Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang menjalankan fungsi
vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dengan
mengekresikan zat terlarut dan air secara selektif (Price, SA 2006). Gaya
hidup yang tidak sehat seperti kurang minum air putih, jarang buang air
kecil atau sering ditahan, hingga berlebihan dalam mengkonsumsi
makanan cepat saji serta tingginya peningkatan populasi pasien diabetes
dan hipertensi menyebabkan tingginya jumlah penderita penyakit gagal
ginjal di Indonesia (republika.co.id/07/02/2015).
Jumlah penderita penyakit gagal ginjal di Indonesia dari tahun ke
tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 dalam survey
komunitas yang dilakukan PERNEFRI didapatkan prevalensi populasi
yang memiliki gangguan ginjal sudah ada 12,5% yang diujikan terhadap
9.412 populasi di 4 kota Indonesia (Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali)
yang disampaikan oleh Dharmeizar sebagai ketua PERNEFRI dalam
acara Hari Ginjal Sedunia di Hotel Akmani, Jakarta Pusat pada tanggal 6
maret 2012 (Tempo, 2012). Pada tahun 2013 berdasarkan data survey
yang dilakukan PERNEFRI mencapai 30,7 juta penduduk yang
mengalami Penyakit Ginjal Kronik dan menurut data PT ASKES ada
sekitar 14,3 juta orang penderita Penyakit Ginjal Tingkat Akhir yang saat
ini menjalani pengobatan (Sadiki, R.A, 2013).
Gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana ginjal tidak mampu
1

mengangkut sampah metabolic tubuh atau melakukan fungsi regulernya.


Suatu bahan yang biasanya di eliminasi di urin menumpuk dalam cairan
tubuh akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi
endokrin dan metabolic, cairan, elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal
merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari
berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal (Yusuf Fikri, 2012).
Penyakit gagal ginjal dapat akut atau kronik. Hilangnya fungsi ginjal
normal pada kedua ginjal tersebut mengakibatkan ketidakmampuan
tubuh mempertahankan homeostasis cairan, elektrolit, dan asam basa
(Brooker,C., 2008:141). Gagal ginjal akut (GGA) terjadi bila fungsi ginjal
berkurang sampai ke tingkat dimana homeostasis cairan tubuh tidak
dapat dipertahankan lagi (Behrman,R.E; Kilegma,R.M; Arvin,A.M,
2000:1846) sedangkan Gagal ginjal Kronik (GGK) penderita hanya dapat
berusaha menghambat laju tingkat kegagalan fungsi ginjal tersebut agar
tidak menjadi Gagal Ginjal Terminal (GGT), suatu kondisi dimana ginjal
sudah tidak berfungsi lagi (Alam,S.; Hadibroto,I., 2007:23).
Ginjal dan Hipertensi berkaitan dengan erat, hipertensi dapat
menimbulkan kerusakan ginjal dan kerusakan ginjal dapat menyebabkan
hipertensi. Penyakit ginjal dan hipertensi dapat menjadi penyakit ginjal
kronik (PGK) dan bila tidak diatasi akan berkembang ke gagal ginjal
terminal yang memerlukan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal (Prodjosudjadi, 2008).
Oleh
karena
itu
penderita
gagal
penatalaksanaan

terapi

intensif

dengan

ginjal

memerlukan

menggunakan

berbagai

kombinasi obat (polifarmasi) salah satunya dengan memberikan obat

antidiuretika yang diharapkan mampu menangani kondisi penderita gagal


ginjal.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis, Rumah
Sakit Mitra Keluarga Bekasi terjadi peningkatan penderita gagal ginjal.
Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi merupakan salah satu fasilitas
kesehatan yang melayani pasien gagal ginjal. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pemakaian obat
anti diuretika terhadap penderita gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra
Keluarga Bekasi.
1.2 Permasalahan
1. Seperti apakah gambaran demografi (jenis kelamin, usia, gejala
penyakit, uji laboratorium (kreatinin)) pada pasien dengan diagnosis
gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi?
2. Bagaimana klasifikasi penggunaan obat anti diuretika pada
pasien dengan diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga
Bekasi?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui demografi (jenis kelamin, usia, gejala
penyakit, uji laboratorium (kreatinin)) pada pasien anak dengan
diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.
1.3.2 Untuk mengetahui klasifikasi penggunaan obat anti diuretika
pada pasien dengan diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra
Keluarga Bekasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi penulis
Menambah pengetahuan penulis mengenai gagal ginjal dan
pengobatannya.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi

Sebagai

informasi

dan

referensi

dalam

perencanaan

pengadaan obat pada penderita gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra


Keluarga Bekasi.
1.4.3 Bagi Akademik
Memberikan informasi tambahan dan sebagai referensi tentang
penyakit gagal ginjal dan pengobatannya serta menambah wawasan
kepada tenaga kesehatan khususnya farmasi mengenai penggunaan
obat yang di gunakan pada penderita gagal ginjal di Rumah Sakit
Mitra Keluarga Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai