Disusun oleh :
21030112120019
21030112140164
Irma Saputri
21030112130048
Riska Yuniarti
21030112130107
21030112140177
21030112120025
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini sebagai
tugas mata kuliah Unit Operasi II: Mekanika Fluida. Dalam makalah ini kami membahas
tentang Kompresi Gas Butana Tekanan 1 atm Suhu Kamar Menjadi LPG Kapasitas 60
ton/jam.
Terima kasih kami haturkan kepada Bapak Diyono Ikhsan yang telah membimbing
kami dalam penyelesaian makalah ini. Sadar akan kemampuan kami, materi yang kami
peroleh berasal dari hasil pencarian dari internet dan literatur. Dalam penyusunan makalah
ini, kami berusaha menyampaikan dengan baik dan benar. Namun, kami menyadari bahwa
kami tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kami terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun, dan kami
meminta maaf terhadap kesalahan yang timbul pada makalah ini, baik dalam segi
pembahasan maupun dalam bahasa dan penyampaian yang kurang berkenan.Akhir kata, kami
berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
plant. Transportasi fluida dari satu tempat ke tempat lain juga perlu diperhatikan.
Transportasi fluida dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pengangkutan yang menggunakan
tempat (wadah), dan dengan pengaliran fluida pada jaringan pengaliran yang sudah
ditentukan. Cara pengaliran fluida ada 2 macam, yaitu sistem terbuka yang berhubungan
dengan udara luar dan sistem tertutup yang biasanya menggunakan pipa.
Sistem perpipaan berfungsi untuk mengantarkan atau mengalirkan suatu fluida dari
tempat yang lebih rendah ke tujuan yang diinginkan dengan bantuan mesin atau
pompa.Misalnya pipa yang dipakai untuk memindahkan minyak dari tangki ke mesin,
memindahkan minyak pada bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk keperluan
pendinginan mesin ataupun untuk kebutuhan sehari-hari diatas kapal serta masih banyak lagi
fungsi lainnya.
Sistem perpipaan harus dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan
dan sambungan las atau brazing, sedapat mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat
dilepaskan dan dipisahkan bila perlu.Semua pipa harus dilindungi dari kerusakan
mekanis.Sistem perpipaan ini harus ditumpu atau dijepit sedemikian rupa untuk menghindari
getaran.Sambungan pipa melalui sekat yang diisolasi harus merupakan sambungan flens yang
diijinkan dengan panjang yang cukup tanpa merusak isolasi. Pada perancangan sistem
instalasi diharapkan menghasilkan suatu jaringan instalasi pipa yang efisien dimana
aplikasinya baik dari segi peletakan maupun segi keamanan dalam pengoperasian harus
diperhatikan sesuai peraturan-peraturan klasifikasi maupun dari spesifikasi installation guide
dari sistem pendukung permesinan.
58.123 g/mol
Fase Padat
Titik leleh
Panas laten fusion 1,013 bar, saat triple point)
80.165 kJ/kg
Fase Cair
Densitas Cairan (1.013 bar saat titik didih)
601.4 kg/m3
239 vol/vol
-0.5 C
385.6 kJ/kg
Titik Kritis
Temperatur Kritis
152 C
Tekanan Kritis
37.96 bar
Fase Gas
Densitas Gas
2.480 kg/m3
0.9625
2.076
0.4 m3/kg
0.096 kJ/(mol.K)
0.088 kJ/(mol.K)
7.384*10-5 lb/fts
13.6 mW/(m.K)
Lain-lain
Kelarutan dalam air (1.013 bar and 20 C (68 F))
0.0325 vol/vol
Temperatur Autoignition
2. LPG
Komposisi
100% butana
Berat Molekul
53,8 g/mol
Titik Kritis
Temperatur Kritis
135,38 oC
Tekanan Kritis
39,322 bar
Fase Gas
Densitas Gas
1883,9 kg/m3
Viskositas Zat
2,536*10-5 lb/fts
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan
Pertamina adalah elpiji campuran.Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
BAB II
DESKRIPSI PROGRAM
II.1 SPESIFIKASI
II.1.1 Kondisi Operasi
Sistem yang akan dicairkan memiliki kapasitas massa 6 ton/jam yang mana akan
dicairkan dari tekanan 1 atm hingga 2,8 atm menggunakan sistem kompresi. Gas umpan
masuk ke unit kompresi 1. Gas berasal dari menara destilasi (asumsi keluaran fraksi atas dari
destilasi atmosferik hanya C3 dan C4) dimana kapasitas masa 6 ton/jam bertekanan 1 atm
suhu 30oC. Dalam kompresor I, kerja yang ada digunakan untuk menaikkan tekanan hingga
2,8 atm dan bersamaan dengan naiknya tekanan maka suhu juga akan mengalami kenaikan
menjadi suhu 329,975 K.
