Anda di halaman 1dari 63

AHMAD ROYAN

THANTHOWIE
LBM1 SGD18 TUMBUH KEMBANG DAN DEGENERATIF

1. Bagaimana fisiologi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan ?


2. Bagaimana tanda-tanda kematangan janin (preterm-aterm-postterm) ?
3. Bagaimana adaptasi bayi dari keadaan intra uterine ke extra uterine ?
4. Bagaimana bisa terjadi asfiksia ?
5. Bagaimana hubungan kelahiran post-term dengan asfiksia?
6. Apa saja penggolongan asfiksia pada neonatus ?
7. Mengapa pada bayi terjadi BBLR ?
8. Bagaimana klasifikasi BBLR ?
9. Apa saja faktor risiko pada BBLR ?
10.Apa hubungan antara kelahiran SC disertai KPD dengan BBLR pada bayi ?
11.Mengapa bayi lahir tidak langsung menangis dengan BBLR ?
12.Bagaimana hubungan usia ibu dengan BBLR ?
13.Apa saja perbedaan IUDR dengan BBLR ?
14.Bagaimana hubungan kelahiran postterm dengan IUGR ?
15.Bagaimana kecukupan gizi pada neonatus ?
16.Mengapa pada bayi bisa terjadi IUGR ?
17.Apa saja perbedaan prematuritas dengan dismaturitas ?
18.Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada bayi prematur ?
19.Apa interpretasi APGAR score 6-7-8 ?
20.Bagaimana seorang dokter melakukan tindakan resusitasi ? Apa indikasi bayi untuk segera diresusitasi
?
21.Apa saja kriteria bayi yang harus dirawat di PERISTI ?
22.Bagaimana interpretasi pada Ballard dan Dubowitz score ?
23.Bagaimana interpretasi dari kurva Lubschenko dan Nelhause ?
24.Mengapa ditemukan hyaline membrane disease grade 1 pada bayi ? Jelaskan klasifikasi hyaline
membrane disease !

1. BAGAIMANA FISIOLOGI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN JANIN DALAM KANDUNGAN ?

Kehidupan janin di dalam rahim ibu (intrauterus)


dibagi menjadi tiga fase pertumbuhan yaitu fase
germinal, embrional dan fetus (janin)
FASE GERMINAL
Berlangsung pada waktu 10 -14 hari setelah
pembuahan

FASE EMBRIONAL
Berkembang mulai pada 2 8 minggu setelah pembuahan
Selama fase ini system pernafasan, pencernaan, system
syaraf dan tubuh tumbuh dan berkembang cepat. Pada
periode pertumbuhan embrional ini sangatlah peka terhadap
pengaruh lingkungannya. Keadaan tidak normal atau cacat
pada waktu lahir dapat terjadi karena adanya gangguan
pada masa kandungan tiga bulan pertama.
FASE FETUS
Berkembang delapan minggu setelah pembuahan. Sel tulang
pertama mulai tumbuh dan embrio menjadi janin. Dari
periode ini sampai saat kelahiran bentuk tubuh makin
sempurna, bagian-bagian tubuh tumbuh dengan laju yang
berbeda-beda dan janin sendiri tumbuh memanjang sampai
kira-kira 20 kalinya.

Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dibagi


berdasarkan trimester :
Trimester pertama
Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama
masa kehamilan merupakan masa dimana system
organ prenatal dibentuk dan mulai berfungsi. Pada
minggu ke 3 sel-sel mulai membentuk organ-organ
spesifik dan bagian-bagian tubuh. Minggu ke 13,
jantung telah lengkap dibentuk dan mulai berdenyut,
sebagian besar organ telah dibentuk,dan janin mulai
dapat bergerak
Masa trimester pertama merupakan masa yang kritis,
sehingga harus dihindari hal-hal yang memungkinkan
kegagalan pertumbuhan dan perkembanganjanin
(Wardlaw, G.M., et al, 1992).

