Anda di halaman 1dari 41

Penulis : Davit Sipayung, S.

Si

5. KINEMATIKA GERAK DUA DIMENSI


5.1 Posisi dan Perpindahan
Gerak benda dalam bidang disebut gerak dua dimensi. Contoh gerak benda dua dimensi adalah
gerak peluru, gerak melingkar, dan gerak perahu menyeberangi sungai. Gerak benda dalam ruang
disebut sebagai gerak tiga dimensi. Gambaran gerak benda akan dapat dijelaskan menggunakan sistem
koordinat. Sistem koordinat yang digunakan untuk menjelaskan gerak benda dalam bidang adalah
koordinat kartesian dan koordinat polar. Gerak benda dalam tiga dimensi umumnya dijelaskan
menggunakan sistem koordinat kartesian, koordinat silinder,dan koordinat bola. Pusat koordinat
dinamakan sebagai titik asal. Posisi benda dari titik asal dapat dituliskan dalam vektor posisi r . Jika
sebuah benda berada di dalam koordinat kartesian di titik (x,y), maka posisi benda dari titik asal dapat
dituliskan dalam vektor

r x i y j

(5.1)

Jika benda berpindah dari posisi r1 x1i y1j ke posisi r2 x2i y 2j , maka perpindahan benda :

r r2 - r1 x 2 x1 i y 2 y1 j x i y j

(5.2)

di mana x x2 x1 , y y2 y1 , dan z z 2 z1 .
Nilai vektor perpindahan adalah

r x 2 y 2 x 2 x1 y 2 y1
2

(5.3)

y
1

r2
2

r1

lintasan

r2

x
Gbr.5.1: Vektor perpindahan dalam dua dimensi

Contoh 5.1.1 :
Sebuah partikel bermuatan bergerak dalam pengaruh medan gravitasi pada sumbu x dan medan listrik
pada sumbu y. Posisi x dan posisi y sebagai fungsi waktu, diamati memenuhi persamaan
x t t 2 2t 1

y t 5t 2 4t 1
dimana x dan y dalam meter dan t dalam detik.
a. Tuliskan vektor posisi partikel dalam vektor satuan i dan j !
b. Tentukan vektor posisi mula-mula partikel!
c. Tentukan vektor perpindahan partikel dan besarnya setelah bergerak 2 detik!
Penyelesaian :
a. Partikel bergerak dalam bidang xy. Vektor posisi partikel dalam bidang xy adalah
r t x t i y t j = t 2 2t 1 i + 5t 2 4t 1 j

b. Vektor posisi mula-mula partikel saat t =0 adalah r 0 i + j


c. Vektor perpindahan partikel dati t=0 s sampai t = 2 s adalah
r t r 2 r 0 i 9j i + j -10 j

Besar perpindahan partikel setelah bergerak dua detik adalah


Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

r x 2 y 2 =10m
5.2 Kecepatan rata-rata dan Kecepatan sesaat
Kecepatatan rata-rata partikel didefenisikan sebagai perpindahan partikel dibagi selang waktu
partikel bergerak.
v rata rata

r x y

i
j v x i+v y j
t t
t

(5.4)

Nilai kecepatan rata-rata partikel adalah


(5.5)
vrata rata v x2 +v y2
Kecepatan sesaat benda didefenisikan sebagai perpindahan partikel dalam selang waktu t 0 .
Kecepatan sesaat benda disimbolkan dengan v .
r
x y dx dy
v lim
lim
i
j i+
j
t 0 t
t 0 t
t dt dt
dr
(5.6)
v
v x i+v y j
dt
Nilai kecepatan sesaat partikel adalah
v v x2 +v 2y

(5.7)

Contoh 5.2.1
Sebuah benda titik bergerak dalam dua dimensi memiliki vektor posisi
r t 2t 2 6 i + 3t 6 j

dimana r dalam meter dan t dalam detik.


a. Carilah vektor dan besar kecepatan rata-rata benda saat bergerak dari t = 1detik sampai t =3 detik!
b. Tentukan vektor kecepatan partikel saat t =5 detik!
c. Tentukan vektor posisi dan kecepatan partikel saat bergerak memotong sumbu x!
Penyelesaian :
a. Vektor perpindahan benda dari t = 1 detik sampai t = 3 detik adalah
r r (3) r (1) 12 i 3 j 4 i 3j 16 i 6 j
1

Vektor kecepatan rata-rata benda adalah


r 16 i 6 j
v rata rata

8i 3 j m s
t
2
Besar kecepatan rata-rata benda adalah
vrata rata v x2 +v y2 8 2 32 73 m s
b. Vektor kecepatan sesaat benda sebagai fungsi waktu adalah
dr
v t
4t i +3 j
dt
Jadi,

v 5 20 i +3 j
c. Benda memotong sumbu x ketika y = 3t-6 = 0 atau t = 2 detik. Vektor posisi dan kecepatan benda
berturut-turut adalah

r 2 2i m
dan

v 2 8 i +3 j m s
5.3 Percepatan rata-rata dan Kecepatan sesaat
Percepatan rata-rata partikel didefenisikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi dengan
selang waktu partikel bergerak.
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

v v x v y
(5.8)

i
j a x i a y j
t
t
t
Nilai kecepatan rata-rata benda dapat diperoleh menggunakan teorema phytagoras :
a rata rata

(5.9)
arata rata a x2 +a y2
Percepatan sesaat benda didefenisikan sebagai perubahan kecepatan benda pada selang waktu
t 0 . Kecepatan sesaat partikel disimbolkan dengan a .
v
v y v y dx dx
a lim
lim
i
j i+ j
t 0 t
t 0
t dt dt
t
dv
(5.10)
a
a x i + a y j
dt
Nilai percepatan sesaat partikel adalah
v a x2 a y2

(5.11)

Contoh 5.3.1
Sebuah partikel bergerak pada bidang xy dengan komponen kecepatan dalam arah y dapat dinyatakan
dalam bentuk v y (t ) (4 t 2 ) m/s , t dalam sekon ; sedangkan komponen percepatan dalam arah x
adalah ax (t ) seperti yang ditunjukkan grafik dibawah ini.

ax t m s 2

11

t sekon

a. Tentukan vektor percepatan partikel saat t = 2 sekon, t = 6 sekon, dan t= 10 sekon!


b. Tentukan vektor percepatan partikel saat arah gerak partikel dalam sumbu x!
Penyelesaian :
a. Komponen percepatan dalam arah x dapat dituliskan dalam bentuk
jika t 4s
t

a x (t ) 4
jika 4s t 9s
2t 22 jika 9s t 11s

Komponen percepatan dalam arah y adalah


dvy
a y (t )
2 t m/s2
dt
Percepatan partikel saat t = 2 sekon adalah
a 2 a 2 i + a 2 j = 2i 4 j
x

Percepatan partikel saat t = 6 sekon adalah


a 6 a x 6 i + a y 6 j = 4i 12 j
Percepatan partikel saat t = 10 sekon adalah
a 10 a x 10 i + a y 10 j = 2i 20 j
b. Partikel bergerak dalam arah sumbu x saat v y (t ) 4 t 2 0 atau t = 2 sekon. Jadi, vektor
percepatan partikel saat ini adalah
a 2 a x 2 i + a y 2 j = 2i 4 j
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

5.4 Menentukan posisi dan kecepatan dari fungsi percepatan


Persamaan percepatan partikel dapat diperoleh dari persamaan posisi atau kecepatan partikel
dengan menggunakan turunan. Untuk mendapatkan fungsi posisi dan fungsi kecepatan partikel jika
diketahui fungsi percepatan, kita dalam menggunakan cara integral. Fungsi kecepatan diperoleh dari
integral fungsi percepatan terhadap waktu
v a dt a i+a j dt
(5.12)

Fungsi posisi benda diperoleh dari integral fungsi kecepatan terhadap waktu
r v dt v i+v j dt

(5.13)

Contoh 5.4.1
Suatu partikel mula-mula diam di posisi r 2i 4 j m. Partikel ini kemudian mengalami percepatan
a 2 i 6t j m/s2, dimana t dalam sekon. Tentukan posisi dan kecepatan partikel setelah dipercepat 2
sekon!
Penyelesaian :
Kecepatan patrikel diperoleh dengan mengintegralkan percepatan terhadap waktu. Kecepatan partikel
sebagai fungsi waktu adalah
v t a dt 2 i 6t j dt 2t i 3t 2 j c
Pakai syarat batas bahwa v 0 0 , maka c = 0. Jadi,
v t 2t i 3t 2 j
Kecepatan partikel setelah dipercepat 2 sekon adalah v 2 4 i 12 j m s
Posisi partikel diperoleh dengan mengintegralkan kecepatan terhadap waktu. Posisi partikel sebagai
fungsi waktu adalah
r t v dt 2 i 6t j dt 2t i 3t 2 j dt t 2 i t 3 j c
Pakai syarat batas bahwa r 0 2i 4 j , maka c = 2i 4 j . Jadi,
r t t 2 2 i t 3 4 j
Posisi partikel setelah dipercepat 2 sekon adalah r 2 6 i 12 j m

5.5 Gerak Peluru


Gerak peluru adalah hasil perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan.
Contoh gerak peluru adalah benda yang dilemparkan dari permukaan bumi yang membentuk sudut
tertentu pada arah horizontal. Misalkan arah horizontal sebagai sumbu x dan arah vertikal sebagai
sumbu y. Pada arah horizontal peluru bergerak lurus beraturan dengan percepatan selalu nol. Pada arah
vertikal peluru akan selalu mengalami percepatan sama dengan percepatan gravitasi bumi yang arahya
selalu ke bawah.