Efisiensi kompresor yang digunakan dalam perhitungan adalah 80%, dan efisiensi
motor listrik adalah sebesar 75%.
= 0,155 / 3 = 23,75 3 /
= density butana ( 3 )
butana = 2,48 kg/m3 = 0,155 lbm/ft3
Di optimal = 3,9 x 0,45 x 0,13
= 3,9 x (23,75 ft3/ s)0,45 x (0,155 lb/ft3)0,13
= 12,73 in
Di optimal digunakan sebagai diameter inside, maka dipilih D inside = 13,124 in
dengan diameter nominal = 14 in, dan shedule number 40
Di = 13,124 (pada Sch 40) = 1,094 ft
II.1.3 Spesifikasi Alat
1. Menara Destilasi Atmosferik
Digunakan untuk melakukan fraksinasi minyak mentah, dimana hasil atas dari
fraksinasi tersebut diasumsi sebagai berikut
Butana 100%
Tinggi kolom
20 meter
2. Pipa
Digunakan pipa lurus (menghindari adanya pressure drop) dari menara destilasi
hingga keluaran unit pendingin ke dua. Pipa yang digunakan adalah pipa yang
terbuat dari Karbon steel yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan yang
tinggi, namun non korosif. (Lihat Lembar Perhitungan). Spesifikasi pipa yang
digunakan dapat dilihat dibawah ini:
Diameter Optimum
12,73 in
1,094 ft
Schedulge number
40
33 meter
Perlu diperhatikan pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan
pemeliharaannya.
Sambungan
pipa
dengan
menggunakan
flanges
lebih
Dasar kerja alat ini adalah tergantung adanya arus olakan yang terjadi pada objek
sampai terjadi vortex, besarnya vortex yang terjadi pada objek sesuai dengan laju
alir fluida yan bisa disensor secara elektronis dan bisa dikonverssi kan sebaai
sinyal yang terkontrol sebagai sinyal yang terkontrol secara otomatis. Jumlah gas
yang masuk kedalam kompresor tetap 6 ton/jam, karena perancangan pada
dasarnya adalah dalam kapasitas 6 ton/jam.
4. Elbow 900
Digunakan untuk menutup aliran fluida dari kolom destilsi.Hal ini digunakan
untuk mengantisipasi adanya kerusakan lebih lanjut bila terjadi ledakan disuatu
tempat sehingga fluida (gas bahan bakar) tidak tersuplai terus kedalam tangki
spheris.Selain itu, penggunaan gate valve pada umumnya diunaka untuk mengatur
aliran masuk dan keluar fluida.
6. Tangki Storage
: 1 atm
: 2,8 atm
Prinsip
=
1=
=
1
LPG
Komposisi (%)
Butana
100
1,935
36,915 . 10-3
-11,402 . 10-6
= + + 2 pada T=303 K
= 12,073
1 = 11,073
12,073
1 = =
= 1,0903
11,073
= 0,0828
2
2,8 0,0828
2 = 1
= (303 ) [
]
= 329,975
1
1
Kerja Kompresor
2
1 =
1 1 [( )
1
1
2
1 =
1 [( )
1
1
1 =
1]
1
1]
1,09031
1,0903
1,67 / 1000
(
)(
) (8,314 . ) (303) [(2,8) 1,0903 1]
1,0903 1 58 /
1
= 77959,04677 = 57499,63046 . /
Daya Kompresor
P1 = 57499,63046 .
1
= 104,545
550 . /
P1
104,545
0,8
= 130,681
Daya Motor
Efisiensi motor 75%
Pmotor =
P1
130,681
0,75
= 174,241 = 129,932 kW
atmosfir hingga tekanan kerja yang diinginkan. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai
penguat (booster). Udara mampat ini biasanya tidak langsung digunakan, melainkan kadangkadang dialirkan melalui satu saluran sampai ke tempat pemakaian, dapat juga disimpan ke
tempat tangki penyimpanan udara terlebih dahulu, baru kemudian dari tangki tersebut
dialirkan keunit-unit yang membutuhkan udara mampat.