Trimester kedua
Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100
g. Gerakan-gerakan janin sudah mulai dapat dirasakan
ibu. Tangan, jari, kaki dan jari kaki sudah terbentuk, janin
sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan
tulang rahang. Organ-organ tersebut terus tumbuh
menjadi bentuk yang sempurna, dan pada saat ini denyut
jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop.
Bentuk tubuh janin saat ini sudah menyerupai bayi
Trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg.
Pada periode ini uterus semakin membesar sampai
berada di bawah tulang susu. Uterus menekan keatas
kearah diafragma dan tulang panggul. Hal ini sering
membuat ibu hamil merasa jantung sesak dan kesulitan
pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada
pembuluh darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram
karena meningkatnya tekanan kepada perut, rendahnya
laju darah balik dari limbs, dan efek dari progesterone,
yang menyebabkan kendurnya saluran darah.

2. BAGAIMANA TANDA-TANDA KEMATANGAN JANIN


(PRETERM-ATERM-POSTTERM) ?

SKOR BALLARD DAN DUBOWITZ

3. BAGAIMANA ADAPTASI BAYI DARI KEADAAN INTRA


UTERINE KE EXTRA UTERINE ?

Intrauterine

ekstrauterine

Lingkungan fisik

Cairan

Udara

Suhu luar

Pada umumnya tetap

Berubah - ubah

Gizi

Tergantung pada zat Tergantung


pada
zat gizi yang terdapat tersedianya
bahan
dalam darah ibu
makanan
dan
kemampuan
saluran
cerna
Penyediaan oksigen
Berasal dari ibu ke Berasal dari paru
janin melalui plasenta
paru ke pembuluh paru
paru
Pengeluaran
hasil Dikeluarkan ke sistem Dikeluarkan
melalui
metabolisme
peredaran darah ibu
paru paru, kulit,
ginjal,
dan
saluran
pencernaan
Stimulasi sensoris
Terutama
kinestetik Bermacam macam
atau vibrasi
stimuli

4. BAGAIMANA BISA TERJADI ASFIKSIA ?


Asfiksia dalam kehamilan disebabkan oleh
penyakit infeksi akut/kronis
keracunan obat bius
uremia
toksemia gravidarum
anemia berat
cacat bawaan
trauma

Asfiksia dalam persalinan disebabkan oleh


kekurangan O2 misalnya pada:
partus lama ( CPD, servik kaku dan atonia/inersia uteri )
ruptura uteri yang membakat ; kontraksi uterus yang terus menerus menggangu
sirkulasi darah keplasenta
tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada placenta
prolapsus ; tali pusat kana tertekan antara kepala dan panggul
pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
perdarahannya banyak mis : plasenta previa dan solusio plasenta
kalau placenta sudah tua dapat terjadi postmaturitas ( serotinus )
paralisis pusat pernafasan, akibat trauma dari luar seperti karena tindakan frceps, atau
trauma dari dalam seperti akibat obat bius.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa penderita


asfiksia akan terlihat pentahapan proses kejadian :
Menurunnya kadar Pa O2 tubuh
Meningkatnya PCO2
Menurunnya pH darah
Dipakainya sumber glikogen tubuh
Gangguan sirkulasi darah
(Sumber : buku ajar IKA jilid 3 oleh staf pengajar IKA
FK UI hal 1073-1076)

5. BAGAIMANA HUBUNGAN KELAHIRAN POST-TERM


DENGAN ASFIKSIA?

Asfiksia dalam kehamilan disebabkan oleh


penyakit infeksi akut/kronis
keracunan obat bius
uremia
toksemia gravidarum
anemia berat
cacat bawaan
trauma

Asfiksia dalam persalinan disebabkan oleh


kekurangan O2 misalnya pada:
partus lama ( CPD, servik kaku dan atonia/inersia uteri )
ruptura uteri yang membakat ; kontraksi uterus yang terus menerus menggangu
sirkulasi darah keplasenta
tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada placenta
prolapsus ; tali pusat kana tertekan antara kepala dan panggul
pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
perdarahannya banyak mis : plasenta previa dan solusio plasenta
kalau placenta sudah tua dapat terjadi postmaturitas ( serotinus )
paralisis pusat pernafasan, akibat trauma dari luar seperti karena tindakan frceps, atau
trauma dari dalam seperti akibat obat bius.

6. APA SAJA PENGGOLONGAN ASFIKSIA PADA


NEONATUS ?