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

vy 0

vy

v vx

vx

v0 y

vx

vy

vx
v0x

vy

Gbr. 4.2 : Lintasan sebuah peluru yang dileparkan dari titik asal, x0 0 dan y 0 0
x0 0 dan y 0 0

Percepatan peluru dalam arah sumbu y sama dengan a y 9,8m s 2 dan percepatan dalam arah
sumbu x adalah a x 0 . Jadi, partikel mengalami kecepatan konstan (percepatan nol) dalam arah
sumbu x, sedangkan dalam arah sumbu y mengalami percepatan konstan karena adanya gaya gravitasi.
Vektor percepatan peluru dapat dituliskan sebagai
a a i a j 9,8m s 2 j
(4.14)
x

Misalkan sebuah peluru dilemparkan dengan kecepatan awal v 0 . Kecepatan peluru dalam arah sumbu
x dan sumbu y diperoleh dengan menguraikan vektor kecepatan awal peluru terhadap sumbu x dan
sumbu y. Vektor kecepatan awal peluru dapat dituliskan sebagai
v v i v j v cos i v sin j
(4.15)
0

0x

0y

Mari kita menganalisa gerak peluru pada arah vertikal dan horizontal secara terpisah.
Gerak horizontal (sumbu x)
Peluru bergerak lurus beraturan pada arah horizontal dengan kecepatan tetap v0 x v0 cos dan
percepatan a x 0 . Kecepatan peluru setiap waktu pada sumbu horizontal adalah
(4.16)
v x v0 x v0 cos
Posisi peluru mula-mula berada pada x 0 , maka posisi peluru setiap waktu pada sumbu x menjadi
(4.17)
x x0 v x t x0 v0 cos t
Gerak vertikal (sumbu y)
Peluru bergerak lurus berubah beraturan pada arah vertikal dengan kecepatan awal v0 y v0 sin
2
dan percepatan tetap a y g 9,8m s . Kecepatan peluru setiap waktu pada sumbu vertikal adalah

v y v0 y a y t v0 sin gt

(4.18)

Kita dapat menuliskan bahwa vektor kecepatan peluru setiap waktu adalah
v v x i v y j v0 cos i v0 sin gt j

(4.19)
Posisi peluru mula-mula berada pada y 0 , maka posisi benda setiap waktu pada sumbu y menjadi

y y0 v0 yt 12 a yt 2 y0 v0 sin t 12 gt 2

(4.20)

Vektor posisi peluru setiap waktu dalam bidang xy adalah


r x i+y j x0 v xt i y 0 v0 sin t 12 gt 2 j

(4.21)

Waktu untuk mencapai tinggi maksimum ( t H )


Peluru yang dilemparkan dari permukaan bumi akan kembali ke permukaan bumi setelah
mencapai titik tertinggi H. Peluru kembali ke permukaan bumi karena adanya gravitasi bumi.
Kecepatan peluru pada arah vertikal di titik tertinggi sama dengan nol, v y 0 .
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

0 v0 sin gt H
Jadi waktu yang diperlukan oleh peluru untuk mencapai titik tertingggi adalah
v sin
tH 0
g

(4.22)

Waktu untuk mencapai jarak horizontal ( t R )


Peluru yang dilemparkan dari posisi titik asal akan kembali membentur bumi ketika y 0 .

0 v0 sin t R 12 gt R2
2v0 sin

tR

(4.23)
g
Jadi waktu yang diperlukan oleh peluru untuk membentur permukaan bumi atau lama benda
melayang di udara sama dengan t R . Bandingkan pers.(4.22) dan pers.(4.23) akan diperoleh hubungan
bahwa
(4.24)
t R 2t H
Pers.(2.24) memiliki arti bahwa lama benda bergerak naik sama dengan lama benda bergerak
turun.Waktu untuk mencapai jarak horizontal sama dengan dua kali waktu untuk mencapai tinggi
maksimum.
Tinggi maksimum (H)
Peluru mencapai titik maksimum setelah bergerak selama t H . Tinggi maksimum yang dicapai
oleh peluru yang dilemparkan dari titik asal adalah

H v0 sin t R 12 gt R2
v sin 1 v0 sin
H v0 sin 0
2 g g
g

v02 sin 2
2g

(4.25)

Jarak horizontal (R)


Peluru akan kembali lagi ke permukaan bumi setelah bergerak selama t R dan menempuh jarak
horizontal R. Gunakan pers.(4.18) dan pers.(4.23), maka nilai R dari titik asal dapat dituliskan menjadi
2v 2 sin cos
R v xt R 0
g
Gunakan indentitas trigonometri bahwa 2sin cos sin 2 , kita peroleh
v 2 sin 2
R 0
(4.26)
g
Jarak R maksimum ketika nilai sin 2 1 , sehingga 2 maks 90 0 atau maks 45 0 . Nilai R
maksimum adalah Rmaks v02 2 g . Sebuah peluru dilemparkan dengan sudut pelemparan 1 dan 2
berturut-turut menempuh jarak horizontal R1 dan R2 . Jarak horizontal yang ditempuh dengan sudut
pelemparan 1 adalah

R1

2v02 sin 21
g

Jika jumlah sudut 1 2 90 0 , maka 1 90 0 2 .

R1

2v02 sin 2 90 0 2
g

2v02 sin 180 0 2 2


g

Gunakan indentitas trigonomentri bahwa sin 180 0 sin . Sehingga kita peroleh
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

R1

2v02 sin 21 2v02 sin 2 2

R2
g
g

(4.27)

0
Jika jumlah sudut pelemparan 1 2 90 , maka jarak horizontal yang ditempuh oleh peluru sama.

2 600

maks 45 0
1 30 0

x
Gbr. 4.3 : Lintasan peluru dengan sudut pelemparan 300 , 45,dan 60 0

Persamaan lintasan gerak peluru


Peluru yang dilemparkan dari titik asal, yaitu x0 0dan y 0 0 . Substitusikan nilai t x v0 sin
dari pers.(4.18) ke pers.(4.19). Kita akan mendapatkan bahwa
gx 2
y tan x 2
(4.28)
2v0 cos 2
Pers.(4.27) memiliki bentuk persamaan kuadrat y ax 2 bx , dengan a dan b konstan. Bentuk kurva
persamaan kuadrat adalah parabola, sehingga lintasan gerak peluru berbentuk parabola. Lintasan
peluru akan membentuk parabola dengan asumsi bahwa gesekan udara diabaikan, peluru dilemparkan
dekat dengan permukaan bumi dan rotasi bumi diabaikan. Jika tidak ada pengaruh gravitasi bumi,
maka lintasan peluru yang dilemparkan dari permukaan bumi akan membentuk garis lurus.
y
Gravitasi bumi nol
Hambatan udara
diabaikan
Ada hambatan udara

x
Gbr. 4.4 : Pengarus hambatan udara dan gravitasi bumi terhadap bentuk
lintasan gerak peluru

Contoh 5.5.1
Seorang anak sedang bermain bola di permukaan tanah datar. Anak menendang bola menyebabkan
bola bergerak dengan kecepatan awal 20 m/s membentuk sudut 370 terhadap permukaan tanah.
Gunakan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2. Hitunglah :
a. waktu yang diperlukan bola untuk mencapai tinggi maksimum!
b. waktu yang diperlukan bola untuk kembali menyentuh tanah!
c. tinggi maksimum yang dicapai oleh bola dari pemukaan tanah!
d. jarak bola yang membentur permukaan tanah dari asal bola ditendang!
Penyelesaian :
a. Waktu mencapai tinggi maksimum adalah
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

v0 sin (20 m s) (sin 37 0 )

1, 2s
g
(10 m s 2 )
b. Waktu yang diperlukan bola untuk kembali menyentuh tanah adalah
2v sin
t R 2t H 0
2, 4s
g
c. Tinggi maksimum bola adalah
v 2 sin 2 20 2 sin 2 37
H 0

7, 2m
2g
2 10
d. Jarak horizontal yang ditempuh oleh bola adalah
v 2 sin 2 20 2 sin 74 0
R 0

38, 4 m
g
10
tH

Contoh 5.5.2
Di sebuah planet percepatan gravitasinya g = 10 m/s2, sebuah peluru dilemparkan dari permukaan
planet itu. Saat 2 detik setelah dilemparkan, peluru diamati berada pada jarak horizontal 80 m dari titik
pelemparan, dan berada pada ketinggian 40 m di atas permukaan planet itu.
a. Hitung kecepatan awal dan sudut pelemparan peluru!
b. Hitung waktu yang dibutuhkan peluru untuk mencapai ketinggian maksimum! Berapa ketinggian
maksimum peluru?
c. Hitung waktu terbang dan jarak horizontal peluru!
Penyelesaian :
a. Misalkan peluru dilemparkan dari titik asal koordinat.
Persamaan posisi peluru dalam sumbu x adalah
x v 0x t
Peluru menempuh x = 80 m dalam waktu t= 2 detik, karena itu
x 80m
v 0x
40m s
t
2s
Persamaan posisi peluru dalam sumbu y adalah

y v 0 y t 12 gt 2
Peluru menempuh y = 40 m dalam waktu t= 2 detik, karena itu
1
1
v 0 y y 12 gt 2 40m 12 10m s 2 2 2 s 2 30m s
t
2s
Besar kecepatan awal peluru adalah
v0

v 02x v 02 y 50 m s

Besar sudut pelemparan batu adalah

tan

v0 y 3

v0 x 4

3
tan 1 37 0
4
b. Peluru mencapai ketinggian maksimum ketika vy = 0 atau
v 0 y g t m 0
v 0y
3s
g
Ketinggian maksimum peluru adalah
2
y maks v 0 y t m 12 gt m2 (30 m s) (2s) - 12 (30 m s )(2s) 2 45m
tm

c. Waktu untuk mencapai jarak horizontal sama dengan dua kali waktu untuk mencapai tinggi
maksimum.
t R 6s
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Jarak horizontal peluru ketika mencapai permukaan planet adalah


x maks v 0 x t R 240m

Contoh 5.5.3
Sebuah peluru ditembakkan dari sebuah katapel menuju sebuah gedung vertikal yang ketinggiannya
15 m di atas katapel. Permukaan puncak gedung adalah datar. Katapel berada 50 m dari dasar gedung,
dan akan dilemparkan dengan sudut pelemparan 300 terhadap horizontal. Pecepatan gravitasi bumi g =
10 m/s.
a. Seandainya peluru dilemparkan dengan kecepatan 40 m/s ( kecepatan ini cukup untuk peluru
melewati tepi gedung) :
i. Berapa lama peluru terbang?
ii. Dimana peluru mendarat?
iii. Berapa kecepatan peluru saat tumbukan?
b. Jika peluru sekali lagi dilemparkan pada sudut 300 terhadap horizontal, berapa kecepatan
minimum peluru harus ditembakkan agar peluru hanya melewati tepi gedung?

15 m
300
50 m
Penyelesaian :
a. Pilih pusat koordinat di titik penembakan peluru.
i. Persamaan gerak peluru dalam arah vertikal adalah
y v 0 sin t 12 gt 2
Peluru mencapai permukaan gedung dalam waktu t g dengan posisi y = 15 m.

