Anda di halaman 1dari 3

Di Indonesia terdapat beberapa undang-undang yang berkaitan dengan pemanfaatan dan

pengelolaan sumber daya alam, tetapi pada kenyataannya sumber daya alam dieksploitasi secara
besar-besaran sehingga menimbulkan kerusakan sumber daya alam maupun terhadap manusia.
a. Pengelolaan sumber daya alam berdasar prinsip berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Makna berwawasan lingkungan adalah memperhatikan factor lingkungan, sedangkan makna
berkelanjutan adalah mengambil tanpa mengurangi kemampuan bagi generasi selanjutnya. Jadi,
memperhatikan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, berarti pendayagunaan dan
pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara terencana, bijaksana, dan bertanggung jawab.
Prinsip itu mengandung aspek pelestarian dan solidaritas antargenerasi.
Ciri-ciri utama dari pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan antara lain mencakup tiga hal pokok berikut : 1) mengingat bahwa bumi adalah
sumber daya alam terbatas, 2) menghindarkan kerusakan lingkungan, 3) menjaga kelestarian.
Bentuk nyata tindakan yang sesuai dengan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,
misalnya :
~ Penambangan secara arif
Penambangan secara arif adalah mempertimbangkan kemampuan lingkungan, tidak berlebihan
dan tidak merusak lingkungan. Hal yang perlu diingat yaitu bahwa setiap lingkungan memiliki
keterbatasan
~ Penghijauan dan reboisasi
Penghijauan dan reboisasi berperan untuk mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan
dengan dengan tanah, air, dan udara. Salah satu lingkungan yang perlu penghijauan dan reboisasi
adalah hutan (hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka). Hal itu beralasan karena peran hutan
bagi bumi: 1) hutan berperan dalam tata hidrologi, yaitu menyaring dan mengatur air, mencegah
banjir dan menimbulkan mata air, 2) daun-daunan yang gugur dapat menjadi humus dan dapat
menyuburkan tanah, 3) hutan juga berperan penting dalam sirkulasi udara, tumbuhan
mengambil karobondioksida dari udara kemudian melepaskan oksigen yang diperlukan untuk
pernapasan makhluk hidup dan tumbuhan juga menyerap gas polutan lain, 4) hutan memiliki
peranan dalam bidang social maupun ekonomi (hutan produksi dan hutan rekreasi)
~ Pengelolaan daerah aliran sungai
Kerusakan DAS dapat terjadi oleh alam atau manusia (erosi oleh aliran air, pencemaran,
pendangkalan). Beberapa cara pengelolaan DAS adalah : 1) melakukan penghijauan di sepanjang
jalur sungai, 2) menjaga kebersihan sungai (tidak membuang sampah di sungai), 3) menghindari
pendangkalan sungai dengan melakukan pengerukan adil sedimentasi secara rutin

~ Sengkedan (terrasering)
Melakukan pengolahan lahan dengan system sengkedan adalah membuatnya menjadi bertanggatangga dari atas ke bawah. Sengkedan dilakukan khususnya pada tanah miring atau berbukitbukit. Tujuan sengkedan adalah memberi kesempatan bagi air hujan yang mengalir untuk
meresap ke dalam tanah. Sengkedan sangat efektif untuk mencegah longsor
~ Pengelolaan limbah/sampah
Limbah atau sampah dapat berbentuk padat atau cair. Pengelolaan limbah meliputi berbagai
kegiatan yaitu penampungan, pembuangan, dan pengolahan. a) limbah padat, harus ditampung
dan dibuang pada tempat tertentu dengan memperhatikan permukiman penduduk. Terdapat
beberapa bentuk pengolahan: pengomposan yaitu penguraian dan pemantapan bahan-bahan
organic secara biologis dalam suhu tinggi, penimbunan (sanitary landfill) yaitu penanganan
sampah dengan system urug, dan pembakaran (insenerator) diberlakukan untuk sampah organic,
b) limbah cair dapat dibuang melalui saluran (selokan, got, dan sungai) ataupun lubang tertentu
(septictank) tergantung jenisnya tetapi limbah industry harus melalui pengolahan yang sesuai