7. MENGAPA PADA BAYI TERJADI BBLR ?


Pada BBLR yang disebabkan karena dismature mengalami
gangguan pertumbuhan didalam uterus. Janin menderita
distress yang lama dimana gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir.pada
keadaan ini panjang dan lingkaran kepala normal akan
tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasinya. Pada
bayi dismatur perubahan tidak hanya terdapat pada ukuran
panjang, berat dan lingkaran kepala akan tetapi organ
tubuh juga mengalami perubahan. Drillen (1987)
menemukan berat otak, jantung, paru, dan ginjal bertambah
sedangkan berat hati, limpa, kelenjar adrenal, dan thymus
berkurang dibandingkan bayi prematur dengan berat yang
sama. Dengan kata lain alat-alat dalam tubuhnya sudah
bertumbuh lebih baik bila dibandingkan dengan bayi
prematur dengan berat yang sama. Namun demikian,
harus diwaspadai terjadinya beberapa komplikasi, seperti
terjadinya asfiksia .
(Syaifudin, 2001)

8. BAGAIMANA KLASIFIKASI BBLR ?


Jenis-Jenis BBLR
BBLR dibedakan atas 2 kategori yaitu BBLR karena
premature dan BBLR karena Intrauterine Growth Retardation
(IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat
badannya kurang.
2.2.1 Premature
Makin rendah masa gestasi dan makin kecil bayi yang
dilahirkan makin tinggi morbiditas dan mortalitasnya.
Dengan pengelolaan yang optimal dan dengan cara-cara
yang kompleks serta menggunakan alat-alat yang canggih,
beberapa gangguan yang berhubungan dengan
prematuritasnya dapat diobati. Dengan demikian gejala sisa
yang mungkin diderita di kemudian hari dapat dicegah atau
dikurangi.
Berdasarkan atas timbulnya bermacam-macam problematik
pada derajat prematuritas maka Usher (1975)
menggolongkan bayi tersebut dalam tiga kelompok

1. Bayi yang sangat prematur (extremely premature) : 24


30 minggu. Bayi dengan masa gestasi 24 27 minggu
masih sangat sukar hidup terutama di negara yang belum
atau sedang berkembang. Bayi dengan gestasi 28 30
minggu masih mungkin dapat hidup dengan perawatan
yang sangat intensif agar dicapai hasil yang optimum.
2. Bayi pada derajat prematur yang sedang (moderately
premature) : 31 36 minggu. Pada golongan ini
kesanggupan untuk hidup lebih baik dari golongan
pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari
juga lebih ringan, asal saja pengelolaan terhadap bayi ini
betul-betul intensif.
3. Borderline premature : masa gestasi 37 38 minggu.
Bayi ini mempunyai sifat-sifat prematur dan matur.
Biasanya beratnya seperti bayi matur dan dikelola seperti
bayi matur, akan tetapi sering timbul problematik seperti
yang dialami bayi prematur, misalnya sindrom gangguan
pernafasan, hiperbilirubinemia, daya isap yang lemah dan
sebagainya, sehingga bayi ini harus diawasi dengan
seksama.

2.2.2 Bayi Kecil Untuk Masa Kehamilan (KMK)


Banyak istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa bayi KMK ini
menderita gangguan pertumbuhan di dalam uterus (Intrauterine Growth
Retardation = IUGR) seperti pseudopremature, small for dates, dysmature, fetal
malnutrition syndrome. Ada dua bentuk IUGR menurut Renfield, (1975), yaitu :
1. Proportionate IUGR
Janin yang menderita distress yang lama di mana gangguan pertumbuhan
terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga
berat, panjang dan lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah masa gestasi yang sebenarnya.
2. Disproportionate IUGR
Terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkaran
kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak
wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit
kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
Pada bayi IUGR perubahan tidak hanya terhadap ukuran panjang, berat dan
lingkaran kepala akan tetapi organ-organ di dalam badan pun mengalami
perubahan. Drillen (1975) menemukan berat otak, jantung, paru dan ginjal
bertambah, sedankan berat hati, limpa, kelenjar adrenal dan thimus berkurang
dibandingkan pada bayi prematur dengan berat yang sama. Perkembangan dari
otak, ginjal dan paru sesuai masa gestasinya. (Wiknjosastro dkk, 2005).
SUMBER : UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

9. APA SAJA FAKTOR RISIKO PADA BBLR ?

10. APA HUBUNGAN ANTARA KELAHIRAN SC DISERTAI KPD


DENGAN BBLR PADA BAYI ?