15 40sin30 0 t g 12 10 t g2
t g2 4 t g 3 0

1 t g 3 0

Waktu t g 1s menunjukkan peluru mencapai ketinggian 15 m pertama kali, sedangkan

t g 3s adalah waktu yang dibutuhkan peluru untuk mencapai permukaan gedung. Jadi, lama
peluru terbang adalah 3 sekon.
ii. Jarak horizontal peluru dari titik penembakan ketika menumbuk permukaan gedung adalah
x maks v 0 cos t g 60 3 m = 104 m
iii. Komponen kecepatan peluru saat tumbukan adalah
v x v 0 cos 20 3 m s
v y v 0 sin gt g 10 m s
Kecepatan peluru saat tumbukan adalah
v

v x2 v 2y 10 13 m s 36 m s

b. Kondisi kecepatan minimum peluru terjadi saat peluru tepat mengenai tepi gedung di posisi x = 50
m dan y = 15 m. Persamaan lintasan peluru yang ditembakkan dari titik asal adalah
gx 2
y tan x 2
2v0 cos 2

15 50 tan 30 0

10 50 2
2
2v min
cos 2 30 0

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Kita akan memperoleh kecepatan minimum peluru vmin = 35 m/s.


Contoh
Contoh 5.5.4
Sebuah peluru ditembakkan dari permukaan tanah membentuk sudut terhadap horizontal dan
bergerak tanpa pengaruh gesekan udara. Peluru mencapai ketinggian maksimum H dan mendarat pada
jarak horizontal R dari titik pelemparan.
a. Hitung perbandingan H/R !
b. Hitung sudut minimum min agar ketinggian maksimum H lebih besar dari jarak horizontal R !
Penyelesaian :
a. Kita sebelumnya telah membuktikan bahwa
v 2 sin 2
H 0
2g

v02 sin 2
g

Jadi,
H 1
tan
R 4

b. Agar H > R, maka


1
tan 1
4

tan 1 (4)
min tan 1 (4) 76 0
Contoh 5.5.5
Sebuah bola kecil jatuh dari permukaan meja dengan kecepatan horizontal v0. Ketinggian meja h dari
atas permukaan lantai seperti ditunjukkan pada gambar.
v0

Hitunglah:
a. waktu yang diperlukan bola untuk mencapai lantai!
b. jarak mendatar yang ditempuh bola saat saat bola mencapai lantai!
c. vektor dan besar kecepatan bola saat mencapai lantai!
d. sudut yang dibentuk bola terhadap permukaan lantai saat mencapai lantai!
Penyelesaian :
a. Mari kita ambil titik acuan koordinat di titik asal jatuhnya bola kecil. Bola kecil bergerak dengan
kecepatan konstan dalam arah sumbu x , sedangkan pada sumbu y bergerak dengan percepatan
konstan.

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

10

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

x
h
vx

vy

Persamaan gerak bola dalam arah sumbu x :


x v x t v0 t
Persamaan gerak bola dalam arah sumbu y :

y v0 y t 12 a y t 2
y 12 gt 2
Bola kecil mencapai tanah saat y = - h dalam waktu tR .
h 12 gt R2
Waktu yang diperlukan bola untuk mencapai lantai adalah
2h
g
b. Jarak mendatar yang ditempuh bola saat saat bola mencapai lantai adalah
2h
R v x t R v0
g
c. Vektor kecepatan bola ketika bola mencapai lantai adalah
v v x i v y j
tR

v v 0 x i (v 0 y a y t ) j

v v0 i gt R j v0 i 2gh j
Besar kecepatan bola adalah
v v x2 v 2y v 02 2 gh

d. Besar sudut di bawah sumbu x positif adalah


vy
2 gh
tan

vx
v0
2 gh
v0

tan 1

Contoh 5.5.6
Dua buah peluru A dan B ditembakkan dari tepi gedung pada ketinggian 35 m dari permukaan tanah.
Peluru A ditembakkan membentuk sudut 370 di atas horizontal dan peluru B membentuk sudut 370 di
bawah horizontal. Kedua penembakan memiliki kecepatan awal yang sama 50 m/s. Percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2.

Peluru B
35m

Peluru A

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

11

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

a. Hitung perbandingan lama waktu kedua peluru berada di udara , tA/tB!


b. Hitung jarak horizontal kedua peluru sesaat saat mencapai tanah !
Penyelesaian :
a. Pilih pusat koordinat di titik asal pelemparan. Kecepatan awal peluru adalah v0 = 50 m/s. Kedua
peluru mencapai tanah ketika y = -35 m.
y

x
35m

Peluru B

Peluru A

Persamaan gerak peluru A adalah


y v 0 sin 12 gt 2 50sin 37 0 12 10t 2

y 30t 5t 2
Peluru A mencapai tanah dalam waktu tA , ketika y = - 35 m.

35 30t A 5t A2
t A2 6t A 7 0
(t A 7)(t A 1) 0
Lama peluru berada di udara adalah t A 1sekon .
Persamaan gerak peluru B adalah
y v 0 sin 12 gt 2 50sin 37 0 12 10t 2

y 30t 5t 2
Peluru A mencapai tanah dalam waktu tA , ketika y = - 35 m.

35 30t B 5t B2
t B2 6t B 7 0
(t B 7)(t B 1) 0
Lama peluru berada di udara adalah t B 7 sekon .
Jadi,
tA 1

tB 7
b. Perbandingan jarak horizontal peluru A dan B adalah
d x B x A v 0 cos t B t A 240m

Contoh 5.5.7
Sebuah peluru ditembakkan ke atas bidang miring (sudut kemiringan

) dengan kecepatan awal v0

pada sudut
terhadap bidang horizontal, seperti ditunjukan pada gambar. Peluru menyentuh
bidang miring dengan jarak d dari titik asal penembakan. Percepatan gravitasi bumi g. Hitunglah :
a. waktu tmaks yang dibutuhkan peluru untuk menempuh jarak d !
b. jarak d peluru mengenai bidang miring !
c. nilai sudut maks agar jarak tempuh peluru maksimum !
d. jarak maksimum dmaks yang dapat ditempuh oleh peluru !
e. Hitung nilai numerik dari besaran tm, d, maks , dan dmaks untuk nilai v0 = 20 m/s, = 600, = 300,
dan g = 10 m/s !
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

12

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

v0

Penyelesaian :
Metode 1
a. Mari kita pilih titik pelemparan sebagai pusat koordinat dengan sumbu x dalam arah horizontal
dan sumbu y dalam arah vertikal.
y
v0

Persamaaan gerak peluru dalam arah sumbu x dan y adalah


x

v0 cos t dan y

v0 sin t

1 2
gt
2

Peluru mencapai bidang miring di koordinat x = d cos dan y = d sin .


Peluru membutuhkan waktu tm untuk menyentuh bidang miring. Sehingga,
d cos
v0tm cos
d sin

1 2
gt0
2

v0tm sin

Eliminasi d dari kedua persamaan ini,


2v0 sin
2v0
1
gtm tm
cos tan
2
g
g
tm
tm

2v0
sin
cos tan
g
2v0
sin cos
cos sin
g cos

Gunakan indentitas trigonometri bahwa sin A B


2v0
tm
sin
g cos
b. Jarak d peluru mengenai bidang miring adalah
d

sin A cos B

cos A sin B . Jadi,

v0 cos tm
cos

2v02
cos sin
g cos 2
c. Cari turunan d terhadap
d

d
d
d

2v02
g cos 2
cos cos

untuk medapatkan nilai jarak maksimum,

sin sin
sin sin

cos cos

Gunakan indentitas trigonometri bahwa cos A

cos A cos B

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

sin A sin B . Jadi,


13

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

cos 2

Jarak maksimum dicapai ketika

maks

d. Untuk mendapatkan jarak maksimum, substitusikan nilai


2v02
d maks
cos maks sin maks
g cos 2

2v02

cos
2
4
g cos

d maks

sin

Gunakan indentitas trigonometri bahwa 2cos A sin B

v02

d maks

g cos

sin

ke jarak tempuh d,

sin A

sin( A

B) . Jadi,

sin

v02 1 sin
g 1 sin 2
Jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh peluru adalah
v02
d maks
g 1 sin
e. Untuk nilai v0 = 20 m/s, = 600, = 300, dan g = 10 m/s , maka
2v0
2 20
4
tm
sin
sin 600 300
3s
0
g cos
3
10cos30
d maks

d
maks

d maks

2v02
g cos 2

2 202
cos600 sin 600
2
0
10 cos 30

cos sin

2
v02
g 1 sin

12

300

80
m
3

600

202
10 1 sin 30

80
m
3

Metode 2
Mari kita pilih sumbu x sepanjang bidang miring dan sumbu y tegak lurus dengan bidang miring.
x
y
d

v0

Komponen percepatan peluru pada sumbu x dan sumbu y berturut-turut adalah a x g sin dan
a y g sin .
Persamaaan gerak peluru dalam arah sumbu x dan y adalah

v0 x t

dan
y v0 y t

1
a t2
2 x

v0 cos(

)t

ayt 2

v0 sin (

)t

1
2

1
2
1
2

g sin t 2
g cos t 2

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

14

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Peluru mencapai bidang miring saat y = 0 dalam waktu tm .

v0 sin (

1
2

) tm

g cos tm2

2v0
sin
g cos
Jarak d peluru mengenai bidang miring adalah
tm

v0 cos(

2v02
g cos 2

) tm

1
2

g sin tm2

cos sin

Gunakan indentitas trigonometri bahwa 2cos A sin B

2v02
g cos 2

sin 2

sin( A

B) .

sin

Jarak d maksimum ketika sin 2


2

sin A

1 atau

Jarak maksimum dicapai ketika


maks

dan

d maks

v02
g 1 sin

Contoh 5.5.8
Seperti ditunjukkan dalam gambar, seorang pemain ski melompat dari titik A dengan sudut dan laju
v0 , kemudian Ia mendarat di titik B dan menempuh jarak sejauh d pada bidang miring . Sudut
kemiringan bidang dan percepatan gravitasi bumi g.
Hitunglah :
a. waktu yang dibutuhkan pemain ski untuk menempuh jarak d !
b. jarak d pemain ski mendarat di atas bidang miring !
c. nilai sudut agar jarak tempuh pemain ski maksimum !
d. jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh peluru !
v0

