Tentang bedoa disaat shalat ini maka para ulama Hanafi dan
Hambali berpendapat bahwa disunnahkan berdoa disaat
tasyahud akhir setelah shalawat atas Nabi shalallahu alaihi
wa sallam dengan apa-apa yang meneyerupai lafazh-lafazh al
Quran atau lafazh-lafazh Sunnah dan tidak diperbolehkan
berdoa dengan apa-apa yang menyerupai perkataan
manusia, seperti mengatakan : Allahumma Zawwijniy Fulanah
(Wahai Allah nikahkanlah aku dengan si fulanah) atau Athiniy
kadza min adz dzahabi wa al fiddhah wa al manashib
(Berikanlah aku sekian dari emas, perak dan kedudukan)
Adapun para ulama Maliki dan SyafiI berpendapat
disunnahkan berdoa setelah tasyahud dan sebelum salam
untuk kebaikan din (agama) dan dunia. Tidak diperbolehkan
berdoa untuk sesuatu yang diharamkan atau yang mustahil.
Jika dia berdoa dengan sesuatu dari itu semua maka batal
shalatnya dan yang lebih afdhal adalah berdoa dengan doadoa yang matsur. (al Mausuah al Fiqhiyah juz II hal 7168)
Tempat lainnya didalam shalat yang baik pula untuk berdoa
adalah disaat sujud berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keadaan seorang
hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia
sujud, maka perbanyaklah doa."