11. MENGAPA BAYI LAHIR TIDAK LANGSUNG MENANGIS


DENGAN BBLR ?

Tidak semua bayi baru lahir memulai pernapasan


segera setelah lahir dan tidak juga menangis pada
saat kelahiran, apabila bidan sudah membuat
suasana relaks tetapi masih tidak nyaman, mungkin
dengan bayi didekatkan dengan ibunya kontak
langsung dengan kulit bayi biasanya akan relaks dan
berhenti menangis, sering membuka matanya dan
dengan sabar kemudian akan menyusu kearah
payudara.

Kemungkinan Masalahnya :
Bila bayi lambat memulai respon namun sehat, bidan bisa
merangsang bayi dengan mengosok bayi dengan handuk.
Bayi yang takipnea (respirasi > 60/Mnt pada bayi aterin)
retraksi sterna kemungkinan menderita infeksi serius.
Aspirasi mekonium.
Bayi yang sangat berlendir, yang hampir tenggelam
dalam sekresi, mememerlukan penghisapan segera dan
kemungkinan mengalami atrena esotagus.
Tangisan bayi lahir sehat berbeda-beda namun yang
biasanya jelas dengan nada tinggi/irritabel.

(Vikey Chapman, 2006 : 390)

BAYI TIDAK LANGSUNG MENANGIS


SAAT LAHIR

1. Tidak menangis spontan tanda2 asfiksi (CO2 turun)


-

karena sel pneumosit tipe II imatur surfaktan <<


Hipertensi dalam kehamilan vasokontriksi hipoksi
janinberkelanjutan sampai lahir.

2. Grunting karena glotis menutup pertukaran O2


dan CO2 mengalami perpanjangan
3. 3. Sianosis seluruh tubuh Hb yang tereduksi
banyak dalam sirkulasi darah >5gr/dl
-

Central : keluhan cardiovaskuler


Perifer : nangis yang berkepanjangan

SOURCE : BUKU AJAR IKA

12. BAGAIMANA HUBUNGAN USIA IBU DENGAN BBLR ?

13. APA SAJA PERBEDAAN IUGR DENGAN BBLR ?

14. BAGAIMANA HUBUNGAN KELAHIRAN POSTTERM


DENGAN IUGR ?
Jenis-Jenis BBLR
BBLR dibedakan atas 2 kategori yaitu BBLR karena
premature dan BBLR karena Intrauterine Growth Retardation
(IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat
badannya kurang.
2.2.1 Premature
Makin rendah masa gestasi dan makin kecil bayi yang
dilahirkan makin tinggi morbiditas dan mortalitasnya.
Dengan pengelolaan yang optimal dan dengan cara-cara
yang kompleks serta menggunakan alat-alat yang canggih,
beberapa gangguan yang berhubungan dengan
prematuritasnya dapat diobati. Dengan demikian gejala sisa
yang mungkin diderita di kemudian hari dapat dicegah atau
dikurangi.
Berdasarkan atas timbulnya bermacam-macam problematik
pada derajat prematuritas maka Usher (1975)
menggolongkan bayi tersebut dalam tiga kelompok

1. Bayi yang sangat prematur (extremely premature) : 24 30


minggu. Bayi dengan masa gestasi 24 27 minggu masih sangat
sukar hidup terutama di negara yang belum atau sedang
berkembang. Bayi dengan gestasi 28 30 minggu masih mungkin
dapat hidup dengan perawatan yang sangat intensif agar dicapai
hasil yang optimum.
2. Bayi pada derajat prematur yang sedang (moderately premature) :
31 36 minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup lebih
baik dari golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya
dikemudian hari juga lebih ringan, asal saja pengelolaan terhadap
bayi ini betul-betul intensif.
3. Borderline premature : masa gestasi 37 38 minggu. Bayi ini
mempunyai sifat-sifat prematur dan matur. Biasanya beratnya
seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur, akan tetapi sering
timbul problematik seperti yang dialami bayi prematur, misalnya
sindrom gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia, daya isap yang
lemah dan sebagainya, sehingga bayi ini harus diawasi dengan
seksama.

