Oleh:
Amatulhay Pribadi
15011081
Bab I
Kondisi Eksisting Masyarakat di Desa Nangtang
Kuliah Kerja Nyata Tematik ITB pada tahun 2013 berlokasi di Desa Nangtang yang berada di
Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung selama
enam minggu yang dibagi menjadi tiga kloter dan empat tema yaitu PLTS, air, ekonomi, dan
pendidikan.
Desa Nangtang terbagi menjadi empat dusun yaitu Nangtang, Kawunglancar, Mayana, dan
Nangkabongkok. Topografi desa ini terdiri dari daerah berbukit dan lembah dengan alamnya yang
subur. Oleh karena itu sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian di bidang pertanian.
Namun karena hasilnya tidak seberapa, tidak sedikit juga pemuda yang mengadu nasib ke kota untuk
mencari nafkah dengan berjualan makanan seperti bakso atau menjadi kuli.
Desa Nangtang ditinggali oleh masyarakat dengan adat dan budaya sunda yang kental dengan
keramahan dan kesopanan warganya. Gotong royong dan bekerja sama sudah menjadi budaya
sehingga desa ini menjadi desa yang nyaman dan menyenangkan karena antarwarganya saling
menghormati.
Masyarakat di desa ini sebagian sudah menggunakan listrik namun terdapat beberapa yang
tidak. Rumah-rumah di desa ini masih banyak yang berupa rumah panggung dari bambu dan tidak
memiliki sumber air atau fasilitas MCK. Setiap paginya mereka bergantian menggunakan tempat
mandi yang terbuat dari bambu di atas kolam atau sungai.
Halaman | 2
Kondisi sarana dan prasarana transportasi di desa ini juga cukup menyedihkan. Masyarakat
desa membutuhkan sarana transportasi untuk bepergian ke luar desa membeli kebutuhan yang tidak
ada di dalam desa. Namun karena hanya ada ojek motor biasanya masyarakat memilih berjalan kaki
yang cukup jauh sampai dusun sebelah. Jalanan yang berbatu dan belum beraspal serta buruknya
penerangan jalan turut menyulitkan pergerakan dan kehidupan masyarakatnya. Akibatnya beberapa
kali truk yang sedang lewat tidak kuat naik dan jatuh ke sawah sehingga masyarakat jadi turut
membantu proses evakuasi yang memakan waktu. Penerangan yang buruk juga menyulitkan
masyarakat saat ada kebutuhan mendadak seperti misalnya membawa orang sakit atau ibu
melahirkan ke rumah sakit di luar desa saat malam hari.
Desa Nangtang memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang sudah cukup baik, terdiri
beberapa sekolah dari tingkat TK sampai SMP seperti SD dan SMP Nangtang, SD Nangkabongkok, dan
SD Kawunglancar. Namun dilihat dari sisi jumlah tenaga pengajarnya masih kurang banyak. Di SD
Kawunglancar misalnya, tenaga pengajar yang tetap hanya satu dua orang saja sedangkan lainnya
hanyalah guru honorer. Bahkan ibu kepala sekolah SD ini pernah mengajar di dua kelas yang berbeda
karena kurangnya tenaga.
Selain sekolah biasa, anak-anak di Desa Nangtang memiliki kegiatan lain di sore hari yaitu
sekolah agama. Di sekolah ini mereka diajarkan mengaji dan ilmu-ilmu Agama Islam tambahan yang
tidak ada di sekolah negeri biasa disertai ujian layaknya ujian akhir semester.
Halaman | 3
Bab II
Analisis Kondisi
Di desa Nangtang masih banyak masyarakatnya yang kurang sejahtera dan terdapat
kesenjangan sosial. Banyak warga yang penghasilannya rendah dan pas-pasan untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya namun juga ada yang bisa hidup mewah dengan fasilitas yang berkecukupan.
Sedangkan orang-orang yang kurang beruntung harus mencari kamar mandi umum yang kurang layak
untuk mencuci baju, mandi, dan lain-lain. Pemerintah juga perlu turun tangan untuk membantu
membangun sumber air dan MCK di desa ini.
Masalah transportasi dan pendidikan yang belum memadai serta rendahnya kesadaran
masyarakat perlu diselesaikan. Bagi anak-anak yang berasal dari SD Kawunglancar di Dusun 3 dan ingin
melanjutkan ke SMP, mereka hanya bisa melanjutkan ke SMP Nangtang yang ada di dusun sebelah.
Anak-anak ini harus berjalan kaki kiloan meter untuk mencapai dusun tersebut karena tidak ada SMP
lain yang lebih dekat.
Disamping masalah biaya dan kurangnya informasi mengenai beasiswa dan keringanan biaya
pendidikan, tingkat kesadaran masyarakat dalam bersekolah di desa ini masih cukup rendah. Tidak
banyak anak yang berniat melanjutkan pendidikan ke bangku SMA di luar kota karena tidak ada SMA
di Desa Nangtang. Mereka lebih berminat untuk bekerja atau langsung menikah. Diperlukan adanya
penyuluhan dari pemerintah mengenai pentingnya bersekolah dan informasi yang lengkap mengenai
pendaftaran-pendaftaran beasiswa. Selain itu tenaga pengajar perlu ditingkatkan kuantitas dan
kualitasnya sehingga kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal.
Potensi yang dimiliki desa ini seperti kekayaan alam dan keindahannya serta budaya daerah
juga bisa dikembangkan seperti misalnya dijadikan tempat wisata seperti Kampung Naga atau dengan
melestarikan budaya-budaya yang ada di Desa Nangtang.
Bab III
Solusi Permasalahan
Untuk menyelesaikan kondisi dan permasalahan yang disebutkan di bab sebelumnya, kita
merencanakan beberapa solusi. Dari segi pendidikan, kami mengadakan kegiatan yang bertemakan
cita-cita. Melalui kegiatan pengenalan profesi, pentingnya bercita-cita, dan lomba menggambarkan
cita-cita, kesadaran anak-anak di Desa Nangtang untuk bersekolah dapat meningkat. Dengan
mengemas acara melalui games interaktif yang menyenangkan dan lomba menggambar, anak-anak
dapat memahami dunia profesi yang lebih luas yang dapat mereka raih di luar sana dengan bersekolah
yang tinggi. Kita juga ikut memberi penjelasan mengenai biaya sekolah yang murah dengan mencari
keringanan atau beasiswa yang terdapat banyak sehingga mereka tidak perlu merasa takut mengenai
biaya.
Halaman | 5
BAB IV
Penutup
Terdapat beberapa permasalah di Desa Nangtang yang perlu dicari solusi permasalahannya.
Kurangnya kesejahteraan dan tingkat ekonomi serta pendidikan masyarakat dengan kesenjangan
sosial di Desa Nangtang memerlukan adanya penyuluhan ekonomi dan pengembangan produksi
makanan khas. Untuk meningkatkan kesadaran akan pendidikan memerlukan adanya penyuluhan dan
pencerdasan mengenai beasiswa, sekolah murah, dan pentingnya bersekolah. Solusi untuk mengatasi
permasalahan air adalah dengan pembangunan sumber air dan penampung berupa sumur. Sedangkan
untuk mengatasi gelapnya jalan di malam hari dengan pengadaan penerangan jalan di beberapa titik.
Selain itu masyarakat juga harus menjaga dan melestarikan budaya dan kekayaan alam Desa
Nangtang. Untuk mencapai hal-hal tersebut, harus ada kerjasama antara masyarakat desa itu sendiri,
pemerintah, dan mahasiswa sehingga Desa Nangtang dapat berubah menjadi lebih maju.
Halaman | 6