BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
1.
Tinjauan Teori
Definisi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain (Mochtar, 2010). Persalinan adalah proses
membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir (Prawirohardjo, 2010).
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi)
hasil pembuahan (yaitu janin, plasenta dan ketuban) dari dalam
uterus ke dunia luar. Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu
saat ketika uterus tidak dapat tumbuh besar lagi, ketika janin sudah
cukup matur untuk dapat hidup di luar rahim tapi masih cukup kecil
2.
11
proses
persalinan
berjalan
normal
dan
lancar
(Manuaba, 2009).
c. Passager
Bentuk, besarnya dan posisinya harus normal sehingga
mampu beradaptasi dengan baik terhadap jalan lahir dan
kekuatan pendorong sehingga proses persalinan dapat berjalan
dengan lancar dan normal (Manuaba, 2009).
12
atau
vagina;
atau
seksio
sesarea
adalah
suatu
janin
melalui
insisi
pada
dinding
abdomen
janin
akan
dilahirkan
seksio
sesarea,
tidak
13
uteri
spontan
kurang
atau
lebih
kecil.
dengan
insisi
dinding
dan
fasia
abdomen
14
panggul
sangat
membantu
menentukan
perkembangan
plasenta yang
sempurna
15
letak
sungsang
dengan
janin
besar
dan
pusat
menumbung,
sehingga
diindikasikan
persalinan
mengalami
hambatan
atau
kemacetan.
(g) Eklampsia
Eklampsia adalah pre eklampsia disertai dengan
gejala kejang umum yang terjadi pada waktu hamil,
waktu partus atau dala 7 hari post partum bukan karena
epilepsi.
Keadaan
ini
merupakan
indikasi
seksio
saesaria.
(h) Riwayat seksio sesarea
Jika ibu mempunyai riwayat persalinan sebelumnya
adalah seksio saesaria maka persalinan berikutnya
16
sudah
direncanakan
terlebih
dahulu
untuk
17
anestesi
spinal
atau
epidural
yang
lebih
umum
18
semangat.
Komplikasi seksio sesarea
Komplikasi yang terjadi setelah tindakan seksio sesarea
adalah sebagai berikut: (Wiknjosastro, 2011)
1) Infeksi puerperal (nifas)
Infeksi puerperal terbagi 3 tingkatan, yaitu: ringan
dengan kenaikan suhu tubuh beberapa hari saja, sedang
dengan kenaikan suhu tubuh lebih tinggi dan berat dengan
peritonitis, sepsis dan ileus paralitik. Hal ini sering kita
jumpai pada partus terlantar, dimana sebelumnya telah
terjadi infeksi intrapartal karena ketuban yang telah pecah
terlalu lama.
2) Perdarahan
Perdarahan
dapat
disebabkan
karena
banyaknya
19
secara
keseluruhan
dan
perkembangan
terjadinya
komplikasi
obstetri
yang
dapat
20
3) Jarak kehamilan
Seorang wanita setelah melahirkan membutuhkan
2 sampai 3 tahun untuk memulihkan tubuhnya dan
mempersiapkan dirinya pada persalinan berikutnya dan
memberi kesempatan pada luka untuk sembuh dengan
baik. Jarak persalinan yang pendek akan meningkatkan
risiko terhadap ibu dan anak (Mochtar, 2010).
Jarak kehamilan yang terlalu dekat meningkatkan
risiko kematian maternal yang disebabkan karena bentuk
dan fungsi organ reproduksi belum kembali dengan
sempurna. Sebaliknya, jarak kehamilan yang terlalu jauh
juga mempunyai peluang risiko yang disebabkan terjadinya
proses degenaratif serta melemahnya kekuatan fungsi oto
uterus dan panggul yang mengakibatkan partus lama
(Annisa, 2011).
4) Pengetahuan atau pendidikan
Ibu dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih
memperhatikan kesehatannya selama kehamilan bila
dibanding dengan ibu yang tingkat pendidikannya lebih
rendah. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor
penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan
juga keluarga. Semakin tinggi pendidikan formal seorang
ibu diharapkan semakin meningkat pengetahuan dan
kesadarannya
dalam
mengantisipasi
kesulitan
dalam
21
penghasilan.
Setiap
pekerjaan
apapun
menunjukkan
kesempatannya
pelayanan
dalam
kesehatan.
tingkat
kesejahteraan
menggunakan
Jenis
dan
pekerjaan
ibu
dan
menerima
maupun
normal,resistensi
vaskuler
tekanan
sistolik
sekurang-kurangnya
30
mmHg, atau peningkatan tekanan diastolik sekurangkurangnya 15 mmHg, atau adanya tekanan sistolik
sekurang-kurangnya 140 mmHg, atau tekanan diastolik
sekurang-kurangnya 90 mmHg (Taber, 2002).
22
Murphy
preeklampsia
menyimpulkan
(tekanan
darah
bahwa
wanita
>140/90
dengan
mmHg
dan
proses
persalinan
serta
berpengaruh
kehamilan
dan
persalinan
seperti
keguguran,
23
mempunyai
bentuk
paggul
yang
sempit,
akan
menurunkan
suplai
oksigen
ke
janin.
IMT
Kategori
24
Gizi Kurang
< 17
Sangat Kurus
Gizi kurang
17-18,5
Kurang
Gizi baik
18,5-25
Normal
Gizi lebih
25-27
Gemuk
Gizi lebih
>27
Sangat gemuk
Sumber : Data Sekunder
3) Kadar hemoglobin
Anemia pada kehamilan lazim terjadi biasanya
disebabkan
oleh
karena
defesiensi
besi
sekunder,
25
26
C. Kerangka Konsep
Faktor ibu
1. Umur
2. Paritas
Faktorfaktor risiko
persalinan
dengan
seksio
sesarea
Faktor
kesehatan
3. Jarak
Kehamilan
1.
darah
4. Tekanan
Pendidikan
2.
5. Penyakit
Pekerjaanpenyerta
3. Penyakit infeksi
Faktor gizi
4. Riwayat obstetrik
1. Tinggi badan
Faktor lingkungan
2. Status gizi
D.
Persalinan
dengan
seksio
sesarea