B
Penyelesaian :
Metode 1
a. Mari kita pilih titik pelemparan sebagai pusat koordinat dengan sumbu x dalam arah horizontal
dan sumbu y dalam arah vertikal.
y
v0

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

15

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Persamaaan gerak peluru dalam arah sumbu x dan y adalah


1 2
x v0 cos t dan y v0 sin t
gt
2
Peluru mencapai bidang miring di titik B pada koordinat x = d cos dan y = -d sin .
Peluru membutuhkan waktu t0 untuk menyentuh bidang miring. Sehingga,
d cos
v0t0 cos
d sin

1 2
gt0
2

v0t0 sin

Eliminasi d dari kedua persamaan ini,


2v0 sin
2v0
1
gt0 t0
cos tan
0
2
g
g
2v0
sin
cos tan
g
2v0
sin cos
cos sin
g cos

t0
t0

Gunakan indentitas trigonometri bahwa sin A B


2v0
t0
sin
g cos
b. Jarak d peluru mengenai bidang miring adalah
d

sin A cos B

cos A sin B . Jadi,

v0 cos t0
cos

2v02
cos sin
g cos 2
c. Cari turunan d terhadap
d
d
0
d
2v02
sin sin
g cos 2
d

cos cos

untuk medapatkan nilai jarak maksimum,

cos cos

sin sin

Gunakan indentitas trigonometri bahwa cos A

cos 2

cos A cos B sin A sin B . Jadi,

Jarak maksimum dicapai ketika


maks

d. Untuk mendapatkan jarak maksimum, substitusikan nilai


2v02
d maks
cos maks sin maks
g cos 2

d maks

2v02
g cos 2

cos

sin

ke jarak tempuh d,

Gunakan indentitas trigonometri bahwa 2cos A sin B

sin A

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

sin( A

B) . Jadi,
16

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

v02
g cos 2

d maks

sin

sin

v02 1 sin
g 1 sin 2
Jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh peluru adalah
v02
dmaks
g 1 sin
d maks

Metode 2
Mari kita pilih sumbu x sepanjang bidang miring dan sumbu y tegak lurus dengan bidang miring.
y
v0
A

Komponen percepatan peluru pada sumbu x dan sumbu y berturut-turut adalah a x g sin dan
a y g sin .
Persamaaan gerak peluru dalam arah sumbu x dan y adalah

v0 x t

dan
y v0 y t

1
a t2
2 x

v0 cos(

)t

1
2

g sin t 2

ayt 2

v0 sin (

)t

1
2

g cos t 2

1
2

Peluru mencapai bidang miring saat y = 0 dalam waktu tm .

v0 sin (

1
2

) tm

g cos tm2

2v0
sin
g cos
Jarak d peluru mengenai bidang miring adalah
tm

v0 cos(

2v02
g cos 2

) tm

1
2

g sin tm2

cos sin

Gunakan indentitas trigonometri bahwa 2cos A sin B

2v02
g cos 2

sin 2

sin( A

B) .

sin

Jarak d maksimum ketika sin 2


2

sin A

1 atau

Jarak maksimum dicapai ketika


maks

dan

dmaks

v02
g 1 sin

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

17

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

5.6 Gerak Melingkar


Gerak melingkar adalah gerak dengan bentuk lintasan melingkar. Ketika sebuah benda bergerak
melingkar dengan kelajuan konstan, gerak itu disebut gerak melingkar beraturan. Contoh gerak
melingkar adalah gerak benda yang diikatkan pada ujung tali yang kemudian diputar dengan kelajuan
konstan dan gerak satelit dalam orbit lingkaran. Setiap benda yang bergerak melingkar dengan radius
r dengan kelajuan konstan v memiliki percepatan yang arahnya menuju pusat lingkaran yang nilainya
adalah
2
(4.29)
as v
r
Percepatan as (atau sering juga disimbolkan ar) ini dinamakan percepatan sentripental, percepatan
radial atau percepatan normal. Jadi, benda yang bergerak melingkar beraturan memiliki percepatan
walaupun kelajuannya konstan. Percepatan ini disebabkan oleh perubahan arah vektor kecepatan
partikel. Percepatan ada karena perubahan nilai atau arah kecepatan (atau keduanya). Kita mengetahui
bahwa kecepatan adalah besaran vektor, bukan skalar.
v2

v1

A
r

v1

as

v2

(a)

( b)

(c)

Gbr. 4.5

Sekarang kita akan membuktikan nilai percepatan sentripetal yang dialami oleh benda yang
bergerak melingkar beraturan. Gbr.4.5a menunjukkan partikel bergerak melingkar beraturan dengan
radius r dengan pusat di titik O. Partikel bergerak dari titik A ke titik B dalam rentang waktu t .
Perubahan kecepatan benda v dalam rentang waktu ini ditunjukkan dalam Gbr.4.5b. Besar sudut
dalam Gbr.4.5a dan 4.5b adalah sama karena v1 tegak lurus dengan garis OA dan v 2 tegak lurus
dengan OB. Sehingga segitiga pada gambar Gbr.4.5a dan 4.5b adalah sama. Perbandingan sisi dari
segitiga yang sama adalah sama, jadi
v s
v
(4.30)

atau
v 1 s
v1
r
r
Nilai percepatan rata-rata selama waktu t menjadi
v v1 s
(4.31)
arata rata

t
r t
Kelajuan benda pada titik A akan sama dengan kelajuan benda pada titik B sehingga kita dapat
menuliskan v1 v2 v . Nilai percepatan sesaat di setiap titik adalah limit ketika t mendekati nol.
2
v
(4.32)
a s lim
v lim s v
t 0 t
R t 0 t R
Arah vektor percepatan as radial ke dalam , karena as dv dt memiliki arah yang sama dengan v
seperti dalam dalam Gbr.4.5b (dalam limit dimana kecil). Arah percepatan sentripetal selalu
menuju pusat lingkaran dan selalu tegak lurus dengan vektor kecepatan seperti ditunjukkan pada
Gbr.4.5c. Jari-jari r disebut juga sebagai jari-jari kelengkungan lintasan. Jari-jari kelengkungan
lintasan gerak melingkar selalu tetap. Untuk gerak parabola, jari-jari kelengkungan lintasannya
berubah-ubah. Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu putaran. Frekuensi
(f) adalah banyaknya putaran tiap detik. Hubungan periode dan frekuensi adalah

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

18

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

T1
(4.34)
f
Untuk partikel yang menempuh satu putaran (2R) dengan kelajuan konstan (v), kita dapat menuliskan
bahwa
v 2 R 2 Rf
(4.35)
T
Substitusikan pers.(4.35) ke pers.(4.32), kita akan mendapatkan rumus percepatan sentripetal dalam
bentuk
2 2
(4.36)
as 4 2R 4 2 R 2 f 2
T
Jika kelajuan benda berkurang dan meningkat ketika bergerak mengelilingi lintasan melingkar,
maka akan ada komponen percepatan tangensial at yang besarnya adalah
v v
(4.37)
at 2 1 v dv
t
t dt
di mana t mendekati nol. Percepatan tangensial berasal dari perubahan kelajuan partikel terhadap
waktu, seperti halnya dalam kasus gerak lurus. Arah percepatan tangensial sama dengan arah
kecepatan benda. Komponen percepatan tangensial untuk gerak melingkar beraturan adalah nol karena
kelajuan konstan. Vektor percepatan sentripetal tegak lurus dengan vektor percepatan tangensial.
Percepatan total benda saat bergerak melingkar adalah
a as2 at2
(4.38)
Besar sudut yang dibentuk oleh a terhadap a t atau kecepatan partikel memenuhi hubungan
a
(4.39)
tan s
at
at
a

as
at

as

as

at

as

r
a

at
Gbr.4.6 : Sebuah partikel bergerak melingkar dengan kelajuan berubah

Sekarang mari kita mencoba menjelaskan gerak melingkar menggunakan koordinat kartesian.
Misalkan sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari konstan r. Ambil pusat lingkaran sebagai
titik pusat koordinat. Pada waktu tertentu, benda membentuk sudut (diukur dalam radian) terhadap
sumbu x positif, seperti pada Gbr. 4.7.

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

19

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Gbr.4.7

Posisi benda setiap saat dapat dituliskan


r r cos i r sin j
(4.40)
Kita akan bekerja menggunakan besaran frekuensi angular ( sering juga disebut kelajuan angular atau
kecapatan angular), yang menunjukkan laju perubahan terhadap waktu. Jadi, = d/dt. Panjang
lintasan yang ditempuh oleh benda adalah s = r. Besar kelajuan benda mengelilingi lingkaran
v=ds/dt. Jadi,
d
d
(4.41)
v r r
r
dt
dt
Benda membutuhkan waktu T untuk menempuh satu putaran 2, sehingga T= 2. Jadi, = 2/T
atau = 2f. Mari kita tinjau gerak melingkar beraturan, berarti nilai kecepatan angular konstan
karena kelajuan v konstan. Persamaan gerak melingkar beraturan adalah = t. Kita dapat
menuliskan persamaan posisi benda dalam bentuk
r r cos t i r sin t j
(4.42)
Persamaan kecepatan benda adalah
dr
v
r sin t i r cos t j
dt
(4.43)
Persamaan percepatan benda adalah
d 2 r dv
a 2
2 r cos t i 2 r sin t j
dt
dt
a 2 r cos t i r sin t j 2 r 2 r r
(4.44)
Percepatan berlawanan dengan arah r , artinya percepatan diarahkan menuju titik asal atau pusat
lingkaran. Percepatan radial dapat ditulis dalam bentuk
v 2 (r ) 2
(4.45)
as

2r
r
r
Dengan cara yang sama kita defenisikan besaran percepatan sudut yang menunjukkan parubahan
kecepatan sudut tiap satuan waktu. Jadi, = d/dt = d2/dt2. Besar percepatan tangensial benda
mengelilingi lingkaran adalah at = dv/dt. Jadi,
d
d
(4.46)
at r r
r
dt
dt
Besaran jarak s, kelajuan v, dan percepatan tangensial at disebut sebagai besaran-besaran linear.
Besaran sudut , kelajuan sudut , dan percepatan sudut disebut sebagai besaran-besaran angular.
Jadi, hubungan besaran-besaran linear dan angular adalah
(4.47)
s r,
v r ,
at r
Kita dapat menyimpulkan bahwa besaran-besaran linear dapat dianalogikan dengan besaran-besaran
angular. Besaran s analoginya , v analoginya , dan at analoginya . Gerak melingkar dengan
percepatan sudut konstan dinamakan gerak melingkar beraturan. Dengan menggunakan analogi
besaran angular terhadap besaran linear, kita dapat menuliskan persamaan gerak melingkar beraturan
adalah t 0 t , t2 02 2 , dan = 0 t 12 t 2 .
Contoh 5.6.1
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