b. Pengelolaan sumber daya alam dengan pola mengurangi


Salah satu prinsip dalam pengelolaan sumber daya alam adalah prinsip mengurangi. Mengurangi
berarti memperkecil jumlah pengambilan terhadap suatu jenis sumber daya alam. Penerapan
prinsip ini adalah mengurangi eksploitasi terhadap sumber daya alam, seperti berbagai jenis
bahan tambang berupa fosil. Pola mengurangi ini harus dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh masyarakat yaitu dengan cara penghematan. Sebagai contoh bila memiliki kendaraan
roda dua yang selalu mengendarainya baik jarak dekat maupun jarah jauh namun dalam satu hari
dapat mengurangi penggunaan bendin dengan cara berjalan kaki jika jarak yang ditempuh dekat.

c. Pengelolaan sumber daya alam dengan pola memakai ulang


Memakai ulang berarti menggunakan barang-barang yang masih berfungsi untuk digunakan lagi
hingga benar-benar tidak dapat berfungsi lagi. Terdapat berbagai macam benda dari bahan-bahan
tertentu yang sebenarnya tidak perlu langsung dibuang bila sudah tidak bisa digunakan. Sebagai
contoh: 1) kardus tempat peralatan elektronik dapat dimanfaatkan sebagai kotak penyimpanan, 2)
botol sirup dapat digunakan sebagai vas bunga.

d. Pengelolaan sumber daya alam dengan pola daur ulang

Daur ulang merupakan usaha untuk memproduksi barang kebutuhan tidak dengan menggunakan
bahan mentah, melainkan dengan memproses kembali barang yang sudah terpakai. Barang yang
sudah tidak terpakai umunya telah dibuang sebagai sampah/limbah. Melalui proses daur ulang,
limbah dapat diubah menjadi barang-barang yang dapat digunakan atau memiliki nilai ekonomis.
Daur ulang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan
pembuatan material bekas pakai. Bahan-bahan yang dapat di daur ulang, antara lain : 1) botol
kaca baik yang putih atau berwarna, terutama tebal, 2) kertas, terutama kertas bekas di kantor,
Koran, majalah kecuali kertas berlapis minyak, 3) berbagai jenis logam (besi dan alumunium), 4)
plastic, kain, dan sebagainya
Daur ulang dapat memperkecil pengurasan sumber daya yang semakin menipis di masa
mendatang. Beberapa keuntungan dengan adanya kegiatan daur ulang, antara lain : 1)
mengurangi pencemaran lingkungan, misalnya oleh logam-logam berkarat, 2) mengurngi limbah
padat, yaitu semua bahan yang tidak dapat diuraikan oleh organism, 3) mengurangi kerusakan
tanah akibat penambangan berlebihan, 4) memperkecil kebutuhan energy

e. Pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi


Prinsip ekoefisiensi mencakup penggunaan secara efisien, menjaga kondisi ekosistem, dan
melestarikan ekosistem. Prinsip ekoefisiensi berperan penting dalam pembangunan
berkelanjutan. 1) penggunaan secara efisiensi, yakni dengan eksploitasi tidak berlebihan dan
mempertimbangkan keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya alam serta penggunaan
sumber daya alam tidak boros, 2) menjaga kondisi ekosistem, dengan cara memperhatikan lokasi
sumber daya alam dan pengaruhnya terhadap ekosistem setempat jika dilakukan eksploitasi,
memperhitungkan dampak negative pengolahan dan pemecahan secara bijaksana serta
menggunakan teknologi yang tidak merusak ekosistem, 3) melestarikan ekosistem, dengan cara
pengolahan disertai dengan pambaruan, melakukan kegiatan pemulihan ekosistem, dan dampak
negative pengolahan turut dikelola

Anda mungkin juga menyukai