kini dipenuhi dengan tepung, membuat pakaian tidurnya putih dan lengket. Dan pada saat itulah
dia kemudia melihat papa dan mamanya berdiri di dekat pintu.
Air mata kemudia berjatuhan di pipi Brandon. Yang ingin dia lakukan adalah berbuat baik, tapi
justru kekacauan yang luar biasa yang dia buat. Kini dia hanya pasrah menantikan omelan,
jeweran, atau malah mungkin pukulan. Tapi papa dan mamanya hanya memandang dia, lalu
berjalan berjalan melawati semua kotoran yang dia buat. Lalu papa dan mamanya mengangkat
dan menggendong Brandon yang kini sedang menangis sehingga baju tidur papa dan mamanya
ikut kotor. Papa dan mamanya memeluk dan mencium Brandon.