20

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Sebuah partikel bergerak melingkar dalam bidang horizontal horizontal dengan jari-jari 2 m. Partikel
bergerak dengan kecepatan sudut tetap 30 putaran tiap menit. Hitung kecepatan angular, frekuensi ,
periode, ,kecepatan linear, dan percepatan sentripetal partikel!
Penyelesaian :
Jari-jari lintasan paartikel adalah r = 2 m. Karena 1 putaran = 2 radian, maka kecepatan sudut partikel
adalah 30 2 rad 60s rad s 3,14rad s .Frekuensi frekuensi partikel adala f 2 =0,5 Hz.
Periode partikel adalah T 1 f 2s . Kecepatan linear partikel adalah v r 2 m s . Percepatan
sentripetal partikel adalah a s 2 r 2 2 m s 2 .
Contoh 5.6.2
Sebuah partikel bergerak dari keadaan diam di sepanjang lingkaran jari-jarinya 40 cm dengan
percepatan tangensial konstan 10 cm/s2. Hitung waktu yang dibutuhkan partikel dari mulai bergerak
agar percepatan sentripetal sama dengan pecepatan tangensial!
Penyelesaian :
Setelah t detik, percepatan percepatan sentripetal sama dengan pecepatan tangensial, sehingga
a s 2 r at 10cm s . Besar kecepatan angular akhir partikel adalah 10 40 0,5rad s .
Partiel bergerak dengan percepatan sudut konstan karena percepatan tangensialnya konstan. Besar
percepatan sudut partikel adalah at r 0, 25 rad s . Persamaan kinematika partikel adalah
0 t . Jadi, t t 2s .
Contoh 5.6.2
Sebuah benda titik mula-mula diam kemudian bergerak sepanjang lingkaran jari-jarinya 4 cm.
Panjang lintasan yang ditempuh oleh partikel memenuhi persamaan x = ct3, dimana c = 0,3 cm/s3.
Hitung percepatan sentripetal dan tangensial ketika kecepatan linearnya v = 0.4 m/s.
Penyelesain:
:
Kelajuan benda setiap waktu adalah v = dx/dt = 3ct2 . Waktu yang dibutuhkan partikel agar
kecepatnnya 0,6 m/s adalah
3 0,3 10 2 t 2 0,4
20
t s
3
Percepatan sentripetal benda adalah as = v2/r = (0,4)2/(0,04) = 4 m/s2.
Percepatan tangensial benda adalah a t = dv/dt = 6ct = 0,12 m/s2.
Contoh 5.6.2
Sebuah partikel mula-mula diam kemudian bergerak dalam lintasan lingkaran dengan percepatan
sudut konstan. Vektor percepatan total partikel membentuk sudut 300 terhadap arah kecepatan linear
setelah bergerak 1 detik. Hitung percepatan angular partikel!
Penyelesaian :
Arah vektor kecepatan sama dengan arah vektor percepatan tangensial partikel.
as
300

a
at
v

Kita mendapatkan hubungan bahwa


a
tan 30 0 s
at
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

21

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

1
at
3
Nilai kecepatan agular partikel setelah bergerak selama t dengan percepatan konstan adalah =t.
Percepatan tangesial partikel adalah a t=r, dan percepatan sentripetal partikel adalah a r =2R= 2t2r.
Jadi,
r
2t 2 r
3
1
1

0,577 rad s
3t2
3
as

Contoh 5.6.2
Sebuah partikel bergerak sepanjang lintasn lingkaran dengan kecepatan angular konstan = 3 rad/s2.
Saat t = 1 detik setelah mulai bergerak total percepatan partikel menjadi a 12 10 cm/s2. Hitung jarijari lintasan lingkaran !
Penyelesaian :
Kecepatan angular setelah bergerak selama t detik adalah t. Percepatan total partikel adalah

a a s2 at2
a

2t 2r

2
2
2r r 2 2t 2r 2r 2

2 r 2 r 2t 4 1

Jadi,

12 10 3r 3 2 1 1
R = 4 cm

5.7 Gerak dalam Koordinat Polar


Koordinat kartesian dengan baik menjelaskan gerak lurus, karena arah benda searah dengan
sumbu koordinat. Arah gerak benda berubah-ubah dalam gerak melingkar sehingga koordinat
kartesian tidak begitu baik dalam menjelaskan gerak melingkar. Kita akan menggunakan sistem
koordinat yang baru untuk memudahkan kita dalam menyelesaikan gerak melingkar. Posisi benda di
titik P dalam koordinat kartesin (x,y) dapat dinyatakan dalam koordinat polar (r,), dimana r adalah
jarak titik P ke titik asal O dan sudut yang dibentuk oleh antara agris OP dengan sumbu polar atau
sumbu x positif. Hubungan antara koordinat kartesian dan koordinat polar adalah
(4.48)
x r cos
y r sin
(4.49)
Cara mengubah koordinat kartesian (x,y) menjadi koordinat polar (r,) memenuhi hubungan :
r x2 y2
arc tan x
y

(4.50)

(4.51)
P (x,y) = P (r,)

O
Gbr.4.8
: Posisi
partikel
dalam koordinat
polar gerak dalam fisika. Dalam sistem
Koordinat polar sangat
berguna
dalam
menyelesaikan
masalah
koordinat silinder titik (x,y,z) dinyatakan dalam bentuk (r,,z). Sumbu z koordinat silinder sama
dengan sumbu z kartesian, tetapi dalambidang xy menggunakan koordinat polar. Koordinat polar juga
digunakan dalam sistem koordinat bola.

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

22

Penulis : Davit Sipayung, S.Si


z

Gbr.4.9 : Posisi partikel dalam koordinat silinder ( r,,z)

Kita akan menemukan besaran kinematika benda dalam koordinat polar. Lihat Gbr.4.9, koordinat
polar memiliki vektor satuan r dan . Vektor r menyatakn posisi partikel dalam bidang, r vektor
satuan arah radial dan adalah vektor satuan arah tangensial.
j
y
r

Gbr.4.10 : Vektor satuan koordinat polar r dan

Posisi partikel dalam koordinat polar adalah


r r r
dengan vektor satuan

sin i cos j
r cos i sin j

(4.52)
(4.53)
(4.54)

Turunan vektor satuan r dan terhadap waktu akan menghasilkan :


cos i sin j r

(4.55)

r sin i cos j

(4.56)
Kecepatan partikel dalam koordinat polar sama dengan turunan pertama posisi terhadap waktu.
Kecepatan partikel dalam koordinat polar dinyatakan sebagai :
v dr r
(4.57)
dt
v r r r r rr r vr r v
(4.58)
dimana :
vr r adalah kecepatan partikel pada arah radial
v r adalah kecepatan partikel pada arah tangensial.

Percepatan partikel adalah turunan pertama kecepatan terhadap waktu.


a r dv d rr r
dt dt
a rr r r r r r

a rr r r r r r
Percepatan partikel dapat dituliskan dalam bentuk :
a r r 2 r 2r r ar r at

(4.59)

di mana:
ar r r 2 adalah percepatan radial
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

23

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

at 2r r adalah percepatan tangensial

r adalah percepatan arah radial menjauhi pusat lingkaran. r adalah percepatan radial ke menuju
pusat lingkaran dekenal sebagai percepatan sentripetal. 2r adalah percepatan koriolis. r adalah
percepatan tangensial.
Sekarang mari kita ambil kasus khusus gerak melingkar dengan jari-jari konstan () dijelaskan
dalam koorditan polar.
Persamaan gerak melingkar beraturan ( r r 0 , dan = = konstan) adalah
r r r
v v r

a ar r 2 r r
Persamaan gerak melingkar berubah beraturan ( r r 0 , = , dan konstan ) adalah
r r r
v v r

a ar r at 2 r r r
Contoh 5.7.1
Sebuah partikel bergerak dalam bidang dengan kecepatan radial konstan 5m s dan kecepatan
angularnya konstan 4 rad/s. Hitung kecepatan partikel ketika berjarak 3 m dari titik asal !
Penyelesaian :
Diketahui bahwa vr = 5 m/s , = 4 rad/s . Vektor kecepatan partikel dapat dituliskan dalam bentuk
2
v v r r , kecepatan partikel saat r = 3m adalah v v 2 r 52 122 13m s .
r

5.8 Gerak relatif dua dimensi


Sekarang kita akan membahas tentang gerak relatif benda dalam dua dimensi. Misalkan sebuah
objek O bergerak dengan vektor posisinya rOA relatif terhadap pengambat A dan rOB relatif terhadap
pengambat B. Posisi pengamat B relatif terhadap pengamat A adalahb rBA . Hubungan dari ketiga
vektor posisi ini akan sama dengan :
(4.60)
rOA rBA rOB
Dengan menurunkan pers.(4.60) terhadap waktu maka kita akan mendapatkan kecepatan vOA
dan kecepatan vOB benda berturut-turut relatif terhadap pengamat A dan pengamat B. Pengamat B
memiliki kecepatan vBA relatif terhadap pengamat A. Kita akan memperoleh hubungan :
(4.61)
vOA vBA vOB
Dengan menurunkan pers.(4.61) terhadap waktu , kita akan mendapatkan percepatan aOA dan
percepatan aOB benda berturut-turut relatif terhadap pengamat A dan pengamat B. Kita peroleh
aOA aBA aOB
Kalau pengamat B kecepatannya konstan maka a BA sama dengan nol. Sehingga kita peroleh :
aOA aOB
Artinya, besar percepatan benda yang dilihat oleh pengamat A dan pengamat B adalah sama.

