuk singkong Dusun Gemulung, Desa Tanjungsari yang
bernama Bapak Sardjito. Kegiatan ini mempunyai beberapa tujuan, yakni:
1) Membantu pelaku usaha untuk menghasilkan produk dalam waktu yang lebih
cepat
2) Membantu pelaku usaha untuk menghasilkan produk lebih banyak
3) Mempermudah pelaku usaha dalam proses pembuatan kerupuk singkong
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini mulai tanggal 21 Januari 2014 sampai 6 Februari 2015. Pembuatan
alat dilakukan di Bengkel Ragil Jaya Manunggal dan penyerahan alat dilakukan di
Balai Desa Tanjungsari oleh perangkat desa.
d. Hasil yang Diperoleh
Hasil yang diperoleh berupa oven pengering yang digunakan untuk mempercepat
proses pengeringan kerupuk.
e. Rincian Dana
Rp 3.162.000, 00
2. Pendampingan P-IRT
a. Deskripsi Kegiatan
Industri rumah tangga merupakan salah satu roda ekonomi di desa yang
berperan dalam pengurangan pengangguran dan memberikan pendapatan
tambahan bagi masyarakat desa. Secara umum industri rumah tangga memiliki
kendala dalam hal pemasaran, perencanaan pengembangan produk, dan standar
produk. Pemasaran, perencanaan pengembangan produk, dan standar produk
memiliki hubungan yang terkait. Pelaku industri rumahan ketika mau
merencanakan pemasaran pada kelas konsumen tertentu perlu memperhatikan
standar yang dapat menarik konsumen tersebut untuk membeli produk. Peran dari
perencanaan pengembangan produk untuk menghubungkan produk mau dikonsep
untuk konsumen kelas tertentu.
Desa Tanjungsari merupakan salah satu desa yang ditunjuk untuk menjadi
salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS dengan tema peberdayaan
Usaha Kecil Menengah (UKM). Jenis usaha yang dikembangakan di desa
Tanjungsari terdiri dari usaha olahan tuna dan usaha olahan singkong. Pelaku
usaha yang sudah berkembang berupa pengolahan makanan ringan seperti kripik
singkong, samiler, kripik tales, kripik pisang, kripik sukun, kue bawang, kacang
bawang, kripik jamur, tahu tuna, bakso tuna, kaki naga, keong mas, siomay, otakotak, dan nugget tuna.
Pelaku usaha di desa Tanjungsari sebagian besar belum mengetahui tahapan
pengurusan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga sehingga sering
terjadi penipuan terkait pengurusan sertifikat produksi pangan industri rumah
tangga. Pelaku usaha menjadi enggan dan malas untuk mengurusi karena
menganggap tahapan pengurusan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga
adalah sesuatu yang rumit dan memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu,
pelaku usaha berfikir bahwa sertifikat tersebut tidak terlalu penting karena usaha
mereka masih tetap bisa dipasarkan tanpa memiliki sertifikat. Oleh karena itu,
pembuatan sertifikat P-IRT dilakukan sebagai penjamin keamanan produk.
b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai
1) Maksud dan tujuan
a) Memberikan pengetahuan tentang tahapan pengurusan sertifikat P-IRT
b) Memberikan motivasi pada pelaku usaha agar mau mengurus sertifikat
c) P-IRT digunakan sebagai jaminan keamanan produk
d) P-IRT untuk pengembangan usaha kedepan
2) Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah warga desa Tanjungsari yang memiliki usaha di
bidang makanan ringan, seperti kripik singkong, kripik pisang, kripik jamur,
samiler, kripik tales, kripik sukun, kue bawang dan kacang bawang.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1) Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yakni:
a) Persiapan
Persiapan kegiatan dilakukan tanggal 2 sampai 6 Februari 2015. Persiapan
kegiatan yang dilakukan adalah mencari dan mengumpulkan data pelaku
usaha calon pendaftar sertifikat P-IRT kemudian diisikan ke dalam
blangko dari Dinas Perijinan. Setelah itu blangko dikumpulkan kepada
Dinas Kesehatan untuk diproses lebih lanjut. Dinas Kesehatan selanjutnya
melakukan survey kepada calon penerima sertifikat pada tanggal 9
Februari 2015.
b) Pembuatan Nomor P-IRT
Proses pembuatan dilakukan selama satu hari dan nomor P-IRT keluar
pada hari Selasa, 10 Februari 2015.
d. Hasil yang Diperoleh
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah pelaku usaha memiliki nomor PIRT dan meningkatnya motivasi pelaku usaha dalam pemberian standar produk.
e. Rincian Dana
Rp 43.900,00
3. Pembuatan Media Sosial Untuk Mengenalkan Produk Olahan Tuna
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan utama KKN desa Tanjungsari
Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. Latar belakang kami mengadakan
kegiatan tersebut karena produk Usaha Kecil Menengah (UKM) produk olahan
ikan tuna terkendala dalam hal pemasaran. Daerah pemasaran produk tersebut
masih di daerah Pacitan, Jakarta, Malang, Surabaya dan sekitarnya. Produk UKM
tersebut sangat layak dipasarkan ke luar kota, maupun luar Jawa karena sudah
memiliki p-irt dan sertifikat halal MUI.