2.2.2 Bayi Kecil Untuk Masa Kehamilan (KMK)


Banyak istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa bayi KMK ini menderita gangguan
pertumbuhan di dalam uterus (Intrauterine Growth Retardation = IUGR) seperti
pseudopremature, small for dates, dysmature, fetal malnutrition syndrome. Ada dua bentuk
IUGR menurut Renfield, (1975), yaitu :
1. Proportionate IUGR
Janin yang menderita distress yang lama di mana gangguan pertumbuhan terjadi bermingguminggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkaran
kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah masa
gestasi yang sebenarnya.
2. Disproportionate IUGR
Terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari
sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkaran kepala normal akan tetapi berat
tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya
jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus
dan lebih panjang.
Pada bayi IUGR perubahan tidak hanya terhadap ukuran panjang, berat dan lingkaran kepala
akan tetapi organ-organ di dalam badan pun mengalami perubahan. Drillen (1975)
menemukan berat otak, jantung, paru dan ginjal bertambah, sedankan berat hati, limpa,
kelenjar adrenal dan thimus berkurang dibandingkan pada bayi prematur dengan berat yang
sama. Perkembangan dari otak, ginjal dan paru sesuai masa gestasinya. (Wiknjosastro dkk,
2005).

SUMBER : UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

15. BAGAIMANA KECUKUPAN GIZI PADA NEONATUS ?

16. MENGAPA PADA BAYI BISA TERJADI IUGR ?


2.2.2 Bayi Kecil Untuk Masa Kehamilan (KMK)
Banyak istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa bayi KMK ini menderita
gangguan pertumbuhan di dalam uterus (Intrauterine Growth Retardation = IUGR)
seperti pseudopremature, small for dates, dysmature, fetal malnutrition syndrome.
Ada dua bentuk IUGR menurut Renfield, (1975), yaitu :
1. Proportionate IUGR
Janin yang menderita distress yang lama di mana gangguan pertumbuhan terjadi
berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang
dan lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih
di bawah masa gestasi yang sebenarnya.
2. Disproportionate IUGR
Terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkaran kepala
normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak wasted
dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan
mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
Pada bayi IUGR perubahan tidak hanya terhadap ukuran panjang, berat dan lingkaran
kepala akan tetapi organ-organ di dalam badan pun mengalami perubahan. Drillen
(1975) menemukan berat otak, jantung, paru dan ginjal bertambah, sedankan berat
hati, limpa, kelenjar adrenal dan thimus berkurang dibandingkan pada bayi prematur
dengan berat yang sama. Perkembangan dari otak, ginjal dan paru sesuai masa
gestasinya. (Wiknjosastro dkk, 2005).

SUMBER : UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

17. APA SAJA PERBEDAAN PREMATURITAS DENGAN


DISMATURITAS ?

Penggolongan bayi BBLR dibagi menjadi 2 golongan


yaitu :
Prematuritas murni

Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat


badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK)
Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan


seharusnya untuk masa gestasi itu.Berarti bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya
(KMK)
Sumber : buku ajar IKA jilid 3 oleh staf pengajar IKA FK
UI

18. BAGAIMANA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


BAYI PREMATUR ?

19. APA INTERPRETASI APGAR SCORE 6-7-8 ?

APGAR ringkasan dari :


A : Appearance : Rupa (warna kulit)
P : Pulse Rate : Nadi/frekuensi jantung
G : Grimace : Menyeringai (akibat
reflek kateter dlm hidung)
A : Activity

: Keaktifan/tonus otot

R : Respiration : Pernafasan
Setiap Penilaian diberi angka : 0, 1, 2

KRITERIA SKOR APGAR


Nilai 0

Nilai 1
warna kulit
tubuh normal
merah muda,

Warna kulit

seluruhnya biru tetapi tangan


dan kaki
kebiruan (
akrosianosis)

Denyut jantun tidak ada


g
tidak ada
Responsrefle respons
ks

terhadap
stimulasi

Tonus otot

Pernapasan

Nilai 2
warna kulit
tubuh, tangan,
dan kaki
normal merah

Appearance

muda, tidak
adasianosis

<100 kali/menit >100 kali/menit Pulse


meringis/menan
gis lemah ketika
distimulasi

meringis/bersin/
batuk saat
stimulasi

lemah atau
tidak teratur

Grimace

saluran napas

lemah/tidak ada sedikit gerakan bergerak aktif

tidak ada

Akronim

Activity

menangis kuat,
pernapasan
baik dan teratur

Respiration

INTERPRETASI SKOR
APGAR

Jumlahskor
7-10

Interpretasi
Bayi normal

Catatan
Memerlukan
tindakan medis
segera seperti
penyedotan lendir

4-6

Agak rendah

yang menyumbat
jalan napas, atau
pemberian oksigen
untuk membantu
bernapas.
Memerlukan

