Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang menjalankan fungsi vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dengan mengekresikan zat terlarut dan air secara selektif (Price, SA 2006). Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang minum air putih, jarang buang air kecil atau sering ditahan, hingga berlebihan dalam mengkonsumsi makanan cepat saji serta tingginya peningkatan populasi pasien diabetes dan hipertensi menyebabkan tingginya jumlah penderita penyakit gagal ginjal di Indonesia (republika.co.id/07/02/2015). Jumlah penderita penyakit gagal ginjal di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 dalam survey komunitas yang dilakukan PERNEFRI didapatkan prevalensi populasi yang memiliki gangguan ginjal sudah ada 12,5% yang diujikan terhadap 9.412 populasi di 4 kota Indonesia (Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali) yang disampaikan oleh Dharmeizar sebagai ketua PERNEFRI dalam acara Hari Ginjal Sedunia di Hotel Akmani, Jakarta Pusat pada tanggal 6 maret 2012 (Tempo, 2012). Pada tahun 2013 berdasarkan data survey yang dilakukan PERNEFRI mencapai 30,7 juta penduduk yang mengalami Penyakit Ginjal Kronik dan menurut data PT ASKES ada sekitar 14,3 juta orang penderita Penyakit Ginjal Tingkat Akhir yang saat ini menjalani pengobatan (Sadiki, R.A, 2013). Gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana ginjal tidak mampu 1
mengangkut sampah metabolic tubuh atau melakukan fungsi regulernya.
Suatu bahan yang biasanya di eliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolic, cairan, elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal (Yusuf Fikri, 2012). Penyakit gagal ginjal dapat akut atau kronik. Hilangnya fungsi ginjal normal pada kedua ginjal tersebut mengakibatkan ketidakmampuan tubuh mempertahankan homeostasis cairan, elektrolit, dan asam basa (Brooker,C., 2008:141). Gagal ginjal akut (GGA) terjadi bila fungsi ginjal berkurang sampai ke tingkat dimana homeostasis cairan tubuh tidak dapat dipertahankan lagi (Behrman,R.E; Kilegma,R.M; Arvin,A.M, 2000:1846) sedangkan Gagal ginjal Kronik (GGK) penderita hanya dapat berusaha menghambat laju tingkat kegagalan fungsi ginjal tersebut agar tidak menjadi Gagal Ginjal Terminal (GGT), suatu kondisi dimana ginjal sudah tidak berfungsi lagi (Alam,S.; Hadibroto,I., 2007:23). Ginjal dan Hipertensi berkaitan dengan erat, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan ginjal dan kerusakan ginjal dapat menyebabkan hipertensi. Penyakit ginjal dan hipertensi dapat menjadi penyakit ginjal kronik (PGK) dan bila tidak diatasi akan berkembang ke gagal ginjal terminal yang memerlukan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Prodjosudjadi, 2008). Oleh karena itu penderita gagal penatalaksanaan
terapi
intensif
dengan
ginjal
memerlukan
menggunakan
berbagai
kombinasi obat (polifarmasi) salah satunya dengan memberikan obat
antidiuretika yang diharapkan mampu menangani kondisi penderita gagal
ginjal. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis, Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi terjadi peningkatan penderita gagal ginjal. Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang melayani pasien gagal ginjal. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pemakaian obat anti diuretika terhadap penderita gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. 1.2 Permasalahan 1. Seperti apakah gambaran demografi (jenis kelamin, usia, gejala penyakit, uji laboratorium (kreatinin)) pada pasien dengan diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi? 2. Bagaimana klasifikasi penggunaan obat anti diuretika pada pasien dengan diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengetahui demografi (jenis kelamin, usia, gejala penyakit, uji laboratorium (kreatinin)) pada pasien anak dengan diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. 1.3.2 Untuk mengetahui klasifikasi penggunaan obat anti diuretika pada pasien dengan diagnosis gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi penulis Menambah pengetahuan penulis mengenai gagal ginjal dan pengobatannya. 1.4.2 Bagi Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi
Sebagai
informasi
dan
referensi
dalam
perencanaan
pengadaan obat pada penderita gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra
Keluarga Bekasi. 1.4.3 Bagi Akademik Memberikan informasi tambahan dan sebagai referensi tentang penyakit gagal ginjal dan pengobatannya serta menambah wawasan kepada tenaga kesehatan khususnya farmasi mengenai penggunaan obat yang di gunakan pada penderita gagal ginjal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.