Alasan utama dalam kendala pemasaran yakni kurangnya media dan channel.
Media menjadi kendala karena mereka kebingungan akan menggunakan media
yang benar untuk digunakan, mengingat di zaman sekarang teknologi sudah
berkembang pesat dan mereka belum bisa mengikuti perkembangan teknologi
tersebut. Kekurangan channel juga menjadi kendala karena mereka tidak memiliki
kesempatan lebih dalam hal menjalin komunikasi dengan pengusaha ataupun
channel lain mengingat kesibukan mereka dalam produksi. Kedua alasan tersebut
membuat kami dari KKN desa Tanjungsari mendampingi dalam hal memasarkan
produk olahan ikan tuna Desa Tanjungsari.
Pendampingan ini perlu dilakukan agar pengenalan dan pemasaran produk
olahan ikan tuna lebih terarah. Pendampingan ini dilakukan kepada pelaku usaha
olahan ikan tuna desa Tanjungsari. Hal ini karena usaha olahan ikan tuna
merupakan usaha yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan di desa
Tanjungsari. Media yang dapat digunakan untuk pemasaran produk berupa media
sosial, yakni blog.
Blog merupakan aplikasi web yang dapat diisi kabar berita, foto, maupun
video yang bersifat terbuka bagi siapa saja yang ingin membacanya. Aplikasi ini
adalah cara sederhana untuk pelaku usaha memiliki media informasi resmi di
dunia internet, caranya mudah dan untuk update bisa melibatkan beberapa admin
atau pengurus. Aplikasi web ini banyak digunakan untuk pemasaran produk
karena mudah, murah dan semua kalangan bisa mengaksesnya. Blog juga telah
banyak digunakan sebagai media pemasaran sehingga tidak diragukan lagi sebagai
media untuk memasarkan produk.
b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Maksud dari diadakannya kegiatan tersebut yakni memperkenalkan produk
olahan ikan tuna yang dimiliki desa Tanjungsari agar jauh lebih berkembang tidak
hanya di daerah Pacitan dan sekitarnya. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini juga
ingin memberikan ilmu kepada pelaku usaha agar lebih paham dalam
memanfaatkan perkembangan teknologi. Sasaran yang ingin dicapai dalam
kegiatan ini yakni UKM produk olahan ikan tuna Desa Tanjungsari melalui
pemasaran yang dilakukan oleh pelaku usahanya. Melalui tangan kreatif pelaku
usaha ini diharapkan produk olahan ikan tuna Desa Tanjungsari lebih dikenal dan
berkembang sehingga bisa menjadi produk unggulan.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, tanggal
: Selasa, 3 Februari 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
: UKM Nabilla Food
d. Hasil yang Diperoleh
Hasil yang diperoleh adalah pengetahuan tentang pemakaian media sosial yang
tepat dan efisien untuk memasarkan produk. Selain itu, kami juga membuat
sebuah aplikasi web berupa blog sebagai media untuk memasarkan produk olahan
tuna.
e. Rincian Dana
Rp 290.000,00
B. KEGIATAN PENUNJANG
1. Penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD)
a. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemis di
Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan
ditandai dengan panas mendadak selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas. Gejala
ini juga disertai dengan manifestasi pendarahan, muntah darah, berak darah,
kesadaran menurun, dan syock. (Soegijanto, 2006)
Menurut penuturan perangkat desa, tahun ini penderita penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Pacitan sendiri meningkat drastis. Sampai saat ini
jumlah penderita sudah mencapai 15 orang. Dari total penderita, dua orang
penderita meninggal dunia dan salah satu penderita berasal dari Dusun Kebonredi,
Desa Tanjungsari.
