Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara sebagian besar digunakan dalam Industri Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU), selain itu digunakan juga dalam Industri Semen, Industri Tekstil,
Industri Logam dan berbagai Industri lainnya. Setiap konsumen Batubara mempunyai
persyaratan khusus disesuaikan dengan keperluan yang akan digunakan. Persyaratan
khusus tersebut diantaranya ukuran batubara, kadar air , kadar abu, nilai kalori,
Hardgrove Index, Kadar Sulfur, dan lain sebagainya. Kualitas batubara bervariasi
antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Perbedaan kualitas terjadi karena adanya
pengotor sisipan (`partings`) dan pengotor yang terbawa pada waktu penambangan
sehingga menimbulkan perbedaan nilai kadar abu (Ash). Setiap batubara yang akan
diperjual belikan harus mengalami proses crushing terlebih dahulu karena harus
memenuhi persyaratan ukuran yang diminta konsumen, disamping itu untuk kegiatan
ini diperlukan pula lahan untuk menyimpan batubara (Stockpile) sebelum adanya
kegiatan pengapalan atau biasa disebut dengan Shipment
PT Kaltim Jaya Bara memiliki lahan stockpile dan port yang berada di
terminal khusus Desa Labanan Jaya, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur
dengan luas wilayah 2,71 Ha. Stockpile adalah tempat penyimpanan sementara
batubara sebelum dikapalkan. Stockpile yang menjadi lokasi penelitian memiliki
kapasitas 130 KT dan batas ketinggian 8 meter. Komposisi pembagian batubara di
stockpile PT Kaltim Jaya Bara yaitu 100 KT ROM dan 20 KT product. Port adalah
lokasi proses pengapalan. Kegiatan crushing pada PT Kaltim Jaya Bara untuk
mendapatkan ukuran batubara sesuai permintaan pembeli disebut dengan CCP (Coal
Crushing Plan), dimana terdapat alat pendukung untuk CCP yaitu dump truck,
excavator, wheel loader dan metode pengapalan menggunakan conveyor dari
tumpukan product ke barge yang biasa disebut BLC (Barge Loading Conveyor). BLC

yang ada dilokasi penelitian memiliki kapasitas 1000 mt/jam dengan alat
pendukungnya yaitu bantuan dozer.
Dengan terbatasnya lokasi stockpile dan port tersebut, maka pentingnya
memperkirakan produktivitas dari alat berat yang akan digunakan untuk kegiatan
crushing dan barging agar sesuai dengan kapasitas dari alat karena ada kaitannya
dengan target produksi yang harus dicapai oleh perusahaan maupun kontraktor
sebagai mitra perusahaan.
Produktivitas dari alat berat seperti dump truck, excavator, dozer dan wheel
loader yang berada di stockpile dan port dapat dianalisis berdasarkan waktu siklus
per ritase (cycle time). Waktu siklus setiap alat akan berbeda karena dipengaruhi
faktor internal alat seperti kondisi dari alat CCP dan BLC maupun faktor eksternal
seperti kinerja operator, kondisi jalan, dan dump truck. Peralatan produksi pada
operasi penambangan merupakan sarana produksi yang penting untuk mencapai
sasaran produksi akhir yang telah ditentukan perusahaan. Hubungan antara sasaran
produksi dengan produktivitas alat akan menentukan jumlah alat berat yang harus
digunakan untuk memenuhi target. Peralatan yang akan digunakan harus bernilai
ekonomis tinggi karena biaya investasi yang cukup besar.
Berdasarkan pemaparan itu maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian tentang Produktivitas Alat Berat di Stockpile dan Port PT Kaltim Jaya
Bara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa produktivitas alat berat (excavator, wheel loader, dump truck dan
dozer) di Stockpile dan Port PT Kaltim Jaya Bara?
2. Apakah produktivitas crushing dan barging di PT Kaltim Jaya Bara saat ini
sudah optimal dengan alat berat yang tersedia?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini adalah :

1. Menghitung produktivitas alat berat (excavator, wheel loader, dump truck dan
dozer) yang berada di stockpile dan port yang mendukung kegiatan crushing
2.

dan barging
Mengetahui apakah produktivitas crushing dan barging saat ini sudah optimal
dengan alat berat yang tersedia

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 19-20 februari dan 22-23 februari
2015 dan hanya pada shift 1 jam kerja
2. Pengamatan dan perhitungan cycle time dan produktivitas terdiri dari:
Excavator to DT
Dump Truck by excavator
Dump Truck by wheel Loader
Wheel loader to Dump Truck
Wheel Loader to hopper
3. Delay yang terjadi karena adanya DT dari pit yang langsung masuk ke hopper
diabaikan.
4. Jarak loading point ke hopper sama yaitu 170 m.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi literatur dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari perusahaan yang berkaitan dengan produktivitas alat muat dan
alat angkut yang digunakan pada stockpile dan port PT Kaltim Jaya Bara.
2. Observasi lapangan untuk mengamati dan mengkaji alat-alat yang digunakan
di stockpile dan port PT Kaltim Jaya Bara.
3. Pengambilan data, dimana data yang diambil akurat dengan permasalahan
yang ada. Cara pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung
dilapangan dan data-data yang diambil dari literatur yang berhubungan
dengan permasalahan yang ada.

4. Pengolahan data, yang dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan,


selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau rangkaian perhitungan
pada penyelesaian dalam suatu proses tertentu.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Kerja praktek ini dilakukan di PT Kaltim Jaya Bara unit terminal khusus
Stockpile dan Port, Desa Labanan Jaya, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan
Timur terhitung dari tanggal 23 Januari 2015 sampai dengan 28 Februari 2015. Topik
yang diangkat pada kerja praktek ini adalah Produktivitas Alat Berat di Unit
Stockpile dan Port PT Kaltim Jaya Bara.

Anda mungkin juga menyukai