DIREKTORATJENDERALKEKAYAANNEGARA
SALINAN
PERATURAN DIREKTURJENDERALKEKAYAANNEGARA
NOMOR PER-06/KN/2011
TENTANG
PETUNJUKPELAKSANAAN
PENGELOLAAN LAPORAN HARTA KEKAYAANPENYELENGGARA NEGARA
DI LINGKUNGAN DIREKTORATJENDERALKEKAYAAN NEGARA
DIREKTURJENDERALKEKAYAANNEGARA,
Menimbang
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
Keputusan
Komisi
Pemberantasan
Korupsi
Nomor
KEP.07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman
Dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara;
2.
Memperhatikan
tentang
Menetapkan
-2-
Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ditetapkan
sebagaimana dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara ini.
.
Pasal 2
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara digunakan
sebagai acuan bagi seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara dalam pelaksanaan pengelolaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggaran Negara.
Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 08Juli 2011
DIREKTURJENDERAL,
Ttd.
HADIYANTO
NIP 196210101987031 006
KEMENT,ERIANKEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
DIREKTORATJENDERALKEKAYAANNEGARA
SALINAN
PETUNJUKPELAKSANAAN
PENGELOLAAN LAPORAN HARTA KEKAYAANPENYELENGGARANEGARA
DI LINGKUNGAN DIREKTORATJENDERALKEKAYAANNEGARA
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalarn rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme di lingkungan Kementerian Keuangan, telah ditetapkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 38jKMK.01j2011
tentang Penyelenggara Negara Di Lingkungan Kementerian
Keuangan Yang Wajib Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Dalarn rangka mengatur dan memonitor penyampaian dan pelaporan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara, maka diperlukan acuan bagi seluruh unit organisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalarn pelaksanaan pengelolaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara dimaksud.
B.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mencakup pengaturan
tentang tata cara penyampaian dan pengumuman LHKPN, pengelolaan dan pengawasan
penyampaian LHKPN, dan sanksi.
D. Pengertian Umum
1.
Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya disebut KPK adalah Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk selanjutnya disebut LHKPN adalah
daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PN), yang dituangkan dalarn formulir
LHKPN yang ditetapkan oleh KPK sebagaimana diatur dalarn Keputusan Komisi
Pemberantasan Korupsi Nomor KEP.07jKPKj02j2005
tentang Tata Cara Pendaftaran,
Pengumuman Dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
3.
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Harta kekayaan PN adalah harta benda yang dimiliki oleh PN beserta istri dan anak yang
masih menjadi tanggungan, baik berupa harta bergerak, harta tidak bergerak, maupun hakhak lainnya yang dapat dinilai dengan uang yang diperoleh PN sebelum, selama dan setelah
memangku jabatannya.
BABII
TATA CARA PENYAMPAIANDAN PENGUMUMAN LHKPN
1.
2.
3.
b.
mengalami promosi/mutasi;
c.
pensiun.
b.
mengalami promosi/mutasi;
c.
pensiun.
Dalam hal sewaktu-waktu diminta oleh KPK, Penyelenggara Negara sebagaima dimaksud
pada angka 1 wajib melaporkan harta kekayaannya, dengan mengisi formulir Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara Model Komisi Pemberantasan Korupsi-B.
KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
DIREKTORAT JENDERALKEKAYAANNEGARA
-3-
4.
LHKPN sebagaimana dimaksud dalam angka 1, angka 2 dan angka 3 setelah diisi oleh PN
sesuai dengan petunjuk pengisian, dilampiri foto kopi akta/bukti/surat kepemilikan harta
kekayaan yang dimiliki dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) berkas asli disampaikan kepada KPK
dan 1 (satu) berkas disimp.an oleh PN yang bersangkutan.
5.
Surat Pernyataan dan Surat Kuasa yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari LHKPN
ditandatangani oleh PN yang bersangkutan diatas materai sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6.
LHKPN beserta lampiran yang telah diserahkan kepada KPK sebagaimana dimaksud pada
angka 4 merupakan dokumen resmi negara.
7.
Foto kopi Tanda Terima penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
sebagaimana dimaksud pada angka 4 wajib disampaikan oleh Penyelenggara Negara kepada:
a.
b.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia selaku Koordinator Pengelola Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara Kementerian Keuangan;
c.
Inspektur Jenderal.
8.
Foto kopi tanda terima penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud pada angka 7 wajib
disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah diterimanya tanda terima dari KPK.
9.
BABII!
PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN PENYAMPAIAN LHKPN
1.
Sekretaris Ditjen wajib melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggara negara baik dalam
rangka pengiriman LHKPN maupun dalam pelaksanaan pengumuman harta kekayaan
penyelenggara negara.
2.
Sekretaris Ditjen memberikan himbauan pengiriman LHKPN setiap 2 (dua) bulan sek~li
kepada PN wajib LHKPN.
3.
Penyelenggara negara wajib LHKPN sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2
dihimbau untuk mengirimkan LHKPN sebelum melewati batas waktu terakhir pengiriman
LHKPN.
4.
Setiap bukti pengiriman LHKPN kepada KPK, wajib dikirimkan foto kopinya oleh PN yang
bersangkutan kepada Sekretaris Ditjen selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal
pengiriman LHKPN.
5.
6.
Pejabat Eselon II Kantor Pusat, Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPKNL wajib
menyampaikan daftar pejabat/pegawai yang wajib menyampaikan LHKPN di unit masingmasing paling lambat tanggal 10 Januari setiap tahun sesuai dengan format dalam lampiran I
dan disampaikan kepada Sekretaris Ditjen.
7.
Pejabat Eselon II Kantor Pusat, Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPKNL wajib melaporkan
setiap ada perubahan
pejabat/pegawai
yang wajib menyampaikan
LHKPN di unit masingmasing paling lambat 7 (tujuh) hari setelah adanya perubahan dan disampaikan
ke Sekretaris
Ditjen.
.
8.
Pejabat
Eselon II Kantor Pusat, Kepala Kantor Wilayah
dan Kepala
menyampaikan
rekapitulasi
pejabat/pegawai
di
unit
masing-masing
menyampaikan
LHKPN paling lambat tanggal 30 Desember setiap tahun.
KPKNL
yang
wajib
telah
BAB III
SANKSI
1.
Apabila
telah melewati
1 (satu) bulan
setelah Surat Keputusan
Pengangkatan
atau
Pemindahan
atau telah menduduki
jabatan selama 2 (dua) tahun, Sekretaris Ditjen berhak
untuk mengirimkan
surat peringatan kepada penyelenggara
negara untuk segera mengirimkan
LHKPN sebelum melewati masa akhir pengiriman LHKPN.
2.
3.
Penyelenggara
Negara sebagaimana
dimaksud
pada BAB I huruf Dangka
3 yang tidak
menyampaikan
LHKPN sesuai dengan waktu yang ditentukan
dianggap
melanggar
Pasal 3
angka 4 Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,
sehingga dijatuhi hukuman disiplin ringan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 08 Juli 2011
DIREKTUR JENDERAL,
Ttd.
HADIYANTO
NIP 19621010 198703 1 006