Tim KKN Desa Tanjungsari memberikan penyuluhan Demam Berdarah
Dengue (DBD) kepada beberapa lapisan masyarakat. Tim KKN Desa Tanjungsari
membagi penyuluhan DBD menjadi tiga bagian. Pertama diberikan pada saat
Rapat Kader Posyandu Desa Tanjungsari sebagai perwakilan ibu-ibu. Kedua
diberikan saat pengajian yasinan rutin sebagai perwakilan remaja, bapak-bapak,
dan lansia. Terakhir, penyuluhan ini diberikan kepada murid-murid Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari sebagai perwakilan anak-anak.
Tim KKN membagikan bubuk ABATE untuk penyuluhan saat Rapat Kader
Posyandu dan pengajian yasinan rutin agar bisa digunakan untuk mencegah
datangnya penyakit DBD. Sedangkan untuk MI, Tim KKN Desa Tanjungsari
memberikan tiga buah tong sampah sebagai salah satu bentuk menjaga kebersihan
lingkungan terkait upaya pencegahan penyakit DBD. Untuk mempermudah proses
penyuluhan, Tim KKN membagikan leaflet yang berisi informasi mengenai
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan yakni sebagai berikut:
1) Memberikan pengetahuan tentang penyakit demam berdarah dengue
2) Masyarakat mengetahui cara-cara pencegahan dan pengobatan penyakit
demam berdarah dengue
3) Sebagai upaya preventif pencegahan penyakit demam berdarah dengue
Sasaran kegiatan ini adalah Ibu-ibu Kader Posyandu Desa Tanjungsari, peserta
pengajian yasinan Dusun Tanjung Kidul, dan 13 siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari.
memberikan pengarahan dan pendampingan tentang pola hidup yang sehat dapat
mereka kenal sedini mungkin.
Program pelatihan gosok gigi ialah program untuk ini ditujukan untuk anakanak PAUD di Desa Tanjungsari. Jumlah murid di PAUD Desa Tanjungsari adalah
32 anak.
Program ini dilakukan pada hari Jumat, 30 Januari 2015 pukul 08.00-10.00
WIB. Kami memberikan contoh cara gosok gigi yang baik dan benar kepada
mereka kemudian mereka mempraktikkanya langsung dengan didampingi dari
teman KKN lainnya. Kami menggunakan media berupa poster dan alat peraga gigi
agar menarik perhatian anak-anak dan memudahkan mereka dalam penerimaan
informasi.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Kegiatan pelatihan gosok gigi yang dilakukan untuk anak-anak tingkat PAUD
dimaksudkan agar sedani dini bisa membiasakan diri untuk rajin menggosok gigi
yang baik dan benar serta sesuai waktunya.
Tujuan yang akan dicapai di kegiatan pelatihan gosok gigi antara lain :
1) Memberikan pengetahuan tentang pentingnya hidup sehat dengan membiasakan
diri menjaga kesehatan gigi dengan menggosok gigi yang tepat yaitu minimal 2
kali sehari.
2) Menumbuhkan kesadaran akan hidup sehat dengan menjaga kesehatan gigi
dengan cara yang benar dan tepat.
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh murid PAUD Desa Tanjungsari yang
berjumlah 32 anak.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan satu kali yakni pada hari Jumat, 31 Januari 2015
pukul 08.00-10.00 WIB di PAUD Desa Tanjungsari. Materi dalam kegiatan ini
disampaikan oleh Zuyun Saufika dan praktik gosok gigi didampingi oleh temanteman TIM KKN lainnya.
d. Hasil yang Diperoleh
Pelaksanaan kegiatan pelatihan gosok gigi ini menghasilkan pengetahuan
tentang cara menggosok gigi yang benar. Mereka dapat menerapkan informasi
tersebut ke dalam kebiasaan sehari-hari. Mereka dapat menggosok gigi yang tepat
dan benar sehingga tidak asal-asalan.
Dari kegiatan tersebut untuk kegiatan gosok gigi memiliki tindak lanjut yaitu
siswa-siswa dipantau untuk terus rajin menggosok gigi oleh guru maupun orang
tua.
e. Rincian dana
Rp 310.750,00
3. Pembelajaran Taman Kanak-kanak (TK)
a. Latar Belakang
Pembelajaran Taman Kanak-kanak (TK) dilakukan sebagai salah satu program
penunjang yang dilaksanakan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan. TK
Pembina merupakan salah satu TK unggulan yang ada di Kabupaten Pacitan.
Bahkan TK Pembina menjadi salah satu TK percontohan untuk wilayah Jawa
Timur. TK Pembina memiliki 120 murid dan 14 tenaga pengajar. Sistem
pembelajaran di TK Pembina adalah sistem pembelajaran modern yang
menggunakan sentra sebagai pusat kegiatan belajar. TK Pembina memiliki tujuh
sentra terdiri dari; sentra kreativitas, sentra bahan alam, sentra main peran, sentra
seni budaya, sentra persiapan, sentra imtaq, dan sentra balok. Dalam kegiatan
yang kami lakukan, kami memilih untuk mengisi sentra kreativitas dan sentra
bahan alam untuk mengefisienkan waktu.
