Anda di halaman 1dari 13

MENGENAL AMDIS

Oleh; Harry Budiman, Sri Sumartini


Puslit Kimia-LIPI di Serpong, Tangerang 15314, Banten

Pendahuluan
Telah dikenal lama Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GCMS) adalah alat
untuk menganalisis senyawa senyawa yang mudah menguap atau diuapkan. Senyawa
senyawa target secara individual akan muncul dalam TIC (Total Ion Chromatogram)
sebagai puncak puncak. Puncak senyawa target yang akan diidentifikasi akan salah atau
gagal dikonfirmasi bila puncak terkontaminasi spektrum massanya dengan puncak
senyawa pengotor (biasanya berasal dari kontaminan chamber pengionisasi) atau
berkoelusi dengan puncak senyawa lain. Keadaan ini akan sangat sulit bila senyawa
target berjumlah runut dan ada didalam campuran senyawa yang kompleks.
AMDIS adalah singkatan dari Automated Mass Spectra Dekonvolusi and
Identification System. Dengan perangkat lunak atau software ini kita dibantu
memperoleh satu set senyawa target dalam file data dari GCMS dengan lebih akurat dan
teliti. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh National Institute of Standards and
Technology (NIST), sebuah agensi dari U.S. Department of Commerce, yang mendukung
the Defense Threat Reduction Agency (DTRA, Department of Defense), dalam
menyelesaikan masalah masalah dengan metoda identifikasi yang menggunakan GCMS
untuk memverifikasi The Chemical Weapons Convention (CWC).
Dari hasil dengan AMDIS senyawa target akan diperoleh dalam bentuk spektrum
massa yang murni dan kemudian dapat dicocokkan spektrum massa murni ini dengan
senyawa dalam library. Senyawa yang paling cocok spektrum massanya (paling besar
match factornya) dengan spektrum massa dalam library dapat kemudian dilaporkan
sebagai senyawa target.
AMDIS juga tersedia untuk penggunaaan sekelompok senyawa target dan
kemudian library yang dipakai dapat diambil dari NIST Mass Spectral Data Base.
Perangkat lunak untuk memverifikasi senyawa senyawa umum lainnya (selain CWC)
kini sedang disiapkan oleh NIST bekerja sama dengan Enviroment Protection Agency
(EPA) dan National Institute of Health (NIH). AMDIS dalam versi on line terdapat 2
macam pustaka (libraries), yaitu;
 Campuran Grobs
 Senjata kimia

Dan ada tambahan 5 pustaka yang dapat dibeli pada NIST98 ( NIST/EPA/NIH library),
yaitu untuk keperluan analisa;

 Obat dan makanan


 Rasa dan pewangi (Flavors dan Fragnance)
 Senyawa pencemar lingkungan
 Senyawa racun (toxicology)

AMDIS memurnikan spektrum massa senyawa target dengan cara;

 Dekonvolusi (penguraian/ pemurnian).


AMDIS dapat menguraikan / memurnikan data. Bahkan bila tak tersedia fasilitas
untuk mengeliminasi pengotor dari background (background subtraction),
AMDIS masih dapat membersihkan spektra.
 Perlakuan terhadap noise.
AMDIS dapat menganalisa noise dan menggunakan informasi ini untuk
menduga nama /struktur sebuah senyawa.
 Mengkoreksi drift garis dasar (baseline drift).

Kromatogram tidak mempunyai garis dasar yang datar (flat) tetapi AMDIS dapat
menentukan garis dasar dari setiap komponen.

 Mengekstraksi puncak yang berhimpitan (closely coeluting peaks)


AMDIS dapat mengekstraksi komponen menjadi terpisah satu sama lain didalam
suatu single peak.

Untuk mendapatkan spektrum massa yang murni dari suatu puncak senyawa, spektrum
massa harus didekonvolusi (lihat ilustrasi dibawah ini).
Pada waktu AMDIS memurnikan spektra dari sebuah puncak senyawa, AMDIS akan
segera mencocokan spektrum yang sudah murni terhadap spektrum didalam pustaka.
Seperti halnya cara identifikasi tradisional yang lainnya, ketidakpastian dalam
dekonvolusi , kemurnian terhadap senyawa yang diidentifikasi, waktu retensi, match
factor ada didalam penggunaan AMDIS. Match factor diukur berdasarkan kualitas dan
keperyaan terhadap hasil identifikasi.