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

24

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

y
O
y

rOA

rOB

Pengamat B

rOA

x
Pengamat A
Gbr.4.11 : Hubungan vektor posisi benda O relatif terhadap pengamat A dan B

Contoh 5.7.1
1. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan arus airnya 4 m/s. Bila
perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s. Hitung :
a. waktu yang dibutuhkan perahu untuk menyeberangi sungai!
b. besar resultan kecepatan perahu!
c. sudut yang dibentuk vektor resultan kecepatan perahu terhadap vektor kecepatan air?
d. panjang lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai!
e. pergeseran menyamping perahu karena terbawa oleh arus sungai!
f. sudut arah perahu terhadap garis tegak lurus kecepatan sungai agar perahu tidak terbawa oleh
arus sungai! Berapa waktu yang dibutuhkan perahu untuk menyeberangi sungai untuk kasus
ini?
Penyelesaian :
a. Lebar sungai L = 180 m, kecepatan arus sungai vs = 4 m/s, dan kecepatan perahu relatif
terhadap air adalah vp = 3 m/s.
d

vr

vp

vs
Waktu yang dibutuhkan perahu untuk menyeberangi sungai adalah
L 180
t

60s
vp
3
b. Resultan kecepatan perahu adalah
v r v 2p v s2 3 2 4 2 5m s
c. Besar sudut adalah
vp
tan
vs
3

d. Panjang lintasan yang ditempuh oleh perahu adalah
s v r t 5 60 300m
e. Pergeseran menyamping perahu adalah
d v s t 4 60 240m

tan 1 37 0
4

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

25

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

f.

Misalkan perahu diarahkan pada sudut .

vp

vs
Kecepatan total perahu searah arus sungai harus sama dengan nol agar perahu tidak terbawa
arus sungai.
v p sin v s
sin

vs
vp

v
4
sin 1 s sin 1 53 0
v
3
p
Waktu yang dibutuhkan untuk menyeberangi sungai adalah
L
180
t

100s
v p cos 3 cos53 0
Contoh 5.7.2
Seorang Pria di dalam perahu menyeberangi sungai dari titik A seperti pada gambar. Jika dia
menyeberangi sungai secara tegak lurus, t1 = 10 menit setelah dia bergerak , dia sampai di titik C yang
jaraknya d = 300 m di hilir titik B. Jika dia menyeberangi sungai dengan membentuk sudut
terhadap garis AB ( AB tegak lurus dengan arah arus sungai) maka dia mencapai titik B dalam waktu
t2= 20 menit. Hitung kecepatan arus sungai v, sudut , kecepatan konstan perahu relatif terhadap air
u, dan lebar sungai L!

C
v

Penyelesaian :
Kasus pertama, perahu bergerak mengikuti garis AC.
Persamaan gerak perahu adalah
L u t1
d vt1
Kasus kedua, perahu bergerak mengikuti lintasan AB. Kecepatan perahu sepanjang sungai nol.
Persamaan gerak perahu adalah
L u cos t 2
v u sin
Kita akan memperoleh bahwa kecepatan sungai
d
v 0,5m s
t1
Besar sudut :
u t1 u cos t 2
t
cos 1
t2
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

26

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

t1
0
60
t
2
Kecepatan perahu relatif terhadap air :
t2
v
1
u

d
3 m s 0,58 m s
3
1 cos 2 t t 2 t 2

cos 1

Lebar sungai L :
t2
L
d 200 3 m = 346m
t 22 t12

Kumpulan Soal
1.

Posisi mobil kecil dalam perjalanan taman hiburan dinyatakan sebagai fungsi waktu oleh
koordinat

x(t ) 3t 2 5t 1 dan y(t ) 4t 2 10t 2


a.
b.
c.
d.

Tentukan vektor posisi mobil saat t = 1s dan t= 3s.


Tentukan kecepatan rata-rata mobil dalam periode waktu 1s sampai 3s.
Tentukan kecepatan sesaat mobil saat t= 3s
Hitung percepatan sesaat mobil saat t =3s. Berapa nilai dan arah percepatan pada waktu ini?

Penyelesaian :
a. Vektor posisi mobil dalam fungsi waktu adalah

r (t ) x t i y(t ) j

r (t ) 3t 2 5t 1 i (4t 2 10t 2) j

Vektor posisi mobil saat t = 1s adalah


r (1) 9 i 8 j m
Vektor posisi mobil saat t = 3 s adalah
r (3) 43 i 4 j m
b. Kecepatan rata-rata mobil dalam waktu waktu 1s sampai 3s adalah
r r (3) r (1)
v rata rata

17 i 6 j m
t
3s 1s
c. Kecepatan mobil dalam fungsi waktu adalah
dr
v
6t 5 i (8t 10) j
dt
Kecepatan sesaat mobil saat t= 3s adalah
r (1) 23 i 14 j m s
d. Percepatan mobil dalam fungsi waktu adalah
dv
a
6 i 8 j m s 2
dt
Percepatan mobil selalu tetap setiap waktu. Nilai percepatan mobil adalah

a a x2 a y2

6 2 8 2 10m /s 2

Arah percepatan mobil adalah


ay 8 4
tan

ax 6 3
4
Jadi, tan 1 ( ) 53 0 .
3

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

27

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

-8

2.

Sebuah peluru ditembakkan dari sebuah meriam dengan komponen kecepatan awal adalah v0,x =
2u dan v0,y = u. Sebuah dinding vertikal yang tingginya h berjarak 3h dari meriam, dan sebuah
jurang dengan ketingian 2h di bawah permukaan titik penembakan peluru. Nyatakan jawaban
hanya dalam variabel g dan h.
a. Hitung nilai minimum umin yang dibutuhkan agar peluru dapat melewati puncak dinding!
b. Berapa lama peluru terbang sebelum peluru membentur tanah dengan menggunakan nilai
umin?
c. Berapa jauh dari dasar jurang peluru akan mendarat dengan menggunakan nilai umin?

h
3h

2h

Penyelesaian :
a. Ambil titik penembakan sebagai titik asal. Persamaan gerak peluru dalam arah x dan y adalah
x v x t v 0 x t 2u t

y v0, y t 12 gt 2 ut 12 gt 2
Ketika x = 3h, maka t

3h
dan
2u

3h 9 h 2
g
2 8 u2

Agar peluru bisa melewati dinding , maka pada waktu t


yh

3h
,
2u

3h 9 h 2
g
h
2 8 u2
1 9 h
g
2 8 u2
9
3
u 2 gh atau u
gh
4
2
3
Nilai umin adalah
gh .
2
b. Peluru membentur dasar jurang ketika y = -2 h atau
2h u t 12 gt 2

gt 2 ut 2h 0
Gunakan akar-akar persamaan kuadrat untuk mendapatkan
1
2

u u 2 4 gh
g
Substitusikan nilai umin dan ambil nilai t yang positif
13
5
h

tm
gh
gh 4
g2
2
g

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

28

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

c. Jarak peluru mendarat dari dasar jurang adalah


d x 3h

d v x t m 3h
d v x t m 3h

3
h
d 2
gh 4
3h 9h
2
g
3.

Sebuah benda dilemparkan dengan kecepatan awal v0 pada sudut 600 terhadap horizontal menuju
dinding dengan ketinggian H yang berjarak 3 H dari posisi pelemparan. Percepatan gravitasi
bumi g. Hitung kecepatan minimum benda agar bisa melewati puncak gedung! Nyatakan
jawabanmu dalam variabel g dan H.

v0
600

3H
Penyelesaian :
Ambil titik penembakan sebagai titik asal. Persamaan gerak peluru dalam arah x dan y adalah
x v x t v 0 cos60 0 t 12 v 0 t

y v0 sin30 0 t 12 gt 2 12 3 t 12 gt 2
Ketika x =

3 H , maka t

y 3 H 6g

H2
v 02

2 3H
dan
v0

Agar peluru bisa melewati dinding , maka pada waktu t

2 3H
,
v0

yH
3H 6 g

2 6g

H2
2H
v 02

H
v02

v02 3gH atau v0 3gH


Nilai v 0,min adalah

4.

3gH .

Sebuah mobil model baru diuji terlebih dahulu sepanjang dua bentuk lintasan yang dirancang
khusus. Percobaan pertama, mobil didorong sepanjang lintasan lurus yang panjangnya r. Jika
mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatannya maksimum (konstan), mobil
membutuhkan waktu t untuk menempuh r. Percobaan kedua, mobil dari posisi awal diam
kemudian dipercepat lagi sepanjang lintasan lingkaran yang memiliki radius r. Asumsikan bahwa
mobil dipercepat dengan percepatan tangensial konstan yang mengijinkan mobil tetap dalam
lintasannya. Percepatan mobil maksimum saat mobil tepat menempuh satu putaran, nilainya sama
dengan percepatan mobil pada percobaan pertama. Hitung :
a. percepatan maksimum mobil!
b. waktu yang dibutuhkan mobil untuk menempuh satu putaran!

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

29

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

c. percepatan tangensial dan radial mobil sesaat tepat menempuh satu putaran penuh!
d. kecepatan maksimum mobil sesaat tepat menempuh satu putaran penuh!
Penyelesaian :
a. Misalkan percepatan maksimum mobil disimbolkan dengan am . Percepatan mobil maksimum
saat mobil tepat menempuh satu putaran, nilainya sama dengan percepatan mobil pada
percobaan pertama.
Persamaan jarak tempuh percobaan pertama adalah
1
r am t 2
2
Jadi,
2r
am 2
t
b. Ketika mobil bergerak sepanjang lintasan lingkaran, mobil mengalami percepatan radial ar dan
percepatan tangensial at. Misalkan waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran adalah T , dan
kecepatan mobil di akhir lintasannya adalah v. Mobil menempuh keliling lingkaran 2r dalam
satu putaran.
Persamaan jarak tempuh percobaan kedua adalah
1
2 r a t T 2
2
4 r
at 2
T
Kecepatan rata-rata mobil dalam percobaan kedua adalah
0v v
v

2
2
atau
2 r
v
T
Sehingga kita akan mendapatkan bahwa
4 r
v 2v
T
Percepatan radial atau percepatan sentripetal mobil adalah
v 2 16 2 r
as

r
T2
Percepatan maksimum akan terjadi di akhir lintasan mobil.
a m2 at2 a s2

atau
2

2r 4 r 16 2 r
t2 T 2 T 2

Kita mudah membuktikan bahwa


2

T t 4 4 2 1 4 2

c. Percepatan tangensial mobil adalah


2r
at
t 1 4 2
Percepatan radial mobil adalah
8 r
as
t 1 4 2
d. Kecepatan maksimum mobil adalah
4 r
v
2
t 4 4 1 4 2
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

30

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

5.