Kegiatan dilakukan sebanyak empat kali secara bertahap. Tim KKN
memberikan kegiatan sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan di TK. Tema
yang kami dapatkan adalah pekerjaan. Sesuai dengan tema tersebut, pekerjaan
yang pertama kami ajarkan adalah menjadi seorang desainer. Kegiatan yang
diberikan sesuai dengan tema tersebut adalah meronce gelang, membuat topi, dan
membuat bros. Kegiatan ini berlangsung di sentra kreativitas. Kami memberikan
contoh kepada anak-anak bagaimana cara membuat gelang, bros, dan topi di
depan kelas yang dijelaskan oleh Zuyun Saufika. Setelah itu, anak-anak mulai
membuat benda yang membuat mereka tertarik terlebih dahulu. Anak-anak
diberikan kebebasan untuk memilih benda apa yang akan mereka buat pertama
kali.
Kegiatan kedua yang kami berikan sesuai tema adalah menjadi penjual es
buah dan sate buah. Kegiatan ini berlangsung di sentra bahan alam. Dalam
kegiatan ini, anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar mencampur dua
warna menjadi satu, belajar menjadi penjual dan pembeli es buah serta sate buah.
Sama halnya dengan kegiatan yang pertama, dalam kegiatan kedua kami
memberikan contoh kepada anak-anak di depan kelas oleh Zuyun Saufika
kemudian mereka bebas mau mengerjakan sesuatu yang mereka sukai terlebih
dahulu. Pada akhirnya, es buah dan sate buah yang mereka buat akan dimakan
bersama-sama ketika jam istirahat.
Kegiatan ketiga yang kami lakukan adalah membantu kegiatan kunjungan
Persatuan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (PGTKI) Madiun ke TK Pembina
a. Deskripsi Kegiatan
Kunjungan Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu kegiatan penunjang
yang kami lakukan. SD yang kami bina adalah SD Tanjungsari 02. Dalam
kunjungan SD, kami mengisi salah satu kegiatan ekstrakurikuler yakni pramuka.
Kami diberikan kesempatan untuk membina kegiatan pramuka SD Tanjungsari 02
untuk persiapan loba. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari Jumat.
Kami melakukan pembinaan pramuka SD Tanjungsari 02 sebagai bentuk
persiapan lomba yang akan diikuti oleh murid SD Tanjungsari 02. SD Tanjungsari
02 akan mengikuti lomba East Java Scouts Challenge Kwarcab Pacitan 2015
yang dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 7-8 Februari 2015 di Pantai Poor
Pancer Door.
SD Tanjungsari mengirimkan dua regu yakni regu putra dan regu putri yang
masing-masing terdiri dari 10 anggota.
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk persiapan lomba East Java Scouts
Challenge yang akan diikuti oleh siswa-siswi SD Tanjungsari 02. Sasaran
kegiatan ini adalah 20 murid yang menjadi peserta lomba pramuka. Kegiatan ini
bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswi dalam kegiatan lomba. Selain itu,
mereka juga diajarkan tentang kemandirian dan berlatih untuk bekerja sama
dengan teman satu kelompok. Kegiatan ini juga memberikan kami kesempatan
untuk lebih dekat dan mengenal siswa-siswi SD Tanjungsari 02.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1) Latihan
Hari, tanggal : Tentative setiap hari jumat
Waktu
: Pukul 14.00-16.30 WIB
Tempat: SD Tanjungsari 02
2) Pelaksanaan Lomba
Hari, tanggal : Sabtu-Minggu, 7-8 Februari 2015
Waktu
: Dua hari satu malam
Tempat: Pantai Pancer
d. Hasil yang Diperoleh
Melalui kegiatan ini, siswa-siswi memiliki ketrampilan untuk bekerja sama
dengan orang lain dalam satu tim. Mereka juga belajar cara bertoleransi dan
menghargai orang lain. Selain itu, dari hasil lomba, regu putri mendapatkan 18
medali dan regu putra mendapatkan 14 medali. Dari hasil tersebut, mereka
berlajar cara untuk berjuang dan berusaha mendapatkan sesuatu yang mereka
inginkan. Dari kegiatan ini pula, kami dapat menjalin hubungan baik dengan
siswa-siswi SD Tanjungsari 02 dan guru-guru SD Tanjungsari 02.
e. Rincian Dana
Rp 75.000,00