0-3

Sangatrendah

tindakan medis yang


lebih intensif

PenangananBayiBaaru Lahir Berdasasrkan


APGAR
NilaiNILAI
APGAR
5 Menit
Pertama

Penaganan

Tempatkan ditempat hangat dengan lampu


sebagai sumber penghangat

0-3

4-6

7-10

Pemberian oksigen.

Resusitasi

Stimulasi rujuk

Tempatkan dalam tempat yang hangat.

Pemberiak oksigen

Stimulasi taktil

Dilakukan penatalaksanaan sesuai drngan bayi


normal.

SOURCE : Sumarah, SSiT, dkk. 2009.Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan


Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya
(

20. BAGAIMANA SEORANG DOKTER MELAKUKAN


TINDAKAN RESUSITASI ? APA INDIKASI BAYI UNTUK
SEGERA DIRESUSITASI ?

21. APA SAJA KRITERIA BAYI YANG HARUS DIRAWAT DI


PERISTI ?

Kriteria bayi resiko tinggi :


-BBLR
-Serotinus
-Premature

Problem2 yang dialami oleh bayi premature:


Suhu tubuh yang tidak stabil
Gangguan pernapasan
Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi
Immatur hati hiperbilirubinemia dan def. vit. A
Ginjal yang immatur, baik anatomi atau faal
Perdarahan pembuluh darah yang rapuh dan kurangnya faktor
pembekuan
Gangguan imunologik
Perdarahan intraventikuler
Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

22. BAGAIMANA INTERPRETASI


PADA BALLARD DAN DUBOWITZ
SCORE ?

Skor ballard (neuromuskular)

PENJELASAN

a. Postur
Tonus otot tubuh
tercermin dalam
postur tubuh bayi
saat istirahat dan
adanya tahanan
saat otot
diregangkan
(Gambar II.3)

B. SQUARE
WINDOW
Fleksibilitas
pergelangan tangan
dan atau tahanan
terhadap peregangan
ekstensor
memberikan hasil
sudut fleksi pada
pergelangan tangan.
Pemeriksa
meluruskan jarijari
bayi dan menekan
punggung tangan
dekat dengan jari-jari
dengan lembut. Hasil
sudut antara telapak
tangan dan lengan
bawah bayi dari
preterm hingga
posterm diperkirakan

C. ARM RECOIL
Manuver ini berfokus pada
fleksor pasif dari tonus otot
biseps dengan mengukur
sudut mundur singkat setelah
sendi siku difleksi dan
ekstensikan. Arm recoil
dilakukan dengan cara
evaluasi saat bayi terlentang.
Pegang kedua tangan bayi,
fleksikan lengan bagian
bawah sejauh mungkin dalam
5 detik, lalu rentangkan kedua
lengan dan lepaskan.Amati
reaksi bayi saat lengan
dilepaskan. Skor 0: tangan
tetap terentang/ gerakan
acak, Skor 1: fleksi parsial
140-180 , Skor 2: fleksi
parsial 110-140, Skor 3:
fleksi parsial 90-100 , dan
Skor 4: kembali ke fleksi
penuh (Gambar II.5).

D. POPLITEAL ANGLE
Manuver ini menilai pematangan tonus
fleksor pasif sendi lutut dengan menguji
resistensi ekstremitas bawah terhadap
ekstensi. Dengan bayi berbaring telentang,
dan tanpa popok, paha ditempatkan
lembut di perut bayi dengan lutut tertekuk
penuh. Setelah bayi rileks dalam posisi ini,
pemeriksa memegang kaki satu sisi
dengan lembut dengan satu tangan
sementara mendukung sisi paha dengan
tangan yang lain. Jangan memberikan
tekanan pada paha belakang, karena hal ini
dapat mengganggu interpretasi.
Kaki diekstensikan sampai terdapat
resistensi pasti terhadap ekstensi. Ukur
sudut yang terbentuk antara paha dan
betis di daerah popliteal. Perlu diingat
bahwa pemeriksa harus menunggu sampai
bayi berhenti menendang secara aktif
sebelum melakukan ekstensi kaki. Posisi
Frank Breech pralahir akan mengganggu
manuver ini untuk 24 hingga 48 jam
pertama usia karena bayi mengalami