Dua titik, A dan B, berada di permukaan tanah yang terpisah pada jarak d. Dua bola dilemparkan
bersamaan dari titik A dan B dengan kecepatan sama tetapi berbeda sudut pelemparan. Setiap
bola tepat mendarat di titik pelemparan bola yang lainnya. Diketahui bahwa salah satu bola
dilemparkan dengan sudut pelemparan > 450 terhadap horizontal. Hitung jarak minimum antara
kedua bola selama proses gerak!
Penyelesaian :
Misalkan posisi masing-masing batu seperti pada gambar di bawah ini.
y
(x ,y )
A

r
v0

(xB,yB)

v0

Panjang lintasan d adalah


v 2 sin 2 v 02 sin 2
d 0

g
g
Kita dapat dengan mudah membuktikan bahwa 90 0 atau 90 0 .
Posisi bola A adalah
x A v 0 cos t

y A v 0 sin t 12 gt 2
Posisi bola B adalah
x B d v0 cos(90 0 ) t d v0 sin t

y B v 0 sin 90 0 t 12 gt 2 v 0 cos t 12 gt 2

Jarak kedua bola setiap saat adalah


r 2 xB x A yB y A
2

r 2 d v 0t (sin cos ) v 0t (cos sin )


2

r 2 d 2 2v 2t 2 2dvt cos sin


Jarak kedua bola minimum saat turunan r terhadap t sama dengan nol.
dr
0
dt
4vt min 2dv 2 cos sin 0
d cos sin
2v
Jarak minimum kedua bola adalah
2
2
rmin
d 2 2v 2t min
2dvt min cos sin
t min

2
rmin
d 2 2v 2

d 2 cos sin
d cos sin
2dv
cos sin
2
2v
4v

d2
1 2sin cos
2
Kita akan mendapatkan bahwa
2
rmin

rmin d
6.

1 sin 2 v 2 sin 2 1 sin 2


2

Sebuah bola dilemparkan dari permukaan tanah dengan kecepatan v diarahkan membentuk sudut
terhadap horizontal. Bola diperhatikan bahwa setelah beberapa waktu t setelah pelemparan,
jarak antara bola dan titik pelemparan mulai berkurang. Percepatan gravitasi bumi g. Hitung t!
Abaikan gesekan udara.

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

31

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

Penyelesaian :
Gunakan titik pelemparan bola sebagai titik asal. Komponen posisi horizontal dan vertikal batu
sebagai fungsi posisi adalah :
x v cos t

y v sin t 12 gt2
Jarak bola dari titik asal dapat dinyatakan sebagai :
2
r x 2 y 2 cos t v sin t 12 gt 2

r 2 v 2t 2 vg sin t 3 14 gt 4
Jarak r bertambah jika dr/dt lebih besar dari nol atau dr2/dt juga lebih besar dari nol . Mari kita
temukan nilai t untuk kondisi bola mencapai jarak ekstrim atau waktu dimana jarak bola dari
titik pelemparan yang awalnya semakin bertambah kemudian berubah menjadi semakin
berkurang.

d r 2 2v 2t 3vg sin t 2 g 2t 3 0
dt

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak ekstrim adalah


t

3vgsin 2 8 g 2v 2

3vgsin

2g 2

t v 3sin 9sin 2 8
2g

Ada tiga kasus untuk diperhatikan :


Jika sudut cukup kecil, nilai dalam akar akan negatif. Dalam kasus ini, tidak ada solusi t
yang real yang berarti bahwa jarak r selalu bertambah atau tidak memiliki titik ekstrim.
Nilai sudut agar jarak batu selalu bertambah adalah

9sin 2 8 0

sin 1 8 9 70,5 0
Untuk kasus ini

Jika sin 1 8 9 70,5 0 , ada satu solusi real untuk waktu

2v
t 3vsin
2g
g
Untuk kasus ini dr2/dt lebih besar dari nol, sehingga jarak bola terhadap titik asal selalu
bertambah.

Jika sin 1 8 9 90 0 , ada dua solusi real untuk waktu ini, yang keduanya positif.
Jarak antara bola dan titik pelemparan berkurang pada waktu yang lebih awal,
t1 v 3sin 9sin 2 8
2g
Solusi kedua,
t 2 v 3sin 9sin 2 8
2g
Ini adalah waktu berikutnya ketika batu mulai menjauhi titik pelemparan.
kembali ke permukaan tanah saat

Bola akan

t3 3vsin t 2
2g

Bola akan kembali menjauhi titik pelemparan sebelum bola mencapai tanah jika

sin 1 8 9 90 0 . Ketika = 900 ( bola dilemparkan lurus ke atas), bola akan


menjauhi titik pelemparan dalam waktu t2 kemudian kembali kembali mendekat ke titik
pelemparan.
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com
32

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

7.

Dua benda dilemparkan horizontal dalam arah yang berlawanan dari puncak gedung dengan
kecepatan v1 dan v2 . Hitung waktu ketika vektor kecepatan kedua benda tegak lurus dan jarak
kedua benda pada saat ini!
Penyelesaian :
Ambil arah positif ke atas.
y

v2

v1

Pada waktu t kecepatan masing-masing benda adalah

v1 v1 i gt j
v 2 v 2 i gt j
Jika v1 dan v2 adalah tegak lurus, maka v1 v 2 0 , sehingga

v1 i gt j v2 i gt j 0
v1v 2 g 2t 2 0

1
vv
g 1 2

Vektor posisi masing-masing benda adalah ....

r1 v1 t i 12 gt 2 j
r2 v 2 t i 12 gt 2 j
Jarak pisah kedua benda adalah

r r1 r2 v1 v 2 t
8.

v1 v 2
g

u1u 2

Seseorang mula-mula dalam keadaan diam melemparkan bola ke atas membentuk sudut 0
dengan kecepatan awal v0. Dia mencoba menangkap bola dengan percepatan konstan a dalam
rentang waktu t1 dan kemudian terus berlari dengan kecepatan konstan dalam rentang waktu t2.
Dia berhasil menangkap bola tepat pada ketinggian yang sama ketika dia melemparkan bola itu.
Percepatan gravitasi bumi g. Hitung percepatan orang tersebut!
Penyelesaian :
Total waktu bola bergerak sesaat sebelum ditangkap
t t1 t2 .
Jarak yang telah ditempuh bola tepat sesaat akan ditangkap
xb v0 cos0 t v0 cos0 t1 t2
Jarak yang ditempuh orang ketika orang bergerak dengan percepatan konstan
1
x1 at12
2
Orang bergerak dengan kecepatan konstan v at1 . Jarak yang ditempuh orang ketika
kecepatannya konstan
x2 vt2 at1t2 .
Jarak total yang ditempuh orang sesaat akan menangkap bola adalah

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

33

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

1
at12 at1t2 .
2
Orang berhasil menangkap bola saat xb x0 , sehingga akan diperoleh
1
v0 cos0 t1 t2 at12 at2
2
2v0 cos 0 t1 t2
a
t12 2t1t2
x0 x1 x2

9.

Sebuah peluru dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal v0 membentuk sudut dan membentur
titik P (x,y) pada atap sebuah gedung , seperti ditunjukkan pada gambar.
y
Atap gedung

v0

P (x,y)

a. Hitung sudut agar peluru membentur atap gedung dalam waktu minimum!
b. Hitung waktu minimum yang diperlukan peluru untuk membentur atap gedung!
c. Tentukan syarat kecepatan peluru v0 agar peluru bisa membentur atap gedung!
Penyelesaian :
a. Persamaan gerak peluru pada sumbu x:
x v0 cos t
Persamaan gerak peluru pada sumbu y:
y v0 sin t 1 gt 2
2
Persamaan peluru saat membentur atap :
h y
tan
x
y h x tan
Kita akan mendapatkan hubungan bahwa
1
gt 2 v0 cos tan sin t h 0
2

Gunakan rumus penjumlahan trigonometri : tan sin cos dan


sin sin cos cos sin ,
sehingga
v
1
gt 2 0 sin t h 0
2
cos

Syarat untuk mendapatkan waktu minimum adalah d dt 0 . Kita memperoleh


v
0 cos tmin 0
cos

Sudut agar peluru membentur atap gedung dalam waktu minimum adalah
cos 0

= 900
b. Untuk menentukan waktu tempuh minimum , kita gunakan nilai = 900 , kita peroleh

tmin

v0 v02 2 gh cos 2
g cos

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

34

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

c. Agar peluru dapat mencapai atap maka nilai waktu tempuh minimum harus real. Syarat v0
agar peluru bisa mencapai atap gedung adalah :
v02 2 ghcos 2 0

v0 2 gh cos
10. Sebuah peluru A ditembakkan dengan sudut elevasi 1 . Setelah selang waktu T, peluru B
ditembakkan dengan sudut elevasi 2 . Kecepatan awal kedua peluru sama yaitu v0 . Hitung T agar
kedua peluru bertumbukan di udara.
Penyelesaian :
Diagram gerak peluru A dan B .

Asumsikan benda dilemparkan dari permukaan datar dari titik asal.