Untuk menentukan jenis kompresor yang akan digunakan harus diperhatikan
keuntungan, kerugian, maupun sifat-sifat kompresor yang akan digunakan pada suatu
perencanaan. Dalam perencanaan ini kompresor yang dipakaiuntuk kebutuhan gas LPG.
Sesuai dengan pemakaiannya kompresor yang paling menguntungkan adalah
kompresor torak, karena kompresor torak memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan
dengan kompresor jenis lain, diantaranya:
1. Kompresor torak mempunyai efisiensi volumetrik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis kompresor yang lain, sehingga kompresor ini akan menghasilkan
kapasitas udara yang lebih besar.
2. Debu dan pasir tidak mudah masuk kedalam silinder karena udara yang dihisap
harus melalui saringan udara sebelum udara tersebut masuk silinder melalui katup
isap. Dalam hal ini silinder dan piston tidak akan cepat rusak akibat kotoran yang
masuk kedalam silinder.
3.
Kompresor torak
lebih
sederhana,
sehingga
a. Hisap
b. Kompresi
1. Langkah Isap
Pada langkah isap, piston bergerak ke bawah dan tekanan udara di dalam
silinder lebih kecil dari tekanan atmosfer, sehingga udara bebas yang terhisap akan
mendorong katup isap sampai ketitik mati bawah. Oleh karena itu udara bebas
tersebut akan masuk ke silinder.
2. Langkah Kompresi
Ketika piston mulai naik dari titik mati bawah, maka katup masuk pun tertutup
sehingga udara dalam silinder pun termampat kan sampai tekanan tertentu karena
katup keluar masih tertutup.
3. Langkah Keluar
Bila torak terus-menerus bergerak keatas hingga titik mati atas maka katup
keluar akan terbuka akibat tekanan udara tersebut, sehingga udara keluar dari silinder
melalui katup keluar. Besarnya tekanan udara untuk membuka katup keluar ini
samadengan besar tekanan udara pada akhir langkah kompresi.
Pada waktu piston mencapai titik mati atas, antara sisi atas piston dan kepala
silinder masih ada volume sisa yang besarnya Vc. Volume inii dealnya adalah nol,
agar udara dapat didorong seluruhnya keluar, tetapi dalam prakteknya harus ada jarak
atau clearance agar sisi atas piston tidak berbenturan dengan kepala silinder, karena
hal ini dapat merusak piston itu sendiri maupun kepala silindernya.
Akibat adanya volume sisa ini, maka ada sejumlah udara dengan tekanan pd
dan volumeVc diakhir kompresi. Jika piston memulai langkah isap, maka katup isap
tidak dapat terbuka sebelum sisa udara tersebut berekspansi hingga tekanannya turun
menjadi pi. Katup isap akan mulai terbuka ketika tekanan sudah mencapai tekanan
isap pi.
Untuk mendapatkan tekanan yang lebih tinggi, maka kompresor yang
digunakan adalah kompresor bertingkat. Dalam hal ini semakin banyak tingkatannya,
maka tekanan udara yang dihasilkan juga semakin tinggi. Akan tetapi harus juga
diperhatikan untuk kapasitas berapa suatu kompresor tersebut digunakan.
BAB III
KESIMPULAN
Kompresor yang digunakan adalah kompresor torak. Sistem yang akan dicairkan
memiliki kapasitas massa 6 ton/jam yang mana akan dicairkan dari tekanan 1 atm hingga 2,8
atm menggunakan sistem kompresi. Gas umpan masuk ke unit kompresi 1. Gas berasal dari
kilang minyak (asumsi keluaran fraksi atas dari destilasi atmosferik hanya C3 dan C4)
dimana kapasitas masa 6 ton/jam bertekanan 1 atm suhu 30oC. Dalam kompresor I, kerja
yang ada digunakan untuk menaikkan tekanan hingga 2,8 atm dan bersamaan dengan naiknya
tekanan maka suhu juga akan mengalami kenaikan menjadi suhu 329,975 K. Efisiensi
kompresor yang digunakan dalam perhitungan adalah 80%, dan efisiensi motor listrik adalah
sebesar 75%.
DAFTAR PUSTAKA