E. SCARF SIGN
Manuver ini menguji tonus pasif
fleksor gelang bahu. Dengan bayi
berbaring telentang, pemeriksa
mengarahkan kepala bayi ke garis
tengah tubuh dan mendorong tangan
bayi melalui dada bagian atas
dengan satu tangan dan ibu jari dari
tangan sisi lain pemeriksa diletakkan
pada siku bayi. Siku mungkin perlu
diangkat melewati badan, namun
kedua bahu harus tetap menempel di
permukaan meja dan kepala tetap
lurus dan amati posisi siku pada
dada bayi dan bandingkan dengan
angka pada lembar kerja, yakni,
penuh pada tingkat leher (-1); garis
aksila kontralateral (0); kontralateral
baris puting (1); prosesus xyphoid
(2); garis puting ipsilateral (3); dan
garis aksila ipsilateral (4) (Gambar

F. HEAL TO EAR
Manuver ini menilai tonus pasif
otot fleksor pada gelang panggul
dengan memberikan fleksi pasif
atau tahanan terhadap otot-otot
posterior fleksor pinggul. Dengan
posisi bayi terlentang lalu pegang
kaki bayi dengan ibu jari dan
telunjuk, tarik sedekat mungkin
dengan kepala tanpa memaksa,
pertahankan panggul pada
permukaan meja periksa dan amati
jarak antara kaki dan kepala serta
tingkat ekstensi lutut ( bandingkan
dengan angka pada lembar kerja).
Penguji mencatat lokasi dimana
resistensi signifikan dirasakan.
Hasil dicatat sebagai resistensi
tumit ketika berada pada atau
dekat: telinga (-1); hidung (0);
dagu (1); puting baris (2); daerah

23. BAGAIMANA INTERPRETASI DARI KURVA LUBSCHENKO


DAN NELHAUSE ?
Penyesuaian antara umur kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir
disebutkan dalam batas normal apabila berada dalam percentile 10 sampai
persentil 90 dalam kurva Battaglia dan Lubchenco.
Berdasarkan kurva tersebut, maka berat badan menurut usia kehamilan
dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB dibawah
persentilke-10.
b. Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diantara
persentilke-10 dan ke-90.
c. Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diatas
persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya utnuk masa gestasi itu. Disebut juga kecil untuk masa
kehamilan (KMK). Dapat terjadi pada masa pre-, term, dan post-term.
Setiap bayi baru lahir (prematur, matur, postmatur) mungkin saja
mempunyai berat yang tidak sesuai dengan masa gestasinya. Istilah lain
yang dipergunakan untuk menunjukkan KMK adalah IUGR (intrauterine
growth retardation = retardasi pertumbuhan intrauterin).

24. MENGAPA DITEMUKAN HYALINE MEMBRANE DISEASE


GRADE 1 PADA BAYI ? JELASKAN KLASIFIKASI HYALINE
MEMBRANE DISEASE !

Gambaran Radiologi Bomsel membagi HMD ke dalam 4


-Grade 1: Gambaran retikulogranular yang sangat halus
dan sulit dilihat dengan sedikit gambaran air
Grade 2: Gambaran retikulogranular yang secara
homogen terdistribusi di kedua lapang paru. Gambaran
air bronchogram jelas, luas, dan bertumpang tindih
dengan bayangan jantung. Ada penurunan aerasi
Grade 3: Pengelompokan alveoli yang kolaps membentuk
gambaran nodul-nodul berdensitas tinggi yang
cenderung menyatu. Pada keadaan yang sangat
ekstensif, gambaran air bronchogram terlihat di bawah
diafragma. Radiolusensi paru sangat menurun sehingga
bayangan jantung sulit
Grade 4: Opasitas yang komplit pada kedua lapang paru
dengan gambaran air bronchogram yang ekstensif.
Bayangan jantung tidak dapat dilihat lagi

Anda mungkin juga menyukai