Persamaan gerak peluru A :
x A v0 cos 1t A

1 2
gt A
2
Persamaan gerak peluru B :
xB v0 cos 2t B
y A v0 sin 1t A

1
yB v0 sin 2t B gt B2
2
Ketika peluru A telah bergerak selama t A t , maka peluru B telah bergerak selama t B t T .
Kedua peluru bertumbukan ketika xA xB dan y A yB .
Pertama ,
x A xB
v0 cos 1t v0 cos 2 t T
cos 2
t
T
cos 2 cos 1
Kedua ,
y A yB ,
1
1
2
v0 sin 1t gt 2 v0 sin 2 t T g t T
2
2
2
gT 2v0 sin 2T 2 gTt 2v0 sin 2 sin 1 t
Kita akan mendapatkan bahwa
2v sin 1 cos 2 sin 2 cos 1
T 0
g cos 1 cos 2
T

2v0 sin 1 2

g cos 1 cos 2

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

35

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

11. Sebuah bola dilemparkan dari permukaan bumi dengan kecepatan awal v0 dengan sudut elevasi .
Percepatan gravitasi bumi g. Abaikan hambatan udara. Hitung jari-jari kelengkungan kurva
lintasan bola di titik awal dan puncak .
Penyelesaian:
Gerak peluru merupakan salah satu contoh gerak melengkung. Kelengkungan kurva lintasan bola
berubah-ubah setiap saat.
y
vx = v0 cos
v0
a2 = g

a1 = g cos
Jari-jari kelengkungan kurva lintasan adalah a r = v2/r . Nilai r menunjukkan jari-jari
kelengkungan kurva. Untuk kurva lintasan lingkaran, jari-jari kelengkungannya tetap. Jari-jari
kelengkungan kurva lintsan bola di titik awal adalah
v2
v 02
r1 0
a1 g cos
Jari-jari kelengkungan kurva di titik puncak adalah
v 2 v 2 cos 2
r2 x 0
a2
g
12. Sebuah batu dilempar dengan sudut elevasi 450. Sebuah bola mengikuti lintasan bola dengan
kecepatan konstan sama dengan kecepatan awal batu. Berapa percepatan bola di titik puncak
lintasan? Abaikan gesekan udara.
Penyelesaian :
Misalkan kecepatan awal bola adalah v0. Kecepatan bola titik maksimum adalah vx = v0 cos450.
Percepatan radial batu di titik puncak sama dengan percepatan gravitasi g. Jari-jari kelengkungan
kurva di titik puncak diperoleh menggunakan rumus ar = v2/r, di mana r menunjukkan jari-jari
kelengkungan. Arah v tegak lurus dengan arah r. Maka,
v 2 v 2 cos 2 45 0 v 02
r x 0

ar
g
2g
Jari-jari kelengkungan kurva lintasan bola batu dan bola akan sama. Besar percepatan batu di titik
tertinggi adalah abola v02 g 2g .

13. Sebuah bola elastis dijatuhkan bebas dari ketinggian h di atas bidang miring. Bola tersebut
terpantul dan jatuh pada bidang miring pada titik yang beda, begitu seterusnya (lihat gambar).
Percepatan gravitasi bumi g. Jika jarak antara titik pertama bola jatuh dan titik kedua adalah d12
dan jarak antara titik kedua dan ketiga adalah d 23 . Hitung perbandingan jarak antara d12 d 23 !

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

36

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

d12
2

d 23
3

Penyelesaian :
Pilih sumbu koordinat sepanjang bidang miring (sumbu x) dan tegak lurus permukaan bidang
miring (sumbu y). Sesaat sebelum menumbuk bidang miring kecepatan bola v0 2 gh adalah
membentuk sudut terhadap sumbu y.
y

gx

gy

v1y

v1

v1x

Komponen percepatan bola pada sumbu x dan sumbu y :


a x g x g sin

a y g y g cos
Sesaat sebelum menumbuk bidang miring, bola memiliki komponen kecepatan:
v0 x v0 sin

v0 y v0 cos
Bola menumbuk bidang miring secara elastik sehingga nilai komponen kecepatan benda tidak
berubah. Arah komponen kecepatan sumbu x tetap, sedangkan arah komponen kecepatan bola
pada sumbu y berubah arah. Jadi,
v1x v0 x v0 sin

v1y v0 y v0 cos
Persamaan gerak benda setelah tumbukan pertama:
x1 v1x t 1 a x t 2 v0 sin t 1 g sin t 2
2
2
2
1
y1 v1 y t a y t v0 cos t 1 g cos t 2
2
2
Bola memantul untuk kedua kalinya saat y1 0 , sehingga :
0 v0 cos t1 1 g cos t12
2
Waktu tempuh bola antara pantulan pertama dan kedua :
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

37

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

2v0
g
Bola akan memantul kedua kalinya setelah menempuh jarak d12 dalam waktu t1 :
d12 v0 sin t1 1 g sin t12
2
2
4v sin
d12 0
g
Komponen percepatan bola sesaat sebelum tumbukan kedua :
2v
v1, x v1,x a x t1 v0 sin g sin 0 3v0 sin
g
2v
v1, y v1, y a y t1 v0 cos g cos 0 v0 cos
g
Komponen kecepatan vertikal tidak berubah, sehingga waktu yang dibutuhkan tumbukan kedua
ke tumbukan ketiga sama dengan t1. Kecepatan arah x setelah tumbukan kedua adalah
v2,x v1, x 3v0 sin . Jarak antara tumbukan kedua dan tumbukan ketiga :
t1

d 23 v2, x t1 1 a x t12
2
2
2v
2v
d 23 3v0 sin 0 1 g sin 0
g
2
g
8v02 sin
g
Perbandingan jarak antara d12 d 23 1 2 .
d 23

14. Sebuah peluru ditembakkan pada t=0 dari ketinggian d di atas permukaan horizontal (lihat
gambar). Peluru diamati pada dua titik disepanjang lintasannya. Pada waktu t1 peluru menempuh
jarak d dalam arah horizontal, dan memiliki ketinggian 4d di atas permukaan tanah. Pada waktu
berikutnya t2 peluru menempuh jarak 2d dalam arah horizontal, dan ketinggiannya 3d di atas
permukaan terendah. Percepatan gravitasi bumi g
a. Hitung nilai waktu t1 dan t2 dalam besaran d dan g!
b. Hitung kecepatan awal peluru dalam besaran g dan d!
c. Hitung sudut pelemparan peluru !
y
4d
3d
2d
d
d

2d

Penyelesian :
a. Persamaan gerak peluru dalam arah sumbu x :

x v0 xt
Persamaan gerak peluru dalam arah x saat t1 dan t2 :

d v0 xt1
2d v0 xt2

Hubungan antara t1 dan t2 adalah t2= 2 t1.


Persamaan gerak peluru dalam arah sumbu y :
Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

38

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

y d v0 y t 1 gt 2
2
Persamaan gerak peluru dalam arah y saat t1 dan t2 :

4d d v0 y t1 1 gt12
2
3d d v0 yt2 1 gt22 d 2v0 yt1 2 gt12
2
Kita akan memperoleh bahw t1 2 d g dan t2 4 d g .
b. Komponen kecepatan awal peluru dalam arah sumbu x :

v0 x d 1 gd
t1 2
Komponen kecepatan awal peluru dalam arah sumbu y :

4d d v0 y t1 1 gt12
2
3d 2v0 y d 1 g 4 d
g 2
g
v0 y 5 gd
2
Besar kecepatan awal peluru :

v0 v02x v02y 13gd


c. Besar sudut pelemparan peluru terhadap horizontal adalah
v
tan 1 0 y tan 1 5 79 0
v0 x
15. Seseorang sedang berdiri pada jarak D dari dinding yang tinggi melemparkan sebuah bola dari
permukaan tanah dengan kecepatan v0 dan sudut elevasi . Gunakan pusat koordinat di titik asal
pelemparan bola. Sebelum mencapai puncak lintasan, bola menumbuk dinding secara elastis,
artinya komponen kecepatan horizontal berubah arah sedangkan komponen kecepatan vertikal
bola tidak berubah.
a. Hitung waktu yang diperlukan bola untuk membentur tanah sejak dilemparkan?
b. Hitung besar kecepatan bola sesaat sebelum dan sesudah bola menumbuk dinding?
c. Hitung jarak bola dari orang itu ketika bola membentur tanah?

y
H
x

D
Penyelesaian:
a. Karena tumbukan elastis, artinya komponen kecepatan vertikal bola tidak berubah sehingga
waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai tanah dengan atau tanpa menumbuk dinding akan
tetap sama, yaitu
2v sin
t 0
g

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

39

Penulis : Davit Sipayung, S.Si


Lintasan bola tanpa
menumbuk dinding

y
H
x

D
b. Komponen kecepatan bola setelah menumbuk dinding adalah
x
D
t1

v x v o cos
c. Komponen horizontal kecepatan bola sesaat sebelum tumbukan adalah
v x vo cos
Waktu yang diperlukan bola untuk mencapai dinding adalah
x
D
t1

v x v o cos
Komponen vertikal kecepatan bola sesaat sebelum menumbuk dinding adalah
v 2 sin cos gD
gD
v y v 0 sin gt1 v 0 sin
0
v 0 cos
v 0 cos
Besar kecepatan bola sebelum dan seudah tumbukan tetap sama.

v x2

v 2y

v0 cos

v 2 sin cos gD
0

v 0 cos

16. Sebuah bola dilemparkan dengan sudut elevasi mencapai puncak gedung yang ketinggiannya l.
Jika jarak mendatar yang dicapai bola dari titik awalnya juga d (lihat gambar), tentukan kelajuan
awal yang dibutuhkan sehingga bola tepat mendarat di ujung/tepi puncak gedung tersebut.
Nyatakan dalam dalam variabel l, g dan .

v0

Penyelesaian :
Persamaan lintasan peluru yang dilemparkan dari titik asal adalah
gx 2
y tan x 2
2v0 cos 2
Besar kecepatan v0 untuk mencapai posisi x = y =l , kita peroleh dengan menyelesaiakan
persamaan berikut ini
gl 2
l tan l 2
2v0 cos 2
Ini mudah untuk dibuktikan bahwa

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

40

Penulis : Davit Sipayung, S.Si

gl

2cos tan 1

v0

gl
sin 2 2cos 2

17. Sebuah bola dilemparkan dari tepi jurang dengan kecepatan awal v0 membentuk sudut terhadap
horizontal. Puncak jurang ketingggiannya h di atas bidang horizontal. Semua jawaban dalam
besaran v0, g, H , dan .
a. Berapa lama peluru di udara?
b. Berapa jarak R ( perpindahan horizontal ) bola?
v0

R
Penyelesaian :
a. Gunakan titik pelemparan sebagai titik asal. Persamaan gerak bola dalam arah sumbu y
adalah
y v 0 sin t 12 gt 2
Bola mencapai bidang horizontal ketika y = - h dalam waktu td . Jadi,
h v 0 sin t d 12 gt d2

gt d2 v 0 sin t d h 0
Solusinya persamaan ini adalah
v 2 sin 2 2 gh
v sin
td 0
0
g
g
Ambi solusi td >0 sebagai solusi yang fisis.
v 2 sin 2 2 gh
v sin
td 0
0
g
g
b. Besar jarak R adalah
R v 0 cos t d
1
2

v sin
v 2 sin 2 2 gh

R v 0 cos 0
0
g
g

Bahan Ajar Olimpiade Fisika ini diunduh dari davitsipayung.blogspot.com

41

Anda mungkin juga menyukai