AMDIS tidak hanya mengolah post analysis tetapi juga; Spectral Simty

1. Menganalisa data dengan berbagai tipe analisa. Ada 5 macam tipe analisa data yang
bisa digunakan dalam program AMDIS ini yaitu metoda simple, metoda
menggunakan RI Calibration Data, menggunakan Internal Standards, menggunakan
RI Calibration Data & Internal Standards, RI Calibration/ Performance, dan
Performance Check.
2. Membuat daftar data komponen yang telah dianalisa dan membuat library datanya.

3. Membuat laporan data analisa.

Ada 2 tehnik yang dipakai untuk dekonvolusi dari AMDIS yaitu

1. Dekonvolusi manual, setting parameter untuk dekonvolusi diatur sendiri sehingga


diperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Dekonvolusi otomatis, setting parameter analisis sudah diatur oleh program yang ada
di dalam AMDIS.
Tehnik Penggunaan AMDIS

Pada penggunaan AMDIS ada 2 tahap yaitu tahap awal pengoperasian dan tahap
dekonvolusi.

A. Tahap Awal Pengoperasian AMDIS


Pada awal pengoperasian perangkat lunak AMDIS, akan tampak tampilan pada layar
seperti pada Gambar 1.

Gambar 1

Untuk memilih data kromatogram dan spektrum GCMS yang akan dianalisis
dengan AMDIS, pilih data yang diinginkan, seperti ditunjukkan pada gambar 2 dan 3.
Namun file data yang didapat dari instrumen GCMS harus diubah terlebih dahulu dalam
format file yang dapat dibaca oleh AMDIS , yaitu dengan kode “*.cdf”. Proses konversi
format file menjadi “*.cdf” dapat dilakukan di perangkat lunak Postrun Analysis di
GCMS yang kita pakai (HP Agilent, Shimadzu, Finnigan dan sebagainya).
Gambar 2

Gambar 3
TIC (kromatogram ion total) dan spektra massa dari puncak target akan terlihat
seperti pada gambar 4.

Gambar 4

B. Dekonvolusi
1. Cara Mendekonvolusi secara Manual
Pilih puncak kromatogram yang ingin dianalisis dan didekonvolusi, sehingga
spektrum massanya keluar di bawah gambar TIC, ditunjukkan pada Gambar 5. Isikan
angka pada first scan dan last scan dengan angka yang tertera pada layar (perlu diingat
dalam rentang scan yang kita pilih harus hanya terdapat satu puncak). Hasil scan puncak
yang akan kita analisis ditandai dengan adanya garis merah pada garis dasar. Pada tabel
bagian bawah (tanda panah) isikan harga m/z yang dianggap mempunyai karakteristik
khusus untuk puncak analit tersebut (biasanya m/z pilihan ke 1 adalah: base peak , m/z
pilihan ke 2 adalah m/z karakteristik lainnya). Supaya m/z yang dipilih merupakan m/z
yang spesifik untuk analit tersebut diperlukan pengetahuan mengenai besarnya nilai m/z
dari struktur asal dan fragmennya. Setelah semua parameter setting diisikan kemudian
dikalkulasi.

Gambar 5
Setelah dikalkulasi kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi spektrum
massa dari puncak target. Spektrum massa puncak target dicocokan dengan spektrum
massa yang terdapat pada NIST library, seperti ditunjukkan pada Gambar 6 dan 11.

Gambar 6

2. Dekonvolusi secara otomatis


Di atas merupakan dekonvolusi data GCMS secara manual dimana kita harus
terlebih dahulu mengisikan parameter-parameter yang dibutuhkan seperti (rentang scan,
harga m/z). Pada program AMDIS dapat juga dilakukan dekonvolusi data secara otomatis
dimana parameter-parameter tidak perlu diisi, namun sudah diset dari program AMDIS
nya sendiri. Dekonvolusi otomatis dilakukan dengan cara menonaktifkan Manual
Dekonvolusi, kemudian dilanjutkan dengan memilih tipe analisis yang ingin dilakukan.
Tipe analisis data yang digunakan pada program AMDIS ini ada beberapa macam yaitu:
simple, menggunakan RI Calibration Data, menggunakan Internal Standards,
menggunakan RI Calibration Data & Internal Standards, menggunakan RI Calibration/
Performance dan menggunakan Performance Check. Analisis data yang dipilih adalah
simple, seperti yang ditunjukkan gambar 7.

Dekonvolusi otomatis

Gambar 7

Selanjutnya data dianalisis dengan tipe analisis yang dipilih, seperti yang terlihat
pada gambar 8. Pada gambar ini data dianalisa dengan metoda tipe simple.
Gambar 8a menunjukkan TIC dari GCMS disertai dengan pucak-puncak komponen yang
terdapat dalam kromatogram tersebut. Puncak komponen ditandai dengan ▼, sedangkan
puncak target ditandai dengan ┬ . Puncak target merupakan puncak komponen yang
diidentifikasi dengan menggunakan library yang terdapat di dalam AMDIS sehingga
dapat diketahui nama senyawa yang dimaksud dengan tingkat kemiripan tertentu tanpa
mencocokannya dengan NIST Library. Pada gambar dibawah terdapat 149 senyawa/
komponen dan 4 senyawa target dalam kromatogram tersebut.
Gambar 8b menunjukkan pola fragmentasi senyawa (ditandai dengan kurva warna-warni)
yang menyusun senyawa utama dari puncak komponen yang dipilih.
Gambar 8c menunjukkan spektrum massa dari puncak komponen yang dipilih.

(a) Kromatogram ion total

(b)
Profil komponen

Informasi
komponen/target

Spektrum massa
(c)

Gambar 8
Informasi dari setiap komponen dapat dijelaskan pada keterangan gambar 9.

Gambar 9

Informasi mengenai komponen pada gambar diatas terdiri dari:Model :


model puncak yang dilihat dari harga m/z nya
 Width : lebar pada setengah tinggi puncak
 Purity : kemurnian puncak komponen yang dihitung untuk dekonvolusi
 Min.abundant : kelimpahan minimum.
 Amount : jumlah total sinyal ion komponen.
 Scan : jumlah cacah.
 Peak tailing : puncak berekor (luas setelah puncak maksimum dibagi dengan
luas sebelum puncak maksimum)
 S/N total : perbandingan sinyal / noise dari komponen

Informasi mengenai puncak pada TIC yang diidentifikasi sebagai senyawa target oleh
AMDIS ditunjukkan pada Gambar 10.

Daftar waktu retensi untuk setiap


senyawa target yang Daftar senyawa target
teridentifikasi yang teridentifikasi

Data komponen yang teridentifikasi


sebagai senyawa target
Faktor kemiripan
komponen

Gambar 10
Faktor kemiripan komponen ditunjukkan oleh data pada kolom Match untuk tipe
analisis simple seperti pada gambar 10. Sedangkan pada tipe analisis dengan metoda RI,
faktor kemiripan komponen selain ditujukkan dengan data pada kolom Match juga
ditunjukkan oleh data RI dan RI-RI Lib. RI merupakan indeks retensi dari komponen
dan RI-RI Lib merupakan perbedaan antara RI komponen dengan RI Library.

Seperti pada dekonvolusi manual, spektrum massa puncak target dicocokan dengan
spektrum massa yang terdapat pada NIST library. (lihat gambar dibawah ini).

Total Spektrum Spektrum Massa Komponen

Automated
Mass Spectral Perbandingan MS Komponen
dengan MS pada Library NIST

Dekonvolusi &

Daftar senyawa yang teridentifikasi oleh Spektrum Massa pada


NIST Library diurutkan dari tingkat NIST Library
probabilitas tertinggi sampai terendah

Gambar 11
Penutup

Program AMDIS memberikan kemudahan dalam analisis dan interpretasi komponen


melalui TIC dari GCMS. Beberapa keuntungan penggunaan AMDIS dalam analisis dan
interpretasi komponen sebagai berikut

 AMDIS memberikan hasil yang teliti (consistent) atau tidak tergantung pada analis.
 AMDIS tidak menggantikan analis tetapi membuat analis lebih berdaya (more
powerful).
 AMDIS akan membuat metoda analisa lebih cepat, lebih mudah dan hasilnya lebih
baik.

Daftar Pustaka
1. An Overview of Automated GC/MS Identification by Steve Stein.
2. http// chem.data.nist.gov./mass spc./amdis.
3. Mallard, G.W., & Reed, J. 1997. AMDIS-User Guide. NIST, US Depertment of
Commerce.

Anda mungkin juga menyukai